" Sri , aku ingin bicara ". Hasan berhasil menemukan Sri yang tengah beberes di dapur.
Bukan hanya Sri , semua yang ada di sana menengok ke arah Hasan. Sri tentu saja tidak enak hati , apalagi semua yang ada di situ pasti tau , Hasan adalah laki - laki yang baru bertunangan tadi .
Pasti mereka berfikir yang tidak - tidak , baru saja bertunangan sudah mau menemui perempuan lain. Dan Sri pun merasa ia seperti seorang pelakor saat ini.
" Maaf , aku sedang kerja ". Jawab Sri.
" Baik , lanjutkan dulu pekerjaan kamu , aku tunggu di sana ya ". Hasan menunjuk tempat di bawah pohon rindang. Sri pun hanya mengangguk cepat , agar Hasan segera menyingkir dari sana.
" Dia itu tetangga kami , kalian jangan berfikir macam - macam pada Sri ya ". Ningsih mencoba membela sahabatnya. Mereka pun kembali bekerja, namun masih banyak pertanyaan di hati mereka .
Setelah selesai semuanya, Sri mau tak mau harus menemui Hasan , dari pada nanti laki - laki itu menyambanginya lagi.
" Aku ingin bicara pada kalian semuanya , tapi aku mohon jangan bilang ke Sri ya ". Setelah Sri pergi , Ningsih berani buka suara, ia tidak mau Sri di cap jelek padahal gadis itu tidak salah apa - apa.
Mereka semua yang ada di ruangan itu mendadak hening , mereka berfokus pada apa yang akan di ucapkan Ningsih.
" Kalian tau , sebenarnya Mas Hasan , laki - laki itu adalah kekasih Sri , mereka berdua saling mencintai , tapi keluarga Mas Hasan tidak menyetujui hubungan Mas Hasan dan Sri , ya mungkin karena Sri tidak sekaya mereka ". ucap Ningsih sendu.
" Benarkah , kasihan sekali Sri....beginilah nasib orang miskin , Keluarga Mas Hasan pasti memilih yang sama kayanya dengan mereka ". celetuk Ida.
" Iya , aku lihat si Mas Hasan itu masih mencintai Sri dari tatapan matanya ". tambah Nunik.
" Ya jelaslah , apa kalian enggak lihat , tunangannya itu lebih pantas jadi ibunya , lah si Sri meski enggak dandan dia cantik loh , cuma menang kaya aja ". tambah yang lain , semuanya sepertinya bersimpati pada Sri.
" Aku dengar ia janda , itu tadi anaknya terus saja menempel pada perempuan itu ".
" Ini kenapa pada ngerumpi di sini , apa kalian tidak pulang ?". tegur Pak Romi. Mereka akhirnya membubarkan diri , Ningsih lega , mereka semua tidak ada yang berpikiran jelek pada Sri.
Sementara itu..Sri memilih berdiri di dekat Hasan. " Duduklah Sri !".
"Enggak Kak , aku berdiri saja , Kak Hasan enggak lama kan , lagi pula enggak enak di lihat , Kak Hasan baru saja bertunangan, aku enggak mau di cap buruk oleh teman - teman kerjaku ".
" Kak ???". Beo Hasan , ia merasa heran , Sri mengubah panggilan padanya.
" Kenapa kamu enggak panggil Mas seperti biasanya Sri ?". Sungguh tidak enak di dengar di telinga Hasan , jelas Sri membentangkan jarak dengannya.
" Ya enggak apa - apa , memang seharusnya dari awal aku memanggil kamu Kak Hasan , Kak Hasan mau bicara apa , bicaralah....waktuku tidak banyak aku harus pulang ".
" Nanti pulang bersamaku Sri ".
Sri mendesah pelan , di mana Hasan menaruh otaknya , apa dia mau keluarganya terutama Bu Yati dan Irna melabraknya.....oh tentu Sri tidak akan membiarkan itu terjadi.
" Kak Hasan mau bicara sekarang atau aku tinggal pergi ". Sri sudah membalikkan badannya.
