Dorr
Dorr
Dorr
Edwar menembak dengan santai tapi tepat sasaran mengunakan jubah hitam dan topeng muka yang selalu di gunakan nya
"Lion King " ucap Seorang Anak buah Black Moon dengan tubuh gemetar
" Rupanya kalian ingin mati secepatnya" ucap King dengan tegas
Suasana semakin mencekam darah berceceran
" Di mana Tuan kalian" ucap King dengan mengepalkan tangannya
" Geledah semua tempat ini Jams" perintah Edwar pada James dan Anak buahnya
Edwar mendekati salah satu Anak buah Black Moon
Srekk
Edwar menggores pisaunya pada lengan pria itu
" Akhhh sakit tolong lepaskan saya" ucap Pria itu
" Melepaskan mu jangan mimpi bukankah ini yang kalian mau sehingga berani menyerang markas ku " ucap Edwar menggores semakin ke dalam lengan pria itu
" Cih pergilah kau ke neraka" ucap Edwar menembak tepat di kepala pria itu
Dorr
Tak lama James datang dan mengatakan jika ketua black Moon telah kabur
" Brengsek" ucap Edwar mengepalkan tangannya
" Ayo kita pergi hari ini mungkin dia bisa lolos tapi tidak untuk kedepannya hancurkan tempat ini jangan tinggalkan jejak " ucap Edwar
Setelah mereka keluar James membuang sesuatu ke dalam markas Black Moon
Duarr Suara ledakan terdengar
" Kamu ingin ke mansion Ed?" tanya James saat mereka sudah di perjalanan pulang
" Tidak aku malas bertemu perempuan licik itu" ucap Edwar
" Baiklah " ucap James
Sementara itu di Apartemen mewah terlihat seorang gadis sedang termenung di balkon menatap langit malam
" Sedang apa kamu di sana nak" ucap Maura sedih
" Mama sangat merindukan Ken" ucap Maura sambil meneteskan airmata
Tanpa Maura sadari di balkon kamar sampingnya Seorang pria dengan tatapan tajamnya menatap Maura sedari tadi
" Dasar Cengeng" batin Edwar ya pemuda itu adalah Edwar Kingston
Edwar yang sedang banyak pikiran memilih berdiri di balkon kamarnya seperti setiap sedang banyak pikiran tapi Edwar tak sengaja menatap ke samping kamarnya dan di sana Edwar melihat gadis yang menabrak nya tadi
Maura yang merasakan sedang di perhatikan pun Menoleh tapi Maura tidak melihat siapa pun
" Aneh aku merasa sedang di perhatikan apa perasaan ku saja" ucap Maura sambil meraba tengkuknya Maura merasa takut dan bergegas masuk ke dalam kamarnya
" Selain Cengeng dia juga penakut" ucap Edwar tersenyum tipis
Keesokan paginya Maura berjalan tergesa-gesa karena telat bangun
" Astaga ini semua karena ketakutan semalam jadinya Bangun kesiangan" Gerutu Maura sambil berjalan cepat
Ting
Lif terbuka dan Maura memasuki lif tanpa memperhatikan sekeliling nya
Maura terdiam karena menghirup Aroma parfum yang begitu menenangkan
"Aku suka bau parfum ini hehehe" ucap Maura lalu menatap ke belakang
Deg Jantung Maura berdetak kencang
" Dia lagi" batin Maura sambil menatap kedua cowo tampan di belakang nya
" Hey Nona" ucap James tersenyum pada Maura
" hai Tuan " ucap Maura membalas senyum James sementara Edwar semakin menatap tajam Maura
" Dari wajah mu sepertinya kamu bukan berasal dari sini?" tanya James
" iyah Tuan saya berasal dari Indonesia " ucap Maura ramah
" Apa kamu bekerja di sini?" tanya James lagi
"tidak tuan Saya sedang kuliah " ucap Maura
Saat James akan bertanya..
