Raka adalah mahasiswa jurusan bisnis yang sangat cerdas. Tidak hanya jago dalam pelajaran, dia juga aktif di banyak organisasi kampus. Mulai dari menjadi ketua himpunan mahasiswa, hingga menjadi salah satu anggota tim debat yang selalu menang di kompetisi-kompetisi bergengsi. Keahlian berbicaranya yang luar biasa membuatnya dihormati dan dipuja di setiap acara kampus.
Raka juga sering mengikuti kelas jurusan lain, dengan alasan ingin menambah ilmu pengetahuan.
Namun, apa yang membuat Raka lebih istimewa bukan hanya kecerdasannya, tapi juga kepribadiannya. Dia memiliki sikap rendah hati meskipun selalu berada di atas.
Raka juga adalah anak dari pemilik yayasan, makanya tidak heran jika para wanita mengejar Raka.
Meski begitu, Raka juga memiliki sisi lain yang jarang orang ketahui. Di balik segala popularitasnya, Raka terkadang merasa tertekan oleh ekspektasi yang tinggi dari orang-orang di sekitarnya. Dia selalu berusaha tampil sempurna, tetapi ada kalanya dia merindukan momen untuk menjadi diri sendiri tanpa harus terus-menerus memenuhi harapan orang lain.
Suatu hari, setelah selesai kelas, Raka memutuskan untuk pergi ke taman kampus seorang diri. Dia duduk di bawah pohon besar, menyadari bahwa mungkin dia perlu waktu untuk lebih mengenal dirinya sendiri, tanpa harus terbebani dengan segala popularitas yang menempel padanya. Dalam kesendirian itu, Raka merenung tentang kehidupannya yang penuh sorotan, namun dia merasa bahwa kebahagiaan sejati adalah ketika dia bisa menjadi dirinya sendiri, tanpa peran yang harus dia mainkan.
" Lihat tuh si Raka, kita cari kemana-mana taunya dia di sini "
" Ayok kita samperin " Ajak Denis kepada Irfan ( Teman Raka)
Mereka mendapati Raka sedang duduk di taman, dengan senyuman yang lebih tulus daripada biasanya. Mereka sadar, meskipun Raka adalah pria yang paling populer di kampus, dia juga manusia biasa yang memiliki impian dan keraguan. Namun, bagi mereka, itu justru menjadikan Raka lebih istimewa, bukan hanya karena pencapaiannya, tetapi juga karena kemampuannya untuk tetap rendah hati dan setia pada dirinya sendiri.
Denis dan Irfan langsung menghampiri Raka " Woyy... sedang apa, di sini sendirian? " Ucap Irfan
" Kalian, bikin aku kaget saja " Balas Raka dengan santai.
" Makanya jangan suka bengong di siang bolong, nanti kesambet setan taman baru tau rasa " Ledek Denis melirik Irfan.
" Iya, karena setan tamannya kalian " Balas Raka.
" Sialan " Sebal Denis
" Oh iya. ngomong-ngomong kapan kamu akan kembali ke asrama? " Tanya Irfan
Raka melihat kedua temannya " Nanti siang. nanti siang aku akan kembali tinggal di asrama, jadi siap-siap saja kalian "
Denis dan Irfan langsung menelan air ludahnya, niat hati hanya ingin basa basi, eh taunya malah beneran pindah ke asrama.
" Kamu yakin mau kembali ke asrama? " tanya Denis memastikan
" Kenapa? apa kalian takut jika aku kembali ke asrama? " Tanya Raka penuh selidik
" Ti.. dak. kita malah senang kamu kembali " Timpal Irfan " Iya kan, nis " irfan menyenggol lengan denis.
" Iya dong " Jawab Denis cepat.
Raka berdiri " Kalo begitu sebelum aku pindah ke asrama, kalian harus membersihkan kamar terlebih dahulu. jangan sampai pakaian kotor kalian terlihat oleh ku " Ucap Raka yang langsung meninggalkan kedua sahabat nya.
" Amsyong deh.. niat cuman basa basi, dia malah beneran pindah " Irfan menepuk jidatnya.
" Makanya lain kali jangan suka basa basi, beginikan akhirnya " Ucap denis.
" Sudah ayok jangan banyak omong.. mending kita bereskan kamar asrama sebelum Raka kembali. jangan sampai Raka menemukan pakaian kotor kita " Ajak Irfan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments