bab 2 dendam dan sakit hati

Flass off

Ibrahim masih menatap tajam ke arah Rea yang tertunduk di hadapannya.

Sungguh ia merasa terhina saat ini karena penolakan gadis itu terhadapnya.

Hatinya menjerit tak terima,

Lihatlah gadis di hadapannya itu, penampilannya begitu jauh dari kata keren apalagi good locking.

Tapi berani beraninya gadis itu menolak dirinya ?!

Tidak tahukan dia jika di belakang sana banyak gadis yang berbaris rapi hanya ingin menjadi pacarnya atau sekedar mendapatkan perhatiannya ?!

pemuda itu meradang....

Wajahnya keruh menahan marah dan matanya memerah menahan geram.

Sorakan anak anak lain di sekitarnya semakin membuat hatinya panas dan semakin sukses membakar amarahnya.

Harga dirinya terasa terinjak dan benar benar terasa di rendahkan.

Egonya terkoyak.

Ibra sangat marah, andai bisa....

Ingin rasanya ia menelanjangi gadis itu dan mempermalukannya di sini saat ini juga.

Agar gadis itu juga bisa merasakan rasa malu yang saat ini tengah ia rasakan.

Ya....

rasa malu dan entah apa lagi tengah di rasakan oleh seorang Ibrahim Hamzah saat ini.

" tolong...biarkan aku pergi " cicit Rea sambil tertunduk, ia tak berani mengangkat kepalanya barang sejenak.

Saat ini ia benar benar berharap bisa segera pergi meninggalkan tempat itu.

Tapi Ibra terus saja menghalangi langkahnya.

" pergi kau bilang ?! Setelah membuatku malu kau ingin pergi begitu saja ?! "

kata Ibra dengan suara pelan namun terdengar begitu dingin menusuk gendang telinga Rea.

Saat ini jarak keduanya memang begitu dekat, meski setiap satu langkah Ibra mendekat maka satu langkah pula Rea mundur kebelakang.

Dan kemanapun Rea melangkah hendak pergi maka Ibra akan menghalanginya dengan berdiri di hadapannya.

Sehingga membuat Rea kembali mundur kebelakang dengan tubuh yang gemetar.

Sungguh posisinya saat ini sangatlah asing baginya.

Ia tak pernah sekalipun menjadi pusat perhatian seperti saat ini.

" ada apa ini ?! " tiba tiba sebuah suara barinton terdengar menggelegar membuat suasana yang tadinya sedikit riuh segera menjadi sepi mencekam.

Suara itu berasal dari seorang pria muda berbadan atletis dan berwajah lumayan tampan berpakaian olah raga yang tak lain memang salah satu guru olah raga di sekolah ini yang tiba tiba telah berada di sana.

" pak Tristan...." cicit Rea dengan sedikit lega.

Kehadiran guru muda itu bagai hembusan oksigen yang mampu melonggarkan paru paru seorang Mayrea Mazaya Khanza.

Dan suasana yang tadinya riuh seketika menjadi sunyi bagai kuburan. Tak ada sedikitpun terdengar suara celometan di sana.

Pak Tristan memang salah satu guru yang terkenal killer di sekolah ini meski ia masih muda.

" kenapa kau masih berada di sini Rea ?! Bukankah tadi sudah aku bilang jika bu Novi menunggumu ?! " tanya pria muda itu dengan sedikit lembut setelah sebelumnya ia sempat melirik tak suka kepada Ibra.

Siapa yang tak tahu Ibra, si anak pembawa onar.

Jika saja Ibra bukan anak penyandang donatur terbesar sekolah ini.

Sudah pasti anak itu sudah di keluarkan dari sekolah ini sejak dulu.

Ibra memang pintar, tapi sikap arrogant dan liar juga cenderung tak memiliki sopan santun anak itu meski kepada dewan guru sekalipun membuat Ibra selalu terlibat dalam masalah.

Dan hal itu membuat namanya masuk ke dalam buku hitam murid murid bermasalah di sekolah ini.

" i..iya pak " jawab Rea tergagap, namun ia masih berdiri di tempatnya dengan wajah pucat.

" ayo, tunggu apa lagi....pasti bu Novi sudah menunggumu sejak tadi.

kau ada bimbingan biologi kan dengannya ?! " kata Pak Tristan lagi sambil tangannya mengulur seolah menggiring Rea untuk segera pergi dari tempat itu.

Dan hal itu tidak di sia siakan oleh Rea, dengan langkah cepat gadis itu segera meninggalkan tempat itu.

Kepergian Rea dari tempat itu di iringi tatapan penuh kebencian dan amarah seorang Farid Ibrahim Hamzah Tarek.

Ibra diam dan tak mengucapkan satu patah kata pun.

Walau sebenarnya ia tak terima di perlakukan seperti ini.

Kedua tangannya terkepal erat di kedua sisi tubuhnya.

" dan kau...berhenti selalu membuat masalah apalagi berpikir untuk melibatkan Rea,

dia anak baik baik....

Jika itu terjadi, maka kau berurusan denganku " kata Pak Tristan dengan tatapan penuh intimidasi kepada Ibrahim.

" bapak menyukainya ?! " tanya Ibra dengan raut wajah mengejek.

Lihatlah betapa berani dan kurang ajarnya seorang Ibrahim.

Bahkan kepada serang guru kiler sekalipun.

Pak Tristan menatap geram kepada pemuda itu, rahang guru muda itu nampak mengeras dan matanya memerah.

" perhatikan sopan santunmu anak muda...dan asal kau tahu aku bukan pedofil.

kembali ke kelasmu " jawab pak Tristan dingin kepada Ibrahim sebelum ia juga akhirnya melangkah mengikuti Rea meninggalkan tempat itu.

Sementara Ibra,

Pemuda itu menarik nafas dalam dalam demi meredakan amarah yang membuncah di dalam jiwanya.

( kau sudah salah mencari lawan anak sialan, kau pikir siapa dirimu hingga kau berani mempermalukan aku seperti ini.

Aku tidak suka dengan semua ini...

kau sudah menghinaku...

Awas kau, tunggu balasan dariku....aku tidak akan tinggal diam )

bisik hati Ibra dengan masih menatap Rea yang kian menjauh.

Tak lama setelah itu,

Pemuda itu memutar tubuhnya.

" minggir....!! " sentaknya sambil menyibak pada para siswa yang berkerumun di sana.

Tak ada yang berani melawannya, dan sontak mereka segera memberi jalan kepada Ibra.

Memang siapa yang mau berurusan dengan anak nakal itu.

Tak lama di dalam kelas Ibra.

" apa ku bilang...

jangan bawa bawa Rea dalam urusan kalian, dia tidak sama dengan cewek cewek lain yang tergila gila padamu, dia berbeda Ibra.... "

kata Sony tiba tiba ketika mereka masuk ke dalam kelas mereka.

Kelas X11 IPA tiga.

" tidak ada yang berbeda, semua sama saja...gadis itu hanya sok jual mahal padaku.

Lihat saja nanti, dia sendiri yang akan datang dan mengemis cinta padaku.

Sama seperti mereka, dan jika saat itu tiba...aku pastikan dia akan menangis darah karena aku jelas akan menolaknya.... "

jawab Ibra berapi api dengan tangan terkepal menggebrak meja,

Ibra sangat merendahkan Rea.

" terserah kau, kau memang keras kepala " kata Sony mengakhiri perdebatan keduanya dan duduk di bangkunya.

Tak lama Tomy masuk dan segera mendekati Ibra.

" benar yang kudengar ini Ibra ....?! benar kau di tolak si kuper ?! " tanya Tomy dengan raut wajah tak percaya.

Ibra diam tak menjawab.

" ini tidak benar Ibra, kau tidak boleh diam saja dengan penolakannya itu.

ini penghinaan namanya, nama baikmu tercemar karena itu.

Kau tahu apa yang mereka bicarakan tentangmu ?! " kata Tomy.

" apa ?! " tanya Ibra sambil menoleh menatap Tomy ingin tahu.

" mereka bilang kau cinta sendirian kepada Rea karena dia yang berani menolakmu "

" apa ?! " Ibra menggeram marah.

" ckk...sudahlah, jangan terlalu dianggap serius.

Hal seperti ini biasakan untuk laki laki ?! " Sony mencoba menenangkan Ibra.

" enak saja....memangnya siapa dirinya hingga ia berani menolak Ibra ?! " Tomy semakin membakar kemarahan Ibra.

" sebenarnya apa masalahmu Tomy ?! Kenapa kau seperti sengaja mengumpankan Rea kepada Ibra ?! " sentak Sony kepada Tomy.

" kau yang ada apa ?! Bukankah hal yang biasa jika Ibra bermain main dengan cewek cewek itu ?! Lalu kenapa sekarang kau yang seperti kebakaran jenggot hah ?! " sentak Tomy tak terima.

" masalahnya kali ini kalian salah bermain main dengan orang yang salah, kasihanilah dia...

Rea hanya anak yatim piatu kalian tahu ?! " Sony semakin marah.

" tapi sudahlah, sepertinya hati kalian sudah buta..." imbuh Sony lagi sebelum ia memilih pergi dari kelasnya itu.

Melihat pertikaian Tomy dan Ibra yang di sebabkan oleh seorang Rea membuat kedua tangan Ibra semakin terkepal erat.

Wajahnya nampak merah padam.

" terserah padamu saja, jika kau tak mau meneruskan rencana kita ini...it's ok " kata Tomy lagi kemudian.

Ibra masih diam dan tenggelam dengan pemikirannya sendiri.

Terpopuler

Comments

Susi Akbarini

Susi Akbarini

kalao ada apa1 ama Rea..
tommy yg paling patut disalahkan..
Tommy provokatornya...

❤❤❤❤❤

2025-04-22

1

Uthie

Uthie

Kadang teman emang gtu, ada yg Jadi Penenang.. dan malah ada yg jadi Kompor 🔥🤨

2025-04-24

0

Rayhana Reyana

Rayhana Reyana

suka banget thor... gasken.... /Angry//Angry//Angry/

2025-04-22

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 awal
2 bab 2 dendam dan sakit hati
3 bab 3 Ibrahim Hamzah dan Mayrea Khanza
4 bab 4 tatapan dan niat jahat
5 bab 5 melancarkan niat
6 bab 6 sebuah penghinaan
7 bab 7 meratap 1
8 bab 8 meratap 2
9 bab 9 Niel yang perhatian
10 bab 10 menghindar
11 bab 11 kemarahan dan sebuah prestasi
12 bab 12 hinaan yang terus terucap
13 bab 13 apa ada yang salah denganku.....
14 bab 14 hati yang mulai rapuh
15 bab 15 yang sebenarnya telah terjadi
16 bab 16 kondisi yang miris
17 bab 17 gelisah
18 bab 18 hati yang mulai terpuruk
19 bab 19 menyusul
20 bab 20 mencoba memahami perasaan
21 bab 21 rahasia hati
22 bab 22 hati yang kian rapuh
23 bab 23 merasa gila
24 bab 24 pertemuan
25 bab 25 perbincangan dua laki laki
26 bab 26 persaingan berakhir anfal
27 bab 27 frustasi
28 ban 28 menjalani takdir
29 bab 29 sebuah tugas
30 bab 30 hati yang mengantung
31 bab 30 pertemuan kembali
32 bab 32 bagai teriris sembilu
33 bab 33 hati....oh hati....
34 bab 34 Ibra yang masa bodoh
35 bab 35 hanya berdua
36 bab 36 hati yang lembut
37 bab 37 kalap
38 bab 38 wanita yang sabar
39 bab 39 Rea yang lembut
40 bab 40 cukup romantis
41 bab 41 hati
42 bab 42 pasrah
43 bab 43 menahan diri
44 bab 44 merasa di terima
45 bab 45 di tahan
46 bab 46 kembali menjadi yang terhina
47 bab 47 terselamatkan
48 bab 48 menyatakan perasaan
49 bab 49 masih berdua
50 bab 50 kenyataan pahit
51 bab 51 hati yang nelangsa
52 bab 52 berusaha memperbaiki
53 bab 53 mengunjungi
54 bab 54 meyakinkan dan mengklaim
55 bab 55 kembali ke Malang
56 bab 56 kangen....
57 ban 57 terkejut
Episodes

Updated 57 Episodes

1
bab 1 awal
2
bab 2 dendam dan sakit hati
3
bab 3 Ibrahim Hamzah dan Mayrea Khanza
4
bab 4 tatapan dan niat jahat
5
bab 5 melancarkan niat
6
bab 6 sebuah penghinaan
7
bab 7 meratap 1
8
bab 8 meratap 2
9
bab 9 Niel yang perhatian
10
bab 10 menghindar
11
bab 11 kemarahan dan sebuah prestasi
12
bab 12 hinaan yang terus terucap
13
bab 13 apa ada yang salah denganku.....
14
bab 14 hati yang mulai rapuh
15
bab 15 yang sebenarnya telah terjadi
16
bab 16 kondisi yang miris
17
bab 17 gelisah
18
bab 18 hati yang mulai terpuruk
19
bab 19 menyusul
20
bab 20 mencoba memahami perasaan
21
bab 21 rahasia hati
22
bab 22 hati yang kian rapuh
23
bab 23 merasa gila
24
bab 24 pertemuan
25
bab 25 perbincangan dua laki laki
26
bab 26 persaingan berakhir anfal
27
bab 27 frustasi
28
ban 28 menjalani takdir
29
bab 29 sebuah tugas
30
bab 30 hati yang mengantung
31
bab 30 pertemuan kembali
32
bab 32 bagai teriris sembilu
33
bab 33 hati....oh hati....
34
bab 34 Ibra yang masa bodoh
35
bab 35 hanya berdua
36
bab 36 hati yang lembut
37
bab 37 kalap
38
bab 38 wanita yang sabar
39
bab 39 Rea yang lembut
40
bab 40 cukup romantis
41
bab 41 hati
42
bab 42 pasrah
43
bab 43 menahan diri
44
bab 44 merasa di terima
45
bab 45 di tahan
46
bab 46 kembali menjadi yang terhina
47
bab 47 terselamatkan
48
bab 48 menyatakan perasaan
49
bab 49 masih berdua
50
bab 50 kenyataan pahit
51
bab 51 hati yang nelangsa
52
bab 52 berusaha memperbaiki
53
bab 53 mengunjungi
54
bab 54 meyakinkan dan mengklaim
55
bab 55 kembali ke Malang
56
bab 56 kangen....
57
ban 57 terkejut

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!