Setelah kelahiran putri mereka tama dan karina sangat begitu bahagia dan keluarga besar mereka sangat bahagia melihat kehadiran putri manis itu kecuali keluarga besar tama tidak sama sekali bahagia mendengar kelahiran sabrina.
Walaupun keluarganya tidak suka sama sekali dengan kelahiran sabrina tama tetap bahagia, karena baginya sekarang adalah istri dan anaknyalah yang terpenting. Setelah beberapa hari dirumah sakit karina dan sabrina di izinkan oleh dokter untuk pulang kerumah.
Sesampainya dirumah mereka disambut oleh keluarga karina, disana ada Ibu, ayah dan adik-adiknya karina. "Selamat datang baby sabrinaaaaaaaaa" sorak mereka didalam kamar bayi yang sudah disiapkan karina dan tama jauh-jauh hari "Masyaa allah cucu nenek lucu sekali nenek jauh-jauh kesini ingin liat kamu nakk" ucap ibu karina kepada baby sabrina yang sedang dalam gendongan karina. "Maafkan ibu nakk tidak ada disaat kamu melahirkan" ujar ibu karina, pada saat karina melahirkan ibunya tidak menemaninya karena ada suatu hal yang tidak bisa ditinggalkan.
"Mas bisa gendong sabrina sebentar" ujar karina kepada suaminya, tamapun dengan siggap langsung menggendong sabrina yang sudah dikerumni ayah mertuannya dan adik-adik iparnya karena tidak sabar ingin menciumi sabrina. "Ibuuu jangan seperti itu jangan memintak maaf kepada karina. Karinalah yang harusnya memintak maaf kepada ibu karina begitu banyak salah kepada ibu selama ini... Karina merasakan apa yang ibu rasakan ketika melaharikan karina betapa sakitnyaaa maafkan semua kesalahan karina buuu sampai kapanpun karina tidak akan pernah membalas semua perjuangan ibu selama ini yang telah ibu berikan kepada karinaa" itulah ungkapana karina kepada ibunya yang sambil dia peluk dan menangis.
Mendengar ucapan karina ibunya hanya memangis sambul mengelus-elus pundak anaknya itu. Semua yang ada diruangan itu nampak sangat bahagia dengan kelahiran putri pertama karina dan tama.
Hari demi hari karina isi dengan mengurus sabrina dan suaminya "Mass tamaa bangunnn sudah pagi mass ayokk bangun maass engga kekantor ?" pagi itu karina berusaha membangunkan tama yang masih terlelap. "eemmmmhhhhmmmmmm sayang" tama yan menggeliat karena pagi itu iya rasa badannya terasa berat dan masih ngantuk dikarenakan dia begadang untuk mengurus sabrina yang sedikit rewel malam itu tama tidak ingin membangunkan istrinya karena ia lihat istrinya begitu nyenyak dengan tidurnya oleh karena itu ia tidak ingin membangunkan karina.
Karina yang masih mengelus-elus rambut suaminya itu berharap tama akan bangun namun tama terlihat sangat nyaman dengan apa yang karina lakukan sehingga membuat dia tertidur lagi. Mereka berduapun dikagetkan dengan suara tangisan sabrina sehingga sontak tamapun menjadi bangun "uuuuuweeeekkk" tangisan sabrina begitu nyaring sontak karinapun bangkit untuk menggendong sabrina "uuuuuuuu sayanggg anak mamaa udah bangun yaa sayang" karina menggendong anaknya itu kearah tempat tidur mereka untuk memberikan asi kepada sabrina.
"Anak papa kenapa nangis sayang udah bangung nakk haus ya naak lapar yaaa diam yaa anak pintar" mendengar perkataan papanya sabrina kecil langsung berhenti menangis dan tersenyum kepada tama. "Mas kayanya dia tau banget yaaa suara kamu ngerti banget langsung diem loo dia masss" ujar karina kepada tama "Iyalah kan aku papanya" ucap tama kepada karina sambil mencium putrinya itu yang sedang menyusu.
Sabrina kecil tumbuh dengan begitu lucu dan sehat betapa bahagianya pasangan suami istri itu. Pada suatu hari perusahan keluarga tama mengalami kebangkrutan yang membuat ayahnya tama jatuh sakit dan terkena serangan jantung. Tama yang saat itu mempunyai perusahan sendiripun membantu perusahan ayahnya agar kembali seperti semula.
