Part 5

Benar saja ketika Gwen baru saja duduk dikursinya Jane langsung menghampirinya. Gwen menghela napas dia pasti akan menanyakan mengenai Zayn.
Jane
Jane
Gwen,apa kau ada hubungan khusus dengan tuan Georgino?
Gwen Arghalarsson
Gwen Arghalarsson
Nothing and will never
Jane
Jane
Benarkah? Aku kira ada sesuatu
Gwen Arghalarsson
Gwen Arghalarsson
*Tertawa hambar Tidak, kau jangan berpikiran yang tidak-tidak tentangku
Jane tersenyum dan mengangguk, dia pun kembali kemejanya. Dan Gwen kembali fokus dengan pekerjaannya.
Pukul tujuh tiga puluh Gwen belum juga selesai dengan pekerjaannya padahal semua karyawan sudah pulang terkecuali dirinya dan para office boy and girl. Zayn seperti biasa akan datang dan memperhatikan Gwen dari depan.
Zayn Georgino
Zayn Georgino
Kau kebiasaan, kau boleh bekerja keras namun jangan lupa waktu seperti ini Gwen. Lihatlah ini sudah petang
Gwen Arghalarsson
Gwen Arghalarsson
Sedikit lagi
Zayn menggelengkan kepalanya pelan, dia pun memilih duduk dikursi tempat bekerja Jane, dengan tatapan masih terpokus kepada Gwen.
Gwen Arghalarsson
Gwen Arghalarsson
Untuk apa kau menungguku?
Zayn Georgino
Zayn Georgino
Ya karena aku akan langsung ke apartemenmu
Gwen mengangguk acuh, dia kembali mengetikkan sesuatu dan matanya beralihan menatap layar laptop dan sebuah berkas ditangannya.
Zayn telah menunggu selama lima belas menit, dan kini Gwen sudah mulai mengemasi barangnya. Dia menatap jam yang melingkar dipergelangan tangannya.
Gwen Arghalarsson
Gwen Arghalarsson
Maaf lagi-lagi membuatmu menunggu
Zayn Georgino
Zayn Georgino
Tak apa, kita pulang sekarang. Namun kabari orang tua atau kakakmu dulu
Gwen mengangguk lalu dia menyalakan ponselnya dan mengirim pesan kepada Harry.
Gwen Arghalarsson
Gwen Arghalarsson
Sudah
Zayn Georgino
Zayn Georgino
Baiklah ayo
Mereka kembali berjalan bersampingan memasuki lift.
Tak lama dari itu Gwen dan Zayn sudah berada didepan apartemen Gwen, Gwen mengetuk pintunya dan keluarlah seorang gadis kecil yang sangat cantik mirip dengan Gwen.
Gwen berjongkok dengan masih berada diluar. Gadis kecil yang tak lain adalah adiknya Gwen tersenyum menggemaskan.
Gadis kecil :Gwen, siapa dia?
Gwen Arghalarsson
Gwen Arghalarsson
*tersenyum dan menggendong gadis kecil itu Dia temanku. Ayo perkenalkan namamu tuan putri
Zayn yang sudah terlihat gemas, memang Zayn adalah tipe yang dingin namun dia juga penyayang anak kecil.
Zayn Georgino
Zayn Georgino
Hey, gadis cantik. Siapa namamu?
Nina
Nina
*Tersenyum Nina, kau siapa?
Zayn Georgino
Zayn Georgino
Zayn
Nina
Nina
*Menganggukkan kepalanya
Zayn Georgino
Zayn Georgino
Dia mirip sekali denganmu Gwen, dia siapa?
Gwen Arghalarsson
Gwen Arghalarsson
*Terkekeh Dia adikku
Zayn Georgino
Zayn Georgino
Pantas saja sangat mirip
Gwen Arghalarsson
Gwen Arghalarsson
Kita masuk
Nina tiba-tiba saja meronta ingin turun dan alhasil Gwen pun menurunkan Nina, dan Nina dengan cepat meraih tangan Zayn dan menariknya kedalam.
Mereka masuk dan Nina tak henti-hentinya menarik tangan Zayn untuk mengikutinya.
Nina
Nina
This is my prince! *teriaknya yang lari kedalam ruang makan yang disana sudah berkumpul semua
Gwen menggelengkan kepalanya, namun dia tersenyum saat Zayn menggendong Nina dan mencium pipinya.
Kedua orang tua Gwen menatap heran kepada Zayn, Gwen duduk dihadapan mereka.
???
???
Siapa pangeranmu sayang?
Nina
Nina
Ini pangeranku, Zayn. Tapi dia juga kekasih Gwen
Gwen membulatkan matanya, bagaimana bisa seorang anak kecil mengatakan hal itu. Kedua orang tuanya menatap Gwen dengan tatapan bertanya. Zayn sudah duduk disamping Gwen.
Gwen Arghalarsson
Gwen Arghalarsson
No Mom, Dad. He not my lover
Kedua orang tuanya mengangguk mengiyakan, namun pada dasarnya mereka senang jika memang benar Zayn adalah kekasih Gwen. Dan itu pun harapan Zayn.
???
???
Siapa namamu?
Zayn Georgino
Zayn Georgino
*Mengangguk sopan Aku Zayn, Zayn Georgino
Aaric //Dad
Aaric //Dad
*Mengangguk Aku Aaric dan ini istriku Heilley, kami orang tuanya Gwen.
Zayn Georgino
Zayn Georgino
Oh senang bertemu dengan kalian
Setelah Harry datang mereka pun mulai menyantap makanannya, dengan sesekali menceritakan masa kecil Gwen kepada Zayn, sebenarnya Gwen tidak masalah jika semua itu harus ayah dan ibunya serta kakaknya bicarakan kepada Zayn karena memang masa kecilnya bahagia dan tidak ada yang bermasalah menurutnya namun tetap saja Zayn itu siapa, mengapa dia perlu tahu tentang masa kecilnya.
•••
Satu bulan telah berlalu
Hari ini Gwen tidak masuk kerja karena sejak kemarin malam dia sangat lemas juga kepalanya selalu saja terasa sakit dan pandangannya mengabur karena semalam dia keluar apartemen ketika salju sedang turun dengan deras.
Gwen menutup tubuhnya dengan selimut tebal, dia memijat pelipisnya dan sesekali meracaukan nama Zayn dengan tidak jelas. Entah kenapa namun dia terus saja memikirkan pria yang entah kemana dia selama ini.
Zayn duduk diruang meeting matanya terus mencari seseorang ketika semua karyawan memasuki ruangan tersebut, ya Gwen yang dia cari. Namun dia sama sekali tak menemukan Gwen. Dia menghela napas, dia sangat merindukan Gwen.
Disini dia yang menjauhi Gwen karena dia ingin mencari tahu kebenaran mengenai perasaannya sendiri, dia ragu jika dia mencintai Gwen namun saat dia menjauhi Gwen serasa dia kehilangan hidupnya, hidupnya terasa kosong sehingga dia selalu melampiaskan kegalauannya kepada wanita lain yang sering dia bawa keruangannya dikantor.
Setelah rapat selesai Zayn menahan Jane,
Jane
Jane
Iya tuan?
Zayn Georgino
Zayn Georgino
Apa kau tahu Gwen kemana?
Jane
Jane
Oh Gwen, dia tidak masuk tuan. Dia cuti sakit
Zayn tertegun, baru kali ini dia mendengar Gwen sakit.
Zayn Georgino
Zayn Georgino
Baiklah terima kasih, kau boleh pergi
Jane
Jane
Saya permisi *melenggang pergi
Zayn pun melenggang pergi memasuki lift dan dia masuk kedalam mobil setelah dia berada diparkiran.
