jodoh dadakan 4

Damar di larikan ke rumah sakit oleh beberapa warga, namun hanya sasa yang menunggu nya disana. Mata gadis itu sudah bengkak karena menangis, dia merasa durhaka. Bagaimana kalah ayahnya tak ada? Bagaimana dengan hidupnya?

Tak lama suara langkah kaki terdengar mendekat, sasa yang tak terlalu memperhatikan menoleh pada seseorang yang tiba tiba duduk di sampingnya.

dahinya mengerut, alisnya memicing begitu tahu bahwa galang lah yang duduk disana. “Ngapain lo kesini?” Tanya sasa dengan juteknya.

“Jenguk om damar” jawab pria itu.

Sasa tak bisa bereaksi lebih karena kini di ambang kegelisahan. Dia membiarkan galang berada disana meski pun tak ingin sama sekali.

beberapa lama kemudian dokter itu keluar dari dalam dan sasa segera menghampirinya. “Dokter, bagaimana kondisi papa saya?” Tanya nya cemas.

Dokter itu tampak menghela napas pelan. “Penyakit jantungnya kambuh, tapi sekarang sudah lebih baik” dia tersenyum.

Sasa menghela nafasnya lega. “kalo gitu, boleh saya masuk?”

“ ya silahkan. Saya permisi”

Begitu dokter itu pergi sasa segera membuka pintu ruangan itu dan masuk. Terlihat damar yang sudah sadar namun tak mampu untuk bangun. Wajahnya sangat pucat mungkin karena sakitnya.

“Papa, papa udah sadar?” Sasa segera meraih tangan ayahnya.

Tanpa ucapan damar mengangguk sebagai jawaban. Terlihat begitu lemas sampai sampai untuk mengedipkan matanya pun seolah sulit.

Di belakangnya galang menyusul masuk, dia memilih diam kala sasa berbincang. barulah begitu tatapan pria itu tertuju padanya, galang bertanya.

“Sudah baikan om?” Tanya nya.

Damar tersenyum tipis sebelum mengangguk. Dengan sulit bibirnya bergerak dan mulai bersuara. “Saya takut waktu saya gak akan lama. Tolong nikahi sasa secepatnya ya nak galang, biar dia ada yang perhatiin” lirih pria itu dengan sayu.

“Papa apa apan sih ngomong gitu!” sahut sasa tak terima.

Namun nampaknya galang tak mempedulikan hal itu. “Insyaallah om, saya akan segera menikahi sasa” ujarnya yakin penuh tekad.

Sontak sasa menoleh dengan memelotot tajam pada pria itu. “Lo apa apaan sih? Gue belum setuju!” Erangnya tak suka.

Galang tak menjawab, hanya membalasnya dengan tatapan datar seolah tak terguncang. tangan Damar menggapai lengan putrinya membuat sasa terkelonjat kaget dan sontak menoleh.

“Demi papa ya sayang?” ucapnya lirih diiringi batukan kecil.

Sasa hendak menolak, namun melihat kondisi papanya yang sekarat membuatnya bingung setengah mati. Dia sungguh tak mau menikah, tapi bagaimana dengan papa nya?

Pada akhirnya sasa mengangguk setuju meski diiringi tangisan kecil. Damar tersenyum senang dan mengusap kepala sang putri yang tertunduk.

Dan pernikahan itu terjadi setelah dua hari damar keluar dari rumah sakit. dia menjadi orang yang paling bahagia atas pernikahan ini, berkali kali mengucap syukur begitu putrinya di halal kan oleh pria pilihan nya.

Setelah sah menikah, galang langsung memboyong istrinya untuk tinggal di rumah mereka. Sebelum menikah galang sudah memiliki sebuah rumah yang akan dia tinggali jika sudah menikah.

“Pokoknya, gak boleh ada sentuh menyentuh dan sebagainya terutama malam pertama! Dan kita pisah kamar” pekik sasa begitu masuk ke dalam rumah itu.

Galang dengan dinginnya hanya berdehem. Kemudian menyeret koper dan masuk ke dalam kamar mereka, tak mempedulikan ocehan gadis kecil itu.

Tak sengaja pula dia menabrak tubuh ringkih itu membuat sasa semakin dongkol di buatnya. Dia menggeram tertahan dengan menyumpah nyerapahi pria itu dalam hati.

Terpopuler

Comments

Apriyanti

Apriyanti

lanjut thor 🙏

2025-06-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!