Bab 4. Pindah

"Rumah nya di desa sekali, Lisa! apa kira kira kamu akan mau?" Harun tidak yakin dengan istri nya.

"Aku bukan keluarga ningrat, jadi rasa nya tidak mungkin bila akan pilih pilih tempat tinggal." jawab Lisa ketus tanpa menoleh.

"Kalau kamu memang mau maka kita tinggal di sana, Eyang sudah memberikan rumah itu padaku sehingga orang tua ku tidak akan bisa mengusik nya." jelas Harun.

"Kapan kita berangkat? atau kamu masih mau pamitan dulu sama Melati!" sindir Lisa yang sudah terbakar api cemburu.

"Aku tidak ada apa apa sama dia, untuk apa aku bohong! kalau aku memang mau maka kita akan hidup enak." ujar Harun berusaha menjelaskan.

Lisa cuma diam saja karena memang benar apa yang harus katakan, bila dia mau maka sudah pasti mereka akan tetap tinggal di rumah ini. uang juga tidak akan kesusahan, asal kan Lisa mau berbagi maka tidak akan masalah uang berapa pun yang mau dia makan untuk anak nya juga.

Namun Lisa tidak bisa bola mau begitu, karena ia merasa suami nya hanya untuk diri nya sendiri, bukan untuk di bagi bagi. semua orang memang butuh uang atau bahkan ada yang gila uang juga, namun bila sampai harus berbagi suami maka Lisa tidak akan sanggup untuk melakukan nya.

Terserah orang lain mau bilang apa tentang dia dan juga rasa gengsi nya, namun yang jelas Lisa tetap kekeh menolak saat mau di madu. sudah di bayangkan bagai mana sulit nya hidup dia nanti, pasti akan sama seperti Bu Sri yang sangat di sia sia kan oleh suami nya karena tidak bisa punya anak.

"Semua sudah siap kan? kita berangkat malam inu juga!" ajak Harun tidak ingin menunda lagi.

"Ayo lah mumpung masih jam lima sekarang, nanti kalau jauh kan malah sampai malam sekali baru sampai." ujar Lisa.

"Perjalanan nya sekitar enak sampai tujuh jam, kalau berangkat sekarang berarti hampir tengah malam baru sampai sana." ucap Harun sudah memperkirakan nya.

"Terserah mau malam atau shubuh, yang jelas ayo pindah karena di sini kita sudah tidak punya apa apa lagi." Lisa berkata sengit.

"Maafkan aku, sungguh ini semua karena kebodohan ku." sesal Harun.

"Bagus lah kalau kau sadar diri!" Lisa segera pergi agar tidak semakin naik darah.

Harun cuma bisa menarik nafas karena memang sudah salah dia yang membuat istri nya jadi begitu sengsara, bila dia menerima tawaran orang tua nya maka dia adalah pria paling jahanam di atas muka bumi ini, ibarat kan sudah menjatuhkan Lisa kedalam jurang. malah mau menimpa pula dengan batu, jadi dia tidak mungkin akan bersikap begitu.

"Apa kita akan pindah, Pa?" Elia mendekati Harun yang sedang menghubungi teman nya agar bisa membantu dia pindahan.

"Iya, kita liburan dulu ya di rumah Eyang." jawab Harun.

"Apa Eyang nya masih ada, Pa?" tanya Elia lagi yang memang cerewet.

"Eyang sudah meninggal, jadi kita akan tinggal sendirian di sana." jelas Harin tersenyum hangat.

"Oh begitu, itu Eyang Papa kan? enak ya Papa punya Eyang baik, kenapa Eyang nya Elia sangat jahat." lirih Elia dengan polos nya.

"Memang nya Eyang ada bicara apa sama Elia, Nak?" tanya Harun agak terkejut.

Elia memainkan tangan nya dan membuka rok yang sedang ia kenakan, tampak warna biru memar karena kulit Elia memang cukup putih. sebab Lisa adalah cina campuran sehingga kulit nya sangat bersih, beda dengan Harun yang berkulit sawo matang.

"Apa ini Eyang yang melakukan nya?" Harun sampai gemetar tidak percaya.

"Iya, Eyang bilang karena Elia adalah anak perempuan yang tidak berguna! kalau Elia seperti Arif maka akan sangat di sayang." jelas Elia.

Praaaang.

Lisa membanting mangkuk yang sesang ia pegang karena sudah mendengar percakapan anak dan juga suami nya, orang tua mana yang tidak akan sakit hati nya kalau melihat anak di buat begini. sudah lah fisik nya di sakiti, masih juga di sakiti dengan kata kata lagi.

"Mama jangan marah ya, Elia tidak bilang sama Mama karena biar Mama tidak marah dan sedih." Elia memegang tangan Lisa.

"Kamu coba lah bersikap tegas, Mas! apa masih perlu ku jelaskan kalau orang tua kamu sudah sangat kelewatan." Lisa tiba tiba menangis sambil menggendong Elia.

"Kita diam saja ya, setelah ini kita tidak ada berhubungan sama mereka lagi." Harun mendekati istri nya.

"Ini lah kau sejak dulu! aku yang melahirkan Elia saja tidak pernah mencubit dia, tapi orang tua mu yang keparat itu malah seenak nya saja." teriak Lisa begitu sedih.

Harun mengusap wajah nya kasar karena dia bingung mau mengambil keputusan apa, kalau dia datang sekarang maka mereka pasti akan mengamuk lebih parah, bukan pada Harun nya tapi malah pada Lisa dan Elia karena dia yang membuat masalah menjadi begini.

...****************...

Rumah keluar nya Romo Pangestu begitu ramai karena malam ini acara tahlil atas meninggal nya sang istri pertama yang karena bunuh diri, namun dia tidak mengakui nya sebagai bunuh diri akibat malu dan mengatakan cuma sakit biasa saja, orang orang pasti percaya dan para pembantu juga sama sekali tidak ada yang buka mulut.

"Kamu kenapa sih, kita tidak mungkin pulang sekarang!" Yusuf heran dengan tingkah istri nya.

"Aku tidak nyaman, pokok nya aku mau pulang saja." Alika memang sudah ketakutan sejak siang tadi.

"Kalau kamu mau membuat Romo marah maka silahkan saja pulang." Yusuf tidak mau jadi masalah.

"Kamu kok gitu to, Mas? aku ini istri kamu dan sekarang merasa tidak nyaman, malah di suruh pulang sendirian!" kesal Alika.

"Karena kamu sudah kelewatan, silahkan kamu ambil resiko nya!" geram Yusuf malas pula mau debat.

"Bu Sri itu jadi hantu, Mas!" Alika berteriak di dalam kamar dengan wajah yang pucat.

Yusuf mengusap wajah nya kasar karena sekarang sudah benar benar emosi di buat istri nya, selain rewel minta pulang malah sekarang sibuk mengatakan Bu Sri jadi hantu dan segala macam nya.

"Oeeeek, oeeeek"

"Lihat lah ulah mu itu, anak kita jadi bangun!" geram Yusuf menujuk anak mereka yang kedua.

"Mas, kamu harus percaya kalau Bu Sri jadi hantu!" Alika masih terus berusaha mengatakan nya.

Namun Yusuf sama sekali tidak peduli dan memilih untuk pergi saja dari kamar ini, tinggal Alika yang masih sibuk mendiamkan anak mereka yang bungsu. mereka sudah punya dua anak dan dua dua nya juga laki laki, oleh sebab itu Alika sangat di sayang sebagai menantu.

Selamat membaca ya guys, semoga kalian suka sama cerita yang sudah othor buat ini. dan juga othor mau ngucapin terima kasih karena kalian udah jadi pembaca setia nya othor dan terus bersama sampai sekarang, maaf kalau kadang othor enggak sempat balas comen kalian satu persatu karena othor sibuk menulis bab² baru.

Terpopuler

Comments

FiaNasa

FiaNasa

pokoknya crita author satu nih bertahta dihati,,suka banget dg semua critamu thor,pokoknya slalu ditunggu

2025-04-24

5

Nisa Nisa

Nisa Nisa

gk hbs pikir dimana hati nurani perempuan yg punya pemikiran spt Bu Ageng dan Alika yg mengagung-agungkan anak lelaki demi martabat sosial, kalau lelaki msh bisa dipahami ( bukan diterima ya) kalau perempuan kan mereka sama saja menghina diri mereka sendiri gk sadar diperbudak lelaki

2025-05-16

0

Nisa Nisa

Nisa Nisa

sejarah apapun gk pantas jg Menyebut mertua keparat begitu di depan suami dan anak yg msh kecil. Lama-lama org berpikir pantas saja gk diterima soalnya ngomongnya gk ada filternya nanti lagi2 soal keluarga dan garis keturunan dibawa bawa dan bikin tambah gedek

2025-05-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. bangkrut
2 Bab 2. Bu Sri meninggal
3 Bab 3. arwah Bu sri
4 Bab 4. Pindah
5 Bab 5. Elvan hilang
6 Bab 6. Sampai rumah Eyang
7 Bab 7. Kuburan di dalam rumah
8 Bab 8. Meninggal dunia
9 Bab 9. Ternyata orang tua sri
10 Bab 10. Dia siapa
11 Bab 11. Kuburan berderak
12 Bab 12. Dia bukan Lisa
13 Bab 13. Misteris keluarga romo
14 Bab 14. Bertemu orang baik
15 Bab 15. Kenal dengan Laras
16 Bab 16. Kesedihan Alika
17 Bab 17. Menemukan uang dan emas
18 Bab 18. Tidak ingin pindah
19 Bab 19. Ritual sesat
20 Bab 20. Alika di serang
21 Bab 21. Tidak di urus
22 Bab 22. Menemukan uang lagi
23 Bab 23. Tidak ada yang meninggal
24 Bab 24. Bertemu Pak tua
25 Bab 25. Cerita Lisa
26 Bab 26. Bantingan
27 Bab 27. Urut
28 Bab 28. Di rumah kosong
29 Bab 29. Elia di tinggal
30 Bab 30. Purnama datang
31 Bab 31. Ketemu
32 Bab 32. Sudah di lihat
33 Bab 33. Mulai berubah
34 Bab 34. Kedatangan Romo
35 Bab 35. Arwah Bu Sri
36 Bab 36. Cerita Elia
37 Bab 37. Meminta maaf di kuburan
38 Bab 38. Pesugihan Putri Ayu
39 Bab 39. Bertengkar
40 Bab 40. Reaksi lain
41 Bab 41. Tidak bisa bangun
42 Bab 42. Meminta cerai
43 Bab 43. di paksa datang
44 Bab 44. Laras datang
45 Bab 45. Petir
46 Bab 46. Mengalahkan genderuwo
47 Bab 47. Berubah menjadi ular
48 Bab 48. Nino menemukan kitab
49 Bab 49. Di tolong Ratmi
50 Bab 50. Nekat pindah
51 Bab 51. Lisa sungguh pergi
52 Bab 52. Di intip Nino
53 Bab 53. Cita cita Purnama
54 Bab 54. Alika datang
55 Bab 55. Bertemu Lisa
56 Bab 56. Lari
57 Bab 57. Ternyata Purnama
58 Bab 58. Mencari kitab
59 Bab 59. Masuk kamar ujung
60 Bab 60. Maharani kalah
61 Bab 61. Alika demam
62 Bab 62. Makan ginjal
63 Bab 63. Di banting
64 Bab 64. Yusuf tertarik
65 Bab 65. Alika ketakutan
66 Bab 66. Tempur dua ular
67 Bab 67. Masih seri
68 Bab 68. Dapat sesuatu
69 Bab 69. Kalah
70 Bab 70. Penderitaan Harun
71 Bab 71. Arya tidak mau kekuatan
72 Bab 72. Penderitaan Harun
73 Bab 73. Menuduh Lisa
74 Bab 74. Di beri imbalan
75 Bab 75. Menuduh Laras dan Lisa
76 Bab 76. Lisa dan Purnama
77 Bab 77. Ortu Harun datang
78 Bab 78. Arif hilang
79 Bab 79. Memanggil Putri Ayu
80 Bab 80. Bertemu anak
81 Bab 81. Menyuruh Nino
82 Bab 82. Rasa bahagia dua Ibu
83 Bab 83. Membawa Arya
84 Bab 84. Di amuk Purnama.
85 Bab 85. Di hajar Purnama
86 Bab 86. Mau memakan jeroan
87 Bab 87. Nino berkilah
88 Bab 88. Kematian para keluarga
89 Bab 89. Kematian Harun
90 Bab 90. Cacing besar
91 Bab 91. Mencari solusi
92 Bab 92. Mengambil jasad Harun dan Romo
93 Bab 93. Melati mencari gara²
94 Bab 94. Menguburkan semua nya
95 Bab 95. Menemukan Brian
96 Bab 96. Cerita Purnama
97 Bab 97. Rahasia Brian
98 Bab 98. Pilihan Purnama
99 Bab 99. Fakta lagi
100 Bab 100. Mendesak Brian
101 Bab 101. Derita Melati
102 Bab 102. Mau minta dukun
103 Bab 103. Ada kamar rahasia
104 Bab 104. Masuk rumah
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Bab 1. bangkrut
2
Bab 2. Bu Sri meninggal
3
Bab 3. arwah Bu sri
4
Bab 4. Pindah
5
Bab 5. Elvan hilang
6
Bab 6. Sampai rumah Eyang
7
Bab 7. Kuburan di dalam rumah
8
Bab 8. Meninggal dunia
9
Bab 9. Ternyata orang tua sri
10
Bab 10. Dia siapa
11
Bab 11. Kuburan berderak
12
Bab 12. Dia bukan Lisa
13
Bab 13. Misteris keluarga romo
14
Bab 14. Bertemu orang baik
15
Bab 15. Kenal dengan Laras
16
Bab 16. Kesedihan Alika
17
Bab 17. Menemukan uang dan emas
18
Bab 18. Tidak ingin pindah
19
Bab 19. Ritual sesat
20
Bab 20. Alika di serang
21
Bab 21. Tidak di urus
22
Bab 22. Menemukan uang lagi
23
Bab 23. Tidak ada yang meninggal
24
Bab 24. Bertemu Pak tua
25
Bab 25. Cerita Lisa
26
Bab 26. Bantingan
27
Bab 27. Urut
28
Bab 28. Di rumah kosong
29
Bab 29. Elia di tinggal
30
Bab 30. Purnama datang
31
Bab 31. Ketemu
32
Bab 32. Sudah di lihat
33
Bab 33. Mulai berubah
34
Bab 34. Kedatangan Romo
35
Bab 35. Arwah Bu Sri
36
Bab 36. Cerita Elia
37
Bab 37. Meminta maaf di kuburan
38
Bab 38. Pesugihan Putri Ayu
39
Bab 39. Bertengkar
40
Bab 40. Reaksi lain
41
Bab 41. Tidak bisa bangun
42
Bab 42. Meminta cerai
43
Bab 43. di paksa datang
44
Bab 44. Laras datang
45
Bab 45. Petir
46
Bab 46. Mengalahkan genderuwo
47
Bab 47. Berubah menjadi ular
48
Bab 48. Nino menemukan kitab
49
Bab 49. Di tolong Ratmi
50
Bab 50. Nekat pindah
51
Bab 51. Lisa sungguh pergi
52
Bab 52. Di intip Nino
53
Bab 53. Cita cita Purnama
54
Bab 54. Alika datang
55
Bab 55. Bertemu Lisa
56
Bab 56. Lari
57
Bab 57. Ternyata Purnama
58
Bab 58. Mencari kitab
59
Bab 59. Masuk kamar ujung
60
Bab 60. Maharani kalah
61
Bab 61. Alika demam
62
Bab 62. Makan ginjal
63
Bab 63. Di banting
64
Bab 64. Yusuf tertarik
65
Bab 65. Alika ketakutan
66
Bab 66. Tempur dua ular
67
Bab 67. Masih seri
68
Bab 68. Dapat sesuatu
69
Bab 69. Kalah
70
Bab 70. Penderitaan Harun
71
Bab 71. Arya tidak mau kekuatan
72
Bab 72. Penderitaan Harun
73
Bab 73. Menuduh Lisa
74
Bab 74. Di beri imbalan
75
Bab 75. Menuduh Laras dan Lisa
76
Bab 76. Lisa dan Purnama
77
Bab 77. Ortu Harun datang
78
Bab 78. Arif hilang
79
Bab 79. Memanggil Putri Ayu
80
Bab 80. Bertemu anak
81
Bab 81. Menyuruh Nino
82
Bab 82. Rasa bahagia dua Ibu
83
Bab 83. Membawa Arya
84
Bab 84. Di amuk Purnama.
85
Bab 85. Di hajar Purnama
86
Bab 86. Mau memakan jeroan
87
Bab 87. Nino berkilah
88
Bab 88. Kematian para keluarga
89
Bab 89. Kematian Harun
90
Bab 90. Cacing besar
91
Bab 91. Mencari solusi
92
Bab 92. Mengambil jasad Harun dan Romo
93
Bab 93. Melati mencari gara²
94
Bab 94. Menguburkan semua nya
95
Bab 95. Menemukan Brian
96
Bab 96. Cerita Purnama
97
Bab 97. Rahasia Brian
98
Bab 98. Pilihan Purnama
99
Bab 99. Fakta lagi
100
Bab 100. Mendesak Brian
101
Bab 101. Derita Melati
102
Bab 102. Mau minta dukun
103
Bab 103. Ada kamar rahasia
104
Bab 104. Masuk rumah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!