bab 3 Ibrahim Hamzah dan Mayrea Khanza

Pyar.....

Sebuah gelas kaca terlempar ke arah dinding dengan keras dan berubah menjadi serpihan serpihan beling yang berserakan di ruangan itu.

" brengsekkkk.....dasar gadis sialan pembawa onar, awas kau....

aku bersumpah akan membuatmu menangis darah dan merangkak memohon belas kasihan dariku.

Dan aku....aku tidak akan pernah berbelas kasih padamu.

Aku membencimu Mayrea.....aku membencimu, seumur hidupku hanya akan ada kebencian dariku untukkmu....!!! " teriak Ibra dengan kemarahan yang tak lagi bisa terkendali.

Ingatannya tentang penolakan Rea terhadapnya tak kunjung bisa ia lupakan.

Di dalam sebuah mini bar, Ibra nampak kembali menenggak segelas minuman beralkohol yang ada di tangannya.

Setelah itu ia nampak menghisap rokok yang ada di satu tangannya yang lain.

Kepulan asap rokok seketika mengudara ketika ia menghembuskan nafasnya dengan kasar.

Peristiwa itu telah terjadi hampir satu minggu yang lalu, namun bayang bayang kejadian itu masih melekat dan terputar nyata dalam ingatannya.

Seperti saat ini,

Pemuda itu merasa sangat marah karena ia yang kembali teringat dengan kejadian itu.

" brengsek...! " Ibra kembali mengumpat kasar dan lagi lagi.....

Pyar....

Gelas yang ia pegang kembali ia lempar dengan kasar ke dinding.

Dan kembali serpihan gelas itu segera berhamburan kemana mana.

Saat ini pemuda itu tengah berada di mini bar yang ada di apartemennya.

Ia tinggal sendirian dan tak ada seorangpun yang menemaninya.

Kedua orang tuanya bercerai dan kini memiliki kehidupan masing masing.

Dan seolah lupa dengan satu anak mereka yakni dirinya, Kedua orang tua Ibra sibuk dengan keluarga baru mereka.

Mereka hanya memenuhi kehidupan Ibra dengan uang dan uang.

Sejak kecil Ibra memang akrab dengan hidup tanpa kedua orang tuanya.

Sebelum berpisah kedua orang tua Ibra sudah di sibukkan dengan pekerjaan mereka masing masing. Dan kerap kali akan bertengkar saling menyalahkan jika terjadi sesuatu dengan Ibrahim.

Karenanya,

Jengah dengan itu semua, pemuda itu menghibur dirinya dengan mencari kesenangan dan kenyamanan di luar.

Tanpa sadar ia melakukan berbagai kenakalan remaja hanya untuk mendapatkan kepuasan dan pengakuan akan keberadaan dirinya.

Itulah sebabnya ia sangat bangga ketika seseorang mengakui keberadaannya apalagi mencintainya.

" dasar gadis sialan, beraninya kau mempermalukan aku...

kau pikir siapa kau !!! " Ibra berkata dengan suara sedikit berteriak.

" Rea....aku membencimu, aku membencimu......" teriaknya seperti orang frustasi kembali meluapkan kekesalannya.

Ibra memang anak orang kaya yang memiliki segalanya dan selalu mendapatkan segalanya.

Penolakan Rea padanya di lapangan basket waktu itu benar benar sukses melukai harga dirinya.

" kau akan menerima akibatnya kuper...." desisnya pelan sebelum ia kembali menenggak minuman kerasnya yang kali ini langsung dari botolnya.

Sementara itu di tempat lain, tepatnya di sebuah kamar kos kosan yang cukup sederhana.

Rea nampak sedang berbicara secara virtual dengan seseorang di seberang sana.

( bagaimana dengan lomba olimpiade yang kau ceritakan pada umi waktu itu ?! Apa kamu jadi mewakili sekolahmu ?! )

Tanya seorang wanita baya di seberang sana.

( InsyaAllah iya umi, doakan Rea agar menang dan Rea bisa mendapatkan uang lagi untuk bisa Rea kirim ke panti )

Jawab Rea dengan raut wajah senang, senyum tersungging di wajah manisnya,

terdengar helaan nafas dari seseorang di seberang sana.

( maafkan umi Rea, kau jadi ikut menanggung beban biaya panti ini )

Kata wanita baya itu yang tak lain adalah ibu panti tempat Rea dulu di besarkan.

Dan tempat Rea pulang jika ada libur panjang sekolah dan jika ia juga libur bekerja.

Ya...

Rea sekolah dan bekerja paruh waktu di sebuah kafe yang tak jauh dari tempat ia kos.

( tidak apa apa umi, Rea merasa berhutang budi dengan panti umi.

Andai Rea tak tinggal di sana, entah apakah Rea masih akan jadi Rea yang seperti ini atau tidak ) jawab Mayrea dengan wajah sendu.

( kau memang anak baik Rea...semoga Allah selalu melindungimu dan memudahkan segala urusanmu nak. Tetaplah tegar dan kuat juga bertawakal kepadanya setiap kali kau mendapatkan kesulitan )

( amin ya robbalallamin,

InsyaAllah umi....doakan selalu untuk kebaikan Rea Umi )

( tentu saja...umi akan selalu mendoakan untuk kebaikanmu )

( oh ya umi, bagaimana keadaan Sofia..?! Apa dia tak lagi mengganggu adik adik panti yang lain lagi ?! )

Tanya Rea tentang salah satu penghuni panti selain dirinya.

Tak lama kamera ponsel itu bergerak dan beralih pada seorang gadis hampir seumuran dengannya tapi sedikit muda yang duduk diam sambil memegang boneka di salah satu sudut ruangan itu.

( alhamdulillah berkat obat yang kamu belikan waktu itu, Sofia sudah tenang dan tak lagi mengamuk seperti waktu itu )

Terdengar suara wanita baya itu menerangkan tentang kondisi gadis yang di tanyakan Rea.

Sofia adalah salah satu adik panti Rea yang sama sama di besarkan di panti asuhan itu.

Sofia awalnya baik baik saja, hingga ketika usianya menginjak remaja.

Gelagat aneh pada gadis itu mulai terlihat, sering bicara sendiri hingga marah marah tak jelas dan berakhir dengan menyakiti penghuni panti yang lain terutama anak anak kecil.

Beberapa bulan yang lalu Rea yang sekolah sambil bekerja di sebuah kafe membawa pulang obat untuk gangguan syaraf yang sengaja ia beli dari hasil gajinya setelah ia berkonsultasi dengan dokter ahli gangguan Syaraf.

Dan itulah sebabnya kenapa Rea ingin menjadi seorang dokter psikologi.

Ia ingin menyembuhkan Sofia dengan tangannya sendiri karena biaya pengobatan untuk penyakit jenis gangguan jiwa itu cukup mahal biayanya.

Dan jelas, ibu panti tak mampu untuk itu.

Sofia adalah saudara panti Rea yang amat ia sayangi.

Terpopuler

Comments

Titin Rosediana

Titin Rosediana

selalu bikin semangat karyanya KA..... kerennn

2025-04-22

1

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

aq selalu suka karyamu thor👍

2025-04-24

0

Rayhana Reyana

Rayhana Reyana

up banyak banyak ya kak....

2025-04-22

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 awal
2 bab 2 dendam dan sakit hati
3 bab 3 Ibrahim Hamzah dan Mayrea Khanza
4 bab 4 tatapan dan niat jahat
5 bab 5 melancarkan niat
6 bab 6 sebuah penghinaan
7 bab 7 meratap 1
8 bab 8 meratap 2
9 bab 9 Niel yang perhatian
10 bab 10 menghindar
11 bab 11 kemarahan dan sebuah prestasi
12 bab 12 hinaan yang terus terucap
13 bab 13 apa ada yang salah denganku.....
14 bab 14 hati yang mulai rapuh
15 bab 15 yang sebenarnya telah terjadi
16 bab 16 kondisi yang miris
17 bab 17 gelisah
18 bab 18 hati yang mulai terpuruk
19 bab 19 menyusul
20 bab 20 mencoba memahami perasaan
21 bab 21 rahasia hati
22 bab 22 hati yang kian rapuh
23 bab 23 merasa gila
24 bab 24 pertemuan
25 bab 25 perbincangan dua laki laki
26 bab 26 persaingan berakhir anfal
27 bab 27 frustasi
28 ban 28 menjalani takdir
29 bab 29 sebuah tugas
30 bab 30 hati yang mengantung
31 bab 30 pertemuan kembali
32 bab 32 bagai teriris sembilu
33 bab 33 hati....oh hati....
34 bab 34 Ibra yang masa bodoh
35 bab 35 hanya berdua
36 bab 36 hati yang lembut
37 bab 37 kalap
38 bab 38 wanita yang sabar
39 bab 39 Rea yang lembut
40 bab 40 cukup romantis
41 bab 41 hati
42 bab 42 pasrah
43 bab 43 menahan diri
44 bab 44 merasa di terima
45 bab 45 di tahan
46 bab 46 kembali menjadi yang terhina
47 bab 47 terselamatkan
48 bab 48 menyatakan perasaan
49 bab 49 masih berdua
50 bab 50 kenyataan pahit
51 bab 51 hati yang nelangsa
52 bab 52 berusaha memperbaiki
53 bab 53 mengunjungi
54 bab 54 meyakinkan dan mengklaim
55 bab 55 kembali ke Malang
56 bab 56 kangen....
57 ban 57 terkejut
58 bab 58 berbincang
59 bab 59 sebuah pilihan
60 bab 60 melepas rindu
61 bab 61 sedikit bercerita tentang Niel
62 bab 62 perkara jaket
63 bab 63 possesif
64 bab 64 masa lalu
65 bab 65 berusaha mempengaruhi
66 bab 66 kembali berpisah
67 bab 67 kembali
68 bab 68 kembali ke kota
69 bab 69 berubah
70 bab 70 sebuah paksaan
71 bab 71 gelisah
72 bab 72 psikopat 1
73 bab 73 psikopat 2
74 bab 74 sebuah permintaan mustahil
75 bab 75 kemarahan Ibrahim Hamzah
76 bab 76 terbuka
77 bab 77 ya....aku mau
78 bab 78 meyakinkan Rea
79 bab 79 bertemu calon mertua
80 bab 80 merasa di terima
81 bab 81 kasih sayang
82 bab 82 cemburu
83 bab 83 metime
84 bab 84 metime2
85 bab 85 sah
86 bab 86 pembelaan
87 bab 87 keberadaan yang di akui
88 bab 88 di ratukan
89 bab 89 terapi pagi
90 bab 90 sebuah kejujuran
91 bab 91 merajut asa di pagi hari.
92 ban 92 candu
93 bab 93 jailnya Ibrahim Hamzah
94 bab 94 perhatian seorang ibu mertua
Episodes

Updated 94 Episodes

1
bab 1 awal
2
bab 2 dendam dan sakit hati
3
bab 3 Ibrahim Hamzah dan Mayrea Khanza
4
bab 4 tatapan dan niat jahat
5
bab 5 melancarkan niat
6
bab 6 sebuah penghinaan
7
bab 7 meratap 1
8
bab 8 meratap 2
9
bab 9 Niel yang perhatian
10
bab 10 menghindar
11
bab 11 kemarahan dan sebuah prestasi
12
bab 12 hinaan yang terus terucap
13
bab 13 apa ada yang salah denganku.....
14
bab 14 hati yang mulai rapuh
15
bab 15 yang sebenarnya telah terjadi
16
bab 16 kondisi yang miris
17
bab 17 gelisah
18
bab 18 hati yang mulai terpuruk
19
bab 19 menyusul
20
bab 20 mencoba memahami perasaan
21
bab 21 rahasia hati
22
bab 22 hati yang kian rapuh
23
bab 23 merasa gila
24
bab 24 pertemuan
25
bab 25 perbincangan dua laki laki
26
bab 26 persaingan berakhir anfal
27
bab 27 frustasi
28
ban 28 menjalani takdir
29
bab 29 sebuah tugas
30
bab 30 hati yang mengantung
31
bab 30 pertemuan kembali
32
bab 32 bagai teriris sembilu
33
bab 33 hati....oh hati....
34
bab 34 Ibra yang masa bodoh
35
bab 35 hanya berdua
36
bab 36 hati yang lembut
37
bab 37 kalap
38
bab 38 wanita yang sabar
39
bab 39 Rea yang lembut
40
bab 40 cukup romantis
41
bab 41 hati
42
bab 42 pasrah
43
bab 43 menahan diri
44
bab 44 merasa di terima
45
bab 45 di tahan
46
bab 46 kembali menjadi yang terhina
47
bab 47 terselamatkan
48
bab 48 menyatakan perasaan
49
bab 49 masih berdua
50
bab 50 kenyataan pahit
51
bab 51 hati yang nelangsa
52
bab 52 berusaha memperbaiki
53
bab 53 mengunjungi
54
bab 54 meyakinkan dan mengklaim
55
bab 55 kembali ke Malang
56
bab 56 kangen....
57
ban 57 terkejut
58
bab 58 berbincang
59
bab 59 sebuah pilihan
60
bab 60 melepas rindu
61
bab 61 sedikit bercerita tentang Niel
62
bab 62 perkara jaket
63
bab 63 possesif
64
bab 64 masa lalu
65
bab 65 berusaha mempengaruhi
66
bab 66 kembali berpisah
67
bab 67 kembali
68
bab 68 kembali ke kota
69
bab 69 berubah
70
bab 70 sebuah paksaan
71
bab 71 gelisah
72
bab 72 psikopat 1
73
bab 73 psikopat 2
74
bab 74 sebuah permintaan mustahil
75
bab 75 kemarahan Ibrahim Hamzah
76
bab 76 terbuka
77
bab 77 ya....aku mau
78
bab 78 meyakinkan Rea
79
bab 79 bertemu calon mertua
80
bab 80 merasa di terima
81
bab 81 kasih sayang
82
bab 82 cemburu
83
bab 83 metime
84
bab 84 metime2
85
bab 85 sah
86
bab 86 pembelaan
87
bab 87 keberadaan yang di akui
88
bab 88 di ratukan
89
bab 89 terapi pagi
90
bab 90 sebuah kejujuran
91
bab 91 merajut asa di pagi hari.
92
ban 92 candu
93
bab 93 jailnya Ibrahim Hamzah
94
bab 94 perhatian seorang ibu mertua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!