Pintu lemari es terbuka lebar. Posisi kotak berisi makanan dan cemilan tak lagi beraturan. Sayur-mayur berserakan di lantai. Peri hutan itu sibuk mengamati satu persatu minuman kaleng.
Clara
Kak, Forena!
Peri Hutan (FORENA)
Iya!
Clara
Kenapa jadi berantakan begini?
Peri Hutan (FORENA)
Di sini banyak makanan!
Clara
Iya, kalau berantakan... Kakakku nanti bisa marah!
Peri Hutan (FORENA)
Marah?
Clara
Iya, bi Sany lagi pulang kampung. Enggak ada yang beresin rumah!
Peri Hutan (FORENA)
Biar aku yang bereskan!
Clara
Benarkah?
Peri Hutan (FORENA)
Iya... lihat ini!
Peri Hutan (FORENA)
Hulala... hule hule... hula hula!
Seketika lemari es itu kembali rapi seperti sedia kala.
Clara
Wuah! Keren sekali...! Kakak benaran seorang peri?
Gadis cantik itu mengangguk sambil tersenyum.
Clara
Wuah! Nanti saja mantra-mantra. Ayo kita makan dulu, aku lapar sekali!
Peri Hutan (FORENA)
Apa itu?
Forena merasa heran dengan makanan yang ada di piring Clara.
Clara
Ini namanya nasi goreng! Coba cicipi...
Forena menyodorkan tanganya.
Clara
Pakai piring, kak!
Peri Hutan (FORENA)
Piring? di rumahku juga ada piring...
Clara
Sama dong, Kak! He he he....
Peri Hutan (FORENA)
Emmm... Nazi Goreng ini enak sekali!
Clara
Nasi, Kak... bukan nazi!
Peri Hutan (FORENA)
Iya! Ni- na...na-ni si. Naszi...
Clara
Nah, cakep!
Setelah menikmati makan malam, keduanya menuju ruang tengah. Sebuah televisi tipis seukuran papan tulis menempati ruangan itu, di depannya ada sofa cokelat yang empuk menjadi tempat memanjakan diri saat menonton.
Comments
Renne
jadi pengen ketemu peri juga nih
2020-10-04
2
Mei Shin Manalu
Okee deh... Jejak 5 like udh mendarat... Semangat updatenya... Nnti aku mmpir lagi untuk bca kelanjutan cerita ini... 😗
Datang dan kasih feedback juga ke novelku ya... Danke ♥️
2020-09-29
1
Cahya
Semangat
2020-09-27
2