Kini flower, Alea sedang berada di bakso mang ujang.
Mereka berdua masi menelaah kata kata buk indri. "Kita Nakal banget ya flow?" Ucap Alea tiba tiba.
Flower mengedikkan bahunya, "Yang gue tau gue bebas ngelakuin apapun, Tapi kayak nya menjadi pintar itu tidak buruk" Jawab Flower santai sambil mengunyah baksonya.
"Woi" Teriak Vino yang baru keluar dari sekolah.
"Kenapa tuh muka di tekuk kayak gitu" Tanya Bintang kepada kedua sahabatnya.
Alea menggeleng, Bintang berjalan mendekati alea dan duduk di sebelah alea membawanya menyender di bahunya.
"Coba cerita sama gue kalian kenapa?" Tanya bintang lembut.
Alea menggeleng kembali ia malah memejamkan matanya, Akhirnya flower yang menceritakan kejadian tadi pagi sampai mereka di nasihati oleh buk indri.
"Yaudah kalian tinggal berubah aja" Saran Zay kepada flower.
"Gue sih gak masalah ya berubah, Tapi si onoh terlalu memikirkan ucapan buk indri Sampai memberi kesimpulan kalau dirinya murid yang nakal bodoh yang suka buat ulah" Jelas Flower sambil menunjuk alea yang masi tenang memejamkan matanya.
"Nanti gue coba bilang pelan pelan ke alea untuk tidak berpikir kayak gitu" Ucap Bintang.
"Bagus deh, Gue gak mau dia terlalu banyak pikiran bisa sakit tuh bocah kalau Stres" Sambung flower menyetujuinya.
Alister dari tadi hanya memperhatikan flower berbicara, "Cantik" Batinnya.
Vino yang sadar alister memperhatikan sepupunya langsung menyenggol lengan nya.
"Jangan coba coba lo buat suka sama sepupu gue" Tekan Vino pelan, Mungkin terdengar posesif. Karna Daddy Flower mempercayai Vino untuk tidak akan membiarkan laki laki menyukai putrinya.
Alister tak peduli dengan ucapan vino, Ia kembali memperhatikan Flower.
"Berani lo deketin flower siap siap aja lo" Bisik Vino kembali di telinga alister.
Zay saat mendengar tentang alea sedikit kasihan, "Ternyata cewek tengil ini bisa lemah juga, Gue kira nih cewek kuat banget gak ada sisi lemah nya" Batin Zay menatap Alea yang tertidur.
"Pulang yuk gays, Gue Kangen daddy" Ajak flower pulang.
"Ayok, Alea biar gue yang anter Nanti lo pulang sama vino ya flow" Suruh Bintang.
Flower mengangkat ibu jarinya, "Gue titip Alea bin"
Bintang mengangguk kemudian ia menggendong alea membawanya ke dalam mobil.
"Ayo flow pulang" Vino menarik tangan sepupunya tetapi langsung tertahan dengan tangan alister.
"Sepupu lo biar gue aja yang anter" Alister menarik tangan flower membawanya masuk ke dalam mobil nya.
"Gak bisa gitu al, Gue yang di percaya sama daddy dia" Vino menggedor kaca mobil alister.
Hingga mobil alister berjalan meninggal vino dan Zay. "ANJ*NG!!" Umpat vino kesal.
Vino membuka ponselnya menelpon daddy flower supaya dirinya tidak di marahin oleh Om nya ini.
Kemudian Vino berjalan ke motor nya melaju kencang menuju kejalanan, Zay yang di tinggal sendiri menghela nafas.
"Gini kalau punya temen pada bucin semua" Gumam Zay berjalan menaiki motor nya.
**************
Di Perjalanan Flower mengumpati tindakan alister yang kelewat berani mengantar dirinya di depan vino mata mata daddynya.
"Lo kenapa keras kepala banget sih al, Vino pasti ngadu yang enggak enggak ke daddy sekarang" Cerocos Flower di sepanjang jalan.
"Suttt, Kamu tenang aja percaya sama aku" Balas Alister tenang.
"Gimana gue bisa percaya sama lo bambang!! Yang lo hadapi nanti daddy gue Anj*ng!!" Semprot flower menatap kesal alister yang terlalu menggampangkan daddynya, Padahal Alister belum mengetahui daddy nya seperti apa.
