kenangan menyakitkan 4

(flass back of...kepergian)

"ma.. mama jangan pergi ma ,rena masih butuh mama ,tapi rena hanya melihat mamanya tersenyum ,dan makin lama makin menghilang.ma...mama !teriak rena

"ren - ren ,bangun..bangun ,rena merasakan bahunya diguncang guncang seseorang.kemudian dia membuka matanya dan melihat ke sekelilingnya ,dia melihat mamanya masih terbaring diatas kasur

"hanya mimpi" gumam rena perlahan

"lo kenapa teriak teriak ren ?tanya desi sambil mengusap muka rena yang basah oleh keringat dengan tisu

"gue mimpi tadi des ,seakan akan mama pergi meninggalkan gue" sahut rena dengan air mata yang berurai

"mimpi hanya bunga tidur ren ,ga usah lo pikirkan" ucap desi sambil menenangkan dan memeluk sahabatnya itu ,sebenarnya dia merasa khawatir juga.

"mama masih belum sadar ya des ?tanya rena karena tadi dia memang duluan tidur dan desi yang berjaga

"belum ren" sahut desi

"ya udah lo sekarang tidur gih ,biar gue yang jaga mama sekarang" ucap rena ke desi

"baiklah"sahut desi beranjak kearah kursi panjang yang tersedia dalam ruangan itu

rena duduk disisi mamanya sambil memegang tangan mamanya

"maafin rena ma ,seandainya rena langsung pulang kerumah ,hal seperti ini tidak akan terjadi" ucap rena dengan berurai air mata

"bangun lah ma ,rena butuh mama ,rena sudah tidak punya siapa2 lagi " isak rena sambil menundukkan kepalanya mencium tangan mamanya

tiba tiba rena merasakan sebuah tangan mengusap kepalanya ,dan rena langsung mengangkat wajahnya tidak percaya apa yang dilihatnya

"mama sudah bangun" ucap rena dengan wajah yang berbinar

"des des !! teriak rena hingga desi langsung berdiri karena terkejut tapi tidak percaya dengan apa yang dilihatnya

"lo jagain mama ,gue mo panggil dokter"sahut rena bersemangat

tiba tiba tangan mamanya memegangnya ,rena menoleh dan melihat mamanya menggelengkan kepalanya

"ren ,mama mau bicara denganmu" ucap mama rena dengan suara yang lemah

"iya ma ,katakanlah" sahut rena dengan berurai air mata

"ren ,maukah kamu tinggal dengan oma disurabaya ,maukah kamu menjaga oma diusia senjanya. mama merasa bersalah telah meninggalkan omamu seorang diri ,mungkin ini hukuman yang harus mama terima" ucap mama rena dengan suara yang semakin melemah

"mama jangan bicara seperti itu ,rena yang bersalah ma ,rena akan ikutin permintaan mama ,asalkan mama cepat sembuh"ucap rena dengan kesedihan yang sudah tak terbendung

"tidak ren ,kamu ga bersalah sayang. ini sudah takdir ,maafkan mama yang ga bisa nemenin kamu lagi sayang.mama sudah ga kuat lagi ,kamu harus ikhlasin mama sayang "ucap mama rena dengan suara yang kian melemah dan kemudian menutup matanya.

"mama ,jangan tidur dulu ma" sahut rena tidak mendengar suara alat jantung yang telah berhenti.

"ini dok..mamanya teman saya sudah sadar" ucap desi kedokter ,rupanya tadi desi memanggil dokter dan membiarkan rena berbicara berdua dengan mamanya

dokter langsung memeriksa mamanya rena dan kemudian menutup mama rena dengan kain

"maaf dek ,kamu harus ikhlas" ucap dokter sambil menepuk bahu rena

rena seakan tak percaya dengan ucapan dokter ,dunia tiba tiba serasa gelap dan dia sudah tidak tahu apa yang terjadi

*************

rena membuka matanya dan melihat desi disampingnya sambil berurai air mata

"ren ,lo udah bangun ,gue khawatir " ucap desi memeluk rena

"des ,mama?kenapa harus secepat ini" tangis rena sambil memeluk erat sahabatnya

"lo harus kuat ren ,lo harus kuat ,kalau ga siapa yang akan urus pemakaman mama lo" ucap desi lagi

"lo bener des ,sekarang gue bener bener sebatang kara ,tiada sanak saudara ,apalagi orang tua" ucap rena menahan air matanya

"lo punya gue des ,kita berdua harus kuat" ucap desi menghapus air matanya

pemakaman mama rena dihadiri hampir seluruh tetangga ,teman kerja mamanya dan teman sekolah.semua merasa iba dan kasihan melihat nasib rena ,tak terkecuali adam yang hadir dipemakaman itu melihat rena dari jauh dengan perasaan bersalah.

satu persatu dari mereka mengucapkan belasungkawa ke rena ,giliran adam dan teman teman borjuisnya mengucapkan belasungkawa.rena langsung meninggalkan mereka yang membuat desi bingung atas sikap rena ,"pasti sesuatu telah terjadi" batin desi

sudah seminggu desi menemani rena dirumahnya tapi desi belum berani bertanya ,apa yang sebenarnya terjadi malam itu

********

(flass back of kejadian malam itu)

kriiiing kriiiing" dering hp desi berbunyi

"halo ,ini siapa" tanpa melihat layar hpnya

"desi ,ini tante ,rena bersamamu ya ? tanya mama rena dengan suara khawatir

"enggak tan ,bukannya rena dinner bareng tante tadi waktu pulang desi ajakin bareng dia ga mau ,katanya mau dinner ,desi pikir bareng tante" ucap desi

"enggak des ,ini tante lagi nyariin ,tadi waktu kesekolah udah sepi ,kira kira dia pergi sama siapa ya desi" ucap mama rena dengan nada semakin khawatir

belum sempat desi menjawab terdengar suara benturan yang keras dihp kemudian terdengar bunyi tuuuuuutt.....

"tan..tante" teriak desi lagi sambil mematikn hpnya dan melakukan panggilan kembali

kemudian ada suara seorang cowok yang mengangkat dan memberitahu bahwa yang punya hp kecelakaan tunggal menghindari seorang pengendara dan memberitahu rumah sakit tempat korban dibawa

*********

"lo kok ngelamun aja? tanya rena tiba tiba yang membuat desi terkejut

"ga ada apa apa ,rencanamu kedepannya kayak man ren ,mau lanjut kuliah disini ?tanya desi hati hati

"kayaknya gue mo pindah dari kota ini des ,terlalu banyak kenangan yang menyakitkan dikota ini" ucap rena dengan wajah sedih

"lo mo pindah kemana ren ,terus oma lo kok blom datang juga?"tanya desi penasaran karena udah seminggu oma rena blom datang juga

"gue sengaja ga kasih kabar karena gue ga mau oma tambah sakit mendengarnya ,nanti aja gue beritahu kalau gue udah nyampe sana" jawab rena

"jadi lo mo pindah kesurabaya? tanya desi

"iya...itu pesan mama gue disaat terakhirnya ,dia mau gue jagain oma di usia senjanya ,sekalian gue mo lanjut kuliah disana" ucap rena

tok..tok..tok.." terdengar bunyi suara ketukan dipintu

"siapa ren? tanya desi sambil menoleh ke rena

"ga tau " ucap rena sambil mengangkat bahu

desi langsung berjalan ke depan dengan rasa penasaran ,"siapa yang bertamu sepagi ini" gumamnya pelan ,karena kenalan yang melayat udah pada datang semua ,desi mengintip lewat kaca jendela dan melihat seorang lelaki paruh baya berpakaian jas lengkap berdiri didepan pintu

"nyari siapa ya pak ?" tanya desi kelelaki itu penasaran

"apakah benar ini rumahnya ibu titi raharjo?saya pengacaranya " tanya lelaki itu dengan sopan

"bener pak ,silakan masuk " ucap desi sambil membukakan pintu karena dia tau ibu titi raharjo itu adalah namanya mama rena

"silakan duduk pak ,sebentar saya panggilkan rena dulu" ucap desi dengan sopan ke pengacara itu

"baiklah" ucap pengacara itu sambil duduk

desi langsung menuju keruang keluarga ,dimana rena sedang duduk melamun

desi langsung menyentuh bahu rena ,membuyarkan lamunan rena

"siapa? tanya rena

"pengacara mama lo ,gih sana kedepan ,gue mau bikin minuman dulu"ucap desi

"pengacara ,kok mama ga pernah cerita ya?tanya rena dan desi cuma bisa mengangkat bahu langsung menuju dapur

"rena pak" ucap rena sambil mengulurkan tangan ke pengacara sambil tersenyum

"dion..pengacara ibu titi raharjo..rena ini putri satu satunya ibu titikan? sahut pengacara tersebut sambil tersenyum

"iya pak ,ada perlu apa ya pak kemari? tanya rena lagi

belum sempat bapak pengacara berbicara ,desi sudah datang sambil membawa minuman

"silakan diminum pak ,seadanya" ucap desi

"terima kasih" ucap dion

"maaf sebelumnya agak telat datangnya ,harusnya saya datang seminggu yang lalu ,

tapi berhubung saya masih diluar kota ,jadi baru sempat datang hari ini ,sekali lagi saya turut berduka cita atas kepergian ibu titi" ucap dion lagi

"ga papa ,makasih udah sempat datang sekarang pak" ucap rena

"saya langsung aja ya non rena ,saya hanya mau memberitahu bahwa saya tidak hanya pengacara ibu titi.tapi awalnya saya pengacara bapak himawan ketika perusahaan bapak belum bangkrut.

sebelum beliau meninggal ,bapak himawan menyuruh saya menjaga aset yang dimilikinya beberapa tanah,rumah dan ruko yang disewakan,saya yang mengelolanya dan setiap bulan saya masukkan kerekening ibu titi"ucap pak dion

ini buku tabungan bapak himawan sama ibu titi ,sedangkan sertifikat ada dipenyimpanan bank dan hanya bisa diambil non rena.

perusahaan bapak himawan memang bangkrut tapi dia masih memiliki beberapa tanah,rumah dan ruko dikota ini ,semuanya atas nama non rena dan total aset yang dimiliki bapak himawan diatas 10 M ,belum lagi uang asuransi bapak himawan sekitar 500 jutaan" lanjut pak dion menjelaskan panjang lebar

"apa..!!"ucap rena dan desi berbarenga ,rena sungguh tidak menyangka papanya masih memiliki kekayaaan sebanyak itu ,yang rena tau cuma rumah ini lah hasil peninggalan papanya karena mamanya pun tidak pernah bercerita ,desi pun hanya bisa melongo mendengar semua itu

"ini non buku rekening mereka berdua ,hanya nona yang bisa mengambilnya karena nona satu satunya ahli waris yang didaftarkan orang tua nona" ucap pak dion sambil sambil menyerahkan 2 buah buku rekening ke rena

rena menerimanya dan membuka buku rekening mamanya dan matanya terbelalak melihat nominal yang tertera disana ,1M desis rena seakan tak percaya ,apalagi desi mulutnya menganga takjub

"itu belum termasuk uang asuransi yang nanti bakal dibayarkan pihak asuransi sebesar 200 juta non ,jadi totalnya non bisa hitung sendiri" ucap pak dion lagi ,rena dan desi hanya bisa memandangi buku tabungan tersebut dengan mata terbelalak.

