bab 4 tatapan dan niat jahat

Rea baru saja masuk dan duduk di bangkunya dan meletakkan tasnya ketika tiba tiba sesorang datang dan duduk begitu saja di atas meja yang ada depannya.

" Niel...kamu sudah kembali ?! " pekik Rea dengan raut wajah terkejut sekaligus senang.

Pasalnya,

Pemuda yang saat ini duduk di atas mejanya itu adalah satu satunya teman sekaligus sahabatnya yang ia miliki di sekolah besar dan elit ini.

Dia adalah Niel Mananta Kim,

Satu satunya sahabatnya dan seseorang yang mau menerimanya di sekolah ini sejak tiga tahun yang lalu.

Hanya pemuda itu yang mau berteman dengannya dan menganggap keberadaannya sejak pertama ia masuk sekolah ini.

Tapi sayang,

ia hanya satu tahun berada satu kelas dengan pemuda tampan berdarah Tionghoa itu.

Karena selanjutnya keduanya terpisah kelas meski berada di jurusan yang sama.

Jika Rea berada di kelas X1 IPA satu begitupun saat kelas X11.

Niel berada di kelas IPA empat saat kelas X1 dan sekarang pemuda itu berada di kelas IPA tiga.

Niel berada satu kelas dengan Ibra dan kawan kawannya.

Dan satu minggu yang lalu pemuda itu izin tidak masuk sekolah karena ikut berlibur ke Belanda dengan keluarganya.

" tentu saja aku harus kembali, bukankah beberapa hari lagi kau akan menjadi perwakilan sekolah ini untuk lomba olimpiade sains itu ?!

Dan aku harus menjadi orang pertama yang mensupportmu dan ada di sana untukmu..." jawab pemuda tampan dengan kulit putih dan berhidung mancung itu.

Senyum tersungging di bibirnya hingga menunjukkan deretan giginya yang berjajar rapi dan putih.

Rea ikut tersenyum riang. Kehadiran Niel sungguh membuatnya seolah berada dekat dengan keluarganya. Kehadiran Niel mampu membuatnya merasa nyaman dan aman.

Dan berada di dekat Niel, membuat hatinya damai dan tenang.

Wajah Rea nampak cerah dan riang karena kata kata Niel itu.

" lihat apa yang ku bawa untukmu " kata Niel lagi sambil menunjukkan sebuah buku tebal kepada Rea.

Mata Rea segera membulat sempurna dan wajahnya nampak semakin berbinar ketika ia mengenali buku tebal itu.

Itu adalah buku kumpulan soal soal ujian sejak tahun 2020 an.

Dan Rea sudah lama mencari buku itu, mulai dari toko toko buku besar hingga ke pasar loak.

Namun ia tak kunjung bisa menemukan buku itu.

" kau bisa mendapatkannya ?! " tanya Rea dengan raut wajah penuh keterkejutan.

Rasanya sangat sulit ia percaya, akhirnya ia bisa menemukan buku itu.

O...bukan dirinya, tapi sahabatnya....Niel.

" tentu saja, memangnya apa yang tak bisa kudapatkan untukmu.

Selama aku ada di sisimu, maka semua yang kau inginkan pasti akan aku penuhi " jawan Niel dengan wajah berbinar.

" idih....gombal " jawab Rea mencebik.

" kok gombal, aku serius Rea....coba kau ingat, inginmu mana yang tak aku penuhi ?! " tanya Niel dengan menaik turunkan alisnya.

Rea menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

" ya ya ya....aku percaya, sekarang....?! Boleh aku melihatnya ?! " tanya Rea sambil mengulurkan tangannya dan membuka telapak tangannya kepada Niel.

" eits tunggu, kau harus berjanji lebih dulu " Niel memeluk bukunya lagi.

" apa lagi ?

kau tak ikhlas ?! " tanya Rea dengan kening mengerut menatap Niel.

" tentu saja aku ikhlas, apa lagi itu untukmu...

tapi aku ingin kau janji satu hal padaku..." pinta Niel dengan raut wajah mulai serius.

" apa ?! " tanya Rea dengan wajah yang juga mulai ikut serius.

" saat besar nanti kau janji akan menungguku dan hanya akan menikah denganku " kata Niel dengan raut wajah seriusnya.

Rea sontak diam dan menatap mata sahabatnya itu, keduanya sedikit lama saling menatap sebelum akhirnya Rea tertawa terbahak.

" bbbbuuaaaahhhh....bercandamu tidak lucu, sini... kemarikan buku itu " kata Rea kemudian sambil menutup bibirnya karena ia yang tertawa terbahak.

Tidak sopan rasanya jika ia tertawa selebar itu tanpa menutup mulutnya

Namun berbeda dengan Rea, jika Rea tertawa karena ucapan Niel itu.

Niel justru terdiam dan menatap tak berkedip kepada Rea yang masih tertawa sambil menutup bibirnya.

Tak lama keduanya nampak berebut buku.

Pemandangan itu nampak lucu di mata sebagian orang yang mungkin melihatnya,

Namun tidak untuk seseorang yang diam diam menyaksikan adegan itu dari balik kaca jendela yang ada di kelas itu.

" sepertinya kau memang bukan seleranya Ibra.....

mungkin inilah jawabannya kenapa ia berani menolakmu waktu itu,

gadis miskin itu sudah punya targetnya sendiri, dan targetnya adalah tuan muda Mananta Kim.

ia menyukai Niel....makanya dia berani menolakmu waktu itu.

lihatlah,

Gadis kuper itu sepertinya menyukai ketua kelas kita itu.. "

kata Tomy kepada Ibra.

" tutup mulutmu Tomy, tidak ada yang akan bisa menolak diriku, kita lihat saja nanti.

aku pastikan gadis sialan itu akan merangkak dan memohon cintaku "

sentak Ibra kepada Tomy dengan mata melotot dan raut wajah memerah.

Tadi keduanya hendak menuju ke kantin dan tidak sengaja melihat ke akraban Niel yang adalah ketua kelasnya dengan Rea.

Gadis yang telah berani menolaknya di lapangan basket satu minggu lebih yang lalu.

Mata Ibra menatap jahat dan penuh kebencian kepada Rea yang nampak masih tertawa di dalam kelasnya sana bersama Niel.

( beraninya kau tertawa dan bahagia seperti itu setelah membuatku malu, awas kau....)

Rutuk Ibra di dalam hati dengan masih menatap jahat dan penuh kebencian kepada Rea.

Terselip sebuah rencana jahat di benak pemuda itu untuk Rea.

Terpopuler

Comments

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

tar kamu yg merangkak memohon sama rea ibra

2025-04-24

1

indy

indy

lanjut...

2025-04-22

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 awal
2 bab 2 dendam dan sakit hati
3 bab 3 Ibrahim Hamzah dan Mayrea Khanza
4 bab 4 tatapan dan niat jahat
5 bab 5 melancarkan niat
6 bab 6 sebuah penghinaan
7 bab 7 meratap 1
8 bab 8 meratap 2
9 bab 9 Niel yang perhatian
10 bab 10 menghindar
11 bab 11 kemarahan dan sebuah prestasi
12 bab 12 hinaan yang terus terucap
13 bab 13 apa ada yang salah denganku.....
14 bab 14 hati yang mulai rapuh
15 bab 15 yang sebenarnya telah terjadi
16 bab 16 kondisi yang miris
17 bab 17 gelisah
18 bab 18 hati yang mulai terpuruk
19 bab 19 menyusul
20 bab 20 mencoba memahami perasaan
21 bab 21 rahasia hati
22 bab 22 hati yang kian rapuh
23 bab 23 merasa gila
24 bab 24 pertemuan
25 bab 25 perbincangan dua laki laki
26 bab 26 persaingan berakhir anfal
27 bab 27 frustasi
28 ban 28 menjalani takdir
29 bab 29 sebuah tugas
30 bab 30 hati yang mengantung
31 bab 30 pertemuan kembali
32 bab 32 bagai teriris sembilu
33 bab 33 hati....oh hati....
34 bab 34 Ibra yang masa bodoh
35 bab 35 hanya berdua
36 bab 36 hati yang lembut
37 bab 37 kalap
38 bab 38 wanita yang sabar
39 bab 39 Rea yang lembut
40 bab 40 cukup romantis
41 bab 41 hati
42 bab 42 pasrah
43 bab 43 menahan diri
44 bab 44 merasa di terima
45 bab 45 di tahan
46 bab 46 kembali menjadi yang terhina
47 bab 47 terselamatkan
48 bab 48 menyatakan perasaan
49 bab 49 masih berdua
50 bab 50 kenyataan pahit
51 bab 51 hati yang nelangsa
52 bab 52 berusaha memperbaiki
53 bab 53 mengunjungi
54 bab 54 meyakinkan dan mengklaim
55 bab 55 kembali ke Malang
56 bab 56 kangen....
57 ban 57 terkejut
58 bab 58 berbincang
59 bab 59 sebuah pilihan
60 bab 60 melepas rindu
61 bab 61 sedikit bercerita tentang Niel
62 bab 62 perkara jaket
63 bab 63 possesif
64 bab 64 masa lalu
65 bab 65 berusaha mempengaruhi
66 bab 66 kembali berpisah
67 bab 67 kembali
68 bab 68 kembali ke kota
69 bab 69 berubah
70 bab 70 sebuah paksaan
71 bab 71 gelisah
72 bab 72 psikopat 1
73 bab 73 psikopat 2
74 bab 74 sebuah permintaan mustahil
75 bab 75 kemarahan Ibrahim Hamzah
76 bab 76 terbuka
77 bab 77 ya....aku mau
78 bab 78 meyakinkan Rea
79 bab 79 bertemu calon mertua
80 bab 80 merasa di terima
81 bab 81 kasih sayang
82 bab 82 cemburu
83 bab 83 metime
84 bab 84 metime2
85 bab 85 sah
86 bab 86 pembelaan
87 bab 87 keberadaan yang di akui
88 bab 88 di ratukan
89 bab 89 terapi pagi
90 bab 90 sebuah kejujuran
91 bab 91 merajut asa di pagi hari.
92 ban 92 candu
93 bab 93 jailnya Ibrahim Hamzah
94 bab 94 perhatian seorang ibu mertua
Episodes

Updated 94 Episodes

1
bab 1 awal
2
bab 2 dendam dan sakit hati
3
bab 3 Ibrahim Hamzah dan Mayrea Khanza
4
bab 4 tatapan dan niat jahat
5
bab 5 melancarkan niat
6
bab 6 sebuah penghinaan
7
bab 7 meratap 1
8
bab 8 meratap 2
9
bab 9 Niel yang perhatian
10
bab 10 menghindar
11
bab 11 kemarahan dan sebuah prestasi
12
bab 12 hinaan yang terus terucap
13
bab 13 apa ada yang salah denganku.....
14
bab 14 hati yang mulai rapuh
15
bab 15 yang sebenarnya telah terjadi
16
bab 16 kondisi yang miris
17
bab 17 gelisah
18
bab 18 hati yang mulai terpuruk
19
bab 19 menyusul
20
bab 20 mencoba memahami perasaan
21
bab 21 rahasia hati
22
bab 22 hati yang kian rapuh
23
bab 23 merasa gila
24
bab 24 pertemuan
25
bab 25 perbincangan dua laki laki
26
bab 26 persaingan berakhir anfal
27
bab 27 frustasi
28
ban 28 menjalani takdir
29
bab 29 sebuah tugas
30
bab 30 hati yang mengantung
31
bab 30 pertemuan kembali
32
bab 32 bagai teriris sembilu
33
bab 33 hati....oh hati....
34
bab 34 Ibra yang masa bodoh
35
bab 35 hanya berdua
36
bab 36 hati yang lembut
37
bab 37 kalap
38
bab 38 wanita yang sabar
39
bab 39 Rea yang lembut
40
bab 40 cukup romantis
41
bab 41 hati
42
bab 42 pasrah
43
bab 43 menahan diri
44
bab 44 merasa di terima
45
bab 45 di tahan
46
bab 46 kembali menjadi yang terhina
47
bab 47 terselamatkan
48
bab 48 menyatakan perasaan
49
bab 49 masih berdua
50
bab 50 kenyataan pahit
51
bab 51 hati yang nelangsa
52
bab 52 berusaha memperbaiki
53
bab 53 mengunjungi
54
bab 54 meyakinkan dan mengklaim
55
bab 55 kembali ke Malang
56
bab 56 kangen....
57
ban 57 terkejut
58
bab 58 berbincang
59
bab 59 sebuah pilihan
60
bab 60 melepas rindu
61
bab 61 sedikit bercerita tentang Niel
62
bab 62 perkara jaket
63
bab 63 possesif
64
bab 64 masa lalu
65
bab 65 berusaha mempengaruhi
66
bab 66 kembali berpisah
67
bab 67 kembali
68
bab 68 kembali ke kota
69
bab 69 berubah
70
bab 70 sebuah paksaan
71
bab 71 gelisah
72
bab 72 psikopat 1
73
bab 73 psikopat 2
74
bab 74 sebuah permintaan mustahil
75
bab 75 kemarahan Ibrahim Hamzah
76
bab 76 terbuka
77
bab 77 ya....aku mau
78
bab 78 meyakinkan Rea
79
bab 79 bertemu calon mertua
80
bab 80 merasa di terima
81
bab 81 kasih sayang
82
bab 82 cemburu
83
bab 83 metime
84
bab 84 metime2
85
bab 85 sah
86
bab 86 pembelaan
87
bab 87 keberadaan yang di akui
88
bab 88 di ratukan
89
bab 89 terapi pagi
90
bab 90 sebuah kejujuran
91
bab 91 merajut asa di pagi hari.
92
ban 92 candu
93
bab 93 jailnya Ibrahim Hamzah
94
bab 94 perhatian seorang ibu mertua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!