AMORA #4

“Astaga.. sepertinya aku terlambat..”Ucap Lea setengah berlari meuju lift.

Baru kali ini tamu datang lebih awal dari waktu janjian. Biasanya mereka akan datang terlambat dengan berbagai alasan. Lalu Lea sedang mencerna ucapan Maya jika mereka tampak akrab. Jika mereka sudah akrab kenapa harus menyuruh Lea untuk menjadi penerjemah? Lea harus menanyakan itu pada pada Nicholas nanti.

Lea melempar tasnya begitu saja di mejanya dan membuat beberapa rekannya tersentak kaget.

“Sorry, aku terlambat..” Gigi putih Lea terlihat membentuk senyum.

“Mr. Robert mencarimu..” Ucap rekan disebelah meja kerja Lea, Samantha.

“Astaga! Aku terlambat!” Ucap Lea panik.

“Bukan salahmu, tamu itu yang datang lebih pagi..”

“Tapi tetap saja..”

“Sudah sana.. mereka pasti menunggumu..”

“Dimana mereka sekarang?”

“Di ruangan Mr. Robert..”

“Oke aku segera kesana..”

Lea segera mengambil langkah cepat menuju ruang Owen Robert. Pimpinan tertinggi RFA London. Pintu besar dari kayu Oak berwarna coklat sudah terlihat. Lea berhenti sejenak, dia mengatur nafasnya yang tidak teratur karena panik. Hari ini, setelah lima tahun lamanya, Lea akan bertemu dengan orang Jepang. Wajah oriental dengan rambut hitam. Selama ini pemandangan itu yang tidak pernah Lea lihat lagi setelah dia pindah ke London. Setiap harinya Lea hanya berinteraksi dengan orang berkulit pucat dengan rambut yang pirang. Satu – satunya yang mirip dengan Lea adalah Mora. Wajah oriental Mora yang khas orang Asia dan rambut hitamnya, hanya saja bola mata Mora berbeda dengannya. Bola mata biru yang tidak sama dengannya sebagai Ibunya itu adalah milik Ayah kandung Mora. Itulah yang membuat Lea tak pernah bisa melupakan masa lalunya.

Lea meneliti penampilannya lagi. Kemeja dan rok selutut yang dia kenakan terlihat rapi. Rambut panjang yang dia ikat tinggi juga menjuntai dengan sempurna melewati pundaknya. Lea kembali menarik nafas dalam – dalam kemudian mengetuk pintu yang keras sekeras tekat Lea untuk menyelesaikan pekerjaannya nanti. Hanya enam hari saja, ya enam hari kata Nicholas. Tamu penting itu hanya akan ada di London enam hari. Nicholas berjanji jika pekerjaan ini tidak akan menganggu waktunya dan sesuai dengan jam kerjanya setiap hari, dari pukul 8 pagi hingga 5 sore. Pekerjaan ini bisa dibilang permintaan tolong Nicholas, Nicholas berdalih karena sama – sama orang Jepang, tamunya itu pasti akan lebih nyaman dan bisa membawa keuntungan bagi perusahaan. Lea juga berjanji siap mengantar tamu itu sesuai dengan jam kerjanya saja, dan Nicholas menyetujuinya. Sementara Lea menjadi penerjemah tamu itu, pekerjaannya sebagai sekretaris akan diurus oleh Samantha Jones, rekan kerja yang duduk disebelah Lea.

“Masuklah..” Suara Owen Robert terdengar dari dalam.

Lea membuka gagang pintu dengan hati – hati kemudian masuk ke dalam.

“Maafkan saya, saya terlambat..” Lea menunduk meminta maaf atas keterlambatan tanpa melihat situasi di dalam.

“Oh tidak apa – apa, masuklah.. tamu kita yang memang sengaja datang lebih pagi..” Jawab Owen.

“Terimakasih Mr. Robert..” Lea mengangkat kepalanya kemudian mengedarkan pandangannya.

Tatapan Lea lurus ke arah empat pria yang sedang duduk di sofa ruang penerima milik Owen dan satu lagi pria berdiri. Perlahan langkah Lea bergerak mendekati kumpulan para pemimpin perusahaan. Tiga diantaranya Lea sangat kenal, Owen, Nicholas dan Alexandro duduk berdampingan, kemudian satu lainnya duduk dikursi tunggal dengan seorang asisten berdiri disampingnya, tak lain adalah sang tamu kehormatan. Langkah Lea terhenti dan nafasnya tercekat takkala matanya menangkap sosok itu lebih dekat. Pria dengan setelan jas rapi sedang berbincang dengan Nicholas, tampaknya tak menyadari hadirnya Lea. Lea menelan ludahnya sendiri dan isi otaknnya seketika kacau. Rasa nyeri menyusup cepat dari kepala menuju ketulang belakangnya. Perut sebelah kirinya ikut berekasi dengan rasa sakit yang tiba – tiba. Bola mata Lea membulat menatap lekat sosok itu yang sangat dekat dengan posisinya saat ini. Lea mengenal orang itu. Sangat mengenalnya.

“Miss Wilson kemarilah. Jangan hanya berdiri disitu.. perkenalkan ini adalah tamu kita..” Suara Owen membuyarkan pikiran Lea yang melayang.

Rasa sakit itu masih sangat terasa, namun Lea berusaha keras untuk mengendalikan dirinya. Tinggal menunggu waktu tatapan mereka bertemu. Lea pernah berandai bertemu dengan orang itu, bagaimana situasinya dan apa yang harus dia lakukan. Lea tidak menyangka jika mereka akan bertemu saat ini, Lea kira itu hanya sebuah khayalan, namun khayalan itu telah menjadi kenyataan.

“Ah..baik Mr. Robert..” Jawab Lea lirih berjalan mendekat dengan sangat ragu.

Jika bisa, Lea ingin melarikan diri saja. Lea ingin bersembunyi hingga tak dapat ditemukan oleh siapapun. Lea ingin mengubur dirinya dalam hingga tubuhnya lenyap. Dia ingin menghindari situasi ini. Lea tidak ingin bertemu dengan orang itu lagi.

Saat Lea berusaha mendekat, tatapannya bertemu dengan sang tamu. Lea tersentak dan berdoa dalam hati, semoga orang itu tidak lagi mengenalnya. Lima tahun bukalah waktu yang sebentar, Lea haraporang itu lupa dengannya. Itu saja harapan Lea. Segera Lea membuang tatapannya ke sembarang arah, menolak untuk melihat reaksinya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Mersy Loni

Mersy Loni

benarkan tamunya dar masa lalu Lea..

2022-10-08

0

Saepul 𝐙⃝🦜

Saepul 𝐙⃝🦜

Ikut deg degan bacanya

2022-02-11

0

bunga cinta

bunga cinta

sejauh ini bagus

2021-11-19

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!