"Guys, bentar lagi kita bakalan benar-benar pisah." Tata tampak sendu saat mengatakan itu
Kenzie mengangguk, mengiyakan ucapan dari sahabatnya itu. "Iya. Kita bakalan pisah dan akan ketemu balik setelah beberapa tahun kedepannya." Timpal Kenzie.
"Terus kalian mau kuliah ? Tetap di rencana awal ?" Tanya Gilang.
Semuanya mengangguk. "Iya. Gue tetap mau ambil kedokteran di Amerika," jawab Tata. "Kalian tahu sendirikan kalau gue pengen jadi dokter sama kayak kakek. Biar bisa bantu mereka yang lemah dan yang perlu bantuan gue," tambah Tata.
"Iya, seperti rencana awal. Gue bakalan kuliah di Yale Universitas, Amerika. Kampus impian gue," seru Ara.
"Gue juga. Gue mau wujudkan impian gue untuk jadi desainer hebat dan terkenal. Dan gue milih London menjadi tempat pendidikan gue," ujar Abel.
Gilang beralih menatap Kenzie yang dari tadi hanya menyimak para cewek. "Terus kalau lo, Ken ?" Tanya Gilang pada Kenzie.
"Tetap Rencana Awal. Kalian udah tau kan kemana gue akan pergi mengejar cita-cita gue." Kenzie tersenyum membayangkan. "Sudah jadi impian gue dari kecil buat jadi seorang TNI yang mampu menjaga kedaulatan negara."
"Lo perasaan dari tadi nanya kita-kita mulu. Lo sendiri gimana ? Mau kuliah dimana ?" Tanya Tata sedikit ketus.
Gilang terkekeh mendengar omelan dari sahabatnya itu. "Gue bakal kuliah di Jerman, mengejar impian gue menjadi arsitek yang hebat dan terkenal," jawab Gilang. "Entar kalau kalian mau bangun rumah, minta tolong aja sama gue. Gue kasih free deh khusus buat kalian." Sombong Gilang.
Kenzie berdecak mendengar kesombongan dari sahabatnya itu. "Ck. Awas aja lo, kalau ingkar janji. Gue sunat lo untuk kedua kalinya," ancam Kenzie.
"Ya elah lo, playboy cap alim. Gitu amat lo sama gue," seru Gilang yang membuat semua sahabatnta tertawa bahagia melihat si mulut cabe ditindas oleh playboy cap alim.
☆☆☆
Masih ditempat yang sama, setelah terjadi keheningan dalam waktu yang cukup lama. Kenzie kembali membuka suaranya.
"Guys, besok kan kita udah mulai libur. Gimana kalai kita Adventure ke Danau Kaco atau ngak Gunung Tujuh ?" Kenzie mencoba memberi ide pada sahabat-sahabatnya.
Tidak ada yang menyahut karena mereka semua tampak sedang mempertimbangkan ide yang diberikan oleh Kenzie.
"Kalau gue setuju-setuju aja," jawab Gilang.
"Terus kalian gimana, ladies ?" Tanya Kenzie.
"Ngak tahu. Nanti gue coba tanya ayah dulu deh," ucap Tata. "Kalian tahu sendirilah gimana ayah gue," sambungnya lagi.
Kenzie dan Gilang mengangguk. "Nanti gue bantu ngomong sama ayah deh. Pastinya bakal diizinin kalau gue yang minta izin," ucap Kenzie.
Mereka semua tahu bagaimana ayah Herlambang menjaga putrinya. Laki-laki paruh baya itu bakal sangat overprotektif jika menyangkut putri semata wayangnya. Meminta izin tidak akan menjadi hal yang mudah untuk dilalui. Karena akan banyak syarat yang diajukan jika beri izin.
"Lo gimana, bel ?"
"Hmm... Gimana ya," ucap Abel masih berfikir. "Gue mau sih, tapi kalau nanti gue capek di jalan, gimana ?" Tanyanya manja.
Gilang menepuk jidatnya mendengar jawaban Abel. Jangan bilang sedari tadi gadis itu berfikir lama hanya karena takut capek dijalanan.
"Astaga, neng Abel. Dimana-mana kalau orang capek ya istirahat," ketus Gilang.
Abel tertawa. "Hhehe... Iya juga ya," ucapnya kemudian sembari menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal. "Ya udah deh, gue ikut."
"Kalau lo, Ra ?"
"Gue ikut kalau kalian semua juga pergi," jawab Ara.
Karena semuanya telah memutuskan setuju dengan rencana Kenzie. Jadi besok mereka akan kembali bertemu untuk memulai petualangan mereka setelah selesai masa putih abu-abu.
"Ya udah, karena semuanya ikut. Sekarang kita tinggal tentuan tempat nya aja lagi." Kali ini Gilang yang berbicara. "Maunya ke kedanau atau kegunung ?"
"Okee... Mendingan kalian aja yang milih tempatnya," ucap Kenzie pada para cewek.
"Menurut gue sih mending ke danau aja. Soalnya gue ngak sanggup kalau harus mendaki gunung," saran Abel.
"Iya, mendingan ke Danau aja deh," ucap Ara.
"Setuju," timpal Tata.
"Berari fix kan, kalau besok kita bakalan adventure ke danau kaco." Simpul Kenzie. "Besok kita ketemuannya di sekolah aja jam 8 pagi. Terus nanti baru berangkat sama-sama kesana."
Semuanya mengangguk setuju dengab ucapan Kenzie. "Okee." Kompak mereka semua.
☆☆☆
Hari telah berganti. Kini Mentari lagi-lagi bersinar seperti biasanya dilangit sana. Sinarnya membawa kehangatan bagi setiap penghuni bumi. Cahayanya menyinari seantero dunia.
Tata kini telah siap dengan semua peralatannya. Gadis cantik yang memakai T-Shirt berwarna putih dan celana training hitam. Tak lupa pula dengan topi yang bertengger indah diatas kepalanya.
Setelah bersusah payah membujuk orang tuanya dibantu dengan Kenzie. Akhirnya ia mendapatkan izin meski dengan banyak syarat.
"Pagi ayah, bunda, abang." Tata menyapa dengan penuh senyuman dan semangat.
"Pagi."
"Pagi sayang."
"Pagi dek."
Jawab tiga orang yang beda usia itu kompak. Namun, Arkana tampak menelisik menilai penampilan sang adik yang beda dari biasanya. Tata yang ditatap seperti itupun menjadi bingung.
"Kenapa sih, bang ?"
"Lo jadi pergi, dek ?" Bukannya menjawab, Arkana malah bertanya balik.
Tata mengangguk. "jadi." Gadis itu langsung mendudukkan tubuhnya disamping Arkana.
"Bunda izinin kamu pergi asalkan kamu bisa jaga diri baik-baik. Kamu harus hati-hati dan kembali dengan selamat !" Seru sang bunda.
"Siap, bunda."
"Abang cuma mau pesan buat jangan jauh-jauh sama yang lain, nanti lo bisa hilang kalau kepisah," ucap Arkana.
"Iya, abang. Bawel banget sih," kesal Tata. Bagaimana tidak, Arkana bahkan sudah sepuluh kali mengatakan itu sejak semalam.
"Ihh, bilangin malah nyolot. Abang kayak gitu tandanya abang sayang sama lo dek. Gue cuma ngak mau sampai terjadi apa-apa sama lo," Cerocos Arkana.
"Iya-iya abangku sayang," jawab Tata.
☆☆☆
Saat ini, Tata diantar oleh abangnya kesekolah. Disana ia akan bertemu dengan sahabat-sahabatnya. Ternyata, semuanya telah berkumpul dan sedang menanti kedatangan Tata.
"Itu, Tata," ucap Ara ketika melihat Tata turun dari mobil. Tak lama setelah itu, Arkana pun ikut keluar dari mobil membawa tas sang adik.
"Eh, ada bang Arka juga ternyata," seru Ara.
"Iya. Abang kesini anterin gadis manja ini," ujar Arkana sembari mengacak rambut Tata yang sudah rapo tadi. Arkana memang dekat dengan sahabat-sahabat adik nya. Karena ia telah menganggap mereka seperti adiknya sendiri.
"Oh iya, abang titip Tata ya," ucapnya lagi.