"Percaya sama aku flow, Aku Bisa menghadapi daddy kamu" Alister mencoba menyakinkan flower.
"Terserah lo lah, Kalau ada apa apa sama lo gue gak ikutan" Putus flower kemudian mendiami alister.
____________
Di tengah jalan alea yang tidur tiba tiba terbangun, Ia melihat bintang menyupir kemudian melihat ke arah jalanan, Hingga beberapa detik alea ke inget dengan Ucapan buk indri wali kelas nya.
"Bin, Gue bodoh banget ya" Tanya Alea menatap kosong jalanan.
Bintang melihat ke arah alea, "Kamu gak bodoh Le, Cuman sedikit jahil aja" Balas Bintang terkekeh geli.
"Iss..,Mana ada Jahil, Yang ada Gue nakal iya" Ucap alea Cemberut.
"Apa ini karma yang tuhan turunkan untuk gue karna udah durhaka sama pak deni" Ucap alea lagi.
"Hemm, Bisa jadi seperti itu" Jawab Bintang tersenyum melihat alea yang stres dengan pikirannya.
"Udah Gak usah terlalu di pikirin le, Inget kesehatan kamu kalau kamu banyak pikiran kamu bisa sakit, Kamu gak mau yang lain khawatir kan?" Nasihat Bintang dengan lembut.
Alea menggeleng, "Jadi menurut lo gue harus gimana?" Alea meminta saran kepada bintang.
"Kamu bisa berubah seperti apa yang guru kamu bilang, Hanya sebentar sampai kamu lulus aja"
"Apa gue bisa? Gue gak yakin dengan kemampuan gue, Lo kan tau kalau bukan karena gue flower gak akan ikut ikutan kayak gue" Ungkap Alea sendu.
Bintang mengelus rambut indah alea, "Kamu pasti bisa, Aku yakin itu"
Mereka telah tiba di mansion alea, Bintang turun membuka pintu alea.
"Gak mau mampir dulu?" Tawar Alea.
Bintang menggeleng, "Aku langsung pulang aja, Nanti kalau ke rumah flower aku jemput"
"Oke, Bay....., Hati hati di jalan" Ucap alea kepada Bintang.
Kemudian alea berjalan masuk ke mansion nya.
*******************
Alister mengantar flower sampai depan mansion, Ia melihat seorang lelaki paruh baya yang gagah dan tampan menatap tajam ke arah mobil mereka.
Gleg...
"Mati gue" Batin flower saat melihat daddynya.
Flower membuka pintunya berlari ke belakang punggung daddynya, "Aku di paksa dia untuk pulang bareng dad" Adu flower cari aman, Ia Takut tidak di kasih keluar lagi kalau membela lelaki itu.
Alister yang tadinya percaya diri tiba tiba sedikit takut dengan daddynya flower.
Alister turun berjalan ke arah daddy flower, "Siang Om" Sapa alister tersenyum kaku.
"Ada urusan apa kamu mengantar putri saya?" Ucap daddy flower tegas penuh kewibawaan, Dario Wijaya Smith.
"A-ah, Jujur saya menyukai putri om" Jawab Alister mantap.
"Mati gue" Batin flower yang menyadari aura kegelapan dari daddynya.
"Punya apa kamu untuk putri saya? Saya tidak akan membiarkan putri saya untuk lelaki yang masi mengandalkan harta orang tuanya, Kalau kamu mau bersanding dengan putri saya kamu harus punya pekerjaan tetap dan mapan!! Saya tidak mau putri kesayangan saya hidup tidak berkecukupan dengan kamu, Karna saya selalu mengasih yang terbaik untuk putri saya!!" Tanya dario menatapnya remeh.
"Saya memang masi bergantung kepada orang tua om, Tapi suatu saat akan saya buktikan kepada om kalau saya bisa berdiri di kaki saya sendiri, Dan saat itu tiba izinkan saya menikahi flower" Ucap Alister tak kalah tegas.
"Saya gak butuh janji palsu kamu, Jadi buktikan lah, Untuk sekarang jaga jarak dengan putri saya" Dario membawa Flower masuk Ke dalam mansion nya, Jangan lupakan tatapan elang dario untuk alister.
Alister menghela nafas panjang, "Seposesif itu ternyata daddynya kepada flower" Batinnya.
SELAMAT MEMBACA TEMAN TEMAN>_<
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments