Pria itu mengantar Queeny kembali ke dalam aula, dalam perjalan mereka berbincang.
"thanks, sudah mau membantuku." ucap Queeny lirih.
"sama sama, ada masalah kah sebelumnya? dia seperti mengincarmu." pria itu menoleh.
"ah tidak, aku bahkan tak mengenalnya, dia pria yang aneh." Queeny menunduk.
pria itu menghentikan langkahnya, "ah kita belum mengenal satu sama lain, aku Erick kamu?"
Queeny berhenti dan membalikan badan. "Queeny" menjabat tangan erick dan tersenyum.
Senyumnya yang cantik membuat Erick tertegun, berkali kali Queeny melepaskan tangannya tapi tak bisa.
"maaf, bisakah kamu melepaskan tangaku? ini terlalu lama." jawab Queeny dengan melihat kearah tangannya yang masih digenggam oleh Erick.
"maafkan aku Queen, karena kamu cantik aku jadi lupa diri." jawab Erick, spontan melepaskan tangan Queeny.
"tidak apa Erick, aku pergi dulu, keluargaku menunggu." Queen menatap Erick dan tersenyum lalu. Queeny pergi meninggalkan Erick.
Erick melihat tangannya, tangan yang baru saja memegang tangan queen, dia tersenyum manis, menggenggamkan tangannya lalu menatap kearah Queen berjalan, terlihat punggung queen makin lama makin menjauh.
---
Queeny menghampiri ke 3 kakaknya, Queeny duduk disamping Mattew.
"jas siap Queen?" kata Mattew, Queen kaget dan melihat ke bahunya,
"oh teman kerja (alasan Queeny) tadi bertemu di kamar kecil, menitipkan jasnya padaku, karena takut jasnya kotor, aku buru buru kembali kesini sehingga terbawa. Besok akan ku berikan di rumah sakit" Queeny berbohong karena tak mau kakak kakaknya khawatir.
Queeny melepas jas itu melipatnya lalu meletakkan di sampingnya.
"bodoh sekalk kenapa bisa lupa mengembalikan?" batin Queeny dengan muka masam.
"sudah hampir tengah malam." kata Jhony.
"iya, kenapa papa lama sekali, aku lelah." Queeny besandar pada bahu Mattew.
Dari jauh James melihat, sepertinya tau jika anak anaknya sudah lelah, James memberi kode untuk datang kepada Mattew.
"ayo papa memanggil,kita akan berpamitan dan pulang." kata Mattew, Queeny mengangkat kepala nya dan ikut berdiri diikuti Jhony dan Rhony, Queeny membawa jas Erick bersamanya.
Mereka berjalan menghampiri James. "sepertinya aku harus pulang Steve, lain kali aku akan berkunjung,kau berkunjunglah juga ke rumah ku" James menepuk bahu Steve.
"baiklah, anak anakmu pasti lelah dan sudah lapar." Steve tertawa.
James dan steve bepelukan ringan. James dan anak-anaknya pergi meninggalkan kediaman Fox. Dari jauh max zeto memandang dengan pandangan tajam, matanya mengamati seorang gadis yang berjalan disamping James, Max Zeto tersenyum jahat.
"James Bells, itu kah putri kecilmu? sungguh kau seorang pemain yang hebat!" batin Max Zeto.
---
Diperjalan pulang, di dalam mobil Queeny tertidur dalam pelukan Mattew, disamping Queeny ada James Bells yang memegang erat tangan Queeny. James sesekali mengelus lembut punggung tangan Queeny.
"ada apa Jhon?" tanya James, melihat jhon yang selalu melirik ke arah belakang denagan kaca mobil.
"sepertinya ada yang mengikuti kita pa." Jawab Jhony, James pun menoleh ke belakang di ikuti Mattew.
"tenang lah sebentar lagi kita sampai, mereka tak akan berani menyerang, Rhon kirim penjaga." perintah James.
"baik pa." Rhony menjentikan jari dan sekawanan kelelawar datang, Rhon mengibaskan tangannya dan sekawanan kelelawar itu pergi.
Tak lama mobil sampai di halaman rumah, James keluar mobil, "Matt bawa adik mu masuk ke kamarnya." perintah James.
"baik pa." Mattew menggendong Queeny lalu berjalan masuk ke dalam rumah.
James, Jhony dan Rhony berdiri berdampingan melihat dari kejauhan. Mereka mendengar teriakan teriakan yang mendengung di telinga, terlihat bayangan banyangan transparan yang mengudara.
"pa, apa yang terjadi?" tanya Jhony.
"entah lah, kalian harus bersiap ,sepertinya perang akan dimulai. Kalian harus melindungi Queeny, apa kalian mengarti?" ucap James tegas.
"baik pa, kami menegerti." Jhony dan Rhony menjawab serentak.
---
Di tempat lain, di jalan yang tadi dilewati oleh James dan anak anaknya. Ada peperangan antar vampir, memeraka bertarung. Saling merobek ,saling menggigit. Bahkan beberapa telah musnah dengan kepala dan tubuh yang terpisah. Seluruh vampir yang tadi mengikuti James dan anak anknya musnah, bawahan Rhon membakar kepala kepala mereka yang terpisah dari tubuh masing masing.Tubuh-tubuh yang tergeletak tanpa kepala itu pun perlahan meleleh dan lenyap.
---
Kediaman Zeto.
(Ruang kerja max zeto)
brakkk..
(suara lemparan)
Max zeto geram, dia marah dia membalikan meja kerjanya. Semua bawahannya takut, beberapa dari mereka berhasil lolos dan sebagian lagi musnah, mereka yang lolos kembali melapor pada Max.
"bodoh!!! kalian semua bodoh, kalian mencoreng nama clan! bagaimana bisa kalian kalah dari mereka yang hanya peliharaan, kalian benar-benar tidak berguna, mengintai rumah James Bells saja tidak bisa!" dengan nada nada keras penuh kemarahan. Max Zeto mengumpat semua yqng ada di hadapannya.
"tuanku, pengelihatan mereka sangat tajam tuanku, kami sudah berusaha menyamar tapi ketauan." jawab seseorang bawahannya.
"pergilah kalian!!!" Max Zeto mengusir semua bawahannya keluar ruangan.
Exel yang berpapasan pun terlihat bingung, melihat wajah mereka semua ketakutan, Exel masuk dalam ruang kerja papanya.
"pa, ada apa kesal?" Exel duduk di sofa dengan santai.
"ada seseorang yang harus diselidiki, tapi mereka semua tak becus, beberapa bahkan lenyap." jawab Max berjalan mendekati sofa dan duduk berhadapan dengan Exel.
"siapa yang papa selidiki? aku akan bantu." kata Exel penasaran.
"putri James Bells, entah siapa namanya." jawab Max.
"James bells?? clan Emperial??" Exel terlihat sedikit kaget.
"ya, James menikahi manusia dan melahirkan seorang putri, aku harus selidiki. Siapa tau ada petunjuk untuk menemukan SANG ABADI." Max bersandar di sofa.
"SANG ABADI yang papa maksud anak dalam ramalan leluhur? dan itu ada hubungannya dengan clan emperial?" jawab Exel menerka.
"ya, papa rasa ini semua berhubungan, mana bisa manusia yang bertahan hidup dengan vampir begitu lama, bahkan mampu melahirkan anak." Max mulai tenang.
"baiklah pa, aku akan selidiki ini, papa tenang saja. Sudah waktunya makan." Exel berdiri dari duduknya dan langsung keluar ruangan, Max mengikuti exel keluar ruangan.
Di ruang bawah tanah, penjaga mengeluarkan 2 orang manusia dari dalam ruangan, 2 manusia itu sudah pingsan.
"tuan silahkan," kata penjaga.
Exel mendakti salah seorang manusia yang tergeletak, Exel mendengus, mendesis mengeluarkan taring tajam nya. Exel menancapkan taringnya ke leher manusia itu dan menghisap darahnya. Exel menghisap darahnya sampai puas. Begitu pula dengan max yang ada di sampingnya. Ya ini lah makan sesungguhnya bangsa vampir, darah manusia segar.
Mampu memuaskan rasa lapar. Usai puas dengan makannya Max dan Exel pergi, terlihat Max menjilati bekas darah yang menempel sudut sudut bibirnya.
tak hanya darah, energi manusia itupun diserap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Mams Lucky
Suka
2020-12-16
1
Ina Ginting Manick
bnyak yg patah hati ni gara" quenny
2020-10-24
1
Yanie Andriansyah
Suka suka sukaa
2020-02-25
0