" James bisakah kamu diam jangan merasa sok kenal dengan orang Asing" ucap Edwar menatap tajam James
Ting
pintu lift pun terbuka
" Tuan james senang berkenalan dengan mu dan selalu tersenyum pada orang lain jangan seperti tuan di samping mu jika tidak maka akan cepat tua" ucap Maura
James menutup mulutnya menahan agar tidak menertawakan bosnya sementara Edwar terkejut
" Kau" ucap Edwar menatap tajam Maura
" Nama ku Maura dan Tuan James sampai bertemu di lain waktu aku harus pergi bye" ucap Maura lalu berjalan keluar lif
Edwar menatap tajam James
" Sudah puas menertawakan bos mu?" tanya Edwar ketus
" Hahaha Ed Sungguh baru kali ini Aku melihat gadis yang tidak tertarik pada pesona mu " ucap James
Mendengar perkataan James membuat Edwar sangat kesal
"Sepertinya aku harus memberikan pelajaran pada bibir mungil mu itu nona Maura" batin Edwar dengan tersenyum menyeringai
James yang melihat senyum Edwar pun menatap curiga
" Apa yang sedang kamu rencanakan Ed jangan sakiti Maura dia gadis baik" ucap James sambil mereka berjalan keluar
" Jangan mengaturku" ucap Edwar tegas
" Tapi jika menyangkut Maura sepertinya aku akan ikut campur" ucap James mendengar itu Edwar menatap tajam James
" Apa kamu jatuh cinta pada gadis tidak sopan itu ?" tanya Edwar
" Bukan seperti itu aku hanya merasakan Maura berbeda dengan gadis yang sering mencari perhatian mu " ucap James jujur
" Hm " ucap Edwar berjalan
" huff dasar kulkas berjalan" ucap James mengumpat Edwar
" Aku mendengar nya James " ucap Edwar
" ya maafkan aku " ucap James lalu mereka menaiki mobil menuju kantor
University College London
" Maura" panggil seorang gadis bernama Jeny
" hay Jen " ucap Maura mereka pun berpelukan
" Ayo kita segera ke kelas hari ini pak Hery yang akan memasuki kelas kita " ucap Jeny
" bukannya pak Wiliam?" tanya Maura
" Hehehe pacarmu itu sedang ada urusan jadi di gantikan pak Hery" ucap Jeny
" Tolong di ralat ya bukan pacarku "jawab Maura kesal
" tapi semua tau kalau pak Wiliam menyukai mu " ucap Jeny mengoda sahabat nya
" hm berhenti lah mengganggu ku " ucap Maura lalu memasuki kelas mengikuti pelajaran pak Hery
Panti Asuhan Kasih Bunda, Indonesia
Oek oek oek
" Sekar kenapa dengan Zio?" tanya Irma
" Badan zio panas Irma " ucap Sekar cemas
" pantas saja hari ini Zio rewel berikan zio pada ku kamu mengurus ana' yang lainnya " ucap Irma karena sedari tadi Sekar yang menjaga Zio
" baiklah bantuin aku memberikan Zio obat Irma" ucap Sekar
Setelah memberi zio obat Irma mengendong Zio
Tak lama bayi mungil itu pun terlelap
" cepat sembuh ya Sayang" ucap Irma mengecup kening Zio
" Bunda tadi Varo mendengar tangisan Zio " ucap Varo
" Iyah nak adik zio sedang sakit " ucap Sekar
" kasian adik Zio " ucap mereka ikut merasa sedih mendengar bayi kecil itu sakit
" kalian makan dulu ya Bunda Irma sudah menyiapkan Makanan" ucap Sekar
Mereka makan dengan lahapnya Sekar tersenyum melihat mereka setelah makan sekar mengantar mereka ke sekolah Anak'
" Bagaimana keadaan zio Irma?" tanya Sekar
" Panasnya sudah turun dan Zio sedang tidur " ucap Irma
" Terimakasih Irma " ucap Sekar
" kamu seperti sama siapa saja" ucap Irma terkekeh
" sekarang kamu makan Sekar setelah itu istirahat bersama zio biar Anak' nanti aku yang menjemput mereka " ucap Irma
" baiklah irma " ucap Sekar
Begitulah kehidupan mereka saling membantu karena sekar dan Irma sama' tak memiliki orang tua lagi
Alexander Company
Bruk
" Begini kah cara kalian bekerja membuat sebuah laporan saja tidak benar "ucap Tuan Alexander mengebrak Meja di depannya
Semua karyawannya menunduk takut hari ini tiba' saja Tuan Alexander datang ke perusahaan cabang dan mengadakan rapat karena selama ini beliau tidak pernah ke Perusahaan cabang
" Berto setelah ini keruangan ku ada yang ingin ku tanyakan" ucap Tuan Alexander berjalan meninggalkan ruangan rapat
Seorang yang bernama Berto mengepalkan tangannya dengan perasaan cemas
" Apa si tua Bangka itu mengetahui jika aku melakukan korupsi" batin Berto dengan perasaan takut
Tok tok tok
Berto mengetuk pintu ruangan Tuan Alexander
Ceklek
pintu di buka oleh Demian Asisten Alexander
" Duduklah" ucap Alexander dengan ekspresi datar
Setelah duduk Berto memberanikan diri menatap Tuan Alexander
" Ada apa tuan meminta ku kemari?" tanya Berto mencoba untuk tenang
Tuan Alexander tersenyum menyeringai
" Bisa kamu jelaskan laporan keuangan selama ini?" tanya Alexander melemparkan sebuah map di hadapan Berto
Berto mengambil map itu membuka dan terkejut melihat isinya
" Kenapa kamu terkejut?" tanya Tuan Alexander
"Ini fitnah Tuan saya tidak mungkin melakukan korupsi " ucap Berto dengan perasaan Cemas
" Masih belum mengakui Baiklah " ucap Tuan Alexander
" Demian " panggil Alexander
seakan tau maksud bosnya memanggil Demian pun datang menyerah kan sebuah flashdisk
" Ini Tuan" ucap Demian
Berto sudah berkeringat dingin melihat flashdisk itu
" lihatlah" ucap Alexander setelah memutar sebuah vidio memperlihatkan kelakuan Berto selama ini
" Tuan Ampuni saya beri saya satu kesempatan lagi saya berjanji tidak akan mengulangi nya lagi" ucap Berto
" Tidak ada kesempatan kedua kamu harus mempertanggung jawabkan perbuatanmu " ucap Alexander tegas
" Demian persilahkan mereka masuk " ucap Tuan Alexander
Dua orang polisi masuk dan memborgol Berto
" Lepaskan saya tidak bersalah" ucap Berto memohon
" Tuan Alexander tolong bebaskan saya " ucap Berto
" Diam semua bukti sudah ada " ucap polisi itu
" Tuan kami permisi" ucap polisi itu dam membawa pergi Berto yang terus meronta ingin di lepaskan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments