Mengapa dia datang?

Saat Samuel dan para investor larut dalam pembicaraan yang menyenangkan.

Aula tempat pesta berlangsung juga terjadi sesuatu yang menyenangkan.

Pasal nya malam ini tidak hanya pewaris Laguna saja yang hadir,bahkan nyonya Liliana juga datang.Yang merupakan hal yang jarang terjadi.

Di kalangan wanita sosialita kota B,siapa yang tidak mengetahui jika Liliana sangat enggan untuk tampil di pesta-pesta perjamuan seperti ini.Wanita setengah baya yang masih kelihatan cantik karna perawatan mahal ini,lebih sering menghabiskan waktu nya dengan merawat bunga-bunga di rumah kaca milik nya.

Pesta yang kerap di hadiri oleh orang-orang yang suka menjilat keluarga kaya,membuat Liliana sangat muak.

Namun malam ini dia membuat sebuah pengecualian,yang membuat para tamu undangan dan para wartawan yang hadir dapat mencium aroma gosip yang tersaji di perjamuan malam ini.

[Tidak kah ada yang seperti ku? Aku merasa kehadiran Nyonya Liliana malam ini adalah untuk mengumum kan pertunangan putra nya dan putri bungsu keluarga Graham.]

[Tapi bukan kah Samuel itu sudah memiliki istri??]

[Hei yang diatas,apakah anda hidup di jaman purba kala.Semua orang di kota B mengetahui jika pernikahan Samuel itu hanya lah jebakan yang dilakukan anak haram Graham,untuk memisahkan pasangan sejati yang sesungguh nya]

[Benar sekali!! Wanita tidak tau malu itu seharus nya mati saja.]

[Ha ha ha ha...Kasihan sekali anak haram itu,dia berfikir jika bisa menikah dengan Samuel maka dia bisa menjadi putri sesungguh nya,tetapi nyata nya dia tidak lebih bagai katak di dalam sumur yang ingin makan daging angsa]

[Tetapi bukan kah mereka masih menikah bahkan hingga saat ini??]

Internet menjadi ribut karna membahas mengenai hubungan cinta segi tiga antara Victoria,Jasmine dan Samuel.

Banyak orang-orang yang berkomentar untuk mendukung hubungan antara Jasmine dan Samuel,namun ada juga yang mendukung Victoria.Hanya saja orang yang memberi dukungan terhadap Victoria akan cepat tenggelam oleh penggemar Jasmine.

"Bibi.." Jasmine langsung menghampiri Liliana yang baru saja datang,Jasmine bahkan tanpa sungkan mengamit lengan kiri Liliana dan langsung menuntun nya kearah meja tempat keluarga nya duduk.

Melihat mereka berdua mendekat,Nyonya tua Graham,Tian dan Brillia langsung berdiri guna menyambut Liliana.

"Selamat malam Nyonya Liliana senang bertemu dengan anda"

Sapa Brillia hangat,dia bahkan mengamit lengan kanan Liliana,hal itu tentu saja semakin membuat Liliana kurang nyaman.

Untung saja jarak mereka dengan meja sudah dekat,jadi dia tidak perlu berlama-lama diapit oleh duo ibu anak ini.

"Jangan membuat keributan seperti itu,ayo duduk saja"

Liliana mengajak semua orang duduk,dia sangat menyesal karna hadir malam ini.Jika bukan karna bunga yang di janjikan oleh Jasmine pada nya,maka Liliana lebih suka berada di rumah nya saat ini.

"Aku dulu pernah mendengar jika menantu keluarga Laguna terkenal karna kecantikan nya,namun aku tidak mempercayai nya sama sekali.Tetapi malam ini wajah tua ku seperti di tampar oleh kenyataan,bahkan di usia anda yang sudah setengah abad,anda masih terlihat sangat cantik"

Nyonya tua Graham layak menjadi ibu pemimpin di keluarga Graham hingga saat ini,mulut nya masih sangat fasih dalam hal menyenangkan hati para wanita-wanita kaya.

"Anda bisa saja bibi"

Liliana tidak mampu menyembunyikan kegembiraan di wajah nya,tidak ada satu pun wanita yang tidak suka bila penampilan nya di puji.Hal itu juga berlaku sama untuk Liliana,didalam hidup nya dia hanya suka tiga hal,yang pertama adalah status nya,kedua bunga dan yang ketiga adalah pujian.

Dan Nyonya tua Graham sangat paham akan hal itu,sebelum datang ke pesta ini dia sudah terlebih dahulu mencari tau tentang apa yang dan tidak di sukai oleh Liliana,sehingga akan mudah bagi nya untuk membuka percakapan diantara mereka,dan saat ini usaha nya tidak menghianati hasil nya.

"Bukan kah yang kukatakan benar? Coba lihat mereka.." kata Nyonya tua Graham pada Brillia yang duduk di sebelah nya,sembari menunjuk kearah Jasmine dan Liliana yang duduk di seberang mereka.

"Bukan kah mereka terlihat seperti seumuran??"tambah nya.

"Benar sekali ibu,mereka tampak seperti kakak dan adik,oh..aku iri sekali rasanya." Briliia juga bukan kesemek lembut,dia sangat ahli dalam menyenangkan lawan nya.

Hal itu terbukti dari posisi nya saat ini,dari menjerat seorang pria beristri,menyingkirkan istri sah dan putri nya,hingga menaklukan ibu mertua yang licik.

Hal ini membuktikan jika Brillia adalah belut yang licin.

"Benarkah begitu Ibu,nenek?? Apa wajah ku terlihat setua itu jika duduk berdampingan dengan bibi??"

Jasmine berseru kecil,wajah nya di buat sepanik mungkin bahkan tangan nya sibuk meraba-raba wajah nya.

Tingkah lakunya mengundang tawa semua orang.

"Nona Jasmine bukan nya anda terlihat tua,hanya saja nyonya Liliana terlalu mampu mempertahankan penampilan awet muda nya."

"Benar nona Jasmine,seperti nya kita harus menahan nyonya Liliana sebentar untuk menanyakan di salon mana yang menjadi langganan nyonya Liliana."

"Ya Tuhan,berkumpul bersama wanita cantik akan membuat ku menjadi itik buruk rupa."

Para tamu wanita lain nya juga perlahan-lahan bergabung dalam obrolan mereka.

"Anda semua hanya mengolok-olok saya,saya tidak memiliki perawatan khusus di salon.Lagi pula saya tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan hal itu." senyum di wajah Liliana semakin cerah.

Suasana diantara mereka sangat harmonis,berawal dari pembicaraan mengenai penampilan hingga ke pertunangan Jasmine dan Samuel.

Seorang wanita yang lebih berani,bertanya langsung kepada Liliana tentang kebenaran rumor tersebut.

"Nyonya Liliana apakah benar jika putra anda dan nona Jasmine akan mengumum kan pertunangan mereka malam ini??"

Jasmine melihat wanita yang berbicara itu dan langsung mengenalinya pada pandang pertama,dia adalah Shintia Raharja.

Keluarga nya mengelola sebuah restoran Prancis,yang sangat populer di kalangan keluarga kaya.

Hal ini memberikan modal bagi Shintia untuk bergabung dengan kalangan keluarga kaya di kota B.

"Benar nyonya Liliana,kami penasaran dengan rumor yang beredar."

"Apakah kehadiran anda malam ini juga karna hal itu??"

Para antek dibelakang Shintia juga ikut menanyakan hal yang sama pada Liliana,bahkan tatapan yang mereka berikan pada Liliana terlihat sangat menuntut,dan di ikuti juga oleh para wanita keluarga Graham.Bahkan Tian yang sedari tadi dianggap mahluk tak kasat mata oleh mereka,saat ini juga memandang Liliana.

Dibawah tatapan intens seperti itu,Liliana merasa sangat tidak nyaman.

Bagaimana dia tau tentang hal-hal yang berhubungan dengan putra nya,tujuan nya hadir malam ini adalah untuk menagih janji Jasmine mengenai bunga mawar langka nya.

"Ada apa nyonya Liliana?" Shintia mungkin mulai menyadari ketidak nyamanan Liliana.

"Ah..oh tidak tidak apa-apa" jawab Liliana gelagapan,tepat ketika dia tidak tau harus berkata apa lagi,mata nya mengkap sosok putra nya.

"Sam!!" panggil nya dengan sedikit keras sehingga Samuel yang baru keluar dari lif pun dapat mendengar nya.

"Ada nyonya besar disana tuan muda" bisik Jimmy.

Samuel mengangguk mengiakan pengingat Jimmy,kemudian Samuel mendekat kearah ibu nya berada sementara Jimmy mengantar para investor pergi.

"Ada apa bu?" tanya Samuel begitu dia sampai di meja Liliana berada.

"Oh..itu tadi itu" Liliana masih bingung harus memulai bertanya darimana,pasal nya dia benar-benar tidak pernah ingin terlalu ikut campur tentang urusan pribadi putra nya.

"Tuan muda Samuel kami hanya bertanya mengenai kebenaran rumor diluar sana" Shintia langsung mengambil alih suasana yang berubah tegang paska kedatangan Samuel.

"Rumor apa??" tanya Samuel lagi.

"Kak Muel,bibi-bibi ini menanyakan apakah kakak berniat mengumumkan pertunangan kita malam ini." usai berbicara Jasmine langsung menunduk menghindari tatapan Samuel pada nya.

Kening Samuel berkerut mendengar perkataan Jasmine.

"Bukan kah begitu tuan Samuel,semua orang mengetahui jika anda dan nona Jasmine bertunangan namun seseorang masuk diantara kalian berdua sehingga kalian terpaksa berpisah,namun malam ini anda dan nona Jasmine berniat untuk mengumumkan pertunangan anda berdua kan?" pertanyaan berturut-turut daru Shintia membuat kerutan di kening Samuel semakin dalam.

"Benarkah? Lalu mengapa aku tidak mengetahui nya??"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!