Laki-laki bernama Ghaffi itu berpamitan pergi untuk melanjutkan perjalanan nya mencari rumah Ustadz Mamat, Sementara aku dan hanum melanjutkan pekerjaan kami sampai selesai.
Malam harinya Kami sedang Menonton TV, walau suara TVnya gresek-gresek karena memang itu TV lama atau jadul, bahkan layarnya kadang eror dan buram. Namun walau begitu kami tetap asik menonton TV dengan memakan Singkong Kukus sebagai camilan teman menonton TV.
Sekarang aku sudah mulai terbiasa dengan suasana bahkan apapun itu di rumah eyang, Bahkan sekarang aku sudah tidak terkejut lagi jika melihat eyang sholat di atas kasur atau ranjang tempat tidur. Mungkin menurut eyang lebih baik sholat di atas kasur supaya bersih toh rumah eyang tidak ada lantainya, hanya tanah.
Hanum besok mulai sekolah dan sekarang ia baru ingat untuk menyiapkan buku-buku sekolah. Dalam perjalanan pulang dari sekolah tadi Hanum dan Bunda mampir untuk membeli Peralatan sekolah di toko dekat sekolah.
Jam sudah menunjukkan pukul 21.00 Waktunya kami untuk tidur, Eyang sudah duluan masuk kedalam kamarnya dan menutup tirai pintu kamarnya, Sementara aku dan Hanum Langsung masuk ke dalam kamar karena sudah mengantuk sekali. Baru saja aku dan Hanum merebahkan diri ke kasur, tiba-tiba saja kami mendengar bunda tertawa dan seperti berbicara dengan seseorang.
"Bunda ngomong sama siapa? ", Tanya Hanum.
"Sama eyang kali! ", Jawab ku
"Orang eyang udah tidur kok, Lagian kalau ngomong sama eyang kenapa cuman suara bunda yang kedengeran? ", Tanya Hanum lagi
Hanum penasaran dan keluar dari kamar untuk menghampiri bunda yang katanya tadi mau menutup pintu rumah. Aku ikut menyusul Hanum. Saat kami berada di belakang bunda Tiba-tiba bunda berbalik badan dan menatap kami.
"Loh Belum tidur anak-anak bunda! ", ucap bunda.
Kami hanya mematung terdiam menatap bunda yang berada di ambang pintu, Kami mengedarkan pandangan kami mencari seseorang namun hanya ada bunda saja bahkan diluar tidak ada siapa pun. Diluar hanya nampak gelap Sepi dan sunyi.
Angin bertiup dengan kencang secara tiba-tiba, Lalu bunda kembali menoleh ke luar rumah dengan tersenyum seperti memang tadi ada yang datang.
"Bunda ngomong sama siapa bun? ", Tanya Ku
"Sama Tanti Teman masa kecil bunda disini!! ", Jawab bunda
"Kemana orang nya? ", Tanya Hanum
"Udah pamit pergi pas kalian datang!! ", Jawab bunda
Aku dan Hanum saling menatap seperti langsung sinkron saja pemikiran kami, Namun kami berusaha berfikir positif.
Bunda menutup pintu rumah dan menguncinya lalu kami bertiga pergi ke kamar untuk tidur.
Keesokan harinya, Pagi-pagi sekali kami bangun, sekitar jam Empat subuh. Kami sholat subuh bertiga di kamar lalu setelah itu kami mandi, Setelah mandi bunda langsung memasak untuk sarapan.
Aku tengah melamun dan menunggu Hanum keluar dari kamar mandi. Dari pada aku melamun mending aku cari udara segar di halaman rumah. Aku pun membuka pintu rumah. Saat mau melangkah keluar aku mendapati sedikit Gundukan tanah Di depan pintu rumah.
Aku memerhatikan Gundukan tanah berwarna Coklat itu, Sejak kapan ada gundukan tanah di sini, apa iya semut membuat ini saat kemarin malam. Aku mengambil Sapu lidi dan menyapu gundukan tanah itu. Namun aku berfikir lagi, Bila benar ini rumah semut kenapa saat rumahnya aku acak-acak dengan sapu semutnya tidak ada yang keluar.
Aku mengacak-acak Rambutku karena heran dengan diriku sendiri, mengapa aku berdebat sendiri dengan rumah semut ini. Aku pun kembali masuk ke dalam dan segera mandi karena Hanum sudah selesai mandi.
Pukul 06.00 Hanum berangkat sekolah di antar oleh bunda, Sementara aku Masih tetap dirumah karena kedainya belum buka. Dari pada aku menganggur tidak melakukan apa-apa, lebih baik aku mencuci pakaian saja.
Aku pergi ke belakang rumah untuk mencuci pakaian, Saat aku mencuci pakaian tiba-tiba terbesit dipikirkan ku tentang jenazah yang mengapung di waduk kemarin. Namun aku segera menggeleng-gelengkan kepala ku agar tidak memikirkan hal itu. Aku merasa seperti ada yang sedang mengawasi ku.
Dengan tubuh gemetar aku berusaha menggerakkan badan ku, aku menoleh ke belakang. Betapa terkejut nya aku melihat Eyang berdiri mematung dengan tongkatnya itu. Eyang berdiri di belakang ku dan menatap ku.
"Eyang bikin kaget aja! ", Ucap ku
"Kaget kenapa toh nduk? Eyang kesini mau lihat kamu Cuci baju!! ", Ucap eyang dengan menertawakan aku karena Ekpresi wajah ku yang masih ketakutan.
Nampak jam Antik di meja Ruang tamu menunjukkan pukul Sembilan. Aku segara berangkat menuju Kedai Sate pak jarot. Sesampainya aku disana, aku langsung bertemu dengan dua pekerja di kedai sate itu. Nampak mereka juga baru sampai di kedai.
"Assalamu'alaikum!! ", Ucap ku
"Waalaikumsalam!! ", jawab kedua orang itu secara bersamaan.
"Pak jarot sama istrinya dimana? ", tanya ku
"Didalam rumah, ini kita mau kerumah nya dulu buat izin buka kedainya! ", ucap salah satu dari mereka yang bernama Ratna.
Rumah pak Jarot berada di samping Kedai, jadi urutannya adalah halaman kosong tempat parkiran, Kedai sate lalu rumah pak jarot.
"Kamu pegawai baru toh? ", tanya pegawai satunya yang bernama Randy
"Iya mas, Mohon nanti bila saya belum terbiasa tolong di ajarin ya!! ", Ucap ku dengan ramah
"Ooo iya tenang saja, Nanti tak bantu kalau kamu belum bisa, Tak arahkan dan tak ajarin!! ", Ucap Mas Randy
Sepertinya Kami akan lebih cepat akrab karena Mbak ratna dan mas Randy terlihat baik juga asik. Usia mereka sama yaitu sekitar Dua puluh tiga tahun.
Setelah Mbak Ratna mendapatkan kunci dan izin untuk membuka kedai, kami pun segera masuk ke kedai. Pertama-tama kami merapikan kedai dulu sebelum ada pembeli yang datang. Seperti nya aku bisa karena pekerjaan ini tidak terlalu sulit anggap saja kita sedang di rumah dan membereskan rumah juga memasak.
Aku sedang Mengelap meja-meja di kedai Sedangkan Mas Randy Menyapu lantai di kedai, Kalau mbak Ratna dia sedang Menata dan mempersiapkan di bagian dapur.
Sekitar Lima menit saja kami merapikan kedai, Karena masih belum ada pembeli kami bertiga duduk santai di kursi. Aku berkenalan dengan mereka dan mulai akrab.
"Kalian sudah berapa lama kerja disini? ", Tanya ku
"Semenjak lulus SMA!! ", Jawab Mereka
"Loh sama dong, saya juga masih baru lulus SMA! ", ucap ku
"Kamu ini anak baru disini ya? soalnya bahasa mu kaya anak kota dan kita juga gak pernah lihat kamu!! ", Ucap mbak Ratna
"Iya, Saya baru pindah disini!! ", Ucap ku
"Omong-omong kalian kan asli orang sini, Em saya mau tanya sesuatu boleh? Tapi sebelum tanya saya minta maaf jika pertanyaan saya ini agak aneh!! ", Ucap ku
"Boleh tanya saja!! ", Kata mas Randy
"Emang ada yang pernah meninggal di waduk dekat situ ya? ", tanya ku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments