jodoh dadakan 5

Sasa mengikuti galang yang menyeret koper ke dalam kamar. Dari belakang dia celingak celinguk, memperhatikan pria itu yang tampak membuka lemari.

“kamar gue yang mana?” Tanya sasa mencegah pria itu membuka koper.

Galang menatap nya sekilas sebelum kembali fokus. “yang ini” jawabnya dengan tangan menyimpan baju satu persatu.

Sasa mengerutkan keningnya bingung. “Lho, terus kamar lo?”

“Ya disini, dimana lagi? Kita tidur bersama. Tidak ada yang namanya pisah kamar, inget dosa” seru pria itu sembari bangkit.

Sasa yang tidak mau tentu saja menolak keras. “Tapi gue gak mau!!” Kekeh nya menyilangkan kedua tangannya di dada.

Sembari Berjalan keluar galang mengerdikan bahunya. “Kalau gak mau ya udah, tidur aja di luar. Kamar di rumah ini cuma satu” ucapnya. suara nya menghilang seiring di berlalu.

Sasa menoleh pada pintu kamar dengan mata memelotot dan mulut terbuka. kemudian dia berteriak tanpa suara dengan mencengkram rambutnya.

arrrrh!

Terpaksa oke? Garis bawahi, TERPAKSA!

Setelah menyimpan baju baju nya ke dalam lemari, sasa memilih mandi. Cukup lama sampai memakan waktu hampir satu jam, sasa keluar untuk berpakaian.

Disaat yang bersamaan galang baru saja selesai memasak makanan. Jangan tanya kenapa dia bisa masak, karena dulu dia adalah anak kost.

Galang kembali ke kamar untuk memanggil istrinya makan. Namun begitu pintu kamar nya di buka, seketika wajahnya memerah sempurna.

Melihat sasa yang hanya di baluti handuk di tubuhnya yang pulen. Oh ayolah, dia membenci pikiran nya sekarang!

Buk!

Galang mengumpat dalam hatinya kala sebuah bantal melayang dan mendarat tepat di wajahnya. Pelakunya tiada bukan dan tiada lain adalah natasha, istrinya sendiri.

“LO NGAPAIN NGINTIP DI SANA? LO NGINTIP GUE YA? MESUM BANGET JADI COWOK” pekik sasa dari dalam.

Membalut tubuhnya segera menggunakan selimut, memelotot tajam pada pria yang masih berdiri di depan kamar.

Segera galang menetralkan dirinya, meski salah tingkah bukan main. Wajahnya berubah datar kemudian matanya berubah dingin.

“Ayo makan, saya tunggu” ujar nya segera berlalu.

Makan malam selesai, nonton selesai, beres beres selesai semuanya selesai. Sasa yang sudah mengantuk memilih untuk tidur, namun pikirannya berkelana pada malam pertama.

‘Aish! Benar juga. Dia sudah menikah dan pasti pria itu akan meminta seperti itu’

Seketika sasa menjadi merinding takut untuk ke kamar, namun jika dia tidur di luar dia tak bisa tidur tanpa memeluk guling dan berbaring di kasur lembutnya.

lalu dia harus bagaimana?

“gimana kalau cowok itu tiba tiba minta malem pertama? Gue gak mau” sasa menggeleng sendiri memikirkan hal gila itu.

Dia masih 18 tahun dan sudah harus melakukan hal itu. Sasa menolak, menikah muda bukan kemauannya apalagi impian nya.

“Nanti gue udah gak perawan dong. Terus apa kata temen temen satu perjuangan, perduniaan, pergosipan gue kalau tahu tentang ini? Aaa gak mau” Dia menggigit bibir bawahnya dan mendesah seperti orang depresi.

Seperti maling di malam hari, sasa berjalan mengendap endap menuju ke kamarnya. Di depan pintu kamar dia menempelkan kupingnya menguping apa yang sedang di lakukan pria itu di dalam.

Namun tak terdengar suara apapun, mungkin hanya suara jangkrik Di sekitar rumah yang terdengar. Sasa mengelus dadanya sambil menghela napas nya lega.

“Huh, selamat gue. Kalau dia udah tidur itu artinya tidak ada yang namanya malam pertama” gumam sasa kesenengan.

Dia memutar kenop pintu kamar pelan kemudian membukanya, pemandangan yang pertama di lihatnya adalah galang yang duduk sambil bersandar pada kepala ranjang dengan laptop menyala di pangkuan nya.

Aish! Sasa menggerutu dalam hati. Dugaan nya salah, ternyata pria itu masih terbangun.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!