05. Terlambat Pulang

...🌻(Beri like dan komen)🌻...

Sementara di kantor, Sovia mulai bekerja. Sovia begitu serius menyalin dokumen-dokumen di atas meja dan ditemani oleh Dean. Sovia agak canggung ditatap terus oleh Dean, Sovia pun mulai mengajaknya berbicara.

"Hm ... nama kamu tadi Dean, kan?" tanya Sovia pada gadis kecil yang berdiri di samping mejanya. Dean hanya mengangguk tersenyum.

"Haha ... gadis kecil yang cantik." puji Sovia tersenyum sambil menyentuh pipi gadis itu. Dean pun membalas pujian Sovia.

"Kakak juga cantik,"

"Em, Kakak masih lama ya?" lanjut Dean bertanya kepada Sovia. Mungkin saja bisa mengajak Sovia menemaninya bermain.

"Eh! Panggil Bibi saja, tidak perlu kakak segala." Sovia merasa tak enak dipanggil Kakak diumurnya yang sudah 23 tahun.

"Tidak apa-apa kok, Kakak itu cantik jadi Dean tetap panggil kakak saja!" Kata Dean sedikit keras kepala.

"Haha baiklah, terserah kamu saja manis,"

"Oh ya, pekerjaanku juga masih lama, tidak masalah kan?" tanya Sovia sambil tersenyum, sikapnya yang lembut membuat Dean terus menempel padanya.

"Tidak apa-apa, Dean akan tunggu sampai selesai." balas Dean dengan tingkah lucunya.

"Baiklah, Dean duduk di pangkuan kakak ya, biar tidak capek berdiri, kakak juga bakal ajarin Dean main komputer." ucap Sovia lembut sambil tersenyum.

"Asiikk!" girang Dean bertingkah konyol.

"Jika dilihat-lihat dia memang mirip Deva. Seandainya putriku masih hidup pasti dia juga mirip dengannya." gumam Sovia memikirkan saudara kembar Deva yang meninggal lima tahun yang lalu setelah ia melahirkannya.

Sedangkan di meja lain, karyawan lainnya heran dengan anak presdir yang dapat bergaul dengan orang lain. Terutama Intan, sepertinya cemburu dengan Sovia yang sudah dapat mengambil hati Dean.

"Cihh, apa bagusnya sih dia!" celetuk Intan sebal.

Waktu terus berjalan, hingga malam pun tiba. Sovia menoleh ke arah sofa dan merasa kasihan melihat Dean tertidur pulas di sana.

"Masih kecil tapi sudah bisa datang ke perusahaan ayahnya, apakah ibunya tidak Kuatir." pikir Sovia melihat Dean tertidur pulas.

Disaat ingin menyentuh wajah gadis kecil itu, Sovia malah dikagetkan dengan kedatangan Raka.

"Pak Sam, bawalah Dean dan kamu! Jika selesai, maka pulanglah."

"Ba ... baik, Presdir." Sovia gugup tak berani menatap Raka karena atas kejadiian tadi pagi.

Raka berjalan mengikuti Pak Sam yang sedang menggendong Dean di punggungnya, tetapi matanya masih saja tertuju pada tingkah Sovia lalu dia pun meninggalkan ruangan tersebut.

"Hufftt, akhirnya selesai juga." Sovia meregangkan tangannya sambil melihat jam tangannya, ternyata Sovia sudah telat untuk pulang malam ini.

"Ahh! Bodoh! Kenapa aku bisa lupa waktu, aku harus segera membereskan ini semua, putraku pasti sedang menungguku, ini pertama kalinya aku meninggalkan dia terlalu lama."

Sovia segera membereskan dokumen di atas mejanya dan berlari keluar mencari motor miliknya.

🌻

🌻

Di waktu yang sama, ternyata Deva sedang menangis menunggu Ibunya membuat Vani dan Ibu Risma sungguh tak tahu untuk berbuat apa lagi, bahkan arwah gadis itu heran mengapa anak laki laki ini tiba-tiba menangis.

"Deva sayang, berhenti ya menangis, malu didengar tetangga." Vani kembali menenangkan Deva bahkan Ibunya saja mulai lelah menenangkan cucunya itu.

"Hikss ... hikss ... Bibi, Mami pasti sudah lupa dengan Deva." Deva menangis tak henti-hentinya dan terisak-isak.

"Dihh ... dasar cengeng, gini saja sudah menangis."

Gadis itu bukannya menghibur malah mengejek Deva.

Deva tak terima ucapannya dan semakin menangis sejadi-jadinya. Deva melempar semua bantal ke arah arwah gadis itu. Sedangkan Vani dan Bu Risma heran dengan tingkahnya yang aneh.

Beberapa detik kemudian, terdengar pintu diketuk. Vani segera mambuka pintu dan akhirnya Sovia pulang juga. Sovia sudah tahu dan mulai kuatir dengan keadaan Putranya.

"Vani! Dimana Deva?"

"Dia di kamar Vi, tidak tau kenapa dia menangis tak berhenti." jawab Vani sambil menutup pintu.

"Baiklah, aku pergi lihat dia dulu."

Sovia segera melempar tasnya ke sofa dan berjalan cepat ke kamar Deva. Disaat membuka pintu, Sovia tak menyangka dapat melihat Bu Risma sudah berada di samping Deva yang lagi memberontak.

"Eh, Ibu?"

"Nak, Ibu minta maaf."

"Iya Bu, tidak apa-apa. Biarkan aku saja yang tenangin Deva, Ibu pergilah istirahat. Hari sudah malam." Kata Sovia berusaha tenang.

"Baiklah Nak."

Bu Risma berjalan keluar kamar. Deva masih menangis membuat Sovia merasa bersalah. Sovia pun menyentuh kepala putranya lalu berusaha menenangkannya.

"Sayang, maafkan Mami ya." Sovia memeluk Deva.

"Mami, kenapa baru pulang, hikss ... hikss."

Tangisan Deva terisak-isak, sementara arwah gadis itu hanya duduk menyaksikan keduanya sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah Deva. Sepertinya cuma Deva sendiri yang bisa melihatnya.

"Maaf ya, Mami kan kerja di kantor jadi pulangnya kemaleman, Deva jangan menangis ya sayang."

Sovia segera memeluk putranya. Deva merasa sedikit marah, bukan marah kepada Ibunya, tetapi kepada pemilik perusahaan di mana Ibunya bekerja.

"Deva tidak setuju! Mami cari kerja yang lain saja! Perusahaan itu tak bagus, pemiliknya mau memisahkan ku dengan Mami!"

Deva berdiri dengan nada marah tetapi terlihat menggemaskan membuat Sovia hanya tertawa kecil melihat putranya itu.

"Haha ... kamu ini, kalau Mami tidak kerja, nanti Deva tidak sekolah terus tidak makan juga."

"Tidak masalah, biar Deva yang cari uang buat Mami."

"Haha ... ya sudah, kalau gitu Deva tidur ya, biar cepat besar."

"Mami mau tidur di sini?" tanya Deva melihat Ibunya.

"Tentu saja. Sudah ya, Devanya tidur, ini sudah malam ya sayang."

Sovia memeluk putranya sambil tertidur. Sedangkan arwah gadis itu hanya bisa duduk memperhatikan mereka berdua. Dia mengejek tingkah perilaku Deva yang manja terhadap Ibunya sendiri. Deva pun merasa risih dengan kehadiran arwah gadis tersebut.

"Ternyata Anak Mami toh ...."

"Kamu pergilah, jangan ganggu aku!"

Sovia kaget melihat putranya yang kadang berbicara sendiri dan bertingkah aneh. Sovia pun mengerakkan pelukannya agar putranya dapat tertidur pulas.

"Deva sayang, tidur ya ... kalau tidak tidur, Mami pindah!"

"Baik, Deva tidur."

Deva memeluk Ibunya lalu melihat sebentar gadis itu dan berbalik tak peduli sambil memejamkan matanya. Gadis hantu tersebut merasa sangat kesal sebab Deva malah mengabaikannya.

...****...

...Jangan lupa, Like, Komen, Dan Vote...

Terpopuler

Comments

vo

vo

Lanjut

2021-04-13

4

So Ghanzi27

So Ghanzi27

seru

2021-03-02

1

ฅ(๑*▽*๑)ฅ

ฅ(๑*▽*๑)ฅ

tuh kn pasti semua ini ada hubungannya sm bu risma kalau dean sama deva itu saudara kembar, hantunya juga napa marah coba kn itu ibunya neng hhhh

2021-02-17

1

lihat semua
Episodes
1 01. Pulang
2 02. Pekerjaan
3 03. Bertemu Presdir
4 04. Mulai Dekat
5 05. Terlambat Pulang
6 06. Mimpi Buruk
7 07. Tangisan
8 08. Mondar-Mandir
9 09. Sovia Dijebak
10 10. Dikerjai Presdir
11 11. Makan Malam
12 12. Deva Aneh
13 13. Jadi Mata-mata
14 14. Mencari Wanita
15 15. Jadi Kekasih Kontrak?
16 16. Kencan, Presdir?
17 17. Marah Pada Sovia
18 18. Pingsan Di Jalan
19 19. Emosi Lagi
20 20. Deva Beraksi
21 21. Bertemu Kembaran
22 22. Mulai Perhatian
23 23. Ada yang Aneh
24 24. Ada Yang Aneh (2)
25 25. Asisten Presdir
26 26. Pulang Ke Rumah
27 27. Mengamuk
28 28. Wanita Misterius
29 29. Tangisan
30 30. Mulai Kesakitan
31 31. Andis Ratmajaya
32 32. Persiapan Perayaan
33 33. Ke Pesta Perayaan
34 34. Acara Perayaan
35 35. Acara Perayaan (2)
36 36. Siapa dia
37 37. Hantu ?
38 38. Deva Pingsan
39 39. Mulai Sakit
40 40. Kembalinya Mira
41 41. Menghilang
42 42. Pulang Ke Rumah
43 43. Pulang Ke Rumah (2)
44 44. Kedatangan Dean
45 45. Kedatangan Dean (2)
46 46. Deva Pingsan Lagi
47 47. Kacau
48 48. Hasil Tes DNA
49 49. Tiba-Tiba Sakit
50 50. Keraguan Roy
51 51. Harapan
52 52. Rencana Dean
53 53. Hubungan Saudara
54 54. Manja Pada Ayah
55 55. Ke Rumah Sakit
56 56. Menemukanmu
57 57. Semakin Marah
58 58. Ungkapan Kevin
59 59. Sovia Dicekik
60 60. Sedikit Bucin
61 61. Kesempatan Dean
62 62. Diantar Pulang
63 63. Mengejek Sovia
64 64. Dean Berakting
65 65. Dean Berakting (2)
66 66. Semakin Rumit
67 67. Dikejar Musuh
68 68. Bingung
69 69. Salah Paham
70 70. Salah Paham Lagi
71 71. Mira Terkejut
72 72. Bertemu Arden
73 73. Raka Cemburu
74 74. Tidur Satu Ranjang
75 75. Memeluknya
76 76. Adek Kecil?
77 77. Kecewa
78 78. Bertemu Mantan
79 79. Marah Besar
80 80. Terjatuh Bersama
81 81. Mulai Beraksi
82 82. Rencana Baru
83 83. Rencana jahat Mira
84 84. Pertemuan Mereka
85 85. Pertemuan Mereka (2)
86 86. Pertemuan Mereka (3)
87 87. Menangis
88 88. Ketakutan Bu Risma
89 89. Memburuk
90 90. Perasaan Yang Sama
91 91. Mira Melarikan Diri
92 92. Luna Ashela
93 93. Beri Tahu Padanya
94 94. Menceritakan Semuanya
95 95. Kedatangan Asisten
96 96. Membunuh Selly
97 97. Akhirnya Pulang
98 98. Kesal Padanya
99 99. Mulai Suka
100 100. Mencari Mira
101 101. Bersama Dean
102 102. Jiwa Lain Bangkit
103 103. Ke Rumah Keluarga Welfin
104 104. Bukan Om-Om!
105 105. Nyonya Dina
106 106. Masih Egois
107 107. Dihasut Mira Palsu
108 108. Keputusan Raka
109 109. Ke Rumah Sovia
110 110. Akhirnya Terbongkar
111 111. Bertemu Alex
112 112. Marah Pada Luna
113 113. Memikirkan Sovia
114 114. Akhirnya Percaya
115 115. Makin Parah
116 116. Memeluk-Nya
117 117. Menciumnya
118 118. Merasa Jengkel
119 119. Diperkosa?
120 120. Menjadi Buronan?
121 121. Jadi Babysitter
122 122. Memeluk Ibu
123 123. Butuh Ibunya
124 124. Tidur Di Kamar Raka
125 125. Tidur Dengannya
126 126. Pak Candy
127 127. Tertangkap
128 128. Ingat Dirinya?
129 129. Meracuni Sovia
130 130. Sungguh Hamil?
131 131. Kecewa
132 132. Menikahi Sovia
133 133. Dicium Lagi
134 134. Butuh Ayah
135 135. Semakin Cemas
136 136. Menemui Sovia
137 137. Ke Rumah Raka
138 138. Penyakit Deva
139 139. Belum Ingat
140 140. Bertemu Deva
141 141. Kuatir Pada Deva
142 142. Disiksa Oleh Luna
143 143. Mau Kabur Lagi
144 144. Berhasil Dihentikan
145 145. Dean Waktu Kecil
146 146. Akhirnya Sadar
147 147. Deva Mulai Menyebalkan
148 148. Salah Sambung?
149 149. Mira Marah Pada Luna
150 150. Semua Orang Mencari Sovia
151 151. Mira Mulai Bar-Bar
152 152. Deva Menangis Karena Ayahnya
153 153. Siapa Yang Menculik Mira?
154 154. Akhirnya Mira Bertemu Luna!
155 155. Mira Menyiksa Luna!
156 156. Mira & Willy Pingsan Bersama
157 157. Raka Pulang Dari Luar Negri
158 158. Tolong Jangan Ulangi Lagi!
159 159. Raka Begitu Menyayangi Sovia
160 160. Sovia Pulang Ke Rumah
161 161. Pura-Pura Sakit
162 162. Kepribadian Ganda
163 163. Deva Kenapa?
164 164. Pergi Ke Rumah Sakit
165 165. Deva Harus Sembuh!
166 166. Takut Disuntik!
167 167. Raka Tiba-Tiba Pingsan!
168 168. Roy Datang Singkirkan Mira
169 169. Pergi Jalan-Jalan
170 170. Mulai Ingat Sesuatu!
171 171. Apa Yang Terjadi?
172 172. Tidak Mau Lagi!
173 173. Pulang Ke Rumah
174 174. Vian Pingsan!
175 175. Bertengkar Lagi
176 176. Jangan Pergi Lagi
177 177. Asisten Willy Telah Sadar
178 178. Raka Menemui Roy
179 179. Sovia Merinding
180 180. Malam Yang Indah
181 181. Pingsan
182 182. Ke Kantor Bersama
183 183. Ke Restoran Bersama
184 184. Itu Cuma Mimpi Bukan Ingatanku
185 185. Mulai Sadar
186 186. Semakin Dekat
187 187. Berdebat Lagi
188 188. Jangan Di sini!
189 189. Aku Mau Masuk!!
190 190. Mandi Bersama?
191 191. Terbata-bata
192 192. Sudah Sampai!
193 193. Bertemu Deva
194 194. Penjelasan Kevin
195 195. Jelaskan Padaku!!
196 196. Akhirnya Sudah Tahu!!
197 197. Gagal Lagi!
198 198. Papi Bodoh!
199 199. Malam Tahun Baru
200 200. Ungkapan Vani
201 201. Kacau Dan Mabuk
202 202. Wanita Jelek
203 203. Pendamping
204 204. PESTA PERNIKAHAN!
205 205. BAHAGIA
206 206. Penjelasan, wajib baca!
Episodes

Updated 206 Episodes

1
01. Pulang
2
02. Pekerjaan
3
03. Bertemu Presdir
4
04. Mulai Dekat
5
05. Terlambat Pulang
6
06. Mimpi Buruk
7
07. Tangisan
8
08. Mondar-Mandir
9
09. Sovia Dijebak
10
10. Dikerjai Presdir
11
11. Makan Malam
12
12. Deva Aneh
13
13. Jadi Mata-mata
14
14. Mencari Wanita
15
15. Jadi Kekasih Kontrak?
16
16. Kencan, Presdir?
17
17. Marah Pada Sovia
18
18. Pingsan Di Jalan
19
19. Emosi Lagi
20
20. Deva Beraksi
21
21. Bertemu Kembaran
22
22. Mulai Perhatian
23
23. Ada yang Aneh
24
24. Ada Yang Aneh (2)
25
25. Asisten Presdir
26
26. Pulang Ke Rumah
27
27. Mengamuk
28
28. Wanita Misterius
29
29. Tangisan
30
30. Mulai Kesakitan
31
31. Andis Ratmajaya
32
32. Persiapan Perayaan
33
33. Ke Pesta Perayaan
34
34. Acara Perayaan
35
35. Acara Perayaan (2)
36
36. Siapa dia
37
37. Hantu ?
38
38. Deva Pingsan
39
39. Mulai Sakit
40
40. Kembalinya Mira
41
41. Menghilang
42
42. Pulang Ke Rumah
43
43. Pulang Ke Rumah (2)
44
44. Kedatangan Dean
45
45. Kedatangan Dean (2)
46
46. Deva Pingsan Lagi
47
47. Kacau
48
48. Hasil Tes DNA
49
49. Tiba-Tiba Sakit
50
50. Keraguan Roy
51
51. Harapan
52
52. Rencana Dean
53
53. Hubungan Saudara
54
54. Manja Pada Ayah
55
55. Ke Rumah Sakit
56
56. Menemukanmu
57
57. Semakin Marah
58
58. Ungkapan Kevin
59
59. Sovia Dicekik
60
60. Sedikit Bucin
61
61. Kesempatan Dean
62
62. Diantar Pulang
63
63. Mengejek Sovia
64
64. Dean Berakting
65
65. Dean Berakting (2)
66
66. Semakin Rumit
67
67. Dikejar Musuh
68
68. Bingung
69
69. Salah Paham
70
70. Salah Paham Lagi
71
71. Mira Terkejut
72
72. Bertemu Arden
73
73. Raka Cemburu
74
74. Tidur Satu Ranjang
75
75. Memeluknya
76
76. Adek Kecil?
77
77. Kecewa
78
78. Bertemu Mantan
79
79. Marah Besar
80
80. Terjatuh Bersama
81
81. Mulai Beraksi
82
82. Rencana Baru
83
83. Rencana jahat Mira
84
84. Pertemuan Mereka
85
85. Pertemuan Mereka (2)
86
86. Pertemuan Mereka (3)
87
87. Menangis
88
88. Ketakutan Bu Risma
89
89. Memburuk
90
90. Perasaan Yang Sama
91
91. Mira Melarikan Diri
92
92. Luna Ashela
93
93. Beri Tahu Padanya
94
94. Menceritakan Semuanya
95
95. Kedatangan Asisten
96
96. Membunuh Selly
97
97. Akhirnya Pulang
98
98. Kesal Padanya
99
99. Mulai Suka
100
100. Mencari Mira
101
101. Bersama Dean
102
102. Jiwa Lain Bangkit
103
103. Ke Rumah Keluarga Welfin
104
104. Bukan Om-Om!
105
105. Nyonya Dina
106
106. Masih Egois
107
107. Dihasut Mira Palsu
108
108. Keputusan Raka
109
109. Ke Rumah Sovia
110
110. Akhirnya Terbongkar
111
111. Bertemu Alex
112
112. Marah Pada Luna
113
113. Memikirkan Sovia
114
114. Akhirnya Percaya
115
115. Makin Parah
116
116. Memeluk-Nya
117
117. Menciumnya
118
118. Merasa Jengkel
119
119. Diperkosa?
120
120. Menjadi Buronan?
121
121. Jadi Babysitter
122
122. Memeluk Ibu
123
123. Butuh Ibunya
124
124. Tidur Di Kamar Raka
125
125. Tidur Dengannya
126
126. Pak Candy
127
127. Tertangkap
128
128. Ingat Dirinya?
129
129. Meracuni Sovia
130
130. Sungguh Hamil?
131
131. Kecewa
132
132. Menikahi Sovia
133
133. Dicium Lagi
134
134. Butuh Ayah
135
135. Semakin Cemas
136
136. Menemui Sovia
137
137. Ke Rumah Raka
138
138. Penyakit Deva
139
139. Belum Ingat
140
140. Bertemu Deva
141
141. Kuatir Pada Deva
142
142. Disiksa Oleh Luna
143
143. Mau Kabur Lagi
144
144. Berhasil Dihentikan
145
145. Dean Waktu Kecil
146
146. Akhirnya Sadar
147
147. Deva Mulai Menyebalkan
148
148. Salah Sambung?
149
149. Mira Marah Pada Luna
150
150. Semua Orang Mencari Sovia
151
151. Mira Mulai Bar-Bar
152
152. Deva Menangis Karena Ayahnya
153
153. Siapa Yang Menculik Mira?
154
154. Akhirnya Mira Bertemu Luna!
155
155. Mira Menyiksa Luna!
156
156. Mira & Willy Pingsan Bersama
157
157. Raka Pulang Dari Luar Negri
158
158. Tolong Jangan Ulangi Lagi!
159
159. Raka Begitu Menyayangi Sovia
160
160. Sovia Pulang Ke Rumah
161
161. Pura-Pura Sakit
162
162. Kepribadian Ganda
163
163. Deva Kenapa?
164
164. Pergi Ke Rumah Sakit
165
165. Deva Harus Sembuh!
166
166. Takut Disuntik!
167
167. Raka Tiba-Tiba Pingsan!
168
168. Roy Datang Singkirkan Mira
169
169. Pergi Jalan-Jalan
170
170. Mulai Ingat Sesuatu!
171
171. Apa Yang Terjadi?
172
172. Tidak Mau Lagi!
173
173. Pulang Ke Rumah
174
174. Vian Pingsan!
175
175. Bertengkar Lagi
176
176. Jangan Pergi Lagi
177
177. Asisten Willy Telah Sadar
178
178. Raka Menemui Roy
179
179. Sovia Merinding
180
180. Malam Yang Indah
181
181. Pingsan
182
182. Ke Kantor Bersama
183
183. Ke Restoran Bersama
184
184. Itu Cuma Mimpi Bukan Ingatanku
185
185. Mulai Sadar
186
186. Semakin Dekat
187
187. Berdebat Lagi
188
188. Jangan Di sini!
189
189. Aku Mau Masuk!!
190
190. Mandi Bersama?
191
191. Terbata-bata
192
192. Sudah Sampai!
193
193. Bertemu Deva
194
194. Penjelasan Kevin
195
195. Jelaskan Padaku!!
196
196. Akhirnya Sudah Tahu!!
197
197. Gagal Lagi!
198
198. Papi Bodoh!
199
199. Malam Tahun Baru
200
200. Ungkapan Vani
201
201. Kacau Dan Mabuk
202
202. Wanita Jelek
203
203. Pendamping
204
204. PESTA PERNIKAHAN!
205
205. BAHAGIA
206
206. Penjelasan, wajib baca!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!