Obrolan keluarga Dallas tentang Seira, belum berakhir. Wajar saja, sebab mereka memang baru pertama kali bertemu dan kenalan dengan gadis itu.
"Mbak juga sepemikiran sama Lala, Als. Kok, dari gaya dan senyumnya seperti mirip mantanmu itu. Maaf, ya, Syafa, mbak jadi membahas mantannya Als. Bukan apa-apa, mbak merasa khawatir saja." Daisya mengalihkan tatap kepada Syafana, meminta maaf karena sudah membahas Dista mantannya Dallas.
"Tidak apa-apa kok Mbak. Syafa tidak ada masalah." Syafana tersenyum tulus, artinya dia tidak masalah kalau Daisya membahas Dista mantan istri Dallas.
"Als juga sempat berpikir seperti itu. Tapi itu tidak mungkin, sebab Dista tidak memiliki anak. Mungkin saja kekasih Saka orang yang sekilas hanya mirip saja," ujar Dallas berharap.
"Semoga saja hanya kebetulan mirip." Daisya membalas.
"Amin, semoga saja hanya mirip. Kalau kekasihnya Aa ada kaitannya sama keluarga mantan istri Om Als, amit-amit Lala nggak mau. Meskipun misalnya jodoh, Lala minta semoga jangan jodoh," dengus Lala terdengar menggebu-gebu.
Semua mata menatap ke arah Lala, mereka merasa heran, kenapa Lala lebih menggebu-gebu. Wajar saja, walau mereka jarang bertemu, tapi kedekatan Lala dan Saka sudah tidak diragukan lagi. Sebagai saudara sepupu, mereka termasuk dekat dan saling dukung, serta sering berkomunikasi, terutama kalau Lala perlu uang jajan, dia berani meminta pada Saka. Untungnya Saka tidak pelit.
"Mumpung belum punya istri, kalau sudah punya, Lala juga berhenti minta jajan sama Aa," alasannya suatu kali.
"Berikan satu alasan kenapa kamu tidak mau mereka berjodoh seandainya Seira itu ada kaitannya dengan keluarga mantan istri Om Als?" tanya Daisya.
"Bunda tahu sendiri, dulu keluarga mantan istri Om Als seperti apa? Mereka juga sempat melakukan kekerasan terhadap Om Als. Masa iya Lala rela melihat saudara Lala dekat dengan keluarga orang yang pernah jahat terhadap anggota keluarga kita?" ungkap Lala bersimpatik.
Dallas merasa terharu mendengar pengakuan Lala seperti itu. Dia tahu Daisya dan anak-anaknya begitu sayang padanya, bahkan sampai sekarang, setelah usia menua, mereka masih saling peduli dan membela.
"Iya, kami tahu. Berdoa saja semoga Seira hanya orang yang sekedar mirip dengan mantan istri Om mu itu."
Semua yang di sana mengaminkan harapan Daisya, termasuk Syafana.
"Kita lihat saja nanti, Mbak. Saat lamaran, orang tuanya Seira pasti ada di sana. Dan semoga saja ketakutan kita tidak terjadi," sambung Dallas yang diaminkan juga.
"Lagian, kenapa kalian seperti buru-buru banget ingin menikahkan mereka, padahal kalian belum begitu mengenal calon menantu kalian?" Daisya masih belum mengalihkan topik pembicaraan pada masalah lain, dia masih ingin membahas Seira.
"Sebenarnya tidak buru-buru sih, Mbak. Mereka sudah kenal dan menjalin hubungan selama dua tahun meskipun harus jarak jauh. Memang pertemuan mereka hanya beberapa kali, pertama saat sebelum Saka ditugaskan di perbatasan Kalimantan dan Malaysia. Itu pertama kali mereka kenal dan bertemu. Lalu kedua, saat kepulangan Saka dari Kalimantan. Dan mereka terpaksa harus berpisah lagi, karena beberapa bulan kemudian Saka harus satgas ke Papua," terang Syafana.
"Mbak paham. Tapi, apakah kalian tidak pernah meminta untuk bertemu atau dikenalkan dengan kekasihnya Saka, mengingat sebelum Saka dikirim ke Papua, ada jeda dua bulan?" ujar Daisya lagi.
"Itu sudah pernah kami minta, sayangnya kekasihnya Saka tidak bisa, alasannya sibuk dan tidak ada waktu senggang," jawab Dallas menguatkan alasan kenapa baru hari ini kekasihnya Saka dikenalkan pada mereka.
"Baiklah. Mbak paham. Ya, semoga saja gadis itu memang benar-benar baik dan jodoh terbaik buat Saka. Oh iya, ngomong-ngomong, saat lamaran nanti, Mbak juga ingin ikut menyertai kalian. Apakah kalian tidak keberatan?" Daisya mengalihkan tatap pada Dallas dan Syafana meminta persetujuan mereka.
"Tentu saja tidak, Mbak. Kami malah senang kalau seluruh anggota keluarga bisa menyertai," balas Syafana mengabulkan permintaan Daisya. Daisya tersenyum girang.
Tidak terasa obrolan mereka sudah satu jam. Daisya dan kedua putrinya bangkit dan bersiap untuk pulang. Bersamaan dengan itu, Saka pun kembali. Semua lega saat melihat Sakala sudah pulang dengan selamat setelah mengantar Seira pulang.
Seminggu kemudian, Dallas dan keluarga besar, termasuk kedua orang tua Syafana, sudah bersiap untuk mengantarkan seserahan dan melamar Seira kekasih Sakala. Sebelumnya Sakala sudah meminta kepastian pada Seira supaya kedatangan mereka saat melamar, tidak bentrok dengan jadwal kerja Seira.
Maka hari inilah Seira memberikan waktu pada Sakala untuk datang bersama keluarganya dalam rangka melamar dan menyerahkan benda-benda lamaran untuk Seira. Seminggu sebelum acara pernikahan itu digelar.
"Ya ampun, jadi seperti ini, ya, menikah dengan seorang Bidan yang sibuk? Seminggu lagi mereka menikah, tapi lamaran baru hari ini akan dilakukan." Daisya terdengar mendumel. Ia hanya merasa tidak biasa saja dengan calon pengantin perempuan yang jadwal kegiatannya padat.
"Fitting baju pengantin juga belum, kan, Sya?" Daisya mengalihkan tanya pada Syafana.
"Belum, Mbak. Alasan Seira sibuk dan belum ada waktu yang senggang. Padahal Syafa sudah sebulan yang lalu memintanya fitting baju."
"Besok, ajak calon mantumu fitting, Sya. Ini waktunya sudah mepet," saran Daisya.
"Baik, Mbak." Syafana menyanggupi.
Akhirnya iringan mobil keluarga besar Dallas melaju menuju kediaman calon mempelai perempuan.
Tiga puluh menit kemudian, mobil mereka sampai di depan sebuah rumah yang lumayan besar dan mewah berlantai dua. Pintu gerbang itu tidak lama kemudian sudah didorong seorang penjaga. Saka memasukkan mobilnya ke dalam, diikuti dua mobil lainnya.
Di depan pintu rumah Seira sudah berdiri menyambut didampingi kedua orang tuanya.
Dallas dan Syafana serta yang lain segera menuruni mobil. Mereka berjalan beriringan menuju pintu rumah Seira. Mata Dallas maupun Syafana juga Daisya fokus ke arah orang tua Seira. Mereka lega, sebab orang tua Seira ternyata bukan orang yang mereka kenal, atau bukan dari keluarga Dista. Dallas cukup mengenal saudara sepupu Dista, jadi ia yakini orang tua Seira bukanlah orang yang berkaitan dengan keluarga Dista.
Seira dan kedua orang tuanya menyambut Sakala dan keluarga besarnya. Mereka mengajak keluarga besar Dallas ke dalam. Namun, anehnya keadaan rumah itu tidak terlihat seperti akan menyambut kedatangan keluarga calon laki-laki yang akan melamar, kesannya biasa. Serta di dalam rumah itu seperti tidak ada orang lain, kecuali Siera dan kedua orang tuanya, serta dua pembantu yang tadi sempat terlihat menyuguhkan minuman dan merapikan barang seserahan yang diberikan keluarga Sakala.
Setelah barang seserahan diserahkan pada pihak perempuan, pembicaraan seriuspun dimulai. Mereka sepakat akan menikahkan putra-putri mereka seminggu kemudian.
"Kami menyerahkan semua pada pihak laki-laki saja. Tanggal pernikahan dan semuanya," ujar mamanya Seira enteng.
Syafana tersenyum lega, sebab semua keperluan pernikahan sudah dihandle pihaknya. Jadi, pihak perempuan tinggal menghadiri dan menyiapkan diri.
"Tenang saja. Kami sudah menangani semua. Pihak perempuan hanya tinggal menghadiri dan menyiapkan diri saja," ucap Syafana sembari melihat ke arah keluarga besarnya, mereka semua mengangguk tanda membenarkan apa yang dikatakan Syafana.
Kesepakatan itu telah didapat, keluarga Dallas berpamitan. Sebelum berpamitan, tidak lupa Syafana memberikan dress code untuk keluarga Seira agar dipakai nanti di acara pernikahan yang akan digelar seminggu lagi di sebuah gedung.
Bersambung,
NB: Baca ulang deskripsinya ya. Ada sedikit perubahan atau revisi. Mohon maklum. Jangan lupa dukungannya. Terimakasih....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Esther Lestari
Sesibuk2 nya orang kerja, kalau mau menikah apalagi tinggal 1 minggu pasti akan ijin cuti utk mempersiapkan segalanya.
lha ini yg sibuk hanya pihak laki2, sedangkan dari pihak perempuan santai saja.
patut dicurigai
2025-04-30
3
Arin
Kalau memang mereka tidak berjodoh itu lebih baik. Dari pada bersatu hanya untuk balas dendam.
Biarpun Seira tidak berjodoh dengan Sakala, semoga dengan pacarnya yang bernama Sandi....... Seira tidak bahagia.
2025-04-30
5
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
sdh dksh kjnggln yg kentara msh blm ngeh sih, kadar profesi bidan masa iyo ra no selone. p meneh u acra pntg kl mmng itu dinntikan psti dia yg effort u prnkhnnya bkn selalu entar2 alsan sibuk itu klise sx
2025-05-01
3