Kini, Tata telah sampai di Negara Paman Sam. Setelah puas beristirahat, akhirnya gadis cantik ini memilih membereskan pakaian nya lalu menyusunnya dilemari yang telah tersedia.
Tata sangat tidak suka jika ada barang yang tidak pada tempatnya. Itulah sebabnya, saat ini ia menyempatkan membersihkan apartement sebelum pergi ke universitas.
"Huh... Akhirnya semua beres." Tata menjatuhkan tubuhnya diatas kasur empuk. Masih tersisa tiga jam lagi sebelum ia pergi kekampusnya nanti siang. Untuk itu ia memutuskan istirahat sejenak.
Tanpa terasa Tata terlelap dalam tidurnya selama dua jam. Dan itupun ia terbangun karena mendengar suara panggilan yang berasal dari HP-nya.
Tata perlahan membuka matanya lalu segera mengambil Hp-nya. Dilihatnya siapa yang menghubunginya saat ini. 'Bunda ♥' Nama itulah yang tertera di layar Hp-nya. Tanpa menunggu lama lagi, ia langsung menggeser ikon berwarna hijau.
"Hallo, Assalamualaikum bun."
"Waalaikumsalam. Kamu lagi ngapain, sayang ?"
"Tata baru aja bangun tidur bun. Tadi kecapean karena habis beresin apartement yang berantakan."
"Oalah, rajin nya putri bunda. Memangnya kamu hari ini ngak kekampus ?"
"Iya bun, tapi nanti. Tata ada jadwal jam satu siang kekampus."
"Ya udah, kalau gitu kamu siap-siap gih. Nanti telat loh kekampusnya."
"Iya bun. Kalau gitu Tata matiin dulu ya telefonnya. Assalamualaikum."
"Iya sayang. Waalaikumsalam."
Akhirnya Tata memutuskan sambungannya setelah sang bunda mengizinkan. Tata langsung beranjak memasuki kamar mandi lalu segera bersiap-siap untuk pergi kekampus.
☆☆☆
Dibawah terik sang mentari siang. Tampak seorang gadis sedang berdiri menunggu taksi online yang sudah dipesannya terlebih dahulu.
"Duh, taksinya lama banget sih. Gue bisa telat kalau gini caranya," gerutu Tata. Ia melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya dengan gelisah. Ini adalah pertamanya dan ia tidak mau meninggalkan kesan buruk dihari pertama.
Tak lama kemudian, Taksinya yang dipesannya pun datang. Tata langsung naik dan meminta mengantarnya kekampus. Untuk sampai di universitas, mereka harus menempuh perjalanan yang lumayan jauh.
Tiba-tiba taksi tersebut berhenti setelah sampai di depan gerbang kampus. Tata langsung membayarna lalu segera turun.
Matanya menyapu setiap sudut di tempat itu. Sebelum akhirnya sebuah helaan nafas yang panjang terdengar. Perlahan ia mulai melangkahkan kakinya memasuki area dimana ia akan menuntut ilmu selama beberapa tahun kedepan.
"Perjalan baru dalam kisah hidup gue akan dimulai dari sini. Semoga Allah SWT selalu mempermudah segalanya," ucap Tata sembari tersenyum.
Saat ia mulai kembali melangkah, seseorang dari arah belakangnya pun menghentikan nya.
"Tunggu," teriak orang itu.
Mentari menoleh melihat siapa yang menghentikan langkahnya. "Hay, kamu maba disini ya ?" Tanya orang itu pada Tata.
Tata mengangguk sebelumnya akhirnya menjawab, "Iya. Aku maba disini," jawab Tata sekenanya.
"Wah, kebetulan dong, aku juga maba disini. Berarti kita bisa temenan dong," seru gadis itu lagi. Mentari hanya memabalasnya dengan senyuman. "Kenalin, Gue Viola Febrina." Gadis itu mengulurkan tangannya.
Tata membalas uluran tangannya dengan senyuman. Ia tidak menyangka bakal punya teman di hari pertama menginjakkan kakinya dikampus. "Hay, Viola. Kenalin aku Tavisha Mentari Aryaguna. Panggil aja Visha."
"Hay, Visha." Viola tersenyum ramah pada Tata. "Btw, apa kamu berasal dari negara ini ?" Tanya Viola.
Tata menggelengkan kepalanya. "Bukan. Aku dari Indonesia," jawab Tata.
Sontak saja mata Viola melebar mendengar ucapan Tata barusan. Ia tidak menyangka bakalan ketemu sama orang yang berasal dari negara yang sama dengannya. "Apa itu serius ?" Tanyanya memastikan.
Tata mengangguk, walaupun sempat bingung dengan respon yang diberikan oleh Viola.
"Wah, entah ini kebetulan atau tidak tapi aku yakin Tuhan sengaja mempertemukan kita. Aku juga berasal dari Indonesia," ucap Viola kemudia.
☆☆☆
Mereka berdua bersama-sama menemui dosen. Karena menang ternyata mereka juga mengambil jurusan yang sama yaitu kedokteran. Seperti nya mereka telah ditakdirkan oleh Author menjadi seorang teman di Amerika ini. wkwkwk.
"Duh dosennya kiler banget tadi, gue jadi merinding hadapinnya" Gerutu viola saat keluar dari ruangan dosen.
"Iya vi, bergidik gue lihatnya" Seru mentari bergidik ngeri membayangkan saat mereka didalam tadi.
"Tapi ganteng banget kan sha" Ujar viola dengan wajah terpesona membayangkan wajah dosen kiler tadi.
"Uh dasar lo.. Ngak bisa lihat yang beningan dikit" Gerutu mentari berjalan mendahului teman barunya itu.
"Ih tungguin gue napa sih, main tingalin aja" Kesak viola. Saat ini mereka telah mengubah panggilan mereka, dari aku-kamu jadi lo-gue, biar kelihatan lebih akrab gitu, katanya.
"Vio, cari makan dulu yuk. Gue laper banget nih" Ujar mentari pada viola sambil mengelus-ngelus perutnya.
"Lo kenapa elus-elus perut gitu ? Hamil ?" Seru viola bercanda.
"Enak aja lo. Nikah aja belum gimana mau hamil" Kesal mentari. Namun viola hanya menanggapi nya dengan tawa.
"Maaf.. Maaf.. Gue cuma becanda aja tadi, jangan marah dong" Seru viola merangkul mentari.
"Yaudah, yuk kita cari makan. Gue juga laper nih" sambung viola.
🌿🌿🌿
Saat ini mereka memilih makan di kantin yang menyediakan makanan Indonesia. Sambil menanti makanan yang mereka pesan, mereka memilih mengobrol seputar pendidikan dan kehidupan pribadinya.
"Eh sha, ngomong-ngomong lo disini tinggal dimana ?" Tanya viola.
"Gue tinggal di Apartement" Jawab tavisha.
"Iya gue tau, kan ngak mungkin juga di tinggal di kolon jembatan" Kesal viola.
"Ya kali gue tinggal kolon jembatan" Ujar tavisha diikuti dengan tawanya. Sebenarnya ia sengaja membuat teman barunya itu kesal. Soalnya dari tadi viola terlalu banyak bicara hingga membuat Kuping tavisha pengel mendengarnya.
"Malah ketawa lagi" omel viola pada tavisha.
"Maaf.. Maaf.. Gue tinggal di Apartement Cambridge Condos" Jawab Tavisha yang berubah menjadi serius. "Lo sendiri dimana ?" Tanya tavisha.
"Gue tinggal di apartement The William Pearl House" Jawab viola.
"Ini makanan nya nona, silakan dinikmati" Seru barista itu saat mengantar makanan milik tavisha dan juga viola.
"Ma..." Ucapan viola terhenti saat tavisha menyela omongannya.
"Udah ngomong nya nanti aja ya. Mending makan aja dulu, gue laper banget soalnya" Seru tavisha. Dengan wajah kesal viola menikmati makanannya sementara tavisha menahan tawanya karena berhasil membuat viola menjadi kesal.
Entah sejak kapan mentari berubah menjadi jahil seperti ini. Mungkin sejak nama panggilannya berubah dari mentari menjadi visha. wkwkwk. Padahal sebelumnya ia tidak pernah jahil pada sahabat-sahabatnya di Indonesia.
Kalau ngomong tentang sahabat, kira-kira gimana ya kabarnya mereka disana. Apa mereka udah berangkat ke Negara tujuan mereka atau belum ya, pikir tavisha alias mentari.
"Padahal aku baru pisah sama mereka, tapi udah kangen aja. Mereka lagi ngapain ya sekarang ?"
"Nanti aja deh, gue hubungi mereka setelah sampai di apartement" Gumam tavisha dalama hatinya. Iya mereka memang berjanji untuk tidak saling bertemu sebelum mereka lulus dari kuliah tapi mereka tidak berjanji untuk memutuskan komunikasi selama mereka kuliah.
To Be Continue...
NP : Tavisha sama Mentari itu adalah satu orang yang sama ya. Mentari adalah panggilan dari orang-orang terdekatnya, sementara di Amerika mentari memutuskan untuk dikenal dengan identitas baru yaitu Tavisha. Jadi jangan ada yang protes ya.
Happy Reading, Semoga Suka ☺
22.09.2020
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
andi nita
bykn nmnya jd pusing😅
2023-08-31
0
Nur Saqilla
lanjut....
2020-12-10
0
Umi suyanto
semangat Thooor
2020-10-30
0