Dengan cepat tangan Robbin meraih jemari lentik peri hutan itu.
Peri Hutan (Zhamy)
Mau kemana kalian?
Peri hutan ungu berteriak keras semakin marah.
Peri Hutan (FORENA)
Hulala... hule hule hula hula...!
Setelah merapalkan mantra, seketika Forena dan Robbin menghilang.
Peri Hutan (Zhamy)
Anak itu keterlaluan!
Dua makhluk mendarat pada tumpukan jerami kering. Sapi-sapi yang sedang melahap makananya seketika mundur, merasa tidak aman dengan keberadaan Forena dan Robbin.
Robbin
Shit! Apa-apaan ini?
Peri Hutan (FORENA)
Maaf, pendaratan meleset!
Keduanya berusaha bangun dan keluar dari tumpukan pakan ternak. Entah di daerah mana mereka saat ini. Hanya ada puluhan ekor sapi dan sebuah gubuk kecil di kejauhan sana.
Robbin
Di mana kita?
Peri Hutan (FORENA)
Aku tidak tahu!
Robbin
Kakakmu ke mana?
Peri Hutan (FORENA)
Di hutan, semua peri hutan tidak bisa keluar dari sana. Kecuali sayapnya hilang. Seperti aku!
Atau sudah memiliki kalung permata.
Ujar wanita berambut panjang itu sambil mengibas-ngibas gaun hijaunya. Ada banyak jerami yang menempel.
Robbin
Maaf, itu kesalahanku!
Peri Hutan (FORENA)
Lupakan saja! Sebenarnya aku penasaran dengan dunia manusia!
Robbin
Penasaran? Kamu, tahu dari mana tentang manusia?
Peri Hutan (FORENA)
Dulu, kakakku pernah hidup di dunia kalian selama tiga hari....
Robbin
Sayapnya hilang juga?
Peri Hutan (FORENA)
Iya! Kakakku bercerita banyak hal tentang manusia.
Robbin
Bagaimana cara dia kembali ke hutan?
Peri Hutan (FORENA)
Seseorang yang menemukan dia, berbaik hati menolongnya.
Robbin
Caranya bagaimana, supaya aku bisa menolongmu?!
Peri Hutan (FORENA)
Nanti saja, aku bahkan belum melihat rumahmu.
Robbin dan Forena terus berjalan menyusuri kandang sapi yang ukurannya sekitar dua hektar lebih. Sejauh mata memandang hamparan rumput hijau bagai karpet yang digelar.
Robbin
Baiklah!
Peri Hutan (FORENA)
Coba lihat di sana!
Forena menunjuk ke arah gubuk. Seorang lelaki tua memakai topi fedora berjalan ke arah mereka.
Robbin
Ayo kita ke sana!
Kedua makhluk berbeda alam itu berlarian kecil. Forena mengangkat kedua sisi gaunnya yang panjang, tampak anggun ketika hembusan angin yang kencang meniup helai rambut indahnya.
Peri Hutan (FORENA)
Hoiiiii!
Robbin
Sstttttt! Jangan teriak seperti itu!
Peri Hutan (FORENA)
Kenapa?
Robbin
Tidak sopan!
Peri Hutan (FORENA)
Sopan?
Robbin
Iya, tidak beradab.
Jarak mereka semakin dekat dengan lelaki tua yang sepertinya pemilik gubuk
Lelaki tua yang membawa sebuah ember terhenti, ia menatap Robbin dan Forena bergantian.
Peternak Sapi
Kalian siapa?
Peri Hutan (FORENA)
Aku Per--
Peri Hutan (FORENA)
Auh!
Robbin menginjak kaki Forena dengan sepatunya.
Robbin
Kenalkan, Pak! Aku Robbin dan ini istriku Forena.
Robbin menjabat tangan lelaki tua itu
Peternak Sapi
Sedang apa kalian di sini?
Robbin
Tadinya mencari spot foto yang menarik, karena berjalan terlalu jauh, kami kesasar di sini!
Peri Hutan (FORENA)
Iya!
Robbin
Peternakan ini milik, Bapak?
Peternak Sapi
Iya, ini milik saya dan tinggal sendiri di sini. Keluargaku di kota, setiap akhir pekan baru bisa balik. Sebentar sore berangkat lagi ke sana.
Robbin
Benar, Pak? Kami boleh ikut?
Peri Hutan (FORENA)
Iya, Pak!
Robbin
Sttttt!
Peternak Sapi
Iya boleh sekali, ayo istirahat dulu di gubuk saya!
Robbin
Iya... terima kasih, Pak!
Lelaki tua itu mengantar Robbin dan Forena ke tempat ia tinggal.
Saat pintu terbuka sebuah tikar tergelar menyambut kedatangan mereka. Forena dan Robbin segera masuk mengikuti pria tua itu untuk melepas penat.
Robbin
Pak, tidak usah repot-repot! Kami bawa makanan sendiri
Cegah Robbin ketika peternak sapi itu baru saja menuju belakang.
Peternak Sapi
Oh, iya. Kalau begitu istirahat lah!
Robbin
Iya... terima kasih, Pak!
Hanya ada Robbin dan Forena di gubuk tua yang reot itu. Atap dan dindingnya terbuat dari dari rumbia. Namun, cukup nyaman untuk mengusir lelah dan sengatan matahari di luar yang sangat terik.
Robbin membuka ransel besarnya. Ia mengeluarkan sebotol air dan beberapa potong roti.
Robbin
Makan lah! kalau suka.
Peri Hutan (FORENA)
Ini apa?
Robbin
Itu namanya roti!
Peri hutan menggigit roti perlahan-lahan.
Peri Hutan (FORENA)
Emmm... ini enak sekali! Membuatnya pakai mantra apa?
Peri Hutan (FORENA)
Ajari aku!
Robbin
Makanlah! Nanti aku ajari
Peri hutan bertubuh semampai itu menghabiskan sepuluh potong roti. Sedangkan Robbin hanya kebagian satu buah. Setelah perut mereka kenyang, keduanya tertidur pulas.
Comments
Arnelita Cica
bagus pemandangannya.saya suka
2020-10-25
0
Rahasia dong
semangat ya
2020-10-06
2
chya
roubbin 😭
2020-10-04
1