" Tunggu Sri....aku cuma mau bilang kamu jangan salah paham, aku bertunangan dengan Kalina karena terpaksa , Mama mengancam mau bunuh diri Sri.....aku hanya menuruti permintaannya saja , hatiku tetap ada kamu seorang yang aku cintai ".
" Dan sesuai dengan janjiku padamu, aku akan tetap menikah denganmu Sri , apapun yang terjadi ".
Sri berbalik , menatap laki - laki di hadapannya dengan perasaan yang campur aduk , ia kembali menarik nafas dalam - dalam dan membuangnya pelan.
" Lalu bagaimana dengan orang tua kamu Kak , dan juga dengan tunangan Kak Hasan , tega benar kamu mau menyakiti dua hati wanita sekaligus, aku tidak mau....aku yang mundur , maaf Kak Hasan mungkin kita tidak berjodoh ". Sri berbalik dan langsung berlari.
Hasan yang tidak menyangka Sri akan lari , tidak bisa mengejar gadis itu , apalagi Sri langsung masuk ke dalam mobil di mana semua teman Sri berada di sana.
Hasan mengeram kesal, ia pun memilih untuk pulang , karena mobil yang di tumpangi Sri pun sudah mulai meninggalkan tempat acara.
*
*
Malamnya Hasan membuat keputusan yang membuat Bu Yati meradang.
" Aku mau menikahi Sri , Ma ". Ucap Hasan...ia mengumpulkan Mama dan papanya , tak ketinggalan juga Irna.
Bu Yati langsung berdiri , " Kamu gila ya San , kamu mau membuat kami menanggung malu , atau....ohhhh kamu ingin melihat Mama meregang nyawa ya ?". Ancam Bu Yati.
" Mama selalu begitu , jangan terus mengancamku Ma , aku juga bisa balik mengancam Mama kalau begitu ". Hasan mulai berani melawan.
" Kamu itu laki - laki San , jangan plin plan , kamu sudah setuju bertunangan dengan Kalina , berarti kamu juga sudah siap buat menikah dangan Kalina ". Pak Halim pun angkat bicara.
" Ini pasti semua karena Sri , aku yakin dia yang sudah menghasut Hasan , Ma...Pa ".
" Mbak Irna kenapa selalu menyalahkan Sri sih , asal Mbak tau , bahkan Sri menolak ketika aku mengajaknya menikah ".
" Baguslah kalau dia tau diri , lagian kamu ini San , sudah di carikan jodoh yang baik dan kaya masih saja menolak ".
" Kenapa enggak Mbak Irna saja yang di jodohin sih Ma , Pa...kenapa harus aku , seharusnya kan Mbak Irna dulu ".
" Irna itu gampang San , yang penting kamu dulu , agar tidak terus - terusan ketemu sama Sri ".
" Jadi itu alasan Mama menjodohkan aku , yang benar saja Ma.....aku akan tetap menikahi Sri...titik , meskipun tanpa restu dari Mama dan Papa ".
" Baik kalau itu yang kamu mau San , Mama akan lihat , apa Sri juga mau menikah dengan kamu ".
" Mama jangan macam - macam sama Sri Ma...Ma...Ma.....". Panggilan Hasan hanya di anggap angin lalu , Bu Yati sudah terlebih dahulu masuk ke dalam kamarnya dan menguncinya.
" Kamu pikirkan lagi dengan baik , kamu tau kan San , Mama kamu tidak main - main kalau ngomong, Papa harap kamu harus bijak , jangan sampai orang yang kamu cintai ikut terluka San ". Pak Halim menepuk pundak Hasan ....lalu masuk ke kamar tamu , karena ia yakin , Bu Yati juga tidak akan membukakan pintu untuknya.
" Hati - hati saja kamu San ". Ucap Irna ikut meninggalkan Hasan sendirian.
Hasan terduduk , ia meremas rambutnya , pikirannya buntu, ini yang ia takutkan, Mamanya akan berbuat sesuatu pada Sri.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments