Di Luar Ekpektasi

 Dewangga terus saja memohon maaf kepada Malika,tanpa berpikir panjang lelaki itu bersedia menceritakan semuanya pada Malika asalkan bisa mendapatkan maaf dari istri nya.semua sudah terlanjur di ketahui oleh Malika.tak ada guna nya juga dia menutupi apa yang sebenarnya terjadi.

Namun kata-kata yang keluar dari mulut istri kedua Dewangga kembali membuat Malika syok.Malika tak habis pikir kenapa ada orang seperti mereka berdua hidup di dunia ini.

Malika tertawa getir sambil melipat tangan di dada nya.

" Jadi sebenarnya Kamu tahu kalau lelaki ini sudah punya istri dan istrinya itu adalah Aku ?" tanya Malika dengan wajah geram.

Tak ada jawaban yang Malika terima kecuali anggukan kepala angkuh dari sang madu.rasa nya Malika ingin sekali menjambak rambut kedua manusia ini,tapi urung di lakukan karena ada sosok bayi kecil di tengah-tengah mereka.

" Mas Dewangga yang menginginkan Aku menjadi istri nya,Aku dan Mas Dewangga saling mencintai satu sama lain." ucap wanita itu kembali bergelayut manja di lengan Dewangga seolah-olah ingin membuktikan bahwa ucapan nya itu adalah kebenaran yang tidak bisa di elakkan.

" Sayang...Itu tidak benar.Kita harus bicara empat mata." ajak Dewangga dengan suara lembut nya.

Panggilan manis itu akhirnya meluncur sudah dari mulut Dewangga,tapi sekarang Malika sudah tidak menginginkan lagi panggilan manis tersebut.

" Aku sudah tidak ingin lagi berbicara dengan Kamu,Aku sudah terlanjur kecewa berat sama Kamu." Malika bergegas pergi dari hadapan pasangan suami istri licik ini sambil membawa tas jinjing nya.

" Malika...Kamu harus dengerin penjelasan Aku dulu."teriak Dewangga.sangking panik nya Dewangga sampai tidak sadar kalau sekarang mereka masih berada di lingkungan rumah sakit.

Dewangga yang hendak mengejar Malika, langsung di tahan oleh istri kedua nya.

" Aku tidak mengizinkan Kamu pergi dari sini Mas,Anak Kamu membutuhkan Kamu sebagai Ayah nya." anak adalah senjata paling ampuh yang bisa menghentikan langkah kaki Dewangga yang hendak menyusul Malika.wanita itu langsung tersenyum penuh kemenangan melihat Dewangga yang tidak bisa berkutik.

" Sial..." umpat Dewangga sangat pelan.

Dewangga berkacak pinggang dengan satu tangan mengusap dahi yang baik-baik saja. Andai saja dia punya jurus menghilang, pasti sejak tadi sudah di lakukan nya.masalah rumah tangga nya terlalu rumit .dia sendiri pun tidak tahu harus memulai dari mana agar semua tetap seperti semula.

Dewangga ingin sekali membujuk Malika,tetapi dia juga tidak tega meninggalkan anak nya di sini dalam keadaan sakit pula.

" Cepat masuk mobil." perintah Dewangga dengan wajah masam.

Urat-urat di leher sudah menonjol keluar,tangan pria ini terkepal erat menahan amarah yang tidak bisa dia lampiaskan saat ini.

Dewangga masuk terlebih dahulu ke dalam mobil bersama sang putra.di ikuti juga oleh wanita itu bersama baby sitter dari putra nya.

Sementara itu,di waktu yang sama.

Malika setengah berlari menuju ke mobil nya.niat untuk membesuk Ridwan terpaksa harus di batalkan karena keadaan Malika yang sangat kacau.riasan nya bahkan sudah memudar akibat terkena guyuran air mata.mungkin besok Malika akan datang lagi ke sini setelah berhasil menenangkan diri nya.

Di dalam Mobil nya,Malika kembali menangis histeris.selama ini ternyata dia sudah di permainkan oleh orang yang paling di percaya dalam hidup nya.pintar sekali Dewangga mengelabui nya.bahkan mobil yang di pakai Dewangga sekarang berbeda dengan mobil yang di bawa pria itu dari rumah mereka.

Malika tersenyum getir dengan kelicikan suami nya.

Sudah ketahuan seperti ini saja, Dewangga tetap memilih mengutamakan istri kedua nya.dari dalam mobil nya Malika melihat sendiri bagaimana cara Dewangga memperlakukan keluarga kecil nya itu.

" Kebahagiaan dan cinta yang Kamu tawarkan kepada ku selama ini ternyata hanya sebuah alibi semata,Kamu sangat kejam." kata Malika lirih.

Malika sengaja menunggu Dewangga pergi terlebih dahulu.entah lelaki itu menyadari keberadaan mobil nya atau tidak. Malika tidak ingin memusingkan nya.setelah mobil yang di kemudikan oleh Dewangga pergi meninggalkan rumah sakit ,baru lah Malika menghidupkan mesin mobil nya.

Walaupun menyetir dalam keadaan marah dan kecewa ,tetapi laju kendaraan ini tetap stabil.saat ini Malika kehilangan arah.ia tak tahu harus mengadu kemana tentang masalah nya ini .sahabat nya Risa tentu saja tidak bisa mendengar kan curhatan hati nya karena sedang sibuk di rumah sakit.ingin pulang pun bukan lah pilihan yang tepat.Dewangga pasti akan menyusul nya ke rumah dengan membawa gumpalan kebohongan yang sudah di susun rapi oleh lelaki itu,atau yang lebih parah nya mungkin istri kedua nya pun juga di ajak ke rumah yang mereka tempati berdua.

Haruskah dia pulang ke rumah ibu angkatnya? Tapi Malika malu untuk mengungkapkan semua nya kepada wanita paruh baya itu, sudah cukup selama ini Malika menyusahkan wanita itu karena telah Sudi membesarkan nya sampai bisa seperti sekarang.Malika tidak ingin membuat ibu Ani kepikiran dengan masalah yang sedang dia hadapi sekarang.terlebih lagi saat ini kondisi kesehatan ibu Ani terus menurun .Malika takut terjadi sesuatu kepada Bu Ani,hanya wanita paruh baya itu yang benar-benar tulus menyayangi nya.

Di tengah perjalanan.ponsel yang berada di dalam tas berdering nyaring.nama Dewangga tertulis di sana.

" Suami ku..." gumam Malika tersenyum pahit sambil menggelengkan kepalanya.

Malika sengaja berhenti di tepi jalan,detik itu juga Malika langsung mengubah nama kontak Dewangga dari suami ku menjadi nama asli pria itu.Malika sudah tidak sudi lagi memperlakukan pria itu dengan manis.karena tidak ingin menerima panggilan telpon dari siapapun.Malika memutuskan untuk menonaktifkan ponsel nya tanpa berniat membalas pesan beruntun yang kembali masuk atas nama Dewangga.

" Pak Roni atau Wildan pasti mengetahui pernikahan kedua Dewangga." gumam Malika menerka-nerka.

" Mereka pasti akan patuh kepada bos mereka, sedang kan Aku ini apa?" Malika sangat paham dengan posisi Pak Roni dan juga Wildan.jika pun mereka tahu tentang pernikahan kedua suami nya bersama wanita lain.pasti mereka akan menutup rapat berita itu.Malika tak bisa menyalahkan kedua tangan kanan suami nya.tapi dari sini lah Malika menyadari suatu hal.tidak boleh percaya berlebihan kepada orang lain.orang yang kelihatan baik dari luar belum tentu isi di dalam nya juga sama seperti itu.

Saat ini Dewangga baru saja mematikan mesin mobil nya di depan gerbang sebuah rumah yang lebih mewah dari yang di tempati oleh Malika.sepanjang perjalanan menuju ke rumah ini.Dewangga menyetir secara ugal-ugalan.

Wanita yang duduk di samping nya terus saja protes dengan apa yang Dewangga lakukan tetapi lelaki ini sama sekali tidak perduli.

Bruk...

Dewangga menutup pintu mobil dengan kasar sampai menimbulkan bunyi yang begitu kuat.

" Mas! Kamu apa-apa an sih,Daren jadi terbangun gara-gara bunyi pintu." Wanita itu tidak terima dengan apa yang Dewangga lakukan.tetapi Dewangga tetap memilih diam.pikiran nya hanya tertuju kepada Malika.saat ini dia sangat mengkhawatirkan kondisi istri pertama nya.

" Kamu tidak perlu marah-marah begitu Mas! Bagus dong kalau Malika tahu tentang pernikahan kita tanpa Kamu harus capek-capek menjelaskan nya." sungut wanita ini yang sebenarnya sangat ingin mengusir Malika dari kehidupan Dewangga.akan tetapi belum menemukan waktu yang tepat.setelah melihat bagaimana kecewa nya Malika terhadap Dewangga tadi.seperti nya kedepan nanti jalan rencana nya akan sukses.kedua mertua nya pasti akan selalu berada di belakang nya.

Wanita ini tersenyum miring sambil membayangkan bahwa Dewangga akan menjadi milik nya seorang.

" Kalau perlu kita bertiga tinggal satu rumah saja Mas." usul wanita itu begitu lancang.

" Diam.." sentak Dewangga sangat tidak setuju.

Dewangga menatap tajam istri kedua nya.wanita ini terlalu cerewet dan suka mengatur.itu lah alasan nya kenapa dulu Dewangga sempat menolak perjodohan yang di rencanakan oleh orang tua nya bersama orang tua wanita ini.

" Kita menikah karena paksaan.Aku melakukan nya demi keluarga ku." tegas Dewangga membuat wanita itu mendelik tajam ke arah Dewangga.

" Demi keluarga,tapi Kamu terus saja menikmati tubuh ku.Daren..." belum sempat wanita itu melanjutkan ucapannya ,Dewangga langsung memotong dengan cepat.

" Diam Elsa! Atau Kamu akan tahu akibat nya." ancam Dewangga terdengar begitu mengerikan.

Bersambung...

Jangan lupa like,vote,dan tinggal kan jejak di kolom komentar biar author semakin semangat menulis nya.

Terpopuler

Comments

Ma Em

Ma Em

Dewangga serapih rapihnya menyimpan bangkai pasti akan tercium juga begitu juga dgn kebohonganmu Dewangga pasti akan ketahuan juga .

2025-04-19

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!