Bab 2

Setelah mengetahui kehamilannya karina merasa sedih karena keluarga suaminya itu masih saja tidak menyukainya, terkadang dia lewati hari itu dengan menangis "apa yang harus aku lakukan agar ayah, ibu, dan ipar-ipar bisa menerimaku bagaimana kelak merekapun tidak akan menyukai anak yang ada dikandungan ku ini karena mereka membenci kalo aku adalah ibunyaaa" karina berbicara didalam hatinya entah sudah berapa banyak air matanya yang mengalir deras dipipinya yang cantik itu.

Walaupun di terus menangis dia selalu menguatkan dirinya, iya itulah karina walaupun terkadang ia rapuh tapi disisinya yang lain dia adalah wanita yang tegar dan tangguh dalam menghadapi masalah yang sedang ia hadapi " Bagaimanapun anak yang aku kandung ini adalah anaknya mas tama dengan berjalannya waktu mereka pasti akan menerima anak ini dan aku bagaimanapun pula ini adalah darah dagingnya mas tama" tanpa ia sadari waktu berjalan siang dia melihat waktunya dia untuk mengantar makanan siang ke kantor suaminya yang sudah ia masak sejak dari pagi setelah suami berangkat ke kantor.

Karinapun bergegas untuk pergi kekantor untuk membawa makan siang tama "Mang udin tolong antarkan saya ke kantornya mas tama yaa" ucap karina kepada supirnya itu. "Baik non pasti tuan sangat senang dengan makanan yang dibawakan nona" ucap mang udin kepada karina. Karina yang mendengar hanya membalas dengan senyum manisnya kepada supirnya tersebut.

Semenjak tama menikah ia jarang sekali makan siang diluar kecuali ada keperluan kantor atau sedang bertemu dengan rekan-rekan bisnisnya, selebihnya tama menghabiskan waktu makan siang bersama karina. Sesampainya dikantor tama karina langsung naik ke lantai atas untuk menemui tama, didepan ruangan tama staff sekertaris tersenyum kepada karina dibalas pula senyuman dengan karina.

Mendengar suara pintu ruangnya terbuka tamapun langsung menantap kearah pintu yang terbuka dilihatnya istri cantiknya sudah datang, tama yang duduk langsung berdiri dan berjalan kearah karina"Sayang sudah datang aku sangat merindukanmu" tama yang sedari tadi sudah pusing dengan pekerjaan langsung tersenyum dan memeluk karina " Ada apa denganmu mas ? begitu sangat tidak enak dilihat seperti bukan suamiku yang kukenal selama ini, apakah pekerjaanmu sangat berat hari ini ?" ucap karina kepada tama dan mengecup pipi suaminya dengan lembut.

Tama yang tadi sedekit tidak bersemangat kembali tersenyum dan memeluk karina "Emmmm hari ini aku sangat lelah" sahut tama kepada istrinya, karina yang mendengar itu langsung mengerti bahwa pekerjaan tama hari ini sangat berat dan dia mengerti bahwa tugas suaminya tidaklah mudah sebagai seorang pemimpin perusahan besar itu.

"Yaaa udah kalo gitu kita makan siang dulu biar kamunya engga lelah lagi biar mas bisa langsung menyelesaikan pekerjaan mas lagi " karina adalah memang istri yang sangat begitu mengerti kondisi suaminya. "Sayang apa yang kamu masak ?" tanya tama kepada karina "aku memasak makanan kesukaanmu mas" sambil membuka kotak makan siang mereka, mendengar itu tama langsung duduk disofa dengan wajah yang berbinar mendengar perkataan istrinya "benarkah itu sayang ? terimakasih sayang" merekapun menikmati makan siang mereka bersama dan bercerita banyak hal itulah kebiasan mereka yang tidak pernah mereka lewatkan yaitu makan bersama kecuali tama sedang sibuk dengan pekerjaanya dan meeting yang mendesak selebih dari itu tama dan karina selalu meluangkan waktu untuk makan bersama.

...----------------...

Waktu terus berjalan perut karina yang tadinya masih kecil sekarang sudah mulai membesar karena usia kehamilanya sudah memasuki delapan bulan dan merekapun sudah mengetahui jenis kelamin anak mereka, yang berjenis kelamin perempuan.

Sepeti biasanya karina selalu disibukkan hari-harinya dengan toko bunga yang ia urus sedari dulu. Hari itu ia kedatangan ibu mertuanya dan kaka ipar perempuannya ditoko bunga yang ia urus. "mba karina maaf mengganggu diluar ada orang yang ingin bertemu sama mba" ucap salah satu pegawai karina, karina yang sedari tadi asik mengurus bunga sedikit terkejut karena dia meresa tidak ada janji dengan orang pada hari itu "Siapa ? saya rasa hari ini saya tidak ada janji sama orang" ucap karina kepada pegawainya tersebut.

"Orang diluar sana berpakaian sangat mewah mbaa merekapun menggunakan mobil yang sangat mewah taaapiii mba raut wajah mereka sangat tidak mengenakkan dan berbicar sangat ketus sekali mba" ucap pegawai karina kepada karina. Karina tadi yang terdiam mendengar ucapan pegawainya itu langsung berpikir dan berfirasat apakah ibu mertuannya "apakah itu ibu ? tapi ibu jarang sekali keseni bahkan tidak pernah" ucap karina didalam hati "baiklah terimakasih sudah menyampaikannya saya akan menemui mereka" menepuk bahu pegawainya sambil berjalan keluar.

Ternyata apa yang dia pikirkan benar ternyata yang datang itu adalah ibu mertuanya dan kaka ipar perempuannya. Karina yang melihat langsung tersenyum dan menghampiri mereka "Ibu kaka silahkan duduk maaf menunggu" ucap karina dengan sopan kepada ibu mertua dan kaka iparnya tersebut. Melihat karina yang sudah datang kaka iparnya pun berbicara sangat nyelekit didengar "Tidak usah kami tidak usah duduk kami hanya ingin berdiri saja, lama sekali sih kamu keluar karina ! heeyy karina perutmu sudah besar yaaa sekarang !! apakah kamu bangga sekarang mengandung anak keluarga Nugroho hahahahaha jangan mimpi kamu karina !!! ucap kaka iparnya tersebut dengan ketawa sinisnya, karina yang mendengar itu hanya tersenyum sambil menahan sakit dihatinya.

Ibu mertuanya yang dari tadi hanya diam sambil menantap sinis kinipun berucap bagai petir yang nyaring disiang hari tanpa ada tanda-tanda bahwa akan turunnya hujan" Karina kamu dengar dengan baik-baik perkataan ku ini ! jangan pernah kamu berharap bahwa aku, suami ku dan keluarga ku akan menerimamu sebagai menantuku sampai anak yang dikandunganmu itu kami tidak akan pernah menerimanya sama sekali !! jangan pernah kamu berharap kalo aku akan luluh dengan ketika kamu hamil tersebut kami akan menerimamu dan anakmu itu jangan harap pula aku akan menganggap anakmu itu cucuku !!!" mendengar perkataan ibu mertuannya itu membuat karina tambah sakit hati yang teramat dalam apa yang ia takutkan kini terjadi.

Dengan suara yang bergetar karinapun menjawab apa yang ibu mertuanya tersebut "Ibu bagaimana ibu bisa berbicara seperitu ? sedangkan yang aku kandung ini adalah anaknya mas tama darah daging ibu juga. aku tidak apa bu kalo ibu tidak mau menerima ku sebagai menantu ibu, tapi aku mohon bu terimalah anak ini yang ada didalam kandungaku bu bagaimanapun dia tidak bersalah dan dia tetap darah daging ibu juga" karina berucap sambil meneteskan air mata.

"Apa menerimanya?! jangan harap karinaa!!" Ucap Nyonya Nugroho, sambil hendak keluar dari toko bunga itu. Tanpa mereka sadari tama yang sedari tadi sudah mendengar apa yang ibu dan kakanya ucapkan itu.

Terpopuler

Comments

DeputiG_Rahma

DeputiG_Rahma

sedih sendiri berjuang pun sendiri.. gimana tuh😥

btw salam kenal
DEBU ORBIT tinggalkan jejak

2020-11-24

0

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

like

2020-11-20

0

❤️YennyAzzahra🍒

❤️YennyAzzahra🍒

likee yaa

2020-11-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!