Part 3

Jihan Prameswari
Jihan Prameswari
Jangan Tuan! Jangan pecat saya. Saya rela kerja lembur selama sebulan tapi jangan pecat saya *memelas sambil menangkupkan kedua tangannya memohon
John //Asisten
John //Asisten
Tuan... kita tidak bisa berlama lama di sini, kita harus kembali ke akntir jam 3 ada pertemuan dengan Tuan Park pemilik perusahaan software
Alex mengangguk. Ia kembali menatap pada Jihan.
Alex Ferguson
Alex Ferguson
Sementara ini kami masih dipercaya menjadi leader disini
Alex Ferguson
Alex Ferguson
Saya ingin tahu sejauh mana skill mu dalam bertanggung jawab. Besok siang saya akan kembali ke sini. Paham!
Jihan Prameswari
Jihan Prameswari
Paham, Tuan! *sambil membungkuk
Tak ingin berlama lagi, akhirnya Alex pun pergi dari restoran menuju kantornya.
Setelah kepergian Alex wanita polos itu bisa bernafas lega melihat kepergiannya. Sungguh si Boss yang menjengkelkan.
Vanya
Vanya
Eh Jihan, Tuan Alex besok akan kesini lagi tidak?
Jihan Prameswari
Jihan Prameswari
Iya, memang kenapa Va?
Vanya
Vanya
Duh ... kamu pake nanya lagi. Ya siap siap ketemu gorila lagi dong. Aku lebih senang yang jadi bos kita itu Tuan Alan saja dari pada si gorila itu *kesal
Jihan Prameswari
Jihan Prameswari
*Tertawa terbahak mendengarnya Ada ide dari mana kamu sebut dia Gorilla? Hahaha ... tapi seru juga. Tuan Gorilla
Vanya
Vanya
Hus... jangan keras keras. Apa kamu mau dipecat? Kalau yang lain dengar lalu diaduin pada Tuan Alex, bisa habis kita *bisiknya
Sejenak ia membayangkan wajah Alex yang berubah seperti seekor Gorila yang menyeramkan. Baginya pantas juga disebut Gorilla karena sikapnya yang selalu marah marah itu.
•••
Pukul 11 malam restoran sudah mulai tutup. Vanya dan Jihan segera pulang. Kebetulan hari ini Jihan tidak membawa motornya karena sedang diperbaiki di bengkel Dan kebetulan juga Vanya diantar oleh pacarnya mereka sedang berada di pinggir jalan.
Vanya
Vanya
Han, kamu pulang pake apa? Jam segini memang ada ojek?
Jihan Prameswari
Jihan Prameswari
Apes banget hidup ku, nggak pernah punya pacar kayak kamu
Vanya
Vanya
Eh... aku tanya apa kamu jawab apa, Gak nyambung Han
Jihan Prameswari
Jihan Prameswari
Aku juga bingung mau naik apa nih
Vanya
Vanya
Ya sudah, aku anterin kamu pulang dulu baru setelah itu aku balik lagi kesini jemput cowok aku. Gimana?
Jihan Prameswari
Jihan Prameswari
Ok... jika kamu tidak keberatan
Jihan Prameswari
Jihan Prameswari
Tapi bayarnya dua kali lipat nggak nih?
Vanya
Vanya
Yaelah... Jihan, masak aku sama temen sendiri perhitungan. aku ikhlas...
Jihan Prameswari
Jihan Prameswari
Hehe .... Bercanda Vanya
Jihan Prameswari
Jihan Prameswari
Besok kamu bawa motor ya, jemput aku. Besok siang anterin aku ambil motor di bengkel
Vanya
Vanya
Siap sohibku...
Sebuah mobil yang tak jauh dari tempat Jihan dan Vanya berada nampak mendekat ke arah mereka dan berhenti disana.
Seorang pria yang sangat Jihan dan Vanya kenal. Bersamaan dengan kedatangan Pacar Vanya.
Pria
Pria
Hai Jihan, Vanya! *tersenyum manis ke arah mereka
Jihan Prameswari
Jihan Prameswari
Hai Tuan Alan...!
Vanya
Vanya
2 in
kompak
Alan
Alan
Kalian sedang menunggu siapa?
Lalu ia mengikuti arah pandang Vanya. Sosok pria yang Alan kenal. Ya pria itu pacar Vanya yang sering menjemput wanita itu.
Vanya berjalan ke arah sang Pacar meninggalkan Jihan dan Alan.
Jihan Prameswari
Jihan Prameswari
Tuan Alan sedang apa di sini?
Alan
Alan
Ow... kebetulan tadi lewat sini saja. Ayo.. ku antar pulang. Kamu tidak bawa motor 'kan?
Jihan Prameswari
Jihan Prameswari
*Menggeleng Saya diantar Vanya, Tuan
Alan
Alan
Apa muat duduk bertiga di motor?
Jihan Prameswari
Jihan Prameswari
*menggeleng
Alan
Alan
Ya sudah, saya antar, ya .... !
Jihan Prameswari
Jihan Prameswari
Tapi Tuan, nanti saya merepotkan
Alan
Alan
Kali ini saja, Jihan. Saya bukan Bos kamu lagi
Alan
Alan
Anggap saja kita berteman dan jangan panggil saya Tuan lagi, panggil Alan saja
Tak lama Vanya menghampiri mereka lagi. Ia baru saja meminta izin pada pacarnya jika akan mengantar Jihan pulang lebih dulu dan pacarnya tidak keberatan.
Vanya
Vanya
Jihan, pulang Yuk!
Jihan terdiam sejenak. Memikirkan jika Vanya pulang balik mengantar dirinya kasihan pacarnya menunggu lama.
Setelah menimbang nimbang barulah Jihan memutuskan diantara Alan saja.
Jihan Prameswari
Jihan Prameswari
Vanya, aku pulang sama Tuan Alan saja
Alan
Alan
Iya, Vanya, biar aku yang antar Jihan pulang
Vanya
Vanya
Ow... begitu ya. Yaudah aku balik ya *berpamitan pada Jihan dan Alan
Jihan dan Alan segera masuk dalam mobil. Mereka sudah dalam perjalanan pulang. Tak ada obrolan namun, tak lama Alan bertanya sesuatu pada Jihan.
Alan
Alan
Jihan, apa kamu sudah memiliki pacar? *penasaran
Jihan Prameswari
Jihan Prameswari
Mana ada lelaki yang mau sama saya, Pak. Saya bukan wanita yang menarik. Hehe .... *tersenyum
Alan
Alan
Siapa bilang kamu tidak menarik
Alan
Alan
Kalau boleh kasih masukan ya, kamu ini sebenarnya sangat cantik jika kamu sedikit berdandan dan lepas kacamatamu itu
Ia sendiri sangat penasaran jika melihat penampilan Jihan tanpa kaca mata. Selama ini Alan sangat menyukai mata bulat nan indah dibalik kacamata besar yaitu dipakai Jihan. Dan juga rambut yang selalu Jihan kepang, rambut pirang bergelombang jika diurai pasti akan terlihat sangat cantik.
Jihan Prameswari
Jihan Prameswari
Tapi saya lebih suka apa adanya, Tuan
Alan
Alan
Jangan panggil Tuan lagi. Panggil Alan *protesnya
Alan
Alan
Ok, saya paham maksud kamu
Alan
Alan
Sebagai lelaki aku tidak munafik ingin melihat keindahan setiap ciptaan tuhan termasuk manusia
Alan
Alan
Tidak ada salahnya Jihan sekali kali merubah penampilan demi diri sendiri bukan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!