Miranda nampak santai menanggapi kedatangan mereka bahkan dirinya penasaran bagaimana sikap mereka terhadap dirinya yang sedari awal tahu sifat kejam keluarganya pada dirinya.
Miranda langsung pergi ke ruang depan dengan santai menemui tamunya,Miranda langsung bertatapan mata dengan mereka dan langsung saja salah satu dari mereka maju mendekat dengan sikap angkuh mereka.
"Akhirnya kamu muncul,mana uang yang ibu minta." Wanita paruh baya itu datang-datang meminta uang pada Miranda.
"Uang?"
"Iya uang,Jangan pura-pura lupa kamu.Ibu minta sekarang,mana uang yang ibu minta." Ucap Wanita itu yang nampak memaksa Miranda untuk memberikannya uang untuk dirinya.
"Tidak ada." Jawab Miranda yang nampak begitu kesal dengan sifat ibunya yang sering memaksa.
"Apa kamu bilang,jangan bohong kamu.Seharusnya kamu bersyukur kamu akhirnya menikah dengan orang kaya dan sekarang kamu menolak apa yang ibu inginkan." Ucap wanita satunya yang ternyata adik tirinya .
Miranda terdiam mencoba mengingat memori bagaimana perlakuan mereka pada dirinya, Miranda tampak begitu tak menyukai kehadiran mereka yang hanya bisa memeras dirinya dan mencari keuntungan pribadi sendiri untuk mereka juga.
"Aku tanya kalian berdua,yang sebenarnya butuh uang itu aku atau kalian?" Tanya Miranda yang berani bertanya perihal hal itu pada mereka.
"Ya kami." Jawab wanita itu dengan santai,Miranda pun membalas dengan anggukkan.
" Kalau kalian yang butuh untuk apa minta padaku,lebih baik kalian cari sendiri jangan terlalu manja kalian" Mendengar jawaban itu mereka merespon dengan ekspresi marah.
"Apa kamu bilang!" Miranda menatap tajam kearah ibu tirinya itu.
"Sudah cukup kalian berbuat seenaknya,apalagi kamu hanyalah ibu tiri.Jangan terlalu mengatur hidupku." Jawab Miranda dengan nada dingin.
"Apa kamu bilang,apa kamu tidak sadar jika bukan aku ayahmu tak akan seperti ini." Ucap wanita itu dengan ekspresi marah besar pada anak tirinya itu.
"Apa yang sebenarnya yang sedang kamu rencanakan,bukannya kamu sendiri yang merencanakan ini semua.Hingga anda sendiri yang merasa tertipu bukan?" Pertanyaan itu sontak membuat wanita kaget.
"Jangan anda kira saya tidak tahu apa-apa tentang yang anda rencanakan nyonya Nirma." Jawab Miranda dengan tatapan sinis kearah ibu tirinya.
Nyonya Nirma hanya terdiam , ternyata selama.Ini dia merencanakan itu semua hingga akhirnya dia merasa tertipu.Berawal dari perjodohan yang dimana mereka rencanakan,tapi pada akhirnya penyesalan yang mereka rasakan.
"Bibi Ami." Teriak Miranda memanggil bibi Ami ,tak berselang lama bibi Ami datang menghampiri nonanya.
"Iya non ada apa?" Tanya bibi Ami pada Miranda.
"Cepat panggilkan penjaga didepan,usir mereka dari tempat ini." Sembari menunjuk kearah mereka berdua.
Spontan bibi Amin kaget dengan perintah nonanya, yang tiba-tiba menyuruh untuk mengusir mereka berdua dari tempat itu.
"B-baik nona." Jawab bibi Ami yang nampak bingung dengan tindakan nonanya.
"Apa yang kamu lakukan,seenaknya saja kamu ingin mengusir kami." Ucap nyonya Nirma yang tak terima jika mereka di usir dari tempat itu.
"Seharusnya kalian sadar diri,ini rumah saya jadi berhak saya mengusir kalian dari rumah saya." Jawab Miranda dengan tegas,dia mulai kesal dengan tingkah mereka yang masih mudah menindas dirinya.
Tibalah 2 penjaga yang mulai menghampiri mereka yang saat itu berdebat di ruang depan.
"Cepat usir mereka dari tempat ini." Perintah Miranda pada kedua penjaga itu, secara langsung mereka berdua diseret keluar oleh penjaga itu.Reaksi mereka berdua langsung berontak tak terima apa yang dilakukan oleh Miranda pada mereka .
"Lepaskan, jangan sembarang kamu mengusir kami." Teriak Nyonya Nirma yang tak terima apa yang Miranda lakukan pada mereka.
"Terserah saya ingin mengusir kalian, seharusnya kalian sadar diri.Kalian datang kesini hanya ingin mencari masalah." Mendengar jawaban dari Miranda mereka tampak begitu marah besar tak terima apa yang dia ucapkan.
"Dasar anak kurang ajar." Teriak nyonya Nirma yang tak terima dengan perlakuan anak tirinya.
"Cepat kalian seret mereka keluar sekarang!" Perintah Miranda yang mulai tak sabar menghadapi mereka lagi.Pada akhirnya mereka berdua diseret paksa oleh para penjaga yang bertubuh kekar itu. Reaksi ibu dan adik tirinya itu terus berontak tak terima jika mereka pergi dari tempat itu.
Miranda melihat dengan tatapan sinis,pada akhirnya dia bisa mengusir mereka yang selalu menganggu kehidupannya.Miranda pun langsung pergi dari tempat itu,tanpa Miranda sadari dia sengaja melewati beberapa ruangan yang dimana ruangan itu dipenuhi alat olahraga fitness yang ada di ruangan pojokan.
Miranda sedikit tersenyum dengan ruangan yang dia temukan."Tidak sia-sia aku menemukan tempat ini,besok pagi akan aku coba." Gumam Miranda yang diam-diam memiliki hobi olahraga.
Miranda langsung ke lantai atas menuju ke kamarnya yang sudah mulai sibuk dengan rutinitas perawatan sebelum dia tidur.Dia duduk didepan cermin sembari membersihkan wajahnya.
"Wajahmu sudah cantik,sayangnya suamimu tak begitu menyukai kecantikan yang Kamu miliki.Baiklah akan aku taklukan suami sombong mu itu." Ucap Miranda dengan senyuman sinis .
Pagi hari
Tak terasa waktu sudah terganti pagi ,posisi Miranda baru saja bangun tidur.Seperti kehidupan yang sebelumnya dia selalu menyempatkan waktu pagi untuk olahraga,Miranda langsung menuju ruang fitness milik suaminya itu.
Selama olahraga dia fokus berlatih angkat beban dan sedikit pemanasan,Miranda begitu fokus olahraga pagi itu.Hingga keringat membasahi wajahnya dan baju yang dia pakai hari itu, Miranda pun duduk untuk istirahat sebentar dengan meminum air mineral yang dia bawa.
"Sepertinya pemilik badan ini tak pernah olahraga, terasa badan kaku semua." Gumam Miranda yang merasa badan ini terasa kaku.
Setelah selesai olahraga kini dia bergegas ke kamar untuk mandi,barulah dia menikmati sarapan pagi setelah selesai mandi .Bibi Ami begitu sabar melayani nonanya dan sedikit senyuman kepada nonanya.
"Selamat menikmati nona." Ucap bibi Ami dengan senyuman.
"Terimakasih." Balas Miranda yang langsung menikmati hidangan pagi itu,berbeda dengan ekspresi Nita yang nampak masih kesal dengan apa yang Miranda lakukan pada dirinya.
"Kamu." Ucap Miranda yang secara langsung menunjuk kearah Nita yang sedari tadi tampak kesal melihat kedatangan Miranda di tempat itu.
Nita pun maju mendekati Miranda." Awas saja kalau kamu berani kurang ajar lagi,aku pastikan tempatmu bukan disini tapi di gudang bawah tanah.Ingat apa peringatanku tadi." Ucap Miranda yang masih mengingat wanita itu lagi,sontak saja Nita terdiam mendengar ancaman itu.
"Kamu bisa pergi sekarang." Perintah Miranda pada pelayan itu,dia sudah muak melihat wajah wanita itu yang pernah membuat masalah dengan dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments