"Maaf, Mrs. Natalie, ada perlu apa?" sapa seorang receptionist khusus yang berjaga di depan ruangan Nicholas yang biasa Natalie panggil Nyonya Merry. Merry adalah mantan sekretaris tuan Jhonson sebelum digantikan oleh Jennifer 5 tahun yang lalu.
"Aku ingin bertemu suamiku, Nyonya Merry." jawab Natalie penuh percaya diri dengan segelas coklat hangat di tangannya.
"Maaf, Natalie. Tapi Tuan Nicholas bilang dia sedang tidak ingin di ganggu."
Apa maksud Nyonya Meri? jelas-jelas Natalie adalah istrinya. Lagipula tadi juga Nicholas tidak sendirian, dia ditemani Sekretaris Kim. Lalu apa yang tidak ingin di ganggu?
"Tapi saya kan istrinya,"
Mery menghembuskan nafasnya dalam-dalam, "baiklah. Tunggu sebentar! saya coba bicara dulu dengan Tuan Nicholas,"
Setelah menunggu beberapa menit, Natalie melihat Mery menganggukkan kepalanya. Natalie yakin jika suaminya tentu akan mengizinkannya masuk. Suami macam apa jika sampai Nicholas tak mengizinkannya masuk.
Di dalam ruangan Nicholas
"Rapihkan bajumu! Natalie akan masuk ke ruangan ku." Titah Nicholas pada sekretaris Kim.
Kim Jennifer mendelikan matanya malas, lalu menjauhkan dirinya dari laki-laki di hadapannya. "Wanita ****** itu selalu saja mengganggu kenikmatan ku, shit."
"Berhentilah mengatakan dia ******! biar bagaimanapun dia istriku."
"Harus sampai kapan sih aku menunggu drama mu ini selesai, hah?" Jennifer mendekatkan kembali wajahnya, mengelus dada bidang Nicholas dengan gerakan menggoda. "Aku sudah tidak sabar menjadi Mrs. Nicholas yang sesungguhnya." imbuhnya kemudian mengecup pipi Nicholas.
"Tunggu sampai semuanya selesai!"
Nicholas menjauhkan dirinya dari Jennifer. Kemudian memperbaiki dasinya yang sempat berpindah posisi karena ulah Jennifer. Natalie tidak boleh curiga pada apa yang sudah mereka lakukan.
"Hai, sayang. Aku bawain coklat hangat untuk kam .. "
Natalie yang berniat mengejutkan Nicholas akhirnya tertahan ketika melihat perilaku Sekretaris Kim yang sangat tidak memperlihatkan keprofesionalan dirinya sebagai sekretaris.
Bagaimana mungkin seorang bawahan bisa duduk di atas meja bos besarnya.
Nicholas mengikuti pergerakan mata Natalie yang tak lepas dari Jennifer.
"Sekretaris Kim, tolong ambilkan catatan harian ku di mobil. Aku lupa membawanya."
Sepertinya Nicholas sengaja meminta Jennifer untuk meninggalkan ruangannya sementara karena kehadiran Natalie.
Natalie menyunggingkan senyumnya yang manis ketika melihat ekspresi wajah Jennifer yang kesal. Padahal sebenarnya yang terjadi Nicholas hanya tak ingin Natalie curiga dengan hubungan mereka berdua.
Setelah Jennifer benar-benar sudah keluar dari ruangan itu. Natalie berjalan mendekati suaminya, menaruh coklat panas itu di atas meja kerja Nicholas.
"Kamu pasti lelah sekali karena harus meeting pagi-pagi sekali, ini aku bawakan untukmu!"
Nicholas menatap wajah Natalie dengan malas. Siapa yang meeting sepagi itu? pikirnya. Dia hanya rindu dengan kekasihnya, sehingga pagi itu dia memutuskan untuk pergi ke apartemen kekasihnya, bukan untuk meeting seperti yang dikatakan Natalie.
"Kamu capek? mau aku pijit?" Natalie menawarkan diri untuk melayani suaminya. Namun apa yang dilakukan oleh Nicholas justru diluar dugaan Natalie, Nicholas menepis tangan Natalie begitu saja.
"Siapa yang sudah berani menyuruhmu mengerjakan pekerjaan OB seperti ini, hah?"
"Tidak ada, Nic. Aku sendiri yang berinisiatif untuk membawakannya untukmu." Ucap Natalie mendekati Nicholas. Dia memperbaiki posisi dasi Nicholas yang belum sepenuhnya rapih.
"Natalie, jawab aku!" Nicholas memekik hebat membuat Natalie terperanjat. "Aku sedang tidak bercanda. Kau harus bisa membedakan!"
Natalie tak percaya jika Nicholas bisa berbicara sekeras ini. Padahal dulu sewaktu pacaran dia sangat lembut sekali. Tak pernah sekalipun dia berucap kata kasar pada siapapun apalagi kepadanya, Nicholas bahkan sangat hati-hati sekali ketika bicara dengannya.
"Nic, kamu kenapa?" cicit Natalie. Dia menatap Nicholas dengan sedikit gemetar.
"Kalau sudah tidak ada hal yang perlu kamu jelaskan lagi, aku mau pergi meeting dulu dengan client di luar kantor." Ucap Nicholas seraya menyambar ponsel miliknya.
Natalie tak percaya jika laki-laki yang sedang berdiri dihadapannya adalah Nicholas, suaminya.
"Kenapa masih berdiri disitu? apa kamu mau nunggu disini sampai aku kelar meeting?"
Natalie menggelengkan kepalanya.
"Yasudah, kembali ke tempat kerjamu ... dan ingat satu hal! jangan pernah melakukan pekerjaan yang bukan menjadi tugas dan tanggung jawab kamu. Apalagi membuatkan minuman seperti ini," Nicholas menyingkirkan cangkir dari meja, "memalukan saja."
Nicholas pergi meninggalkan Natalie dengan tatapan datar. Sekretaris Kim yang baru saja datang langsung menyambut Nicholas dan mengekornya dari belakang, setelah sebelumnya dia memberikan senyum mengejeknya pada wanita yang baru saja dicampakkan Nicholas.
"Emang enak dicampakkan? rasain kamu Natalie." cicit Jennifer dalam hatinya.
Natalie akhirnya memutuskan untuk membawa kembali coklat panas yang dibuatnya dengan penuh cinta itu. Dia menatap nanar punggung Nicholas yang menghilang bersama wanita itu. Seharusnya dia tidak mendengarkan ucapan Eliza, dengan begitu mungkin hari ini tidak akan terlalu sesak.
"Ah, sudahlah." Tak sadar Natalie menyeka air matanya yang lolos dari kelopaknya. Dia tidak boleh cengeng hanya karena Nicholas tak menerima minuman yang dibuatkannya. Mungkin Nicholas memang benar, Natalie tak seharusnya melakukan pekerjaan seorang OB, karena dirinya adalah istri dari CEO di perusahaan tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
tari lestary
nyesek thor 😭
2021-02-13
0
Fitri Andriani
nyesek banget Thor😢
2020-09-11
0
Sulati Cus
pgn tak pites mak Lampir nih
2020-07-31
1