Keisya di masukkan ke dalam penjara saat itu juga. Ia bahkan tak tahu, apa yang sedang terjadi pada hidup nya.
Tadi malam, ia masih tidur di hotel yang megah. Dan saat ini, ia malah berada di dalam penjara.
Semua barang milik nya, bahkan tak sempat ia bawa. Ia hanya membawa tubuh dan pakaian pengantin yang melekat saat itu.
"Pak, apa boleh saya bertanya? Mengapa tiba-tiba saya ada di sini? Dan mengapa, Saya di fitnah telah melu-kai teman saya?"
Keisya mencoba mencari tahu dari seorang polisi yang membawa nya ke sana. Saat ini, Pria paruh baya itu masih lah ada di tempat itu.
"Kamu benar-benar wanita ular. Apa kau tak tahu, bertahun-tahun kau sudah mencuri identitas dari anak kandung keluarga Atmajaya."
"Tapi, saat itu aku masih kecil. Tiba-tiba saja Mama dan Papa langsung mengatakan aku adalah anak nya. Jadi, mengapa aku yang malah di salahkan?"
"Masih kecil? Saat kecil saja kau dulu bisa menjadi li-cik. Apalagi sekarang, bahkan dari bukti-bukti yang berhasil kami kumpulkan, kau menyik-sa anak kandung mereka selama bertahun-tahun."
"Apa? Tidak mungkin. Itu sama sekali tidak mungkin. Kami bahkan berteman baik."
"Ah, sudah lah. Sekarang semua orang di kota ini sudah tahu kalau kau sangat ja-hat dan ke-jam. Berita tentang mu juga sudah tersebar. Jadi, tak ada lagi yang akan mau menolong mu. Semua orang sangat membenci perbuatan ja-hat mu."
Keisya hanya bisa menangis sambil meremas gaun pengantin itu. Sedih sekali rasa nya di fitnah seperti itu.
Apalagi saat ini, semua orang sudah tahu. Jika ia bukan lah anak kandung keluarga Atmajaya. Dan ia, di fitnah sudah berbuat ja-hat pada anak kandung mereka .
Siapa lagi yang mau membela diri nya. Orang-orang pasti lebih percaya dengan apa yang dikatakan oleh keluarga itu, daripada diri nya saat ini.
"Pak, apa bisa saya menghubungi seseorang?"
"Menghubungi siapa? Semua komplotan mu dalam menyik-sa Nona Karla, sudah di tangkap. Mereka mengaku, kau yang telah menyuruh mereka selama beberapa tahun ini."
"Apa? Komplotan? Aku sama sekali tak tahu. Ya Allah, apa lagi ini?"
"Jangan bawa-bawa nama Allah. Kau tidak sebaik itu. Ah, sudah lah. Penjahat mana ada yang mau ngaku."
"Tapi, Pak. Saya mau menghubungi teman saya yang lain. Apa bisa?"
"Hmm,, baiklah. Saya juga penasaran, siapa yang masih mau berteman dengan penjahat seperti mu."
Karena penasaran, Keisya pun di izinkan untuk menghubungi salah satu teman nya. Wanita itu adalah sahabat baik nya Keisya selama ini.
"Halo. Siapa ini?"
"Cindi, ini Keisya. Kamu dimana? Apa kamu bisa membantu ku?"
"Kei? Apa yang sebenarnya terjadi?"
"Aku juga nggak tahu. Semua terjadi begitu cepat. Aku sekarang ada di kantor polisi daerah. Tolong aku. Aku takut sekali berada di sini."
"Baiklah. Aku akan kesana sekarang juga."
Setelah panggilan berakhir, akhirnya Keisya bisa lega. Semoga saja teman nya Cindi mau menolong nya.
Cindi adalah satu-satunya sahabat yang sangat dekat dan di percayai oleh Keisya. Cindi dari keluarga yang kurang mampu, bisa mendapatkan beasiswa dari keluarga Keisya.
Walaupun kemampuan akademik Cindi di bawah rata-rata, Keisya selalu membantu sahabat nya itu supaya bisa sukses. Keisya yang selalu mengerjakan tugas Cindi. Dan Keisya juga yang selalu membantu nya ketika ujian.
Tidak lama kemudian, Cindi telah tiba di sana. Ia tidak membawa apa-apa padahal sedang menjenguk sahabat nya di penjara.
"Keisya?" Ucap Cindi sambil tertawa.
"Ini semua nggak lucu, Cindi."
"Menurut mu tak lucu. Tapi, lucu bagi ku. Seorang Keisya bisa masuk ke dalam penjara?"