"Iya bang, kita pasti akan jagain Tata kok. Bang Arka tenang aja," jawab Gilang mewakili sahabat-sahabatnya.
"Kalian pergi kesananya pakai apa ?" Tanya Arkana lagi.
"Pakai mobil nya si Kenzie bang," jawab Ara.
Arkana mengangguk paham. "Yaudah, kalau gitu abang duluan ya. Ada urusan penting dikantor soalnya," seru nya lagi. Sementara kelima sahabat itu hanya mengangguk sambil melihat kepergian Arkana.
"Lo kenapa diam aja bel ?" Tanya Ara menyenggol lengan Abel karena dari tadi gadis itu hanya diam menatap kak Arkana.
"Ngak ada apa-apa," jawab gadis itu cuek dan datar kayak tol.
🌿🌿🌿
Setelah menempuh perjalanan yang agak lumayan lama. Mereka akhirny sampai di resort Danau Kaco.
"Selamat Datang Didanau Kaco," ujar Ara membaca tulisan yang ada di sana.
"Ayo Guys, sekarang kita masuk. Tapi ingat, ngak ada yang boleh meninggalkan diri," ucap Kenzie memberi instruksi. Mereka hanya mengangguk sebagai pertanda paham dengan ucapan Kenzie.
Setelah memarkir mobil mereka di desa Lumpur, mereka harus melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki menyusuri hutan sekitar 4 jam untuk sampai ke Danau Kaco. Dan tentu saja kali ini mereka menggunakan jasa pemandu untuk menemani mereka.
Kini mereka telah sampai pada tempat tujuan. Para gadis-gadis itu kagum melihat keindahan danau itu.
Danau Kaco adalah salah satu danau yang berada di dalam Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Jambi yang merupakan bagian dari kawasan Warisan Dunia oleh UNESCO. Danau Kaco ini berada di Desa Lempur, Kecamatan Gunung Raya yang berjarak cukup jauh dari pusat Kota Jambi.
Danau Kaco juga memiliki legenda yang telah lama beredar di sekitar masyarakat Kerinci. Konon katanya jernih birunya air di Danau Kaco berasal dari intan titipan para pemuda yang ingin melamar putri Raja Gagak yang memiliki paras cantik jelita.
Putri yang bernama Napal Melintang memiliki kecantikan yang luar biasa hingga mampu memikat hati ayahnya sendiri. Karena banyak pemuda yang ingin melamar anaknya, akhirnya Raja Gagak pun bingung untuk memilih lamaran mana yang harus ia pilih dan Raja Gagak pun membawa putrinya lari dan meninggalkan intan titipan dari para pemuda tersebut di dasar danau.
Selain memiliki legenda yang beredar di masyarakat, Danau Kaco juga memiliki sisi misterius, yakni kedalaman Danau Kaco yang hingga kini belum diketahui. Belum ada catatan resmi dari parah ahli terkait kedalaman Danau Kaco, hal tersebut dikarenakan pernah ada orang yang mencoba mengukur kedalaman dari danau ini namun selalu gagal, karena tabung oksigen yang mereka gunakan habis sebelum menyentuh dasar dari Danau Kaco.
Danau Kaco juga dapat mengeluarkan cahaya terang ketika hari sudah gelap. Sebenarnya, Danau Kaco bukanlah mengeluarkan cahaya sendiri, namun memantulkan cahaya rembulan yang masuk ke dalam air yang jernih sehingga memunculkan pantulan cahaya terang. Cahaya terang akan muncul ketika bulan memasuki fase purnama.
(Sumber dari : https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/02/10/potret-danau-kaco-si-mutiara-biru-di-tengah-hutan)
To Be Continue
Yang suka traveling atau adventure jangan lupa datang kekerinci ya, menikmati keindahan Sakti Alam Kerinci salah satunya danau kaco ini 😁
Jangan lupa tinggalin jejak ya dengan cara Vote, Like dan Koment. Terima kasih
Happy Reading, Semoga Suka ☺
18.09.2020
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Nur Saqilla
liat fotonya aja indah...apa lagi kalo liat langsung....
2020-12-10
0
Bundanya REvan
kakak tata itu arkana apa arseno
2020-10-18
0
ilalang
wow indah banget danau kaca
2020-10-03
0