3 Keluar Dari Hutan Bayangan: Menemukan Kultivator Pertama

Dengan satu putaran ringan, Wu Shen menggeser kakinya di atas tanah, menciptakan arus pergerakan yang menyerupai tarian air.

Tangan kirinya terangkat, membelokkan serangan serigala pertama, sementara tangan kanannya mendorong dengan lembut—bukan untuk menangkis, melainkan untuk mengalihkan momentum mereka.

Dalam sekejap, tekanan udara di sekitar Wu Shen berubah. Seolah-olah ada gaya tak kasat mata yang menarik segala sesuatu ke pusat pusaran itu.

"Sekarang!"

BOOOM!!

Ledakan energi tersembunyi meletus dari gerakan sederhana itu. Serigala pertama, yang kehilangan keseimbangan, langsung berputar di udara sebelum tubuhnya terbanting ke tanah dengan keras, tulang-tulangnya remuk akibat benturan luar biasa.

Serigala kedua, yang masih mencoba menerkam dari sisi lain, malah terseret ke dalam arus pergerakan Wu Shen.

Dengan satu dorongan kecil menggunakan Chi lemah dalam tubuhnya, ia memusatkan titik serangannya pada bagian leher serigala. Energi tersembunyi dari pusaran gerakannya langsung menyalurkan daya hancur ke titik vital musuh.

CRACK!

Serigala itu tidak sempat mengeluarkan suara kesakitan sebelum tubuhnya kehilangan nyawa.

Dalam hitungan detik, tiga serigala putih telah tewas di tangan Wu Shen.

Ia berdiri tegak di antara mayat-mayat beast itu, menarik napas panjang untuk menenangkan denyut Chi di tubuhnya yang masih belum stabil.

Meski energi yang ia miliki belum cukup untuk menggunakan teknik tingkat tinggi, keahlian bela dirinya sudah cukup untuk menebus kekurangan itu.

Wu Shen menunduk, melihat telapak tangannya sendiri yang sedikit gemetar. Bukan karena takut, tetapi karena tubuh ini masih belum terbiasa dengan intensitas pertarungan semacam itu.

"Aku masih terlalu lemah..."

Namun, ada sesuatu yang membuatnya tersenyum kecil. Dalam pertarungan singkat ini, ia bisa merasakan peningkatan yang signifikan. Sebelumnya, tubuhnya hanya berada di tingkat Murid Bela Diri tingkat 2. Tapi sekarang...

Wu Shen menutup matanya sejenak, merasakan perubahan di dalam inti Chi miliknya.

"Murid Bela Diri tingkat 8, huh? Cukup cepat juga."

Di dunia ini, seorang seniman bela diri memiliki jalannya tersendiri dalam mengasah kekuatan mereka. Mereka tidak berkultivasi seperti para kultivator, melainkan murni mengandalkan energi internal melalui latihan dan pertempuran nyata.

Ranah seniman bela diri yang ia ciptakan dulu terdiri dari:

Murid Bela Diri (1-9) Pendekar Bela Diri (1-9) Ahli Bela Diri (1-9) Master Bela Diri (1-9) Jenderal Bela Diri (1-9) Raja Bela Diri (1-9) Kaisar Bela Diri (1-9) Dewa Bela Diri (1-9)

Di kehidupan sebelumnya, Wu Shen telah mencapai puncak tertinggi sebagai Dewa Bela Diri. Di eranya, ia adalah satu-satunya orang yang pernah mencapai tingkat itu, sehingga tak ada yang bisa menandingi kejayaannya.

Namun, ia tidak pernah menganggap ranah sebagai batasan pasti dari kekuatan seseorang.

"Aku sendiri yang menciptakan sistem ini, jadi aku tahu bahwa batasan hanyalah ilusi bagi mereka yang takut berkembang."

Wu Shen melirik mayat beast di hadapannya. Meskipun saat ini ia berada di tubuh yang lemah, dasar-dasar bela diri yang ia miliki tetap sempurna. Ia hanya butuh waktu—dan banyak pertempuran—untuk membangun kembali kekuatannya.

Dan Sekte Phoenix...