Tama adalah seorang anak pengusaha walaupun ia terlahir sebagai anak seorang pengusaha tapi dia tidak sama sekali bergantung kepada orang tuanya, dia berusaha keras untuk mendirikan perusahannya sendiri. Sehingga ketika perusahan keluarganya bangkrut tamalah yang membantu perusahan keluarganya itu.
Setelah kejadian itu ayah tama berubah dan menerima karina sebagai menantunya dan menerima sabrina sebagai cucunya hanya ayah tamalah yang menerima mereka berdua yang lain masih dengan angkuhnya tidak menerima mereka berdua.
...----------------...
Lima tahun kemudian sabrina sudah tumbuh menjadi anak yang sangat manis, lucu dan pintar. Dan iapun sudah mempunyai adik kecil laki-laki yang berbeda satu tahun darinya yang bernama Syran Ardiansyah Nugroho.
Pada suatu hari mereka sekeluarga diundang ayah tama untuk makan malam bersama dirumah dan hari itu hari yang ditunggu-tunggu oleh karina dan anak-anaknya namun ada sedikit keraguan di hati tama karena ia tau kalau hanya ayahnyalah yang menerima istrin dan anak-anaknya ibu dan saudara-saudaranya masih seperti dulu.
"Oppaaaa ooommaaaaa" teriak sabrina dan syran sambil berlari untuk memeluk opanya "Jangam lari sayang" ucap tama kepada anak-anaknya. Karina sedari sudah tersenyum walaupun ada sedikit ketakutan hatinya dia berusaha menutupi itu demi anak-anaknya dan suaminya.
"Hallooo cucu oppa apa kabar sabrina syran cucu manis dan ganteng opaa" sapa ayah tama kepada cucu-cucunya sambil memeluk kedua cucunya karena sudah lama tidak bertemu disampingnya istrinya begitu tidak begitu menyukai kedatangan karina dan anak-anaknya begitu pula saudara-saudara tama tidak begitu menyukai kedatangan tama karena kaka-kaka dan adik-adiknya begitu iri dengam kesuksesan tama semenjak tama menikah dengam karina ibunya menjadi tidak menyukai tama dan berusaha memisihkan mereka berdua namun selalu gagal.
"Sabrina syran salim sayang sama omma dan om sama tante dan sapa sepupu kalian nak" ucap karina kepada anaknya agar menyapa kepada ibu mertua dan ipar-iparnya. "Baik mahh" sahut sabrina dan syran mereka melakukan dengan sangat sopan namun mendapatlam perlakuan yang tidak mengenakkan dari mereka.
Sehingga membuat ayah tama sedikit marah "Jangan kalian perlakukan cucu ku seperti itu, malam ini aku ingin makan malam bersama keluarga ku tanpa ada pertengkaran" ucap ayah tama kepada keluarganya. Malam itu mereka lalui dengan makan malam yang sedkit mengharukan dan membuar ayah tama senang karena sekian lama keluarga tidak pernah berkumpul bersama seperti saat ini.
Beberapa hari berlalu setelah makan malam bersama mendapatkan kabar yang membuat dia terkejut "Hallo tama bisa kerumah sakit sekarang papa sakit" ucap salah satu kaka tama melaluo telpon. Tama yang mendengar itu sontak terkejut dan bergegas kerumah sakit.
"Dimana papa mah ?" tanya tama kepada ibunya yang sedang menangis itu ibunya hanya menunjuk kearah salah satu ruangan tamapun bergegas masuk kesana. Dia melihat dokter dan para perawat sedang membereskan alat-alat disamping ayahnya itu " Kenapa dibereskan semua ? " tama bertanya kepada orang disitu "Maafkan kami bapak tama kami sudah berjuang dengan sekuat tenaga kami namun sang pencipta menghendaki tuan nugroho untuk pulang" ucapan dokter yang menangani ayahnya itu. Ternyata makan malam yang ayah mintak itu adalah permintaan terakhir ayah untuk melihat keluarganya berkumpul bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
👍❤️
2020-11-20
0
Awalshole
next Thor 👍
2020-10-27
1
BELVA
udah aku like n boomlike💗💗💗💗
2020-10-22
1