"jangan hanya dipelototin non ,buka juga rekening papanya non "ucap pak dion lagi sambil tersenyum geli melihat muka kedua gadis itu

"rena kemudian membuka rekening papanya dan dia lebih terbelalak lagi melihat nominalnya ,5 M 500 juta"teriak rena melihat dion butuh penjelasan

"betul non ,itu semuanya uang papa nona yang tidak pernah disentuhnya sejak nona lahir dan 500 juta tu adalah uang asuransinya ,selama ini mama nona tidak pernah mempergunakan uang papa nona sedikitpun.

saya malah kaget dia menitipkan buku tabungannya yg nominalnya tidak sedikit ,kedua orang tua nona sangat menyanyangi dan memperhatikan masa depan nona ,nona harusnya bersyukur dan tidak usah bersedih lagi " ucap pak dion menjelaskan secara rinci

rena hanya bisa mendengarkan dengan air mata yang berlinang dan terharu ,dia tidak menyangka ternyata orang tuanya telah mempersiapkan masa depannya ,walaupun mereka tidak bisa menemaninya didunia ini.

tapi mereka memastikan rena tidak akan kelaparan dan kekurangan ,makasih pa..makasih ma..rena tidak akan bersedih lagi..rena akan berusaha mencapai impian papa dan mama buat rena" gumam rena lirih yang membuat desi memeluknya

"silahkan diminum lagi pak tehnya" ucap desi mencairkan suasana yang mulai haru

"oh ya ,terima kasih" ucap dion sambil menghabiskan tehnya

"pak ,rena masih bisa kan minta tolong sama bapak buat mengurus aset papa disini karena rena akan pindah kesurabaya ,kelolalah aset papa seperti biasanya karena rena percaya sama bapak" ucap rena memohon sama dion

"baiklah non ,boleh bapak minta no rekening,no hp,dan alamat disurabaya ,agar kita masih bisa tetap berhubungan dan masalah pengiriman uangnya nanti dialihkan ke rekening non aja ,agar non gampang memantaunya" ucap pak dion lagi

"baiklah pak ,mana yang bagusnya rena menurut aja" ucap rena

dan setelah urusan selesai dion pamit undur diri dan meninggalkan kedua gadis itu

"ren ,gue ga nyangka ternyata ortu punya banyak simpanan buat lo ,gue merasa bahagia melihatnya" ucap desi sambil memeluk rena

"iya des ,gue lebih ga nyangka lagi ,gue pikir cuma rumah ini yang gue punya ,setelah tabungan gue terkuras buat operasi dan biaya pemakaman mama tapi semua melebihi ekspetasi gue "ucap rena dengan mata berkaca kaca.

"ya udah ren sekarang ayok gue bantu beresin barang lo katanya besok lo berangkat dengan penerbangan pagi" ucap desi lagi yang dianggukin rena

besok paginya rena sudah pamitan dengan para tetangga dan meminta maaf atas segala kesalahan yang disengaja atau pun yang tidak disengaja ,dan mereka berdua pun berangkat kebandara diantar sopir desi.

"des,rencana lo mau kuliah dimana? tanya rena yang memang baru hari ini punya kesempatan menanyakan rencana desi kedepannya

"gue kayaknya mo kuliah diluar negeri ren ,ortu gue udah daftarin gue diperancis ,kemungkinan gue tinggal diasrama" sahut desi dengan wajah muram ,karena sebenarnya dia mau kuliah dimanapun rena kuliah.

"bagus dong sama kayak bobi ,tapi gue ga tau bobi kuliah dinegara mana ,kemaren tu gue lupa nanya" ucap rena dengan wajah sedih

"suatu saat kita bertiga pasti berkumpul lagi ren" ucap desi menyemati rena padahal dia juga lagi sedih

"iya ya..gue sedih kehilangan lo berdua sebenarnya tapi kita harus semangat buat masa depan kita" ucap rena dengan bersemangat yang dianggukin desi

setelah nyampe dibandara rena dan desi berpelukan dengan berlinang air mata

semoga kita berjumpa lagi" ucap mereka serempak dengan tertawa pahit

rena segera menuju ke pesawat dengan langkah pasti menyambut hari hari yang akan dijalani disurabaya

wellcome kota pahlawan" gumam rena

Terpopuler

Comments

Lina aza

Lina aza

flashbacknya kelamaan ngomong2 Rena ko murahan baru aja si Adam nyatain cinta udah mau dilecehkan 🥴

2021-05-17

0

Vania surya

Vania surya

next ya y

2020-11-01

0

Riana

Riana

masih belum faham dengan ceritanya, tapi it's ok lah lanjut thor

2020-04-23

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!