Tama yang dari kantor bergegas pulang dan menjemput istrinya, hari ini tama pulang dengan cepat karina ia sudah menyelesaikan pekerjaannya yang harus ia kerjakan hari ini. "Indraaa bisa antar aku ketoko istri ku? apakah masih ada pekerjaan yang masih kau kerjakan?" tanya tama kepada sekertarisnya indra, mendengar suara tama indrapun bergegas membereskan apa yang dia kerjakan sedari tadi "Tidak pak saya sudah menyelesaikannya saya akan mengantar bapak ke toko ibu karina" jawab indara.
Merekapun langsung turun kelantai bawah dan langsung melajukan mobil mereka ke toko bunga karina, sesampainya ditoko karina tama dikagetkan dengan mobil ibunya setalah melihat iapun bergegas masuk kedalam. Setalah tama masuk ia dikagetkan dengan pembicaran ibu dan kakanya itu kepada karina, sontak membuat tama ingin berteriak dan marah mukanya sudah merah padam karena sudah mendengar apa yang ibunya ucapkan kepada istrinya tersebut.
"ibuuu kakaaa" tama memanggil ibu dan kakanya sedikit berteriak, yang mendengarpun langsung kaget terutama karina. Karina yang melihat suaminya yang sudah mulai marahpun khawatir " Apa yang sedang ibu lakukan disini ? kamu juga kaa? apakah kalian disini hanya datang untuk berbicara yang menyakitkan saja kepada istriku ?" jelas tama berbicara belum sempat ibunya menjawab tamapun berbicara kembali " Tega sekali buuu, ibuu berbicara begitu kepada karinaaa! tega sekali ibu tidak mau mengakui anakku yang ada didalam kandungan karina sebagai cucu ibu! ibu jelas tau kalo anak itu adalah anakku darah dagingku ibu masih tidak mau menerimanya?!" ucap tama kepada ibunya karina yang mendengar itu semua berusaha menenagkan suaminya "Masss tamaa jangan begitu kepada ibu jaga bicaramu masss" perkataan karina itu tidak sama sekali didengar oleh tama iapun masih tersulut emosinya.
"kenapaaa buuuu kenappaaaa ibu tidak menerimanya sebagai cucu ibu haaaa ?!" tanya tama kepada ibunya penuh dengan emosi. "Ibuu tidak pernah menyukai sebagai menantu ibu dan ibu tidak pernah sudi menerimanya karena keluarganya yang sangat rendahan! tama dengarkan ibu dia menikahimu hanya ingin memiliki hartamu sajaaaa dan anak itu hanya alasanya saja!!!!!" Ucap ibunya kepada tama, tama yang mendengar itu sontak marah dan berteriak " Iiiiibbbuuuu" belum sempat tama selesai karina sudah menhannya "Masssss ku mohon hentikan massss aku mohoonnn hentikaan omonganmu kepada ibu seperti itu ku mohon massss" mendengar perkataannya seperti itu yang sudah menangis tamapun berhenti dan teringat pesan istrinya kepadanya waktu itu.
Tamapun langsung menarik tangan karina dan membawanya keluar untuk pulang kerumah, selama di perjalanan pulang tama dan karina tidak berbicara sama sekali. Sesampainya dirumah mereka masih tetap tidak berbicara karina yang masih menangis langsung kekamar tama yang melihatnya sangat bersalah kepada karina dia merasa bersalah karena keluarganya tidak memperlakukan karina dengan baik.
Tamapun pergi berwudhu untuk sholat untuk menenangkan dirinya dan mengadukan semua yang dia alami memohon ampun karena sudah memperlakukan ibunya seperti itu, didalam sholatnya didalam sujudnya tama terus menangis. Setelah sholat tamapun meraih Handphonenya untuk mengirim pesan kepada ibunya "ibuu maafkan aku sudah berbicara kasar kepada ibu, maafkan anakmu ini yang sudah bersikap tidak baik" itulah isi pesan tama kepada ibunya, semarah apapun ia kepada ibunya dia tidak pernah bisa lama karena di sadar ibunyalah surganya dia harus tetap berbakti kepada ibunya.
...----------------...
Setelah kejadian ditoko karina sudah mulai bisa tersenyum walaupun ia masih merasakan sakit hati dan tamapun sudah memintak maaf kepada karina atas perlakukan ibunya kepada istrinya itu. Karina selalu memaafkan itu semua dan dia selalu tersenyum kepada suaminya dia tidak pernah menyimpan dendam kepada keluarga suaminya tersebut.
Hari demi hari karina lewati dengan senyum dan rasa syukur tepat pada hari ini usia kandungan karina sudah sembilan bulan. Pagi itu karina dan tama masih berada dikamar "Anak papah yang manis jangan nakal ya nakk papah mau pergi sebentar ke luar kota urusan bisnis papa yaa nakk, papah janji sebelum kamu lahir papah akan disamping mama dan menggendongmu nanti" ucap tama sambil mengelus-ulus perut istrinya dan memciumnya.
Mendengar itu karinapun bertanya kepada suaminya "Berapa hari mas keluar kota ?" mendengar pertanyaan istrinya tamapun menatap kemata istrinya "Maafkan mass sayang mungkin 3 sampe 5 hari taapi mas usahakan sebelum itu mas akan pulang buat nemanin kamu" tama berucap penuh dengan rasa bersalah karena harus meninggalkan istrinya.
Melihat itu karina langsung memegang pipi suaminya dengan kedua tangan dan mencium bibir suaminya dan mengatakan "Aku engga papa mas asal jangan saat aku melahirkan kamu ngga ada yaaa maassss aku takutttt sendirian" ucap karina dengan manjanya. Mendengar itu tama tersenyum dan berkata "Mulai hari ini kamu tidak usah ketoko lagi dirumah aja aku khawatir takut kenapa-kenapa sama kamu" ucap rama sambil memeluk istrinya itu.
Menunggu kelahiran putrinya karina isi hari-harinya dirumah dengan mempersiapkan kelahiran putrinya itu mulai dari kamar sampai perlengkapan yang akan dia bawa kerumah sakit saat hendak melahirkan yang dibantu oleh seorang pembatu. "Non apakah nona takut ?" tanya bibi yang membantu karina tersebut.
Mendengar pertanyaan itu karina terhenti dari aktifitasnya dan terdiam sejenak barulah ia menjawab pertanyaan itu "Sebenarnya saya sangat takut biii tapi saya berusaha tenang dan saya sangat menantikan hari itu" mengucap perkataan sambil mengelus-elus perutnya yang besar itu dan tersenyum. "Nona karina jangan takut insyaa allah tidak akan terjadi apa-apa hari itu pasti sangat ditunggu-tunggi ibu hamil karena mereka bahagia melihat anak mereka lahir dan hari itu pula yang dinantikan tuan tama non" ucap bibi itu dengan senyuman kepada karina begitu pula karina tersenyum kepada bibi yang membantunya sekarang.
Hari yang dinanti itupun tiba didalam ruang persalinan ada beberapa perawat dan dokter yang membanti karina "baikkk buuu tariiiikk naaaafaaasssss dorongggg buuuu terussss dorong terus buu sedekit lagi buu tarik naaafasss yang panjanggg dorongg buuu" ujar dr. Anisa yang membantu karina.
Disamping karina berdiri tama yang menemani karina dan memegang tangannya sambil mengelap keringat karina yang bercucuran sangay deras "Sayang tahann yaaa sedikit lagi sayang jangan menyerah anak kita" ucap tama kepada karina kata-kata rama tersebut bagaikan tambah tenaga baru bagi karina. dr Anisapun berkata "Sekali lagii buuu tarik nafas dan dorong yang kuat" mendengar dr. Anisa karinapun dengan sekuat tenaga ia melakulannya.
"uuuuuuuuuuwwwwwweeeeekkkk uuuuuuuweeeekkkkk" terdengar suara tangisan bayi yang sangat nyaring memecahkan suara diruangan itu karina dan tamapun saling menantap. "Selamat pak tama dan ibu karina bapak dan ibu resmi menjadi orang tua hari ini putri bapak ibu begitu sangat manis" dr. Anisa pun menyerahkan kepada karina dan ditaruhkan diatas dada karina.
Melihat itu karina langsung menangis dan tamapun langsung berucap "Hallo anak papah papah dan mamah bahagia liat kamu sekarang, halloo anak papah Sabrina Anastsya Nugroho" itulah nama yang tama berikan untuk putrinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
like'
2020-11-20
0
❤️YennyAzzahra🍒
Tinggalkan jejak dulu
2020-11-14
0
Awalshole
lanjutkan Thor 👍
2020-10-27
1