Hahahahahhahaa
Cindi malah menertawakan Keisya yang berada di dalam penjara. Cindi sama sekali tidak merasa sedih dan khawatir pada teman nya itu.
"Cindi, kenapa kamu seperti itu?"
"Kenapa? Sudah lama aku ingin melihat kau menderita. Kau itu, sungguh sangat beruntung selama ini. Kau tak pernah susah. Jadi, wajar saja aku tertawa karena melihat mu berada di balik jeruji besi itu."
"Tapi, kok kamu tega menertawakan aku?"
"Loh, kenapa emang nya?"
"Bukan kah kita sahabat? kenapa bisa seorang sahabat malah tertawa di atas penderitaan sahabat nya."
"Sahabat? mimpi! Aku tak punya sahabat seperti mu. Sudah sejak lama aku muak. Aku muak dengan tingkah laku mu. Dan Keisya, selamat menikmati hari-hari mu di penjara. Aku bisa bawa in obat nyamuk, kok. Supaya kamu aman dari nyamuk." Ucap Cindi.
"Cindi. Aku tidak menyangka kau akan mengatakan hal itu. Kau sungguh tega. Kau adalah sahabat baik ku."
"Sudah lah Kei. Aku sudah muak. Dan, ya. Aku sangat senang melihat kau menderita. Sampai jumpa lagi. Oh ya, aku sudah menemukan teman baru. Nona Karla. Anak orang kaya yang sebenarnya."
Cindi pun pergi setelah mengatakan hal yang paling menya-kitkan itu. Tinggal lah Keisya di balik jeruji besi.
Bukan hanya Cindi. Pak Polisi yang tadi meminjamkan ponsel nya pun turut menertawakan diri nya.
Entah lah, saat ini Keisya hanya bisa pasrah dengan semua itu. Ia berharap, suatu saat nanti akan ada orang yang datang membela nya.
Tak apa jika ia tak tinggal lagi di keluarga Atmajaya. Tapi setidaknya, ia harus bisa keluar dari penjara itu terlebih dahulu.
"Ya Allah, hanya kepada mu aku memohon pertolongan. Tak ada siapapun lagi saat ini yang bisa menolong ku." Hiks.
*****
Karla Atmajaya. Entah bagaimana tiba-tiba saja keluarga Atmajaya bisa mengetahui fakta, jika selama ini Keisya bukan lah anak kandung keluarga itu.
Sudah beberapa Minggu mereka mengetahui fakta itu. Namun, selama menunggu hasil tes, mereka terlebih dahulu merahasiakan semua itu dari Keisya dan keluarga suami nya.
Hingga semua hasil tes itu keluar. Keluarga itu benar-benar merasa bersalah dengan Karla dan kondisi nya.
"Karla, cepat pulih ya, nak. Kami akan selalu mendukung mu. Kamu jangan takut lagi. Mama dan Papa akan selalu ada di sisi mu."
"Terima kasih, Ma. Pa. Karla tidak menyangka jika kalian adalah orang tua kandung Karla. Karla mengira, anak yang beruntung itu adlah Keisya."
"Shhhhtt,, sudah. Jangan sebut lagi nama perempuan ja-hat itu. Mama dan Papa akan memberikan ia hukuman yang setimpal. Bahkan, yang lebih parah dari apa yang kamu rasakan." Ucap Tuan Atmajaya.
"Karla, sekarang katakan pada Mama, apa saja lu-ka yang telah di torehkan oleh Keisya pada mu selama ini? Mama akan membalas nya berkali-kali lipat."
"Terima kasih, Ma. Mama memang sangat baik. Tapi, Karla tidak ingin begitu. Keisya adalah teman Karla."
"Kamu sungguh sangat baik. Dan Keisya tak pantas menjadi teman mu. Mama tenang saja. Papa akan mencari tahu tentang hal ini dari komplotan Keisya yang sudah tertangkap. Nanti, kita akan tahu apa saja yang telah dilakukan oleh perempuan li-cik itu pada anak kita."
Tuan Atmajaya dan Bu Ningsih, keluar dari kamar Karla dan pergi ke suatu tempat. Mereka mengerahkan orang-orang nya, untuk memberikan balasan yang lebih parah pada Keisya.
Entah seperti apa nasib Keisya nanti. Akan kah ia sanggup bertahan dari semua itu?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
ino mesti deh di awal kisah sllu mengandung bawnag deh
ada misteri apa kk thor
2025-06-30
0
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Dih
2025-07-20
0
Sona CeNyo
lanjut thor
2025-05-10
1