jodoh dadakan 2

Sasa keluar dari ruangan bk dengan wajah kesal. Bersama papa dan satu orang yang sedari tadi menempel pada papanya. Setelah perdebatan panjang, sasa yang membela diri begitu pun dena, akhirnya sasa diskors selama 3 hari.

Baiklah dia tak bisa menolak, memilih masuk ke dalam kelas nya dan mengambil tas nya.

“Sa! Lo mau kemana?” Tanya aina teman sebangkunya.

sasa menghembuskan nafasnya kesal. “Huh! Gue mau balik. Diskors 3 hari kalian tahu? Kesel banget anjir” gerutu gadis itu.

Aina dan yang lainnya sama menghela nafas. Sudah mereka duga, pasti sasa akan dihukum. “Yaudah, gue duluan. Have fun” pamit sasa pada mereka.

“Have fun sa!”

Damar yang tengah menunggu sang putri di mobil terkejut begitu sasa masuk dan menutup pintu mobil dengan kuat. Sampai mengeluarkan bunyi keras akibat tarikan gadis itu.

“Natasha!” pekik damar marah.

Memiliki anak seperti sasa bisa bisa dia jantungan tiap hari. damar harus menyiapkan kesabaran atas tingkah laku putrinya yang satu itu.

“Tidak sopan” lanjut pria paruh baya itu.

“Iya maaf. Lagian sasa kesel pa, sasa udah minta maaf lo tadi” gadis itu kembali misuh misuh.

Masih belum bisa memaafkan, dia sudah mengaku salah tapi tetap dirinya yang di hukum berat. Beda dengan dena yang hanya di hukum membersihkan toilet.

“Makanya kamu jangan bikin ribut ribut terus. Papa cape banget sama tingkah kamu yang semakin hari semakin nakal. Seminggu sekali papa harus ke sekolah, kapan kamu mau berubah sa? Bisa bisa jantungan papa tiap hari kamu begini. Ada aja ulahnya” damar mulai memarahi putrinya.

mengelus dadanya penuh sabar, dia sudah angkat tangan oleh kelakuan sasa yang semakin hari semakin membuatnya pusing.

“Kalo papa gak jantungan ya takut dong pa. Semua manusia kan memang jantungan” ujar sasa dari belakang.

Lagi lagi jawaban itu membuat damar menghela nafasnya kasar. Ingin marah tetapi dia tak mampu, sasa adalah putrinya satu-satunya.

“Allahuakbar!!” Pekik damar frustasi. Menjambak sebagian rambutnya dan melirik pada putra teman nya di sampingnya.

“Kamu dengar kan na galang? Sasa ini memang nakal begini. Memangnya kamu masih mau dan sanggup? Coba pikir pikir lagi nak galang” ujar damar pada pria itu.

Pria yang bernama galang itu tampak memberi senyuman tipis. Setelah diam cukup lama memperhatikan semuanya, baru dia coba meyakinkan diri.

“Insyaallah om, saya mau dan siap membimbing sasa. Mungkin gak langsung berubah tetapi saya yakin semuanya berproses” ujar pria bernama galang itu.

Hal itu membuat damar tersenyum senang. dia menepuk pelan pundak pria itu. “Kalo gitu om titip sasa ya lang? Om udah gak sanggup merawat dia” ucap damar.

Tentu saja hal itu membuat sasa yang sedari tadi menyimak percakapan mereka marah. “maksud papa apa ngomong gitu? Titip titipin sasa seenaknya, pake bilang gak sanggup lagi rawat sasa. Papa mau buang sasa? Papa udah gak sayang sama sasa?”

Amarah gadis itu tersulut. Dada nya naik turun kembang kempis, dia menatap tajam pria yang tak terlalu dia kenal.

“Bukan begitu maksud papa sayang. Papa-”

“terus dia siapa? Pake bimbing bimbing sasa segala” potong gadis itu.

damar menghela nafasnya sabar. Sebelum kemudian dia menoleh pada putrinya untuk mencoba memberi pengertian.

“papa gak ada niatan buang kamu, sama sekali.”

“Ya terus ngapain titip titipin sasa?” Sewot Sasa langsung.

“dengerin papa sa. Papa sangaaaat sayang sama kamu, melebihi jiwa papa sendiri. Karena itu papa ingin yang terbaik buat kamu. ini sudah putusan papa, setelah dipikir pikir beribu kali. Kamu akan papa nikahkan dengan nak galang” terang damar.

Sasa yang mendengarnya sontak terkejut. Wajahnya seketika memerah dengan tangan yang terkepal erat. “SASA GAK MAU!” Tolak gadis itu memekik.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!