Part 2

Pertemuan John dan Alan kali ini menghasilkan sebuah kesepakatan bersama.
Restoran milik Alan telah dibeli dengan harga $200.000 oleh pengusaha kaya nomor 3 di kotanya yakni Alex Ferguson.
Setelah menemui Alan, John kembali ke perusahaan. Ia sudah tak sabar ingin memberitahu berita ini pada Alex.
Tak lama John telah sampai di kantor dan langsung menuju ruang Alex.
Ketika sudah berada didepan pintu, John mendengar suara suara manja seorang wanita dari dalam.
Kelakuan Boss nya itu tidak pernah berubah. Hampir setiap pagi sarapan dengan menikmati tubuh wanita yang ia kencani bukan menyantap makanan.
John memberanikan diri mengetuk pintu ruangan Alex. Ia tak peduli jika Alex akan marah nanti.
Suara ketukan pintu membuyarkan cumbuan kedua insang yang sedang dimabuk nafsu gairah diantara keduanya.
Alex Ferguson
Alex Ferguson
F*nksh*t.... Siapa yang berani mengganggu sarapanku *kesal
Ia memakai lagi celana nya. Beruntung Alex masih memakai jas nya. Hanya telanjang bagian bawah saja.
Sedangkan wanita itu tak lain adalah Bianca merapikan rambutnya saja. Masih berpakaian lengkap.
Alex Ferguson
Alex Ferguson
Keluarlah. Nanti aku transfer sejumlah uang buatmu Baby! *sambil mengecup singkat bibir sexy Bianca
Bianca
Bianca
Benarkah!
Alex Ferguson
Alex Ferguson
Iya, tapi dengan syarat. Nanti malam datanglah ke hotel biasa kita menginap. Sebagai ganti pagi ini mengerti!
Bianca
Bianca
*Mengangguk cepat
Ia sangat paham perkataan Alex. Kini wanita itu sudah pergi meninggalkan ruangan Alex dan John sudah berada di dalam. Berdiri sambil menundukkan kepala. Ia Mengakui kesalahannya pagi ini, itu sebabnya ia takut memandang wajah Erik yang dingin dan sinis sedang menatap tajam ke arahnya.
John //Asisten
John //Asisten
Maaf... Tuan, saya salah *menundukkan pandangannya
Alex Ferguson
Alex Ferguson
Apa kamu tidak tahu kalau
Alex Ferguson
Alex Ferguson
Aku tadi sedang berduaan dengan Bianca tadi, Hah?
John //Asisten
John //Asisten
Maaf... Tuan. Saya benar tidak tahu jika Tuan sedang bersama nona Bianca *berbohong
Alex Ferguson
Alex Ferguson
Ya sudah, aku harap kamu bawa kabar baik sebagai ganti kamu sudah mengganggu kesenanganku
John //Asisten
John //Asisten
Kabar baiknya saya sudah berhasil meyakinkan Alan untuk menjual Restoran pada kita, Tuan
John //Asisten
John //Asisten
Sedangkan harga dijauh prediksi anda. $200.000 menjadi kesepakatan kami
Alex Ferguson
Alex Ferguson
Bagus...
John terkejut mendengarnya. Ia pikir Alex akan sangat senang mendengarnya, tapi, malah sebaliknya.
Alex Ferguson
Alex Ferguson
Nanti siang aku ingin berkunjung ke sana
John //Asisten
John //Asisten
Baik Tuan. Kalau masalah karyawan bagaimana Tuan. Alan berpesan pada saya agar tetap memakai karyawannya
Alex Ferguson
Alex Ferguson
Kita lihat saja nanti. Enak saja dia mau mengaturku, restoran itu sudah kubeli
Tuan muda Alex sangat gesit dalam mengelola usahanya.
Alex Ferguson
Alex Ferguson
Bagaimana dengan wanita yang aku pesan, John?
John //Asisten
John //Asisten
Be_belum ada tuan
Alex Ferguson
Alex Ferguson
Apa kamu bilang? Tinggal 3 Minggu lagi. Kamu mau ku pecat John...?
John //Asisten
John //Asisten
Tidak Tuan. Kenapa Tuan tidak mencari sendiri. Kenapa tidak menikah saja dengan Nona Bianca?
Alex Ferguson
Alex Ferguson
Bianca bukan wanita yang ku inginkan. Memang kamu dengan lelaki mana saja yang sudah ia kencani?
John //Asisten
John //Asisten
Tidak tahu Tuan. Saya hanya khawatir jika pilihan saya tidak sama dengan Tuan Alex
Alex Ferguson
Alex Ferguson
Apa kamu sudah menemukannya? *menyelidiki
John //Asisten
John //Asisten
Sebenarnya tadi saya bertemu dengan seorang wanita sederhana di restoran Alan, Tuan
John //Asisten
John //Asisten
Dia sangat ramah, dia salah satu karyawan Alan. Kalau Tuan tertarik nanti sekalian Tuan bisa menemuinya
Alex Ferguson
Alex Ferguson
Baiklah ...! Setuju
Siang harinya.
Mobil sport mewah telah sampai di restoran A. Krasak krusuk seisi restoran sedang berbincang masalah restoran yang kini sudah berpindah kepemilikan. Siang ini restoran ditutup sesuai perintah Alan.
Sebab akan ada pengenalan dengan pemilik restoran terbaru.
Semua karyawan berkumpul. Alan nampak Tersenyum lalu berjalan menuju arah dua orang dengan pakaian mahal. Alan menjadi pusat perhatian karyawannya.
Jihan Prameswari
Jihan Prameswari
Itu ... mungkin pemilik restoran ini. Kita harus memberi salam hormat padanya
Semua mengangguk paham.
Seorang pria tampan nan gagah dengan alis tebal, bibir tipis, wajah dingin dan tegas melangkah pasti lalu berhenti di depan semua karyawan di ikuti John, dan Alan dibelakang nya.
Jihan Prameswari
Jihan Prameswari
Selamat siang Tuan ....! *membusungkan dadanya sebagai tanda hormat pada Alex dan menginterupsi semua temannya
Semua pun mengikuti arahan Jihan. Alex tersenyum tipis melihatnya.
Sorot mata John terus menatap pada wanita bermata bulat dan selalu memakai kacamata besar. Bisa dipastikan jika wanita itu memang memiliki masalah pada matanya, terlihat dari kacamata cekung yang dipakainya.
Alex menoleh pada Alan, mengisyaratkan agar dia berbicara terlebih dulu. Alan yang paham langsung memperkenalkan Alex pada semua karyawan. Dan setelahnya ia pamit, ada rasa tak rela dari sebagian karyawannya kenapa restoran ini harus dijual?
Setelah kepergian Alan, Alex memperkenalkan dirinya dan peraturan baru yang harus dipatuhi oleh seluruh karyawan.
Alex Ferguson
Alex Ferguson
Siapa diantara kalian yang selama ini menjadi leader di sini? *tegas
Jihan Prameswari
Jihan Prameswari
*menunduk + mengacungkan tangan Saya, Tuan!
Alex memicing menatapnya dari ujung kepala hingga sepatu yang dipakai jihan
Baru pertama ini ia melihat pemandangan bikin matanya sakit. Ya ... semua wanita yang dilihat selalu sedap dipandang seksi, cantik dan selalu harum. Tidak seperti leader di depannya itu.
Alex Ferguson
Alex Ferguson
Selain kamu, ada lagi?
Jihan Prameswari
Jihan Prameswari
*Menggeleng Tidak ada Tuan. Dulu ada tapi sudah risent, setelahnya saya yang menggantikan sampai sekarang
Alex Ferguson
Alex Ferguson
Ok... sekarang kalian bersiap siaplah. Restoran harus buka lagi hari ini dan tutup di jam seperti biasanya. Paham!
" Paham, Tuan..."
Semua membubarkan diri masing masing menuju tugas masing-masing.
Ketika Jihan hendak melangkah pergi Alex menegurnya.
Alex Ferguson
Alex Ferguson
Tunggu! Kecuali kamu harus tetap di sini!
Jihan yang merasa kebingungan itu menoleh kekanan dan Kiri lalu melirik sebentar pada Alex kemudian menunduk lagi.
Jihan Prameswari
Jihan Prameswari
Tuan bicara dengan saya?
Alex Ferguson
Alex Ferguson
Iya, kamu tidak sedang tuli 'kan? Karena saya tidak menerima cacat fisik bekerja di sini *sinis
Jihan Prameswari
Jihan Prameswari
Tidak Tuan, saya tidak tuli. Tuan tidak manggil nama saya, itu sebabnya saya hanya memastikan saja kalau Tuan memang mengajak saya bicara
Alex Ferguson
Alex Ferguson
Ow iya, siapa namamu?
Jihan Prameswari
Jihan Prameswari
Nama saja Jihan, Tuan
Alex Ferguson
Alex Ferguson
Namanya indah, tapi tak seindah orang nya *dingin
Bagi Jihan tidaklah penting dibilang tak menarik oleh Alex, toh dia hanya ingin bekerja tidak ingin terlihat cantik.
Jihan Prameswari
Jihan Prameswari
Saya harus panggil Tuan siapa?
Alex Ferguson
Alex Ferguson
Kamu lupa atau pura pura lupa. Kamu dengar tidak tadi Alan berkata apa? *kesal
Jihan Prameswari
Jihan Prameswari
Maaf Tuan, iya ... saya baru ingat kalau nama anda Alex. Maaf Tuan Alex, saya permisi
Jihan ingin segera pergi namun, lagi lagi Alex tak membiarkannya pergi begitu saja.
Alex Ferguson
Alex Ferguson
Siapa suruh kamu pergi! Berani membantahku aku pecat kamu sekarang juga *menatap tajam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!