Wanita Cantik Tuan Muda Dingin
...Baca Sinopsis/Deskripsinya dulu!...
...Gendre: Misteri, Romantis, komedi...
...Note: Baca Harus Teliti Biar Paham!...
...Jangan Terlalu Pikirkan Judulnya Tapi Pahami Alurnya!...
...Happy Reading......
• Baca season 1 dulu ya biar tidak bingung, udah tamat kok. Judulnya, mencintai psikopat cantik.
...________...
Sore hari di bandara yang cukup ramai, seorang wanita cantik berpostur tubuh lumayan tinggi dengan kacamata hitam bersama putra kecilnya sedang mencari seseorang. Ia dan Putranya duduk bersama sambil menunggu. Ia sudah lama meninggalkan kota ini setelah melahirkan putranya dan kini kembali untuk menemui keluarga dekatnya. Putranya berumur lima tahun dan sudah lelah menunggu seseorang untuk menjemputnya kembali ke rumah.
"Mami! Kenapa Bibi belum datang juga?" Anak laki-laki itu menoleh dan bertanya kepada Ibunya. Wajahnya memiliki kharisma yang bagus dengan keimutan dan ketampanan serta kedua bola mata yang berwarna biru membuat dirinya amat menggemaskan. Bocah ini juga memiliki kecerdasaan di atas rata-rata di umurnya yang masih kecil. Wanita cantik ini tersenyum melihat putranya yang mulai jenuh menunggu.
"Sabar ya sayang, kita tunggu dia sebentar dulu." Dia berkata sambil mengelus kepala putranya.
Beberapa saat kemudian, terdengar suara teriakan memanggil mereka, membuat keduanya melihat ke arah sumber suara. Seorang Wanita seumuran dengannya berlari ke arah mereka. Dia adalah Vani Indriani saudara dari wanita yang telah menunggunya yaitu Sovia Indriani. Sovia hanya menggelengkan kepala melihat saudaranya yang datang untuk menjemputnya, tapi malah terlambat.
"Van, kenapa kamu baru datang? Kami sudah menunggumu cukup lama di sini," ucap Sovia.
"Hehe, maaf ya," cengir Vani.
"Wah ... pasti ini Deva kan, Vi?" tambah Vani mencubit pipi keponakannya yang semakin menggemaskan itu.
"Bibi! Sakit tahu!"
Anak laki-laki itu merengek manja sebab Vani terlalu banyak mencubitnya. Sementara Sovia hanya tertawa kecil melihat tingkah keduanya. Karena tak tahan dengan wajah imutnya, Vani pun menggendong keponakannya itu.
"Ais ... sungguh menggemaskan!"
"Bibi! Turunkan aku!" Deva memberontak dari gendongan Vani.
"Hahaha ... sudahlah sayang. Bibi Vani kangen padamu, jadi menurutlah." Sovia tertawa dan menyentuh kepala putra satu-satunya itu.
"Baikhlah! Mari kita pulang." Vani berjalan menggendong Deva dan diikuti Sovia di sampingnya.
Beberapa jam kemudian, mereka telah sampai di rumah yang sudah lima tahun Sovia tinggalkan. Terlihat dari keduanya sedang berbicara tentang pekerjaan.
"Besok? Kenapa harus buru-buru mencari pekerjaan, kalian baru saja sampai di kota ini, istirahatlah dulu beberapa hari." Vani sedikit terkejut sambil memberikan teh panas ke Sovia. Sovia mulai berpikir harus secepatnya mencari pekerjaan untuk menghidupinya serta putranya. Karena di luar negeri, Sovia hanya bekerja sebagai karyawan biasa dan Deva selalu ikut dengannya. Karena Deva, Sovia akhirnya berhenti dan pulang ke sini untuk mencari kerja yang lain dan beranggapan jika Vani bisa menjaga Deva bila dia mulai bekerja.
Sovia dengan tenang meminum teh pemberian Vani lalu berkata, "Tidak perlu, Deva suatu saat nanti akan bersekolah, dan cukup banyak biaya yang harus dibutuhkan, lagian aku rasa kamu bisa menjaganya."
"Baikhlah! Soal Deva, kamu tak perlu kuatir, aku pasti akan menjaganya." Vani menerima tawaran Sovia, dia yakin akan menjaga dan merawat Deva dengan baik.
Deva cuma bisa duduk diantara mereka dan hanya diam sambil melihat lekat-lekat wajah Bibinya yang sudah lama tak pernah dia lihat, hanya lewat video call saja tidak cukup baginya dan sekarang Deva sudah melihatnya dengan jelas.
🌻
🌻
Sedangkan di waktu yang sama. Di rumah mewah, ada seorang pria tampan yang sedang mengurung putrinya di sebuah kamar. Di sampingnya ada Asisten pria yang sudah tua berdiri dari tadi. Asistennya telah bekerja cukup lama di rumah tersebut.
"Papi! Papi ngeselin!" teriak anak perempuan dari dalam kamar dan terkurung karena perbuatannya sendiri yang telah membuat Ayahnya marah. Anak perempuan itu bernama Deandra Welfin, gadis kecil serta Nona muda di keluarga Welfin, memiliki wajah imut menggemaskan dengan bola mata berwarna biru seperti milik Ayahnya. Sikapnya manja dan cerewet jika berada di dekat Ayahnya. Meski begitu, gadis kecil ini tak memiliki seorang Ibu di sampingnya.
