Sejak Senna pulang bareng dengan pak direktur dan adik direktur yaitu Sarah sahabatnya ia merasa ada hal yang tidak beres dengan hidup nya.
Ia merasa bahwa hidupnya dalam pantauan seseorang yang tidak ia ketahui, sama seperti sekarang.
Pagi ini aku telah tiba di kantor walaupun agak telat 5 menit karena macet. Saat ia tiba di meja kerjanya ia melihat ada satu gelas cup coffee late yang sering ia beli ketika pagi hari , cuma kali ini aku tak membeli coffee karena terlambat dan aku mencari Sarah karena hanya dia yang mengetahui kesukaan ku belum saja muncul dan akhirnya aku tak memusingkan hal itu .
Aku membaca note yang ada di minuman yang di berikan kepada ku saat itu.
...jangan menyerah tetap semangat , senyumu adalah semangatku !...
Aku heran dengan siapa orang itu yang mengirimkan minuman dan makanan kesukaan ku.
"Pengagum rahasia gak mungkin ." ucapku sambil mengelengkan kepala ku dan terus melanjutkan pekerjaanku .
Sudah satu minggu seorang penganggum rahasia itu tak pernah absen untuk memberiku hal-hal yang berkesan untuk ku.
Saat itu pekerjaan ku sedang numpuk-numpuknya aku melihat ada susu pisang di mejaku dan aku meminumnya tanpa sadar ku ada seseorang yang tersenyum melihatku meminum susu pisang itu .
Hari ini aku harus lembur karena ada deadline yang harus selesai besok pagi. Aku melihat Sarah sudah merapikan barang-barangnya .
"Gua pulang ia Sen ."
"Oke Sar ."
"Lo lembur lagi ?. "
"Ya gitu namanya juga deadline ."
"Oke hati-hati ."
Setelah Sarah pulang aku masih mengerjakan deadline ku hingga pukul setengah sebelas malam dan akhirnya tugasku selesai . Setelah merapikan meja kerja ku lalu aku pergi dari dari kantor .
Aku berjalan hingga Halte Bus dan menunggu bus tiba-tiba saja kelakson mobil mengagetkan lamunanku dan ternyata itu adalah seseorang penting di kantor ku.
"Cepat naik ! ." ucap pria itu begitu dingin aku hanya melamun mendengar ucapanya .
"Kenapa melamun cepat naik ." ucapnya memerintah
Dan akhirnya aku naik di mobil pak direktur pak Sam yang terkenal dingin , kaku dan cuek.
"Kamu lembur ? ." ia mencoba memecahkan keheningan.
"Hmmm... ia Pak ." ucapku datar
"Panggil Bang Sam aja kayak Sarah kalau di luar kantor ."
" Tapi ... "
"Biar akrab gak maslah kok . " ucapnya sambil senyum
"Oke , pak eh bang ."
"Kamu tinggal di apartement dengan siapa ?."
" Berdua aja , aku dan mbak pembantu ku. "
"Oh gitu . "
Perjalanan yang menenggankan itu pun tiba aku telah tiba di depan Apartement ku dan ia menatapku tidak dengan biasanya.
"Terimakasih bang." ucapku keluar dari mobil ia hanya mentapku dengan penuh rasayang berbeda dari biasanya
Sampai apartement aku langsung masuk kamar membersihkan diriku menganti pakaian ku dengan baju tidur setelah itu aku makan malam .
Di balkon apartement aku bingun dengan apa yang kurasa kan saat ini entah kenapa ada getar yang berbeda saat aku bersama abang Sam.
Di tempat lain ada seseorang kakak dan adik sedang berbicara mereka juga ada di balkon rumah mereka.
"Sepertinya ini bukan gaya abang . "
"Gaya apa ? , gua gak paham ? ."
"Sejak kapan lu jadi secret admirer ."
"Sejak aku jatuh cinta dengan dia ."
"Cieeee dulu temen gua di anggurin wkwkw. "
"Apasih ga jelas ! "
"Bagaimana kalau kak Meira balik ? "
"Maksud kamu ? "
"Abang akan mempertahankan siapa ? Meira atau Senna ? "
"Senna lah Meira sudah lama meninggalkanku. "
"Ku harap abang peggang omongan abang , jangan buat Senna terluka lagi cukup orang tua dia yang membuat ia tak bisa kembali menjadi diri nya jika abang mengecewakanya lagi aku tak tau bagaimana hidupnya. " Ucap Sarah lalu meninggalkan abangnya .
Di kamar Sam tidak bisa tidur akhirnya ia memilih melihat foto-foto wisudah Sarah dan di situ ia melihat foto Sarah dan Senna foto senyum pakai toga ia mengambil foto itu dengan kamera ponselnya dan ia mengambil gambar Senna .
sepertinya Senna sudah menjadi candunya , jika ia tak melihat Senna di depan meja kerjanya yang hanya di batasi dinding kaca ia tak akan konsetrasi kerja.
Sam ingin sekali mengirimkan pesan kepada Senna tetapi ia tak berani karena sudah malam.
Di tempat lain Senna menerima telfon dari Mama ibu tiri Senna besok jam 8 pagi ia di tunggu Ayah untuk bertemu di rumah ada hal penting yang ingin di bicarakan .
"Semoga ini bukan hal yang mengecewakan untukku ." ucapku
Matahari telah memunculkan batang hidungnya silauwan kamar Senna membuatnya bangun padahal ini masih pukul 7 pagi , ia siap-siap untuk menuju rumah Ayah dengan style casual kantornya dan selesai siap-siap ia pergi kerumah Ayah dengan mobilnya ia mengendarai sendiri.
Setiba di rumah ia melihat rumah ramai saat ia ingin masuk ia mendengar perdebatan yang sangat mengecewakan dirinya.
"Apa itu salah aku ? ."
"Iya itu salah kamu seadai kamu tidak sibuk aku tidak akan bercerai dengan mu ! ."
"Kau yang egois , pergi tanpa kata aku tak masalah kau gini bagaimana dengan putriku kau seolah tak memikirkanya." Ucapan ayah membuatku mengepal tanganku.
"Aku tahu aku yang egois meninggalkanmu tanpa kata , untuk putri ku aku sangat emosi makanya meninggalkan tanpa kata "
"Kenapa tidak mencarinya ? "
"Aku membencimu hingga aku menjauhimu . "
"Tidak dengan putriku , ia tak salah apa-apa."
Aku sudah tak tahan dengan perdebatan ini akhir aku masuk dengan air mata yang sudah banjir di pipiku .
"Senna .... " Ucap Ayah , Bunda , dan abangku
"Kalian memilih meninggalkan ku kenapa mencariku ! aaahhh ! " ucapkku dengan emosi
"Dengar bunda dulu sayang ."
"Aku tak butuh penjelasan kalian . "
"Dengerin abang dulu dek ?." ucap abang sambil memegang tanganku tapi aku menghempasnya
"Kali ini kalian harus tahu , jangan pernah mencari atau menghubungiku lagi ! sejak kalian pergi meninggalkan ku sejak itu aku sadar aku bahwa aku bukan bagian dari kalian , aku bukan anak Ayah , Bunda dan adek Abang . Kalian sudah punya kehidupan masing-masing tanpa aku jangan pernah temui atau hubungi aku lagi ! aku membenci kalian. " Ucapku dengan isakan yang ku tahan
Hingga akhirnya aku memilih pergi masuk ke mobil dan memukul kepala ku di stir mobil .
Aku membeci mereka !!
"Buka dek mobilnya dengerin abang dek , adek tolong dengerin abang." ucap abang sambil mengetuk kaca mobil ku .
Aku langsung menacap gas dan meninggalkan rumah itu , tujuanku saat ini bukan lah kantor aku pergi kesebuah desa tempat di mana saat SMA tempatku melarikan diri . Di danau yang sepi aku berteriak menangis dan memukul dadaku .
Aku benci mereka , aku tak ingin jadi bagian mereka , harus aku tak lahir jika harus tersakiti.
Sebelum kedesa aku sempet mengirimkan pesan ke ketua team bahwa aku ijin . Aku menangis hingga tertidur , di desa tidak ada sinyal aku di rumah tempat teman Bunda yang menyayangi ku seperti anaknya sendiri.
Di kantor ada orang tak tenang sudah pukul 11 siang seseorang yang ia tunggu tak hadir meja kerjanya kosong. Saat rapat Sam seolah bertanya pada semua anggota rapat.
"Dimana Senna ? "
"Senna ijin katanya kurang sehat." Ucap mbak Kirana
seorang direktur Sam mulai tak tenang , karen kabar yang ia baru ketahui bahwa seseorang ia cintai sakit . Akhirnya rapat selesai di ruangan nya si direktur mencoba menghunungi Senna selalu saja di luar jangakauan Senna mematikan ponselnya .
"Kenapa aku begitu mengawatirkan nya ?. " ucap Sam menunggu kabar atau telfon balik dari Senna.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments