Episode 5. Peduli

Ayesha merasa lelah tapi ia puas. Semua rencananya berjalan lancar. Target berkudanya tercapai. Pembicaraannya dengan Elenna tentang bisnis ekspor parfum dari ekstrak bunga racikan Elenna nampak menemui titik terang. Sambil menenteng seikat bunga mawar putih dan merah di tangannya, ia bersenandung pelan. Ketika masuk lewat pintu belakang, tak sengaja ia berpapasan dengan Ali yang sedang menenteng beberapa lembar pakaian yang sepertinya hendak dicuci.

“Eh non Ayesha. Sudah pulang non?”

“Iya brother. Lagi sibuk ya…”, sahut Ayesha ramah.

“Gak juga. Ini mau masukin baju ke mesin cuci”

“By the way gimana sekarang perkembangan tuan itu?”

“Tuan James? Alhamdulillaah sekarang dia sudah bisa menggunakan kursi rodanya non. Saya lihat dia sangat senang sekali karena sudah bisa berkeliling menghirup udara bebas”

“Alhamdulillah. Aku senang mendengarnya. Apakah tenggorokannya sudah tidak sakit lagi? Maksudku, terakhir kau sampaikan padaku dia sudah bisa berbicara tapi tenggorokannya masih sakit katanya. Aku mengkhawatirkan racun yang sempat bersarang di sana”.

“Apakah kalian tidak bertemu tadi pagi di teras samping? Dia bahkan sudah keluar rumah sejak subuh. Dan nona kan keluar jam 7 pagi. Aku yakin kalian sudah bertegur sapa”

“Oh tidak, aku keluar lewat teras belakang. Jadi aku tidak tahu. Bagaimana tadi pertanyaanku brother. Kalau lehernya belum pulih aku harus segera memberitahukan dokter Anne. Karena itu berbahaya”

Ayesha nampak tidak sabar.

Tanpa disadari keduanya, ada sepasang mata mengawasi dan mendengarkan seluruh pembicaraan mereka berdua. Dia Maxwell, yang menyamar dirinya bernama James untuk menutupi identitasnya. Dia hendak keluar setelah mandi. Ia bermaksud menghirup udara siang di musim semi ini bersama wewangian bunga yang bermekaran di teras samping yang belum sepenuhnya dia jelajahi. Tapi begitu mendengarkan pembicaraan Ayesha dan Ali ia urung keluar dan hanya sampai di pintu dan akhirnya tak sengaja mendengarkan semua percakapan keduanya.

“Tuan James sudah membaik tenggorokonnya nona Ayesha. Aku selalu bertanya padanya apakah ia baik-baik saja dan ia menjawab bahwa ia sepertinya akan segera sembuh. Ia cuma belum tahan berdiri karena kondisi luka di kaki dan bekas operasi di dadanya. Non Ayesha tidak perlu cemas.”

“Oh syukurlah. Aku sudah lega sekarang. Bother Ali harus terus merawatnya dengan baik. Aku tidak bisa bayangkan betapa keluarganya saat ini pasti sangat cemas memikirkannya. Apakah dia sudah bercerita tentang siapa dirinya? Barangkali kami bisa membantunya untuk menghubungi keluarganya”

“Belum. Dia masih tertutup. Sejauh ini kami tidak pernah membicarakan hal pribadinya. Aku tidak berani bertanya Nona. Aku khawatir akan menyinggungnya. Oh ya bukankah jaman ini sangat mudah untuk mengetahui tentang identitas seseorang. Cukup searching di internet, kita akan mudah mencari identitasnya. Tidakkah Nona ingin mengetahui siapa dirinya? Sepertinya ia bukan dari kalangan biasa”.

“Oh tidak apa brother. Tidak usah. Kau tahu kami tidak perlu melakukan itu. Biarkan dia menyembunyikan privasinya. Itu haknya. Oh ya, aku ke kamarku dulu ya. Kalau ada yang dibutuhkan untuknya kau tahu apa yang harus kau lakukan bukan?”. Ayesha tersenyum dari balik cadarnya. Ia bergegas melangkah pergi, sebelum kemudian Ali mengatakan sesuatu lagi.

“Non Ayesha… dia memintaku untuk membelikan HP.”

“Oh belikan saja Ali. Tidak mengapa. Mungkin dia sangat memerlukannya. Kita tidak tau barangkali telpon rumah tidak cukup untuknya. Bisa saja ia seorang pebisnis bukan? Tentu ia butuh media lainnya yang komplit”

“Benar nona. Ia juga pernah memakai laptop saya yang terhubung dengan internet”

“Segeralah pergi untuk membelikan keperluannya brother. Belikan sesuai spesifikasi hp yang diinginkannya, kau tau bukan?”

“Baiklah nona”. Ali tersenyum melirik Ayesha. Dia tau uang bukanlah masalah untuk Ayesha dan keluarganya. Walaupun tidak termasuk deretan pebisnis kelas kakap, tapi mereka keluarga yang punya cukup banyak uang dan property.

“Oh ya non Ayesah. Tidakkah engkau ingin membunuh rasa penasaranmu dan menemuinya langsung dan bertanya kabarnya? Sungguh pria tampan itu kurang beruntung karena hanya sekali mendengar suaramu di hari pertama ia siuman dari komanya waktu itu. Baginya, kau penolongnya yang misterius”.

“Bukankah aku sudah cukup bertanya padamu tentang kondisinya?” sahut Ayesha sambil berlalu menghindari godaan Ali lebih jauh.

Ali hanya terkekeh. Anak muda itu mulai menebak-nebak perasaan gadis polos yg menjadi majikannya selama ini. Baru kali ini ia melihat tuannya salah tingkah ketika digoda masalah lelaki. Walaupun engkau bersembunyi dari balik cadar itu, aku tau dari bahasa tubuhmu nona, batinnya.

Sementara itu, di pintu kamar Maxwell, lelaki itu nampak tersenyum. Hm, ternyata Ayesha sangat peduli padanya. Tapi mengapa gadis itu tak mau menemuinya? Ternyata ia selalu bertanya kabarnya melalui Ali dan selalu memantau perkembangannya. Apakah sebegitu pemalunyakah bidadari itu sehingga enggan bertemu dengannya. Tapi untuk apa malu jika apapun ekspresi wajahnya tidak akan ada yang tahu. Karena cadar itu.

Maxwell kembali tersenyum. Ia terbayang kembali bentuk wajah di balik cadar yang pasti akan sangat menggemaskan lelaki manapun yang melihat. Hidung mancung. Bibir merah alami. Wajah putih mulus dengan mata biru yang lentik dan pasti senyumnya sangat indah. Pikirnya membayangkan sendiri senyum di balik cadar itu yang di lukisnya sendiri dalam hayalnya. Karena ia memang tak pernah melihat gadis itu tersenyum. Maxwell menggeleng pelan dan tersenyum sendiri. Ada sebuah keindahan yang aneh menjalar di sisi hatinya yang lain. Ia bergegas menarik kursinya dengan tombol dan ia pun segera bergerak pelan menuju teras samping. Ali sudah menghilang di teras belakang. Ada banyak aktivitas yang hendak di lakukannya di sana selain mencuci sebelum nantinya ke kota membeli pesanan Maxwell.

Maxwell berseru kecil. Tapi ia bingung harus berkata apa. Jika ia seorang muslim tentu ia akan berteriak ‘Masyaa Allah’ karena merasakan kuasa Allah begitu besar menciptakan aneka makhluk cantik bernama bunga yang saat ini bermekaran indah dan harum semerbak di sekelilingnya. Tapi sayangnya ia hanyalah seorang Maxwell, tuan takur nan digjaya yang atheis, yang bahkan tak mengakui adanya Tuhan sang pencipta karena merasa punya segalanya di muka bumi ini, sebelum akhirnya ia sedikit sadar saat ini bahwa ia sekarang terpaksa mengakui bahwa ia bisa lemah juga karena penghianatan yang dilakukan seorang musuh dalam selimut. Joeris.

Maxwell mencoba untuk berdiri. Kata Ali ia harus berusaha untuk melatih otot-otot motoriknya untuk banyak bergerak dan melakukan hal-hal normal sebelumnya agar ia bisa segera beraktivitas seperti semula. Hari ini ia targetkan untuk bisa berdiri selama 5-10 menit. Harus. Ya, harus bisa, tekadnya. Sekarang ia sudah bisa berdiri 2 menit. Sekarang 4 menit. Dan ini sudah 5 menit. Ia merasa kakinya masih baik-baik saja. Dadanya juga baik. Kini ia mencoba bertahan 10 menit. Ini sudah mendekati 8 menit, namun ahhh… kakinya mulai berdenyut, lukanya yang menganga dan sudah dijahit itu mulai terasa sedikit nyeri. Luka bekas operasi di dadanya juga mulai terasa sedikit sakit. Hm, dia tidak bisa memaksakan dirinya lagi. Dia akan melatih dirinya sendiri secara rutin seperti ini dani ia yakin, seperti yang dikatakan Ali, lama-lama ia akan terbiasa dan tidak akan sakit lagi.

Maxwell kembali duduk. Setelah berhenti dan mengatur nafasnya dan merasakan luka-lukanya tidak sesakit semula ia mulai berdiri kembali. Begitu seterusnya. Siang hingga sore dia hanya melakukan hal yang sama. Ketika menjelang magrib ia pun kembali ke kamarnya. Ia merasa senang hari ini, akhirnya ia bisa mencapai targetnya. Sepekan kemudian dia yakin akan bisa berjalan kembali. Pekan berikutnya dia akan berusaha berlari dan sepekan berikutnya dia akan kembali ke tempat asalnya. Musuhnya harus dibalas dengan balasan setimpal, pikirnya geram.

Terbayang di benaknya orang-orang yang harus diberi pelajaran. Mereka sangat bodoh jika berpikir bisa begitu mudah untuk menyingkirkannya dan merampas semua yang dimilikinya. Oh no, mereka belum tahu siapa sesungguhnya Maxwell Powwell. Seorang milyarder licik dan juga pintar. Dia tak pernah mudah percaya dengan siapapun di dunia ini. Termasuk pada Joeris yang selama ini berpikir bahwa Maxwell sudah menganganggapnya sebagai teman setia dan terpercaya. Lelaki kekar bermata biru itu mengepalkan tangannya menahan geram. Hatinya kembali dibuncah dengan api kemarahan yang hebat. Tunggu pembalasanku. Teriaknya dalam hati.

Terpopuler

Comments

나의 왕자

나의 왕자

ada hikmahnya dibalik semua kejadian yg terjadi pada max

2021-11-16

1

✧ ཻུ۪۪⸙͎ ʟᴇᴇ ʜᴀɴᴡᴏᴏʟ

✧ ཻུ۪۪⸙͎ ʟᴇᴇ ʜᴀɴᴡᴏᴏʟ

uwoh smangatt

2021-08-02

2

sahata silalahi

sahata silalahi

makin seru nich.....

2021-05-21

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. Pertolongan
2 Episode 2. Siuman
3 Episode 3. Murottal Al Quran
4 Episode 4. Ayesha dan Ahmed
5 Episode 5. Peduli
6 Episode 6. Melihat Kedua Kali
7 Episode 7. Ditolong lagi
8 Episode 8. Belum Kembali
9 Episode 9. Diburu
10 Episode 10. Ditolong Orang Suruhan
11 Episode 11. Kembali
12 Episode 12. Pengakuan
13 Episode 13. Jawaban Ayesha
14 Episode 14. Mengapa Menolong?
15 Episode 15. Bersyahadat
16 Episode 16. Permintaan
17 Episode 17. Terima Kasih Tuhan
18 Episode 18. Dua Syarat
19 Episode 19. SAH
20 Episode 20. Membuka Cadar
21 Episode 21. First Kiss
22 Episode 22. Minum Obat
23 Episode 23. Pingsan
24 Episode 24. Merawat
25 Episode 25. Menyentuh
26 Episode 26. JJP ke Kebun
27 27. Romantisme di Kebun Bunga
28 28. Aysh Parfume Company
29 29. "Flash Disk"
30 30. Masalah Pabrik. (Part 1)
31 Episode 31. Masalah Pabrik (Part 2)
32 Episode 32. Masalah Pabrik (Part 3)
33 Episode 33. Masalah Pabrik (part 4)
34 Episode 34. Masalah Pabrik (Part 5)
35 Episode 35. Masalah Pabrik (Part 6)
36 Episode 36. Masalah Pabrik (Part 7-end)
37 Episode 37. Elena dan Linores
38 Episode 38. Maafkan Ayah, Elena.
39 Episode 39. Progress Maxwell
40 Episode 40. Pamit
41 Episode 41 : Back to Ausy
42 Episode 42. Siapa Penghianat di Mansion?
43 Episode 43. Terungkap
44 Episode 44. You Are So Beautiful
45 Episode 45. Joeris
46 Episode 46. Still Joeris
47 Episode 47. Siapa Selain Joeris?
48 Episode 48. I Miss You
49 Episode 49. I Do Miss You Too
50 Episode 50. Jebakan Luke
51 Episode 51. Pencarian (Part 1)
52 Episode 52. Pencarian (Part 2-end)
53 Episode 53. Pertemuan
54 Episode 54. Bidadari
55 Episode 55. Waqaf
56 Episode 56. Konferensi Pers
57 Episode 57. Zooming with Rusia's Family
58 Episode 58. Istighfarlah Hubby
59 Episode 59. Perjuangan Awal
60 Episode 60. Alot
61 Episode 61. Ternyata
62 Episode 62. AKHIRNYA
63 Episode 63. Lagi dan Lagi
64 Episode 64. Betapa Beruntungnya Aku
65 Episode 65. Dosen Muslimah Cantik
66 Episode 66. What Happen with Bibi Cristine?
67 Episode 67. Penyanderaan.
68 Episode 68. Penyelamatan
69 Episode 69. Apa Hubunganmu dengan Bibi Christine?
70 Episode 70. Suntikan Energi Baru
71 Kata-Kata Author
72 Episode 72. Mark dan Grace
73 Episode 73. Sambutan untuk Ahmed
74 Episode 74. The Power of Ahmed
75 Episode 75. Sambutan Belum Berakhir
76 Episode 76. I'm Sorry Bro
77 Episode 77. Aku Pergi Dulu Sebentar
78 Episode 78. Siapa Sebenarnya Julia Grace?
79 Episode 79. Jebakan Musuh Berhasil
80 Episode 80. Berhadapan
81 Episode 81. Kemenangan
82 Episode 82. Mr Abraham Alexander Al Qudri dan Sofia Alexander Al Qudri
83 Episode 83. Luke Kembali
84 Episode 84. Cinta Luke
85 Episode 85. Ikatan Batin
86 Episode 86. Engkau Anakku
87 Episode 87. Wanita Super
88 Episode 88. Berhasil Melarikan Diri
89 Episode 89. Pertemuan Berdarah
90 Episode 90. Maafkanlah Luke
91 Episode 91. Jangan Beritahukan Aku
92 Episode 92. I Do Love You
93 Episode 93. Rahasia Masa Lalu (Part 1)
94 Episode 94. Rahasia Masa Lalu (Part 2-end)
95 Episode 95. Terima Kasih Sayang
96 Episode 96. Ungkapan Bibi Christine
97 Episode 97. Rahasia Berikutnya dan Penyerangan
98 98. Pertarungan Hidup dan Mati
99 Episode 99. Bantuan Tak Terduga
100 Episode 100. Kedatangan Tamu
101 Episode 101. Panggil Aku Paman
102 Episode 102. Katakanlah
103 Episode 103. I Love You
104 Episode 104. A Love Trap
105 Episode 105. Kita Sudah Sampai
106 Episode 106. Haruskah Resepsi?
107 Episode 107. Gombalan Receh?
108 Episode 108. Apa Sih Yang Tidak Untukmu?
109 Episode 109. Extra Ordinary Walimatul 'Urs
110 Episode 110. Anda Sudah Mengingatku?
111 Episode 111. Lolos
112 Episode 112. Menikahlah Denganku
113 Episode 113. Jangan Tinggalkan Aku
114 Episode 114. Allah Menguji Setara dengan Kemampuanmu
115 Episode 115. Nyawa Dibayar dengan Nyawa
116 Episode 116. Kita Harus Kuat
117 Episode 117. Siapa Boss Kalian?
118 118. Thank You Allah
119 Episode 119. Move to Indonesia
120 Episode 120. Grandfa
121 Episode 121. Aku Terlalu Merindukanmu
122 Episode 122. Maafkan Aku...
123 Episode 123. My Daughter
124 Episode 124. Ikut Daddy Ya....
125 Episode 125. Tinggalkan Putriku
126 Episode 126. Aku Tidak Layak untuk Siapapun
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Episode 1. Pertolongan
2
Episode 2. Siuman
3
Episode 3. Murottal Al Quran
4
Episode 4. Ayesha dan Ahmed
5
Episode 5. Peduli
6
Episode 6. Melihat Kedua Kali
7
Episode 7. Ditolong lagi
8
Episode 8. Belum Kembali
9
Episode 9. Diburu
10
Episode 10. Ditolong Orang Suruhan
11
Episode 11. Kembali
12
Episode 12. Pengakuan
13
Episode 13. Jawaban Ayesha
14
Episode 14. Mengapa Menolong?
15
Episode 15. Bersyahadat
16
Episode 16. Permintaan
17
Episode 17. Terima Kasih Tuhan
18
Episode 18. Dua Syarat
19
Episode 19. SAH
20
Episode 20. Membuka Cadar
21
Episode 21. First Kiss
22
Episode 22. Minum Obat
23
Episode 23. Pingsan
24
Episode 24. Merawat
25
Episode 25. Menyentuh
26
Episode 26. JJP ke Kebun
27
27. Romantisme di Kebun Bunga
28
28. Aysh Parfume Company
29
29. "Flash Disk"
30
30. Masalah Pabrik. (Part 1)
31
Episode 31. Masalah Pabrik (Part 2)
32
Episode 32. Masalah Pabrik (Part 3)
33
Episode 33. Masalah Pabrik (part 4)
34
Episode 34. Masalah Pabrik (Part 5)
35
Episode 35. Masalah Pabrik (Part 6)
36
Episode 36. Masalah Pabrik (Part 7-end)
37
Episode 37. Elena dan Linores
38
Episode 38. Maafkan Ayah, Elena.
39
Episode 39. Progress Maxwell
40
Episode 40. Pamit
41
Episode 41 : Back to Ausy
42
Episode 42. Siapa Penghianat di Mansion?
43
Episode 43. Terungkap
44
Episode 44. You Are So Beautiful
45
Episode 45. Joeris
46
Episode 46. Still Joeris
47
Episode 47. Siapa Selain Joeris?
48
Episode 48. I Miss You
49
Episode 49. I Do Miss You Too
50
Episode 50. Jebakan Luke
51
Episode 51. Pencarian (Part 1)
52
Episode 52. Pencarian (Part 2-end)
53
Episode 53. Pertemuan
54
Episode 54. Bidadari
55
Episode 55. Waqaf
56
Episode 56. Konferensi Pers
57
Episode 57. Zooming with Rusia's Family
58
Episode 58. Istighfarlah Hubby
59
Episode 59. Perjuangan Awal
60
Episode 60. Alot
61
Episode 61. Ternyata
62
Episode 62. AKHIRNYA
63
Episode 63. Lagi dan Lagi
64
Episode 64. Betapa Beruntungnya Aku
65
Episode 65. Dosen Muslimah Cantik
66
Episode 66. What Happen with Bibi Cristine?
67
Episode 67. Penyanderaan.
68
Episode 68. Penyelamatan
69
Episode 69. Apa Hubunganmu dengan Bibi Christine?
70
Episode 70. Suntikan Energi Baru
71
Kata-Kata Author
72
Episode 72. Mark dan Grace
73
Episode 73. Sambutan untuk Ahmed
74
Episode 74. The Power of Ahmed
75
Episode 75. Sambutan Belum Berakhir
76
Episode 76. I'm Sorry Bro
77
Episode 77. Aku Pergi Dulu Sebentar
78
Episode 78. Siapa Sebenarnya Julia Grace?
79
Episode 79. Jebakan Musuh Berhasil
80
Episode 80. Berhadapan
81
Episode 81. Kemenangan
82
Episode 82. Mr Abraham Alexander Al Qudri dan Sofia Alexander Al Qudri
83
Episode 83. Luke Kembali
84
Episode 84. Cinta Luke
85
Episode 85. Ikatan Batin
86
Episode 86. Engkau Anakku
87
Episode 87. Wanita Super
88
Episode 88. Berhasil Melarikan Diri
89
Episode 89. Pertemuan Berdarah
90
Episode 90. Maafkanlah Luke
91
Episode 91. Jangan Beritahukan Aku
92
Episode 92. I Do Love You
93
Episode 93. Rahasia Masa Lalu (Part 1)
94
Episode 94. Rahasia Masa Lalu (Part 2-end)
95
Episode 95. Terima Kasih Sayang
96
Episode 96. Ungkapan Bibi Christine
97
Episode 97. Rahasia Berikutnya dan Penyerangan
98
98. Pertarungan Hidup dan Mati
99
Episode 99. Bantuan Tak Terduga
100
Episode 100. Kedatangan Tamu
101
Episode 101. Panggil Aku Paman
102
Episode 102. Katakanlah
103
Episode 103. I Love You
104
Episode 104. A Love Trap
105
Episode 105. Kita Sudah Sampai
106
Episode 106. Haruskah Resepsi?
107
Episode 107. Gombalan Receh?
108
Episode 108. Apa Sih Yang Tidak Untukmu?
109
Episode 109. Extra Ordinary Walimatul 'Urs
110
Episode 110. Anda Sudah Mengingatku?
111
Episode 111. Lolos
112
Episode 112. Menikahlah Denganku
113
Episode 113. Jangan Tinggalkan Aku
114
Episode 114. Allah Menguji Setara dengan Kemampuanmu
115
Episode 115. Nyawa Dibayar dengan Nyawa
116
Episode 116. Kita Harus Kuat
117
Episode 117. Siapa Boss Kalian?
118
118. Thank You Allah
119
Episode 119. Move to Indonesia
120
Episode 120. Grandfa
121
Episode 121. Aku Terlalu Merindukanmu
122
Episode 122. Maafkan Aku...
123
Episode 123. My Daughter
124
Episode 124. Ikut Daddy Ya....
125
Episode 125. Tinggalkan Putriku
126
Episode 126. Aku Tidak Layak untuk Siapapun

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!