"Papi! Dean mau bermain dengan Papii!"
"Pak Sam, tolong jaga dia baik-baik," ucap Ayahnya tersebut menyuruh Asistennya untuk lebih memperhatikan kelakuan putrinya.
"Baik, Tuan Muda." Kata Pak Sam menunduk
Sang Tuan Muda berjalan kembali ke kamar miliknya, dia bernama Raka Alendra Welfin. Sang CEO dari Perusahaan Grop Welfin sekaligus Ayah kandung dari Deandra Welfin. Raka memiliki sifat dingin dan tak peduli dengan sekitarnya serta memiliki kelebihan dapat membaca pikiran dan hal gaib lainnya. Perusahaan yang dia kerjakan sendiri kini sukses di kota (B) serta di kota lainnya berkat kemampuannya itu.
Krek!
Pintu dibuka olehnya. Langkah demi langkah, Raka berjalan ke ranjang besar miliknya, menjatuhkan tubuhnya dan mulai memikirkan seseorang dari masa lalu, seorang gadis bernama Mira Arelia yang masih hilang hingga sekarang. Raka mengepal tangannya lalu memejamkan matanya. Bermimpi suatu saat dia bisa menggenggam tangan pujaan hatinya.
Mira Arelia adalah perempuan yang dia cintai dimasa SMA namun tragedi yang tak terduga malah membuatnya hilang entah kemana, bahkan polisi saja mengatakan bahwa perempuan ini sudah meninggal dunia.
🌻
🌻
Pukul 23.45 malam, di kamar Sovia. Wanita cantik ini seperti lagi bermimpi buruk menggeliat kanan kiri terlihat gelisah. Di dalam mimpinya, Sovia seperti dilecehkan oleh seseorang yang tak bisa dilihat jelas. Sontak saja orang itu meremas kedua buah dadanya membuat ia terbangun dari mimpinya dengan keringat dingin. Nafas Sovia terdengar tak beraturan dan ketakutan akan mimpinya.
"Siapa ... siapa dia?"
Sovia tak bisa melihat jelas dan mengingat siapa pria yang tidur dengannya. Beberapa saat kemudian akhirnya Sovia bisa tenang lagi. Sovia keluar dari kamarnya dan menuju ke kamar putranya lalu naik ke ranjang Deva untuk tidur bersama dengan putra kecilnya. Sovia melihat sebentar putranya, memikirkan ayahnya Deva.
"Sebenarnya siapa ayah dari anakku? Kenapa aku masih tak bisa ingat apa-pun setelah aku sadar dari koma enam tahun lalu."
Sovia mencoba mengingat dirinya di masa lalu namun tetap saja tak ada apa-pun Sovia ingat sampai sekarang. Karena dia tak bisa mengingatnya juga, Sovia kembali memejamkan mata sambil menghadap ke arah Deva dan perlahan tertidur berharap tak bermimpi lagi dan tak sabar menunggu hari esok.
🌻
🌻
Pagi telah tiba, Sovia mulai bersiap berangkat mencari pekerjaan. Sovia mencium kening putranya yang ada di samping Vani lalu menaiki motornya.
"Aku pergi dulu ya, udah telat nih, dah sayangg ...."
"Ingat! Jaga Deva untukku, Van!" tambah Sovia berteriak pada Vani sambil mengendarai motornya.
"Dahhh ... Mami!"
Deva membalas lambaian Ibunya dengan senyum paginya. Disaat memasuki rumah, sekilas bocah itu melihat bayangan yang lewat.
"Apa yang tadi kulihat?" Deva mencari sekeliling halaman rumahnya, namun tak terlihat bayangan itu kembali. Vani mengerutkan dahi merasa heran melihat keponakannya terdiam.
"Deva, ada apa?" tanya Vani.
"Bibi! Aku melihat sesuatu di luar tadi, waktu Mami berangkat," jawab Deva apa yang dia lihat barusan. Memang bocah itu tak seperti bocah lainnya yang diluar sana.
"Apa mungkin penguntit? Tapi tak ada orang lain di sini. Mungkin dia salah lihat."
Vani berpikir jika keponakannya itu sudah salah lihat, dia pun mengajak keponakannya masuk ke rumah.
"Tidak ada apa-apa di luar sana, ayo kita masuk, Bibi akan buatkan sarapan untuk mu."
"Baikhlah, Bibi."
Deva mengikuti Bibinya. Walau begitu, pikirannya masih tertuju pada sosok yang tadi dia lihat, yakin bahwa ada yang ingin mengganggunya. Deva memang bisa melihat hal-hal seperti itu, dan itulah kenapa bocah ini takut ditinggal oleh Ibunya. Dan sekarang ada Vani yang menjaganya, jadi Deva tak perlu kuatir akan hal-hal aneh di sekitar-nya.
_____
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments
Ayu Setuthi
ya
2022-09-12
0
U. Boy
si ana perempuan sifatnya nurun dari mira
sedangkan deva dari raka ck
2022-09-11
0
Wahyu Doel
wwweee
2022-02-02
0