Sekretaris Kim

--- Natalie POV ---

Pagi ini kepalaku sedikit pusing, mungkin akibat semalaman aku membaca novel. Aku melirik jam di samping ku, sudah pukul 04.30. Lalu ku tatap laki-laki di sampingku yang masih tertidur pulas, dia sangat manis sekali bahkan saat tidur seperti ini pun rasanya tidak mengurangi ketampanannya.

Aku mengusap lembut pipinya, "terimakasih tuhan, sudah mengizinkan aku untuk memiliki laki-laki sesempurna dia."

Pagi ini aku akan membuatkannya sarapan. Dia sangat sekali suka sandwich buatan ku. Sejak pacaran dulu dia sering sekali memintaku untuk menyiapkan roti sandwich setiap pagi. Dan hari ini, aku akan membuatkan bekal untuknya sebagai istri yang baik.

Setelah semuanya siap, aku melirik jam sudah menunjukkan pukul 05.30, aku akan menyiapkan air hangat untuknya mandi. Dengan riang dan bahagia aku berjalan menemuinya untuk membangunkannya. Ternyata sebahagia ini menjadi seorang istri. Aku menyesal kenapa tidak sejak dulu saja aku menikah dengannya.

Aku membuka perlahan daun pintu dan berjalan dengan pelan agar tidak mengganggu tidurnya yang nyenyak. Aku akan membangunkannya dengan cara yang lembut. Tapi dia tidak ada di kamarnya, kemana dia pergi?

Baju piyama yang semalam dia pakai sudah tergeletak di lantai, ponselnya juga sudah tidak ada. Kemana dia pergi sebenarnya?

Aku meraih ponselku lalu menghubunginya.

Berdering

"Hallo, selamat pagi. Dengan Sekretaris Kim disini, ada yang bisa saya bantu."

Suara wanita. Mengapa teleponnya di pegang wanita?

Sekretaris Kim, siapa dia?

"Hallo, ada yang bisa saya bantu?" Ulang wanita itu yang membuat aku terperanjat dari lamunanku.

"Hallo, bisa saya bicara dengan Tuan Nicholas?" dengan penuh tanda tanya aku mencoba menetralkan perasaan ku. Aku tidak boleh berfikir negatif tentangnya.

Tak terdengar jawaban lagi dari wanita itu, yang ku dengar hanya suara berat orang yang menggeliat seperti bangun tidur.

"Hallo," Itu suara Nicholas.

"Nic, kamu dimana? kenapa pagi-pagi sekali kamu sudah pergi?"

"Aku sedang ada meeting dadakan, nanti aku telepon lagi."

Tut Tut , sambungan terputus

Aku mengernyitkan dahi ku. Meeting? sepagi ini? yang benar saja. Siapa client yang meminta meeting sepagi ini?.

Meskipun sedikit kecewa karena akhirnya sandwich yang ku siapkan untuknya pagi ini terpaksa ku nikmati sendiri. Tapi yasudahlah, aku bisa membagi ini untuk Kevin, supaya tidak mubadzir juga.

"Pagi, Vin." Aku menyapa laki-laki yang sedang mendengarkan musik dengan headphone Nya.

"Hay, Nat. Kamu sudah masuk? aku kira kamu cuti?" dia menurunkan headphone itu dari telinganya.

Mendengar kata cuti, iya seharusnya memang aku sedang menikmati masa cuti dan honeymoon dengan Nicholas. Tapi ah, yasudahlah. Aku harus bisa memposisikan diri saat ini, memiliki suami seorang bisnisman aku harus siap menerima konsekuensi ini semua. Nicholas sempat memintaku untuk istirahat saja di rumah jika ingin menikmati cuti. Tapi aku malas di rumah, Sepi. Lebih baik aku kantor. Setidaknya aku punya Eliza dan Kevin sebagai teman bicara.

"Ini buat kamu!" aku menyodorkan sebuah kotak bekal makanan untuk Kevin.

"Apa ini?"

"Buka saja! kamu pasti suka."

"Wah, aku sungguh sangat rindu ini. Sandwich buatan putri Natalie," godanya. "tapi kenapa pakai tomat?"

Astaga, Aku lupa jika Kevin tidak suka tomat. Aku lupa membuang irisan buah itu, karena memang sebenarnya sandwich itu bukan untuk Kevin.

"I'm sorry, Aku lupa ... sini aku buangin dulu."

Kevin nampaknya mulai curiga padaku, dia kenal betul siapa aku. Aku tidak mungkin memasukkan buah itu dalam setiap masakan yang ku buat untuknya.

"Nicholas kemana?" tanyanya dengan suara sedikit serak.

Sepertinya Kevin benar-benar curiga jika makanan itu memang sejak awal bukan untuknya.

"Kenapa kamu bertanya seperti itu?"

Kevin membereskan beberapa file yang tercecer. "Hanya bertanya, kalau kamu tidak suka, tak usah menjawabnya."

Entah kenapa pagi ini aku merasa Kevin sedang mengintrogasi diriku. Padahal dia hanya menanyakan keberadaan Nicholas. Apa karena aku tidak mengetahui keberadaan suamiku sendiri sehingga aku merasa seperti ini.

"Vin, wajah kamu kenapa?"

Ada luka lebam di ujung bibirnya, kenapa dia? apa dia bertengkar? tapi dengan siapa? setau ku dia adalah manusia yang anti dengan adu mulut apalagi adu otot.

"Gpp. Cuma kepentok."

Aku yakin jika Kevin berbohong padaku, mana mungkin kepentok hanya lebam di ujung bibir seperti itu. Tapi sepertinya Kevin sedang dalam mood yang tidak baik pagi ini. Aku tidak ingin merusak mood nya dengan menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang bisa membuat mood nya makin berantakan.

----

Setelah jam makan siang habis, aku kembali ke tempat kerja ku. Siang ini aku tak nafsu untuk makan keluar. Aku hanya minum segelas matcha favoritku.

"Selamat siang, Tuan."

Sapa beberapa karyawan serentak, aku melirik ke arah laki-laki yang berjalan dan didampingi dua bodyguardnya.

"Nicholas,"

Ternyata benar dugaanku, Nicholas datang bersama beberapa asistennya. Tapi tunggu, dia tidak hanya didampingi bodyguardnya, ada seorang wanita cantik dan seksi di belakangnya.

Siapa wanita itu? sepertinya aku pernah melihatnya, tapi dimana? Apa dia yang mengangkat telepon Nicholas tadi pagi? apa dia wanita yang bernama sekretaris Kim?

Ada perasaan mengganjal di hatiku ketika melihat mereka berdua berjalan berdampingan. Meskipun tidak terlihat begitu intens, tapi tetap saja aku sebagai istrinya merasa sedikit iri pada wanita itu. Harusnya aku yang berada di sana, bukan dia.

Oh, astaga, apa yang sudah ku pikirkan. Ini tempat kerja, Natalie. Kamu harus profesional. Meskipun dia suami kamu, tapi di sini dia adalah atasan kamu, dan kamu tidak boleh lupa itu.

"Nat, Nicholas dateng tuh. Kamu bawain minuman sana, gak usah kerja. Kalian kan sudah menikah, ya anggap saja ini perusahaan milikmu sendiri."

Eliza tiba-tiba saja mengejutkanku. "Ngga ah, Lis. Aku takut mengganggunya."

"Dih, kamu kan istrinya. Masa dia mau marah cuma gara-gara kamu Dateng ke ruangannya. Hak kamu kali." Ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya. "Eh, kamu lihat kan wanita tadi. Dia itu sekretaris pribadi Tuan Jhonson dulunya. Dia yang memegang penuh kekuasaan cabang Jhonson Company yang ada di luar kota. Namanya Jeniffer Kim, orang-orang biasanya memanggilnya Sekretaris Kim."

Ternyata benar dugaanku, wanita itu adalah Sekretaris Kim. Penampilannya memang terlihat sangat menarik, pantas jika dulunya Tuan Jhonson menjadikannya sebagai sekretaris pribadinya.

"Eh, Nat." Eliza mengejutkanku kembali. "Jangan sampai nih ya, Tuan Nicholas nanti malah kecantol tuh sekretaris, Kim. Yah, aku sih cuma gak mau aja kamu sakit hati. Jadi lebih baik kamu sekarang ke .. eh, Nat. Aku belum selesai ngomong.

Eliza benar, aku tidak perlu berpikir beberapa kali untuk sekedar membawakan minuman untuknya. Kami sudah menikah dan aku berhak untuk masuk ke ruangannya kapan saja. Dan ku putuskan untuk masuk ke ruangannya dengan membawa segelas coklat panas kesukaannya.

Dia Eliza, teman satu Tim ku di bagian Administrasi. Kami berdua bekerja di bawah naungan Kevin sebagai Ketua Tim kami.

Ada satu rahasia yang selama ini dia tutup-tutupi dariku. Diam-diam dia sebenarnya menyukai Kevin, tapi dia terus menutupinya karena takut jika Kevin akan menolaknya. Sebenarnya aku sudah tahu itu sejak tak sengaja melihat foto Kevin ada di lampiran buku diary miliknya, hanya saja aku masih merahasiakannya. Aku berharap suatu saat Kevin bisa membalas cintanya tanpa harus Kevin tahu jika Eliza yang menyukai dirinya terlebih dahulu.

Terpopuler

Comments

Suwati Suwati

Suwati Suwati

ku lanjutin baca Thor, kok bikin emosi juga ya

2021-05-06

0

Lina aza

Lina aza

hampir SMA dengan novel sebelah istrinya di selingkuhi tapi tetap saja Nerima jangan sampah tokoh Natalie di buat lemah dan bodoh thour ky novel sebelah disakiti bisanya cm mewekkkk bilikin males baca

2021-03-20

0

Mbok Wami

Mbok Wami

suami gila

2020-10-07

0

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan Nicholas & Natalie
2 Malam Pertama
3 Kevin Andreas
4 Sekretaris Kim
5 Sesak
6 Menjauh dari Kevin
7 Ada apa dengan Nicholas?
8 Ibu
9 Siapa Nicholas sebenarnya?
10 Apa salahku?
11 Wanita malang
12 Datanglah padaku
13 Seperti ini, sebentar saja!
14 Malaikat ku, tetaplah seperti ini!
15 Wanita Topi Fedora
16 Semoga kau beruntung
17 Rahasia Besar
18 Dendam tersembunyi
19 Prioritas
20 Pesan dari seseorang
21 Sementara Waktu
22 Merasa semakin bersalah
23 Berdebar
24 Pergi tanpa pamit
25 Wanita Jahat
26 Amarah Kevin
27 Waktu untuknya
28 Pasrah
29 Andai saja
30 Ungkapan perasaan
31 Rindu Nicholas
32 Aku mohon
33 Apa maksudnya?
34 Rencana Jahat
35 Melaksanakan tugas
36 Segera!
37 Tawaran Nicholas
38 Ucapan Nicholas
39 Satu kamar bersama
40 Topeng
41 Jadi ini alasannya
42 Menggugat cerai?
43 Milikku
44 Harapan yang hilang
45 Untuk apa?
46 Hutang
47 Masih ingat aku?
48 Asal usul keluarga Jhonson
49 Masih mencintai
50 Siapa wanita itu?
51 Semangat baru
52 Tidak semudah itu
53 Pulang bareng
54 Suami dari Neraka
55 Bertemu di cafe
56 Tidak lebih baik darinya
57 Rencana jahat
58 Terenyuh
59 Maaf menggangumu
60 Ulang tahun Keisha 1
61 Ulang tahun Keisha 2
62 Sahabat berhati suci
63 Tak bisa melupakan
64 Menjatuhkan vas bunga
65 Sekretaris pribadi
66 Kode Etik
67 Rahasia terpendam
68 Bidadari
69 Pilih yang mana?
70 Wanita cantik
71 Diam atau?
72 Sebenarnya siapa aku?
73 Kejanggalan
74 Tiket nonton
75 Kebetulan saja
76 Nonton bioskop 1
77 Nonton bioskop 2
78 Pengorbanan
79 Apakah mungkin?
80 Sepenggal jawaban
81 Alasan perubahan sikap Nicholas
82 Rahasia yang terungkap
83 Penguntit
84 Apa yang terjadi?
85 Saudara
86 Dengan caraku
87 Kesaksian
88 Kesalahan terbesar
89 Mungkin ini saatnya
90 Janji Nicholas
91 Putus!!!
92 Mimpi indah
93 Tertangkap
94 Itulah Cinta
95 Kenapa???
96 Lihat saja
97 Awas saja!
98 Jangan buatku takut
99 Dendam lain
100 Permintaan Nicholas
101 Pengorbanan
102 Hari terindah
103 Penculikan
104 Wanita Iblis
105 Melesak ke dalam dada
106 Selamat jalan sayang
107 Apakah masih secantik ini?
108 Malaikat Kecil
109 Melepas burung dari sangkarnya
110 Terlalu Sempurna
111 Berharap tak selamanya
112 Selamat tinggal kekasihku
113 Tak pernah terduga
114 END
115 FINAL END
116 Boncap 1 Merasa berarti
117 Boncap 2 Untung Sayang
118 Boncap 3 Impian Sederhana
119 Surprise
120 Boncap 5 Telepon masuk
121 Boncap 6 Memalukan
122 Tidak perlu
123 Siapa yang akan dipilih?
124 Dalam sekejap mata
125 Penyergapan
126 Tertembak
127 Balasan
128 Latihan dulu
129 Seiring berjalannya waktu
130 You and Only You
131 Hari bahagia
132 Ibu Mertua
133 Makan siang terindah
134 Malaikat tak bersayap
135 Ending Part 1
136 Ending Part 2
137 Ending Part 3
138 Ending part 4
139 Ending part 5
140 Ending part 6
141 Ending Part 7
142 Ending part 8
143 Ending Part 9
144 Ending Part 10
145 FINAL END
146 PERPISAHAN
147 HFH Season 2
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Pernikahan Nicholas & Natalie
2
Malam Pertama
3
Kevin Andreas
4
Sekretaris Kim
5
Sesak
6
Menjauh dari Kevin
7
Ada apa dengan Nicholas?
8
Ibu
9
Siapa Nicholas sebenarnya?
10
Apa salahku?
11
Wanita malang
12
Datanglah padaku
13
Seperti ini, sebentar saja!
14
Malaikat ku, tetaplah seperti ini!
15
Wanita Topi Fedora
16
Semoga kau beruntung
17
Rahasia Besar
18
Dendam tersembunyi
19
Prioritas
20
Pesan dari seseorang
21
Sementara Waktu
22
Merasa semakin bersalah
23
Berdebar
24
Pergi tanpa pamit
25
Wanita Jahat
26
Amarah Kevin
27
Waktu untuknya
28
Pasrah
29
Andai saja
30
Ungkapan perasaan
31
Rindu Nicholas
32
Aku mohon
33
Apa maksudnya?
34
Rencana Jahat
35
Melaksanakan tugas
36
Segera!
37
Tawaran Nicholas
38
Ucapan Nicholas
39
Satu kamar bersama
40
Topeng
41
Jadi ini alasannya
42
Menggugat cerai?
43
Milikku
44
Harapan yang hilang
45
Untuk apa?
46
Hutang
47
Masih ingat aku?
48
Asal usul keluarga Jhonson
49
Masih mencintai
50
Siapa wanita itu?
51
Semangat baru
52
Tidak semudah itu
53
Pulang bareng
54
Suami dari Neraka
55
Bertemu di cafe
56
Tidak lebih baik darinya
57
Rencana jahat
58
Terenyuh
59
Maaf menggangumu
60
Ulang tahun Keisha 1
61
Ulang tahun Keisha 2
62
Sahabat berhati suci
63
Tak bisa melupakan
64
Menjatuhkan vas bunga
65
Sekretaris pribadi
66
Kode Etik
67
Rahasia terpendam
68
Bidadari
69
Pilih yang mana?
70
Wanita cantik
71
Diam atau?
72
Sebenarnya siapa aku?
73
Kejanggalan
74
Tiket nonton
75
Kebetulan saja
76
Nonton bioskop 1
77
Nonton bioskop 2
78
Pengorbanan
79
Apakah mungkin?
80
Sepenggal jawaban
81
Alasan perubahan sikap Nicholas
82
Rahasia yang terungkap
83
Penguntit
84
Apa yang terjadi?
85
Saudara
86
Dengan caraku
87
Kesaksian
88
Kesalahan terbesar
89
Mungkin ini saatnya
90
Janji Nicholas
91
Putus!!!
92
Mimpi indah
93
Tertangkap
94
Itulah Cinta
95
Kenapa???
96
Lihat saja
97
Awas saja!
98
Jangan buatku takut
99
Dendam lain
100
Permintaan Nicholas
101
Pengorbanan
102
Hari terindah
103
Penculikan
104
Wanita Iblis
105
Melesak ke dalam dada
106
Selamat jalan sayang
107
Apakah masih secantik ini?
108
Malaikat Kecil
109
Melepas burung dari sangkarnya
110
Terlalu Sempurna
111
Berharap tak selamanya
112
Selamat tinggal kekasihku
113
Tak pernah terduga
114
END
115
FINAL END
116
Boncap 1 Merasa berarti
117
Boncap 2 Untung Sayang
118
Boncap 3 Impian Sederhana
119
Surprise
120
Boncap 5 Telepon masuk
121
Boncap 6 Memalukan
122
Tidak perlu
123
Siapa yang akan dipilih?
124
Dalam sekejap mata
125
Penyergapan
126
Tertembak
127
Balasan
128
Latihan dulu
129
Seiring berjalannya waktu
130
You and Only You
131
Hari bahagia
132
Ibu Mertua
133
Makan siang terindah
134
Malaikat tak bersayap
135
Ending Part 1
136
Ending Part 2
137
Ending Part 3
138
Ending part 4
139
Ending part 5
140
Ending part 6
141
Ending Part 7
142
Ending part 8
143
Ending Part 9
144
Ending Part 10
145
FINAL END
146
PERPISAHAN
147
HFH Season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!