Wu Shen mengepalkan tinjunya.

"Sudah lama aku mati. Apa yang telah mereka lakukan pada seni bela diri yang dulu kuajarkan?"

Tatapannya penuh dengan tekad.

Wu Shen menarik napas dalam, lalu berbalik meninggalkan tempat itu. Ini baru permulaan.

"Sekte Phoenix, bersiaplah. Aku akan mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi milikku."

...

Hutan Bayangan selalu hidup dalam kegelapan pekat, bahkan ketika bulan bersinar terang di langit. Pepohonan raksasa dengan akar menjalar menciptakan bayang-bayang menakutkan.

Suara gemeretak ranting patah, desiran angin yang membelai dedaunan, dan sesekali lolongan beast di kejauhan menjadikan tempat ini tak ubahnya kuburan bagi mereka yang lengah.

Wu Shen berjalan dengan hati-hati, tubuhnya masih beradaptasi dengan kondisi barunya. Dengan energi yang terbatas, ia harus menghemat kekuatannya, hanya bertarung jika diperlukan. Namun, keluar dari Hutan Bayangan bukanlah tugas mudah.

Tempat ini adalah rumah bagi berbagai beast buas yang mengintai dalam kegelapan, menunggu mangsa yang cukup bodoh untuk tersesat.

Dan sayangnya, Wu Shen adalah satu-satunya manusia di area dalam Hutan Bayangan.

"Tch, seperti dugaanku, mereka terus berdatangan."

Dari sela-sela pepohonan, sesosok bayangan muncul dengan mata bersinar. Beast peringkat dua dan tiga terus bermunculan, tertarik oleh aroma darah dari serigala putih yang baru saja ia bunuh. Wu Shen tetap tenang. Beast tingkat ini bukan ancaman besar baginya.

Satu serigala hitam melompat dari balik semak, menerjang dengan taring terhunus. Wu Shen menggeser tubuhnya sedikit ke samping dan menyambut serangan itu dengan satu pukulan telak ke rahangnya. Beast itu langsung terpelanting ke belakang, menghantam batang pohon sebelum terkapar tak bergerak.

Dari arah lain, dua beast menyerbu bersamaan—seekor beruang hutan dengan tubuh penuh luka lama dan seekor kucing bayangan yang bergerak cepat dalam kegelapan.

Wu Shen merendahkan tubuhnya, bersiap.

"Seni Naga Laut: Naga Menyentuh Bumi."

Telapak tangannya menghantam tanah, dan dalam sekejap, energi Chi yang tersisa mengalir melalui tanah di bawahnya. Ledakan kecil terjadi tepat di bawah kaki beruang itu, membuatnya kehilangan keseimbangan.

Dalam sekejap mata, Wu Shen melompat dan menendang ke bawah, menghantam kepala beast besar itu dengan tumitnya.

Sementara itu, kucing bayangan mencoba menerkamnya dari belakang. Wu Shen berbalik cepat dan menangkap lehernya dengan satu tangan sebelum menghantamkannya ke tanah.

Suasana kembali tenang, hanya suara angin yang berdesir di antara pepohonan. Wu Shen menarik napas dalam, merasakan denyut energi di tubuhnya.

"Aku harus lebih berhati-hati... beast tingkat empat akan lebih sulit ditangani."

Dan seolah mengabulkan firasatnya, udara di sekitarnya tiba-tiba berubah.

Dari kejauhan, terdengar suara gemuruh langkah berat. Wu Shen menoleh, matanya menyipit tajam. Dari dalam kabut, sosok besar mulai terlihat—seekor Banteng Besi Hitam, beast tingkat empat dengan tubuh sebesar rumah, kulit sekeras baja, dan kekuatan penghancur yang cukup untuk meratakan pohon-pohon di sekitarnya.

"Sial... ini bisa merepotkan."

Wu Shen meregangkan otot-ototnya, bersiap menghadapi pertarungan yang lebih serius.

Pertarungan melawan beast tingkat empat jauh lebih sulit. Banteng Besi Hitam memiliki pertahanan yang luar biasa, dan serangannya yang liar memaksa Wu Shen untuk terus menghindar.

Setelah beberapa kali benturan dan manuver yang cermat, akhirnya Wu Shen berhasil menanamkan serangan pada titik lemah di bawah rahang beast itu, membuatnya tumbang dengan napas tersengal.

Wu Shen berdiri di atas tubuh beast tersebut, napasnya memburu.

"Aku tidak bisa terus seperti ini... Aku butuh tempat untuk beristirahat dan memulihkan Chi milikku."

Dengan tubuh yang sedikit kelelahan, Wu Shen kembali melanjutkan perjalanan, bergerak lebih cepat menuju pinggiran hutan.

Saat hampir mencapai batas pinggiran hutan, angin tiba-tiba membawa sesuatu yang aneh—bau logam dingin dan darah segar.

Suara samar juga mulai terdengar—bukan suara beast, melainkan benturan keras dan teriakan manusia.

Wu Shen berhenti sejenak, menyipitkan matanya. "Sebuah pertarungan?" gumamnya.

Ia bisa merasakan energi spiritual yang kuat di kejauhan. Setelah beberapa saat berpikir, ia akhirnya memutuskan untuk mendekat dan mengamati dari tempat tersembunyi.

Wu Shen melompat ke atas pohon besar dan bergerak tanpa suara, mendekati sumber suara pertarungan itu. Sesampainya di lokasi, matanya menyipit tajam.

Di bawahnya, sebuah pertarungan yang tidak adil sedang terjadi.

Seorang wanita dikelilingi oleh beberapa pria bertampang sangar. Jubah mereka menunjukkan identitas mereka sebagai kultivator, bukan seniman bela diri seperti Wu Shen.

"Kultivator, ya?"

Mata Wu Shen mengamati situasi dengan cermat. Wanita itu tampak terluka, tetapi matanya masih menyala dengan perlawanan.

Sementara itu, para pria yang mengelilinginya tersenyum penuh kesenangan, seolah yakin bahwa mangsa mereka tidak akan bisa kabur.

Terpopuler

Comments

kute

kute

yg pertama , harus tamat thor

2025-04-01

2

Nanik S

Nanik S

Cerita ini mulai bagus

2025-04-25

0

y@y@

y@y@

👍🏿🌟👍🏻🌟👍🏿

2025-04-14

0

lihat semua
Episodes
1 1 Kembalinya Dewa Beladiri: Wusheng
2 2 Longhun Tunqi: Teknik Jiwa Naga Pelahap Qi
3 3 Keluar Dari Hutan Bayangan: Menemukan Kultivator Pertama
4 4 Wu Shen Melawan Kelompok Pembunuh Bayaran
5 5 Kultivasi Dan Seni Beladiri: Ketika Dua Kekuatan Saling Bekerjasama
6 6 Kegelisahan Seorang Ibu di Pagi Hari: Sekte Phoenix
7 7 Mawar Putih dan Phoenix Api: Dua Hati Yang Berbeda
8 8 Tugas Yang Mustahil: Demi Mendapat Pengakuan Keluarga
9 9 Kembalinya Wu Shen Ke Sekte Phoenix: Keluarga Kecil
10 10 Negosiasi: Niat Patriak Wu Chengfeng Yang Sulit Ditebak
11 11 Kepintaran Wu Guan: Perpisahan Dengan Lin Shuelan
12 12 Mempermalukan Guru Ye Jiang di Depan Semua Murid
13 13 Kedatangan Penatua Mu Liehan: Hukuman Yang Menyenangkan
14 14 Teknik Longhun Tunqi: Menerobos Ranah Pejuang Beladiri
15 15 Ancaman Mu Xie: Suasana Keluarga Wu Yang Hangat
16 16 Misi Menyingkirkan Bandit: Kelompok Taring Phoenix
17 17 Pemburu Tua Lung: Jejak Bandit di Hutan Kemarau
18 18 Kelompok Taring Phoenix: Pertarungan di Dalam Goa
19 19 Gong Cheng: Sang Mantan Jenderal Kerajaan Yang Berkhianat
20 20 Kombinasi Dua Aliran: Naga Laut dan Naga Petir
21 21 Petir Yang Menari, Api Yang Mengamuk: Akhir Pertarungan Melawan Gong Cheng
22 22 Interogasi Yang Menegangkan: Kebohongan Untuk Kebaikan
23 23 Akhir Interogasi: Kedatangan Utusan Sekte Mawar Putih
24 24 Malam Penyambutan: Perang Dengan Sentuhan Rasa Manis
25 25 Penghinaan Terselubung Wu Chengfeng: Tekanan Sebelum Negosiasi
26 26 Ketegangan di Ruang Negosiasi: Niat Licik Wu Chengfeng
27 27 Solusi Terbaik: Wu Guan Menunjukkan Taringnya
28 28 Dekrit Harmoni Langit: Niat Buruk Wu Chengfeng
29 29 Malam Yang Tenang: Kamar Lin Shuelan
30 30 Perpisahan Di Pagi Hari: Sikap Jing Hun Yang Aneh
31 31 Di Balik Luka: Kehangatan Anggota Taring Phoenix
32 32 Pertunjukan Sirkus Yang Tidak Lucu: Ejekan Ye Jiang
Episodes

Updated 32 Episodes

1
1 Kembalinya Dewa Beladiri: Wusheng
2
2 Longhun Tunqi: Teknik Jiwa Naga Pelahap Qi
3
3 Keluar Dari Hutan Bayangan: Menemukan Kultivator Pertama
4
4 Wu Shen Melawan Kelompok Pembunuh Bayaran
5
5 Kultivasi Dan Seni Beladiri: Ketika Dua Kekuatan Saling Bekerjasama
6
6 Kegelisahan Seorang Ibu di Pagi Hari: Sekte Phoenix
7
7 Mawar Putih dan Phoenix Api: Dua Hati Yang Berbeda
8
8 Tugas Yang Mustahil: Demi Mendapat Pengakuan Keluarga
9
9 Kembalinya Wu Shen Ke Sekte Phoenix: Keluarga Kecil
10
10 Negosiasi: Niat Patriak Wu Chengfeng Yang Sulit Ditebak
11
11 Kepintaran Wu Guan: Perpisahan Dengan Lin Shuelan
12
12 Mempermalukan Guru Ye Jiang di Depan Semua Murid
13
13 Kedatangan Penatua Mu Liehan: Hukuman Yang Menyenangkan
14
14 Teknik Longhun Tunqi: Menerobos Ranah Pejuang Beladiri
15
15 Ancaman Mu Xie: Suasana Keluarga Wu Yang Hangat
16
16 Misi Menyingkirkan Bandit: Kelompok Taring Phoenix
17
17 Pemburu Tua Lung: Jejak Bandit di Hutan Kemarau
18
18 Kelompok Taring Phoenix: Pertarungan di Dalam Goa
19
19 Gong Cheng: Sang Mantan Jenderal Kerajaan Yang Berkhianat
20
20 Kombinasi Dua Aliran: Naga Laut dan Naga Petir
21
21 Petir Yang Menari, Api Yang Mengamuk: Akhir Pertarungan Melawan Gong Cheng
22
22 Interogasi Yang Menegangkan: Kebohongan Untuk Kebaikan
23
23 Akhir Interogasi: Kedatangan Utusan Sekte Mawar Putih
24
24 Malam Penyambutan: Perang Dengan Sentuhan Rasa Manis
25
25 Penghinaan Terselubung Wu Chengfeng: Tekanan Sebelum Negosiasi
26
26 Ketegangan di Ruang Negosiasi: Niat Licik Wu Chengfeng
27
27 Solusi Terbaik: Wu Guan Menunjukkan Taringnya
28
28 Dekrit Harmoni Langit: Niat Buruk Wu Chengfeng
29
29 Malam Yang Tenang: Kamar Lin Shuelan
30
30 Perpisahan Di Pagi Hari: Sikap Jing Hun Yang Aneh
31
31 Di Balik Luka: Kehangatan Anggota Taring Phoenix
32
32 Pertunjukan Sirkus Yang Tidak Lucu: Ejekan Ye Jiang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!