Kembalinya Dewa Beladiri

Kembalinya Dewa Beladiri

1 Kembalinya Dewa Beladiri: Wusheng (ARC 1)

Di Benua Tianlong, tempat di mana para kultivator menganggap kekuatan spiritual sebagai jalan tertinggi, ada satu sosok yang menentang pemahaman itu dan mengubah sejarah selamanya.

Wusheng, Sang Dewa Beladiri, adalah seorang pria yang tidak hanya menguasai setiap bentuk seni beladiri, tetapi juga menciptakan hampir seluruh aliran yang ada di dunia itu.

Ia bukan sekadar petarung, tetapi juga seorang filsuf pergerakan, pencipta teknik, dan guru bagi mereka yang ingin menapaki jalan menuju kekuatan sejati.

Dalam satu ayunan tangan, ia dapat merobohkan gunung. Dalam satu tarikan napas, ia mampu mengendalikan aliran udara di sekelilingnya. Para kultivator menganggapnya sebagai mitos, tetapi mereka yang pernah melihatnya bertarung tahu bahwa ia adalah kenyataan yang lebih menakutkan daripada legenda mana pun.

Di bawah bimbingannya, ribuan murid dari berbagai penjuru benua berkumpul untuk belajar. Para petarung yang dulunya dianggap liar dan kasar kini berdiri sejajar dengan kultivator tertinggi. Ia membuktikan bahwa tubuh manusia adalah senjata terhebat, bahwa beladiri bukan hanya sekadar gerakan, tetapi juga jalan menuju keabadian.

Namun, kejayaan Wusheng tidak selalu membawa kemakmuran. Ketika Benua Tianlong diserang oleh pasukan kerajaan luar yang dipimpin oleh seorang tiran dengan kekuatan spiritual tak tertandingi, hanya Wusheng yang mampu menghadapinya secara langsung.

Dari puncak Gunung Phoenix, Wusheng menatap medan perang yang dipenuhi musuh.

Dengan satu langkah besar, ia melompat ke tengah pertempuran, siap membuktikan sekali lagi bahwa seni beladiri adalah jalan yang sejati—bahkan di hadapan kehancuran.

Pada akhirnya, kisah hidup Wusheng berakhir dengan penuh kebanggaan. Hingga kini, namanya tetap dikenang sebagai pelopor seni beladiri sejati.

...

Hutan Bayangan

Di pinggiran Kerajaan Shoushen, terdapat sebuah hutan yang dikenal sebagai Hutan Bayangan. Tempat itu selalu diselimuti kegelapan. Bahkan di siang hari bolong, cahaya matahari seolah enggan menembus dedaunan lebat yang menjulang tinggi, menciptakan suasana misterius dan menakutkan.

Di tengah hutan itu, di atas tanah berlumpur yang dingin, seorang anak berusia sekitar enam belas tahun terbaring lemah.

Anak itu perlahan membuka matanya yang berwarna hijau gelap. Rambutnya yang hitam legam basah oleh hujan yang baru saja reda. Pakaiannya sederhana, terbuat dari kain kasar yang sudah lusuh.

Ia mencoba menggerakkan tubuhnya, tetapi rasa sakit yang menusuk membuatnya mengerang. Kepalanya berdenyut-denyut, dipenuhi oleh memori yang berantakan.

"Apa... apa yang terjadi?" gumamnya, suaranya parau dan penuh kebingungan.

Ia ingat pertempuran epik melawan raja musuh, seorang tiran dengan kekuatan spiritual tak tertandingi. Ia ingat bagaimana dirinya mengorbankan nyawanya untuk mengalahkan orang itu dan melindungi Benua Tianlong dari kehancuran.

Ia ingat para murid yang mengelilinginya saat ia menghembuskan napas terakhir sebagai Dewa beladiri.

Namun sekarang... ia masih hidup?

"Aku masih hidup?" gumamnya pelan sambil mencoba berdiri.

Ia menatap tangannya yang kini kecil dan kurus, jauh berbeda dari tangan kuat yang dimilikinya sebelumnya. Tubuhnya pendek, lemah, dan penuh luka pukulan.

"Lebih tepatnya, aku hidup kembali sebagai orang lain... Apa ini yang disebut reinkarnasi, atau transmigrasi?"

Wusheng menyandarkan tubuhnya pada sebuah batang pohon besar, mencoba menenangkan pikirannya yang kacau. Ia menyadari bahwa dirinya sekarang berada di era yang berbeda. Pakaiannya, lingkungan sekitarnya, bahkan tubuhnya sendiri, semuanya terasa asing.

Belum sempat Wusheng berpikir lebih lanjut, rasa sakit yang luar biasa tiba-tiba menghantam kepalanya.

Wusheng menggertakkan giginya, menahan sakit yang begitu hebat hingga membuatnya meringkuk. Ingatan asing mengalir deras ke dalam benaknya, seolah membanjiri pikirannya dengan kehidupan yang bukan miliknya.

Wu Shen, pemuda lemah yang selalu dipandang rendah, anak dari seorang pria yang dicap sebagai menantu sampah di Sekte Phoenix. Hidupnya penuh penderitaan karena hubungan ayah dan ibunya yang tidak direstui.

Ibunya adalah putri Patriark Sekte dan seorang wanita yang sangat cantik serta hebat, sementara ayahnya adalah pria tanpa latar belakang yang jelas dan cukup lemah dalam ilmu beladiri.

Hubungan mereka berdua sangat ditentang oleh berbagai pihak. Mereka menganggap keputusan ibunya sebagai wanita bermartabat sangatlah bodoh. Namun, mereka tetap setia pada hubungan mereka.

Sementara itu, Wu Shen adalah anak yang dibenci oleh para murid sekte sekaligus para penatua. Bakatnya dalam ilmu beladiri sangat payah, menjadikannya target perundungan dari murid-murid lain.

Beberapa hari yang lalu, seperti biasa, Wu Shen dihajar oleh anak-anak nakal. Namun, kali ini mereka melewati batas hingga secara tidak sengaja membunuhnya. Anak-anak itu panik dan ketakutan. Bagaimanapun, ibu Wu Shen adalah wanita yang cukup berpengaruh, meskipun ayahnya dipandang sebelah mata.

Akhirnya, mereka memutuskan untuk membuang jasad Wu Shen ke dalam Hutan Bayangan untuk menutupi jejak mereka.

Namun sekarang… ia hidup kembali. Bukan sebagai Wu Shen si anak lemah, tetapi sebagai Wusheng Sang Dewa Beladiri.

"Sekte Phoenix… beginikah cara kalian menggunakan ajaranku?" gumam Wu Shen. Suaranya kini terdengar asing di telinganya sendiri—lebih ringan, lebih halus, dan lebih muda. Namun, masih menyimpan ketegasan yang sama seperti sebelumnya.

Kemarahan bergejolak di dadanya, bukan hanya karena ketidakadilan yang dialami Wu Shen, tetapi juga karena penghinaan terhadap seni beladiri itu sendiri.

Seorang murid sekte seni beladiri seharusnya memiliki kehormatan, bukan bertindak seperti pengecut yang membunuh dalam gelap.

Ia mengepalkan tangan lemah itu, merasakan betapa ringkihnya tubuhnya sekarang. Otot-ototnya hampir tidak ada, sedangkan Chi dalam tubuhnya nyaris nol.

Jika bukan karena jiwanya yang kuat, ia mungkin akan menyerah pada keputusasaan. Namun, ia adalah Wusheng, Sang Dewa Beladiri.

Ia telah menghabiskan seluruh hidupnya untuk menciptakan dan menyempurnakan seni beladiri. Wusheng tahu bagaimana cara membangun kekuatan dari nol.

"Jika tubuh ini lemah, maka aku akan membentuknya kembali. Jika Inti Chi milikku rapuh, maka aku akan menempa ulang diriku sendiri."

Dengan napas teratur, ia menenangkan pikirannya dan mulai merasakan aliran energi di dalam tubuhnya. Meski lemah, ia masih bisa menangkap riak-riak Energi Chi yang ada dalam dirinya.

Dalam dunia ini, terdapat dua jenis energi utama yang menentukan jalan seseorang: Qi dan Chi. Keduanya adalah sumber kekuatan yang berbeda namun saling berhubungan, mencerminkan perbedaan antara jalur spiritual dan jalur fisik dalam seni beladiri.

Qi adalah energi alam semesta yang mengalir di seluruh dunia. Qi dapat ditemukan di udara, tanah, air, dan bahkan dalam makhluk hidup. Para kultivator menggunakan Qi sebagai bahan bakar utama dalam teknik sihir, kultivasi spiritual, dan seni pengendalian elemen.

Sedangkan Chi adalah energi vital yang berada dalam tubuh manusia. Tidak seperti Qi yang berasal dari luar, Chi adalah hasil dari latihan fisik, pernapasan, dan meditasi. Chi memperkuat tubuh, meningkatkan refleks, dan memungkinkan seseorang melampaui batas manusia normal.

Terpopuler

Comments

Fatimatuzzahra Fatimah

Fatimatuzzahra Fatimah

mampir boss

2025-05-06

0

Hadir

2025-04-25

0

y@y@

y@y@

🌟👍🏿👍🏻👍🏿🌟

2025-04-14

0

lihat semua
Episodes
1 1 Kembalinya Dewa Beladiri: Wusheng (ARC 1)
2 2 Longhun Tunqi: Teknik Jiwa Naga Pelahap Qi
3 3 Keluar Dari Hutan Bayangan: Menemukan Kultivator Pertama
4 4 Wu Shen Melawan Kelompok Pembunuh Bayaran
5 5 Kultivasi Dan Seni Beladiri: Ketika Dua Kekuatan Saling Bekerjasama
6 6 Kegelisahan Seorang Ibu di Pagi Hari: Sekte Phoenix
7 7 Mawar Putih dan Phoenix Api: Dua Hati Yang Berbeda
8 8 Tugas Yang Mustahil: Demi Mendapat Pengakuan Keluarga
9 9 Kembalinya Wu Shen Ke Sekte Phoenix: Keluarga Kecil
10 10 Negosiasi: Niat Patriak Wu Chengfeng Yang Sulit Ditebak
11 11 Kepintaran Wu Guan: Perpisahan Dengan Lin Shuelan
12 12 Mempermalukan Guru Ye Jiang di Depan Semua Murid
13 13 Kedatangan Penatua Mu Liehan: Hukuman Yang Menyenangkan
14 14 Teknik Longhun Tunqi: Menerobos Ranah Pejuang Beladiri
15 15 Ancaman Mu Xie: Suasana Keluarga Wu Yang Hangat
16 16 Misi Menyingkirkan Bandit: Kelompok Taring Phoenix
17 17 Pemburu Tua Lung: Jejak Bandit di Hutan Kemarau
18 18 Kelompok Taring Phoenix: Pertarungan di Dalam Goa
19 19 Gong Cheng: Sang Mantan Jenderal Kerajaan Yang Berkhianat
20 20 Kombinasi Dua Aliran: Naga Laut dan Naga Petir
21 21 Petir Yang Menari, Api Yang Mengamuk: Akhir Pertarungan Melawan Gong Cheng
22 22 Interogasi Yang Menegangkan: Kebohongan Untuk Kebaikan
23 23 Akhir Interogasi: Kedatangan Utusan Sekte Mawar Putih
24 24 Malam Penyambutan: Perang Dengan Sentuhan Rasa Manis
25 25 Penghinaan Terselubung Wu Chengfeng: Tekanan Sebelum Negosiasi
26 26 Ketegangan di Ruang Negosiasi: Niat Licik Wu Chengfeng
27 27 Solusi Terbaik: Wu Guan Menunjukkan Taringnya
28 28 Dekrit Harmoni Langit: Niat Buruk Wu Chengfeng
29 29 Malam Yang Tenang: Kamar Lin Shuelan
30 30 Perpisahan Di Pagi Hari: Sikap Jing Hun Yang Aneh
31 31 Di Balik Luka: Kehangatan Anggota Taring Phoenix
32 32 Pertunjukan Sirkus Yang Tidak Lucu: Ejekan Ye Jiang
33 33 Persiapan Pertandingan Bela Diri: Seni Naga Api
34 34 Bayangan Di Balik Lentera: Ancaman Tersembunyi Dari Orang Misterius
35 35 Ancaman Di Balik Pertandingan Beladiri: Wu Shen Dan Keluarganya
36 36 Kenangan Wu Ruoxi: Demi Keluarga Kecil Yang Bahagia
37 37 Rahasia yang Tersembunyi: Kemunculan Orang-orang Misterius
38 38 Kultivator Dengan Pedang: Wu Shen Mencoba Melarikan Diri Dari Kejaran
39 39 Luka Serius: Gadis Misterius
40 40 Kenangan Yang Tiba-tiba Terbersit: Ibu dan Anak Yang Baik Hati
41 41 Kehidupan Rapuh Di Desa Qing: Kebaikan Hati Ainmei
42 42 Kembali Ke Sekte Phoenix
43 43 Rahasia Kerajaan Shoushen: Pejuang Sejati, Gong Cheng
44 44 Kedatangan Tamu Undangan: Kelicikan Jang Lei
45 45 Wu Chengfeng dan Kelicikannya: Pertandingan Beladiri Sekte Phoenix
46 46 Kesombongan Mu Xie: Mulainya Pertandingan Beladiri
47 47 Niat Jahat Mu Xie dan Rong Hai
48 48 Kedatangan Wu Shen: Kekuatan Yang Mengguncang Langit dan Bumi
49 49 Wu Shen, Reinkarnasi Sang Dewa Beladiri, Wusheng
50 50 Sesuatu Yang Melebihi Nyawa: Ancaman Jang Lei dan Mu Lieshan
51 51 Aliran Delapan Penjuru: Wu Shen di Tengah Poros Dunia
52 52 Kebenaran Yang Terungkap: Kesaksian Bao Gu
53 53 Bebasnya Jiwa Yang Terbunuh: Keserakahan Para Sekte Beladiri
54 54 Jang Lei Melawan Sekte Beladiri: Memperebutkan Wu Shen
55 55 Puncak Kekuatan Dari Kultivator Raja Alam: Jang Lei
56 56 Rencana Licik Wu Shen: Akhir Dari Perjalanan Sang Raja Alam
57 57 Akhir Perjalanan Sebagai Wu Shen: Kasih Sayang Orang Tua Yang Abadi
58 58 Empat Tahun Setelah Bencana Pegunungan Salju: Dunia Yang Berubah (ARC 2)
Episodes

Updated 58 Episodes

1
1 Kembalinya Dewa Beladiri: Wusheng (ARC 1)
2
2 Longhun Tunqi: Teknik Jiwa Naga Pelahap Qi
3
3 Keluar Dari Hutan Bayangan: Menemukan Kultivator Pertama
4
4 Wu Shen Melawan Kelompok Pembunuh Bayaran
5
5 Kultivasi Dan Seni Beladiri: Ketika Dua Kekuatan Saling Bekerjasama
6
6 Kegelisahan Seorang Ibu di Pagi Hari: Sekte Phoenix
7
7 Mawar Putih dan Phoenix Api: Dua Hati Yang Berbeda
8
8 Tugas Yang Mustahil: Demi Mendapat Pengakuan Keluarga
9
9 Kembalinya Wu Shen Ke Sekte Phoenix: Keluarga Kecil
10
10 Negosiasi: Niat Patriak Wu Chengfeng Yang Sulit Ditebak
11
11 Kepintaran Wu Guan: Perpisahan Dengan Lin Shuelan
12
12 Mempermalukan Guru Ye Jiang di Depan Semua Murid
13
13 Kedatangan Penatua Mu Liehan: Hukuman Yang Menyenangkan
14
14 Teknik Longhun Tunqi: Menerobos Ranah Pejuang Beladiri
15
15 Ancaman Mu Xie: Suasana Keluarga Wu Yang Hangat
16
16 Misi Menyingkirkan Bandit: Kelompok Taring Phoenix
17
17 Pemburu Tua Lung: Jejak Bandit di Hutan Kemarau
18
18 Kelompok Taring Phoenix: Pertarungan di Dalam Goa
19
19 Gong Cheng: Sang Mantan Jenderal Kerajaan Yang Berkhianat
20
20 Kombinasi Dua Aliran: Naga Laut dan Naga Petir
21
21 Petir Yang Menari, Api Yang Mengamuk: Akhir Pertarungan Melawan Gong Cheng
22
22 Interogasi Yang Menegangkan: Kebohongan Untuk Kebaikan
23
23 Akhir Interogasi: Kedatangan Utusan Sekte Mawar Putih
24
24 Malam Penyambutan: Perang Dengan Sentuhan Rasa Manis
25
25 Penghinaan Terselubung Wu Chengfeng: Tekanan Sebelum Negosiasi
26
26 Ketegangan di Ruang Negosiasi: Niat Licik Wu Chengfeng
27
27 Solusi Terbaik: Wu Guan Menunjukkan Taringnya
28
28 Dekrit Harmoni Langit: Niat Buruk Wu Chengfeng
29
29 Malam Yang Tenang: Kamar Lin Shuelan
30
30 Perpisahan Di Pagi Hari: Sikap Jing Hun Yang Aneh
31
31 Di Balik Luka: Kehangatan Anggota Taring Phoenix
32
32 Pertunjukan Sirkus Yang Tidak Lucu: Ejekan Ye Jiang
33
33 Persiapan Pertandingan Bela Diri: Seni Naga Api
34
34 Bayangan Di Balik Lentera: Ancaman Tersembunyi Dari Orang Misterius
35
35 Ancaman Di Balik Pertandingan Beladiri: Wu Shen Dan Keluarganya
36
36 Kenangan Wu Ruoxi: Demi Keluarga Kecil Yang Bahagia
37
37 Rahasia yang Tersembunyi: Kemunculan Orang-orang Misterius
38
38 Kultivator Dengan Pedang: Wu Shen Mencoba Melarikan Diri Dari Kejaran
39
39 Luka Serius: Gadis Misterius
40
40 Kenangan Yang Tiba-tiba Terbersit: Ibu dan Anak Yang Baik Hati
41
41 Kehidupan Rapuh Di Desa Qing: Kebaikan Hati Ainmei
42
42 Kembali Ke Sekte Phoenix
43
43 Rahasia Kerajaan Shoushen: Pejuang Sejati, Gong Cheng
44
44 Kedatangan Tamu Undangan: Kelicikan Jang Lei
45
45 Wu Chengfeng dan Kelicikannya: Pertandingan Beladiri Sekte Phoenix
46
46 Kesombongan Mu Xie: Mulainya Pertandingan Beladiri
47
47 Niat Jahat Mu Xie dan Rong Hai
48
48 Kedatangan Wu Shen: Kekuatan Yang Mengguncang Langit dan Bumi
49
49 Wu Shen, Reinkarnasi Sang Dewa Beladiri, Wusheng
50
50 Sesuatu Yang Melebihi Nyawa: Ancaman Jang Lei dan Mu Lieshan
51
51 Aliran Delapan Penjuru: Wu Shen di Tengah Poros Dunia
52
52 Kebenaran Yang Terungkap: Kesaksian Bao Gu
53
53 Bebasnya Jiwa Yang Terbunuh: Keserakahan Para Sekte Beladiri
54
54 Jang Lei Melawan Sekte Beladiri: Memperebutkan Wu Shen
55
55 Puncak Kekuatan Dari Kultivator Raja Alam: Jang Lei
56
56 Rencana Licik Wu Shen: Akhir Dari Perjalanan Sang Raja Alam
57
57 Akhir Perjalanan Sebagai Wu Shen: Kasih Sayang Orang Tua Yang Abadi
58
58 Empat Tahun Setelah Bencana Pegunungan Salju: Dunia Yang Berubah (ARC 2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!