Bab 3 - Senja

Empat hari yang lalu sejak aku melarikan diri dari keadaan yang begitu merumitkan ini aku memilih mengasingkan diri di sebuah desa yang cukup menarik pemandangan yang begitu alami , suasana yang begitu hangat tanpa ada keributan .

Desa ini telah menjadi tempatku melarikan diri keadaan yang begitu menyakitkan. Tempat yang hampa tanpa ada perkelahian itu membuatku sangat nyaman .

Sejak empat hari yang lalu aku tak menaktifkan ponsel cangihku karena aku benar-benar menghilangkan jejakku saat ini , saat mengecek ponsel ku banyak notifikasi email , pesan , dan panggilan masuk di ponsel ku . Aku membaca beberapa pesan yang masuk ada satu yang membuat jantung bergetar dari biasanya.

( Direktur Sam )

kau dimana ?

Hei jawab telfonku ?

Apa yang terjadi ?

😓😣😣😣

Jika membaca pesanku hub aku

Aku mengakhawatirkanmu

Entah kenapa perasaan ini sangat beda ketika melihat pesannya masuk hati ini begetar dari biasanya , dan itu sungguh membuatku merasa tidak nyaman dengan semua ini. Pertanyaan untuk diriku pun terjadi.

"Haruskah aku membuka hatiku ? "

Aku langsung menjauhkan diri ku dari ponselku dan menutup muka ku dengan bantal , di desa ini aku tinggal bersama tante Rima dan Om Yudha dia adalah adek Ayah ia memiliki tiga orang anak yang pertama Abang Raka tapi sekarang sedang lanjut S2 di london , yang kedua Mbak Naira dia sudah nikah dan suaminya seorang dokter , dan yang ketiga yang seusia aku nama Revan dia kerja di sebuah perusahaan kontruksi .

Sejak kecil aku memang sering di titip di sini jadi ini seperti rumah kedua ku keluarga ini benar - benar keluarga yang hangat dan penuh cinta tidak dengan ku .

Setelah selsai makan malam aku malah duduk di berugak yang ada kolam ikan nya di bawa nya ini rasanya sangat nikmat aku baru saja selesai memberi makan ikan , dan coba menghidupkan kembali ponsel ku ada beberapa pesan masuk dari Sarah .

( Sarah 😋 )

Hei kau menghilang kau dimana ?

Kenapa tidak menjawab pesan kuu 😑

Kau menyebal kan !!!!!!!!!!!

😑😑😑😶😶😶😶

Apa kau sedang kabur dari keadaan ?

^^^Hei kenapa kau seperti peramal ? 😆^^^

^^^Aku di tempat aman jadi kau tak perlu khawatir 😂🙃😉^^^

Kenapa baru membalas chat ku ketika kau sdh menghilang 4 hari Bodoh 😔😪

Sok baik-baik saja -.-

^^^Hahahah😀😀😀^^^

^^^Pada kenyataan nya aku baik-baik saja 😊^^^

Kau dimna aku akan menjemputmu besok pagi , kau sdh trlalu lama istirahat 🤨🤨

jangan kabur lagi 😶😑

^^^Aku akan pulang sendiri kau tak perlu menjemputku 🙂^^^

^^^Selamat malam 😂😀^^^

Chatanku dengan Sarah berakhir di tempat lain ada seseorang di samping Sarah yang terihat gusar . Ia merasa begitu Khawatir dengan keberadaan orang tersebut .

"Apa katanya ?." ucap nya dengan cepat

"Tenanglah dia baik-baik saja ."

"Bagaimana mana mau tenang kalau di menghilang begini ! ."

"Aku tau dia hanya lari untuk menenangkan pikiranya kau tak perlu sekhawatir ini."

"Jelas jika menyangkut dia aku akan sekhawatir ini."

"Iaia aku tau."

percakapan singkat kakak adik ini yang terjadi di dekat kolam renang.

Sebenarnya Senna akan pulang besok tapi ia urungkan agar ia balik hari minggu sore dan bisa kembali kerja di hari Senin entahlah Senna pandai mengatur keadaan hidupnya sendiri.

Senna betul-betul menikmati hari-harinya disini dengan nikmat yang mungkin ia tak bisa ia miliki di kehidupan nyata nya.

Waktu bergulir sangat cepat sebentar lagi ia akan kembali ke kota untuk menikmati kehidupannya yang nyata yaitu hidup dengan ketidak kepastian.

Hari ini Senna pamit pulang dengan om dan tantenya ia di beri sedikit wejangan dan Senna pamit pulang mengendarai mobilnya sebenarnya ia sampai pukul 4:30 tapi ia memilih ke danau favorite nya di kota yang sudah lama menjadi tempat favorite nya.

Ia memakirkan mobilnya di area parkir , karna kawasan danau yang di pakai untuk area bersepeda dan lari. Senna terus saja berjalan melewati kerumunan orang yang lalu-lalang di sekitar danau ia berdiri tepat di depan tempat favoritnya .

"Kuharap aku tidak akan terluka lagi !."

Ia terus mentap danau sambil menatap senja yang sebentar lagi akan hadir disini , Senna tak pernah berhenti bicara dengan dirinya sendiri.

"Entah kenapa tempat ini begitu mengasikan."

"Kurasa aku perlu punya rumah di sekitar danau."

"Mulai hari ini aku tidak peduli siappun mereka yang hanya ku peduli ia kondisi hatiku."

"SENNA LO BISA"

..."SENNA SEMANGATTTTT."...

Teriakan Senna di tepi danau ini mengundang perhatian seseorang yang beberapa hari ini begitu ia cemaskan keadaanya sudut bibir nya terangkat entah kenapa ia begitu tenang ketika melihat wajahnya .

Saat ini pria itu sedang melakukan huntig lokasi untuk melakukan bazar makanan dan minuman bersama rekan kerjanya dan ia meninggal kan rekan kerjanya untuk kesesuatu tempat , sebelum kesana ia membeli dua cup kopi hangat yang sangat cocok untuk suasana saat ini.

Tepat di belakang sang wanita itu ia membuat wanita itu kaget saat ia ingin membalikan wajahnya .

"Hai apa kabar ?."

"Lo pakk direktur ?." Ucapku sambil kanget gitu.

"Sudah berapa kali ku katakan abang Sam, kenapa kau begitu kaget ?."

"Abang tiba-tiba saja di belakangku." Ucapku dengan kikuk

"Kau mau kemana ?."

"Aku mau pulang , perjalanan jauh melelahkan."

"Ayo kesana." Ia menarik ku sampai ke bangku yang ada di dekat danau

"Kau kemana saja beberapa hari ini ?."

"Hanya kesebuah desa saja." Ucapku sambil meminum kopi yang di berikan Abang Sam.

"Kau membuatku cemas!."

"uuhhkkk.." Ucapan nya membuatku kesedakkan

"Hai kau baik-baik saja ?." Ia begitu kawatir

"Aku tak apa-apa."

Tiba-tiba saja keheningan terjadi di antara kami, kami menatap danau hingga senja tiba di depan kami udara malam pun telah tiba kurasa malam ini sepertinya sangat dingin. Saat ini aku menoleh kerahnya dan mentap nya dan mengisyaratkan bahwa aku akan pulang.

Semua ini di luar dugaan ku ia mengengam tangan ku dan mataku seolah bertanya pada nya kenapa ia menarik tanganku dan menyuruhku duduk kembali, ia membuatku bingung tiba-tiba saja ia menatap mata ku sangat dalam dan membuat jantungku rasanya tak karuan getaran nya tidak jelas.

Ia mengusap kedua pipi ku dengan tatapan yang sangat redup, wajahnya semakin maju hanya sisa 5 cm dengan wajah ku. Tiba-tiba ia mencium bibirku entah kenapa aku menutup mataku seolah menikmati nya tapi tiba-tiba alaram otakku menyadarkanku untuk menyudahi ciuman ini. Hingga akhirnya aku bangun dari tempat dudukku.

"Eh.. Ini sudah malam sebaiknya aku pulang." ucapku begitu gugup

"Aku akan mengantarmu." Ucapnya sambil mengenggam tanganku

"Aku bawa mobil bang." Ucapku begitu saja sambil buru-buru meninggalkan nya ia berdiri di tempat tadi sambil sambil mentapku

"Apa aku terlalu cepat ? , ah menurutku itu tidak masalah." Ungkapanya dalam hati sambil berlalu mengejarku.

Sedangkan Senna di dalam mobil mukul kepala dengan setir mobil dan memaki dirinya sendiri.

"Kenapa aku begitu bodoh , menikmati ciuman itu."

"Aah sial kau bodoh Senna."

Kegalauan Senna di dalam mobil tidak menyadarkanya bahwa seseorang itu ada di sebah mobil nya sedang mengetuk mobilnya.

Tok...Tok...Tok..

"Astagaaa" Ke kagetan Senna membuat senyuman sendiri wajah pria ini.

"Ada apa?."

"Kau kenapa buru-buru?."

"Aku hanya ingin istirahat."

"Baiklah , hati-hati nyetirnya kabari aku kalau sudah tiba." Ucapnya sambil mengusap kepala ku.

"Oke abang."

Aku meninggal kan Danau dengan rasa yang tak menentu entah harus bahagia atau khawtir. Tumbuh rasa takut ku untuk menjalani sebuah hubungan seperti bagaimana aku melihat orang tua ku.

Setiba di apartement aku langsung mandi dan menganti pakaianku dengan pakain tidur dan makan malam , setelah itu aku memilih tidur tapi kejadian tadi saat senja membuatku tidak bisa melupakan nya dan membuatku tidak bisa tidur ini sudah pukul 11 malam tiba-tiba saja pesan masuk di ponsel ku.

( Direktur Sam )

K**au tidak bisa tidur kan ?

Aku pun juga tidak bisa tidur. 😊☺

Aku hanya melihat pesan masuk dari Sam membuatku melepar jauh ponsel dari tempat tidurku dan aku bicara pada diriku sendiri lalu tidur.

"Baik Senna waktunya tidur , kejadiaan tadi hanya karena terbawa emosi saja oke !."

Akhirnya Senna memilih tidur dengan menutup wajahnya semua dengan selimut.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!