Dia melajukan mobilnya menuju apartemen Gwen, dia sangat khawatir terjadi sesuatu kepada gadis yang dia cintai, terlebih mengingat Gwen tinggal sendiri.
Tak butuh waktu lama untuk Zayn sampai diapartemen Gwen, dia langsung saja memarkirkan mobilnya dan masuk kedalam lift dan tak lama dari itu dia sudah berada didepan apartemen Gwen, dia menekan beberapa digit kode untuk membuka pintu tersebut, ya dia mengetahuinya karena rupanya Gwen tidak mengganti password aapartemennya sejak Zayn membenarkannya tempo lalu.
Dengan cepat Zayn menaiki anak tangga dan masuk kedalam kamar Gwen, dia tertegun saat melihat Gwen yang terbaring lemah diatas ranjangnya dengan wajah yang memucat.
Gwen yang mendengar derap langkah kaki dikamarnya langsung saja membuka matanya dan tercengang saat melihat sosok Zayn berada dikamarnya.
Gwen Arghalarsson
Gwen Arghalarsson
Zayn?
Zayn Georgino
Zayn Georgino
Kau sakit Gwen?
Gwen berusaha untuk duduk dan itu pun dibantu oleh Zayn, dia menyandarkan punggungnya disandaran ranjang, dia tatap wajah Zayn yang menyiratkan kekhawatiran disana.
Zayn Georgino
Zayn Georgino
Answer me
Gwen Arghalarsson
Gwen Arghalarsson
*Menghela napas I'm fine, don't worry
Zayn mengeluarkan ponselnya didalam saku laku menghubungi seseorang tepatnya dokter pribadinya agar datang keapartemen Gwen.
Gwen dengan cepat beranjak dari ranjangnya dan berlari menuju kamar mandi saat dirasa dia kembali mual, Zayn mengikutinya, dia memijat pelan tengkuk Gwen.
Zayn Georgino
Zayn Georgino
Sebenarnya kau kenapa, mengapa seperti ini?
Gwen mengusap mulutnya dengan tangan yang sudah dia basahi dengan air. Dia membalikkan tubuhnya dan menatap Zayn.
Gwen Arghalarsson
Gwen Arghalarsson
Sudah kubilang aku tak apa Zayn
Dia tercengang saat Zayn tiba-tiba memeluknya, dia diam membeku.
Zayn Georgino
Zayn Georgino
Aku merindukanmu Gwen...
Zayn Georgino
Zayn Georgino
Aku sangat mengkhawatirkanmu, apalagi kondisimu seperti ini. Wajahmu pucat dan tubuhmu panas
Gwen memejamkan matanya, tiba-tiba saja hatinya seolah disayat pisau tajam karena mengingat berapa banyak wanita yang Zayn bawa kekantor.
Gwen Arghalarsson
Gwen Arghalarsson
Apa dia sudah bosan pada wanita-wanitanya sehingga dia kembali mendekatiku? *batinnya
Zayn melepaskan pelukannya saat dirasa Gwen tak membalas pelukannya, dia tatap wajah Gwen.
Zayn Georgino
Zayn Georgino
Jangan berpikiran yang tidak-tidak Gwen
Gwen menjauhkan dirinya dari Zayn lalu berjalan perlahan keluar kamar mandi dan kembali duduk diranjangnya dengan selimut yang kembali menutupi tubuhnya, karena meskipun dia memakai celana panjang serta kaus panjang namun tetap saja dia merasa kedinginan.
Zayn keluar dari kamar Gwen dan bergegas menuju dapur untuk membuat teh hangat untuk Gwen, setelahnya dia kembali kekamar Gwen.
Zayn Georgino
Zayn Georgino
Ini minumlah agar tubuhnmu sedikit mendingan
Gwen mengerutkan dahinya karena merasa heran dengan perlakuan Zayn kepadanya namun dia pun menerima gelas berisikan teh itu. Lalu dia sedikit meminumnya. Zayn turun ke lantai satu karena terdengar bel,ternyata seorang dokter yang datang.
Mereka kembali kekamar Gwen dan dokter itu mulai memeriksa Gwen ternyata Gwen hanya masuk angin biasa dan hanya butuh istirahat dan makan yang teratur.Dokter itu pun pergi meninggalkan apartemen Gwen, dan kini hanya ada Gwen dan Zayn saja disana.
Zayn menyelipkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah cantik Gwen kebelakang telinganya,
Zayn Georgino
Zayn Georgino
Gwen
Gwen Arghalarsson
Gwen Arghalarsson
Ya?
Zayn Georgino
Zayn Georgino
I wanna to tell you something
Gwen Arghalarsson
Gwen Arghalarsson
*Menatap Zayn dengan serius Yes I listen to you
Zayn Georgino
Zayn Georgino
Begini, entah ini waktu yang tepat atau tidak
Zayn Georgino
Zayn Georgino
Tapi aku tak lagi punya waktu untuk menunggu lebih lama, selama aku jauh darimu aku sangat-sangat kehilanganmu
Zayn Georgino
Zayn Georgino
Aku selama ini menjauhimu karena ingin tahu, aku ragu dengan perasaanku sendiri namun sekarang aku sadar, aku mencintaimu Gwen..
Gwen terdiam, dia sungguh tak menyangka namun jantungnya kini berdetak dua kali lebih cepat. Dia dapat menetralisir semuanya, dia tiba-tiba saja terkekeh lemah.
Gwen Arghalarsson
Gwen Arghalarsson
Kau pandai sekali berakting
Zayn mengerutkan dahinya, dia menangkup kedua sisi wajah Gwen,
Zayn Georgino
Zayn Georgino
Gwen, lihat aku. Aku serius tentang ini
Gwen Arghalarsson
Gwen Arghalarsson
*Menggelengkan kepalanya Tidak. Kau...
Gwen Arghalarsson
Gwen Arghalarsson
*Menghela napas ... Kau jangan mempermainkanku Zayn, kau tahu keadaanku sekarang sedang tidak memungkinkan untuk bercanda
Zayn terus menangkup wajah Gwen, dia terus menatapnya dengan tatapan yang memang benar-benar serius.
Zayn Georgino
Zayn Georgino
I don't was joking Gwen. Lihat aku,apa aku tengah bercanda? Apa aku tertawa? Tidak bukan
Zayn Georgino
Zayn Georgino
Coba buka hatimu, kau jangan membangun pertahan seperti ini
Zayn Georgino
Zayn Georgino
Apa yang membuatmu ragu padaku?
Gwen Arghalarsson
Gwen Arghalarsson
I scared
Zayn Georgino
Zayn Georgino
Apa kau tak mencintaiku?
Gwen Arghalarsson
Gwen Arghalarsson
*Memejamkan matanya lalu kembali menatap Zayn yang masih menatapnya Aku mencintaimu tapi...
Gwen Arghalarsson
Gwen Arghalarsson
Aku takut, wanita yang kau bawa keruanganmu... Itu...
Zayn Georgino
Zayn Georgino
Mereka hanya pelampiasanku Gwen, aku sedang ingin bertemu dan merindukanmu jadi aku memilih melakukan itu semua
Gwen Arghalarsson
Gwen Arghalarsson
Lalu sekarang
Zayn Georgino
Zayn Georgino
Aku tidak akan membutuhkan mereka lagi karena gadis yang ku cintai sudah ada dihadapanku
Gwen menatap lurus, dia bingung harus melakukan apa.
Zayn Georgino
Zayn Georgino
Gwen, aku mencintaimu.. Kau bersedia menjadi kekasihku?
Gwen kembali menatap Zayn, berusaha mencari kebohongan disana namun dia tidak menemukannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!