BAB 2 JOGING

Malam yang dingin, Andini sedang duduk di meja belajarnya, meja belajar diketuk. " Andini, kamu ada waktu sebentar? " tanya Sofi, dengan ragu. sofi adalah gadis yang cerdas, namun dia sering merasa kesulitan dengan pelajaran matematika yang cukup rumit.

Tentu saja, Andini tidak bisa menolak permintaan teman sekamarnya "Tentu, ada apa?" jawab Andini sambil meletakkan laptopnya.

Sofi duduk di kursi dengan wajah sedikit cemas. " Aku ada ujian matematika minggu depan, dan aku benar-benar kesulitan dengan konsep-konsep kalkulus ini. Bisa bantu aku? "

Andini tersenyum lembut, mengerti bahwa banyak teman sekelasnya yang merasa kesulitan dengan materi itu. "Tentu, kita bisa bahas sama-sama. aku akan jelaskan dengan cara yang mudah dipahami." ucap Andini

Dengan sabar dan penuh perhatian, Andini mulai menjelaskan konsep-konsep kalkulus satu per satu. Dia tidak hanya mengandalkan teori, tetapi juga memberikan contoh nyata yang membuat Sofi bisa lebih memahami materi tersebut. Andini tahu bahwa bukan hanya sekadar menjelaskan teori, tetapi juga penting untuk membuat teman-temannya merasa nyaman saat belajar.

" Kamu kesulitan belajar lagi? " Tanya nana, baru saja masuk kedalam kamar dengan rambut di balut oleh handuk.

" Heum.. kalau soal matematika otak ku buntu " Jawab Sofi sambil cemberut

Nana menggelengkan kepalanya pelan " Untung kamu punya teman serba bisa seperti Andini, kalo tidak! kamu pasti saat ini sedang nangis di pojokan " Ledek nana.

" Kamu benar " Jawab Sofi, melihat kearah Andini " Terimakasih teman sekamar ku yang selalu membantu aku " Ucap Sofi memeluk tubuh andini.

Andini tersenyum sambil mencoba melepaskan pelukan Sofi " Sudah, sudah.. ayok kembali ke materi lagi " Ucap Andini

Sofi langsung menganggukkan kepalanya patuh.

PAGI HARI.

Pada pagi yang cerah, angin sejuk berhembus lembut melalui pepohonan kampus yang masih sepi. Di antara jalan setapak yang dihiasi dengan dedaunan hijau, Andini sedang jogging dengan ritme yang tenang. Matanya fokus ke depan, menikmati setiap langkah yang membawanya semakin jauh dari keramaian gedung-gedung kampus.

Di tengah joging, Andini melihat beberapa teman kampus yang sedang duduk di bangku dekat danau, mereka sedang berbicara sambil menikmati cemilan. Andini tersenyum, mengenali mereka sebagai teman sekelasnya, tapi ia tidak ingin mengganggu. Ia melanjutkan larinya, meski sedikit melambatkan langkahnya untuk menikmati pemandangan yang lebih indah.

Tak jauh dari situ, Andini melihat seorang pria yang baru saja selesai berlari. Wajahnya tampak lelah namun penuh kepuasan. Andini mengenalnya, namanya Raka, teman sekelas yang sering berada di kelas yang sama dengannya, meskipun mereka jarang berbicara. Raka menyapanya dengan senyuman.

“Hai, Andini! Sendiri aja?” Raka bertanya sambil melambai " Kamu suka joging juga? "

Andini yang agak terkejut namun merasa senang membalas dengan senyuman. “Hai, Raka! cuma lagi butuh udara segar pagi-pagi " Balas andini

Andini tidak menyangka jika Raka akan menyapanya.

Raka tertawa. “Pagi yang sempurna buat jogging, ya?”

“Bener banget. Udara segar, dan rasanya lebih fokus setelah olahraga,” jawab Andini.

Mereka berbicara sebentar tentang rutinitas olahraga masing-masing, lalu Raka mengajak Andini untuk bergabung dalam kelompok lari yang sering ia ikuti.

Andini merasa sedikit ragu, karena biasanya ia berlari sendirian. Namun, ada sesuatu dalam tawaran Raka yang membuatnya tertarik. “Mungkin nanti aku coba " jawab Andini sambil tersenyum, merasa senang bisa berbicara lebih lama.

Siapa yang tidak akan senang bisa berbincang dengan pria yang selalu di kagumi oleh banyak wanita.

Setelah berbincang, Andini melanjutkan jogingnya, meskipun kini dengan perasaan sedikit lebih ringan. Keheningan pagi itu memberi Andini waktu untuk merefleksikan banyak hal. Ia berpikir tentang keseimbangan hidup, tentang bagaimana pentingnya menyisihkan waktu untuk diri sendiri meskipun banyak hal yang harus dikerjakan.

" Andini. kamu habis joging? " Tanya Nana, dengan kedua mata yang masih terpejam.

" Kamu sudah bangun? cepat mandi. kita ada kelas pagi " Titah Andini

" Iya sebentar lagi " Jawab nana, kembali memerankan kedua matanya.

Andini membuang nafas pelan, Andini langsung membersihkan diri sebelum masuk kelas.

Episodes
1 BAB 1 AWAL.
2 BAB 2 JOGING
3 BAB 3 RAKA
4 BAB 4 TIDAK SEINDAH YANG DI LIHAT.
5 BAB 5 WAWANCARA KERJA.
6 BAB 6 KABAR BAIK.
7 BAB 7 HALTE
8 BAB 8 PANTAI I
9 BAB 9 PANTAI II
10 BAB 10 PERASAAN RAKA.
11 BAB 11 RESMI JADIAN.
12 BAB 12 LIBURAN MUSIM PANAS.
13 BAB 13 MENGHIBUR ANDINI.
14 BAB 14 HARI BARU.
15 BAB 15 LANGIT, BINTANG DAN KAMU.
16 BAB 16 PAGI MENYAPA DENGAN SENYUMAN.
17 BAB 17 HADIAH KECIL, MEMILIKI ARTI BESAR.
18 BAB 18 SINYAL YANG TAK PERNAH PUTUS.
19 BAB 19 TEMPAT NYAMAN SETELAH HARI BERAT.
20 BAB 20 DI GODA DI TENGAH LATTE.
21 BAB 21 RASA YANG HANYA UNTUKMU.
22 BAB 22 BAYANGAN DARI PILIHAN SENDIRI.
23 BAB 23 SENYUM TENANG TAPI WASPADA.
24 BAB 24 RASA LAMA YANG TETAP NYAMAN.
25 BAB 25 SELALU ADA RAKA UNTUK ANDINI
26 BAB 26 KAMU TIDAK SENDIRI.
27 BAB 27 TIDAK SENDIRI.
28 BAB 28 GOSIP
29 BAB 29 SEMANGAT UNTUK ANDINI.
30 BAB 30 INI USAHAKU, BUKAN RAYUANKU.
31 BAB 31 PERAYAAN KECIL.
32 BAB 32 BAYANGAN DI BALIK CERMIN.
33 BAB 33 KEJUTAN.
34 BAB 34 BERTEMU MAMAH RAKA.
35 BAB 35 TAHIRA YANG SEMAKIN MENYEBALKAN.
36 BAB 36. DI ANTARA LAMPU KOTA DAN RASA NYAMAN.
37 BAB 37 ADA KERAGUAN DI HATI ANDINI.
38 BAB 38 SESI CURHAT.
39 BAB 39 SAATNYA BICARA.
40 BAB 40 ARDI
41 BAB 41 AYAH SAKIT.
42 BAB 42 TERNYATA
43 BAB 43 PULANG KE KOTA.
44 BAB 44 HARI BARU
45 BAB 45 AKHIR PEKAN.
46 BAB 46 VILLA
47 BAB 47 VILLA II
48 BAB 48 NIAT BAIK RAKA.
49 BAB 49 KEGILAAN TAHIRA.
50 BAB 50 AYAH DATANG.
51 BAB 51 AYAH MULAI LULUH.
52 BAB 52 SALING MEMAAFKAN.
53 BAB 53 HARI KELULUSAN.
54 BAB 54 KEBAHAGIAAN BERGANTI MENJADI DUKA.
55 BAB 55 TIDAK AKAN ADA KATA MAAF.
Episodes

Updated 55 Episodes

1
BAB 1 AWAL.
2
BAB 2 JOGING
3
BAB 3 RAKA
4
BAB 4 TIDAK SEINDAH YANG DI LIHAT.
5
BAB 5 WAWANCARA KERJA.
6
BAB 6 KABAR BAIK.
7
BAB 7 HALTE
8
BAB 8 PANTAI I
9
BAB 9 PANTAI II
10
BAB 10 PERASAAN RAKA.
11
BAB 11 RESMI JADIAN.
12
BAB 12 LIBURAN MUSIM PANAS.
13
BAB 13 MENGHIBUR ANDINI.
14
BAB 14 HARI BARU.
15
BAB 15 LANGIT, BINTANG DAN KAMU.
16
BAB 16 PAGI MENYAPA DENGAN SENYUMAN.
17
BAB 17 HADIAH KECIL, MEMILIKI ARTI BESAR.
18
BAB 18 SINYAL YANG TAK PERNAH PUTUS.
19
BAB 19 TEMPAT NYAMAN SETELAH HARI BERAT.
20
BAB 20 DI GODA DI TENGAH LATTE.
21
BAB 21 RASA YANG HANYA UNTUKMU.
22
BAB 22 BAYANGAN DARI PILIHAN SENDIRI.
23
BAB 23 SENYUM TENANG TAPI WASPADA.
24
BAB 24 RASA LAMA YANG TETAP NYAMAN.
25
BAB 25 SELALU ADA RAKA UNTUK ANDINI
26
BAB 26 KAMU TIDAK SENDIRI.
27
BAB 27 TIDAK SENDIRI.
28
BAB 28 GOSIP
29
BAB 29 SEMANGAT UNTUK ANDINI.
30
BAB 30 INI USAHAKU, BUKAN RAYUANKU.
31
BAB 31 PERAYAAN KECIL.
32
BAB 32 BAYANGAN DI BALIK CERMIN.
33
BAB 33 KEJUTAN.
34
BAB 34 BERTEMU MAMAH RAKA.
35
BAB 35 TAHIRA YANG SEMAKIN MENYEBALKAN.
36
BAB 36. DI ANTARA LAMPU KOTA DAN RASA NYAMAN.
37
BAB 37 ADA KERAGUAN DI HATI ANDINI.
38
BAB 38 SESI CURHAT.
39
BAB 39 SAATNYA BICARA.
40
BAB 40 ARDI
41
BAB 41 AYAH SAKIT.
42
BAB 42 TERNYATA
43
BAB 43 PULANG KE KOTA.
44
BAB 44 HARI BARU
45
BAB 45 AKHIR PEKAN.
46
BAB 46 VILLA
47
BAB 47 VILLA II
48
BAB 48 NIAT BAIK RAKA.
49
BAB 49 KEGILAAN TAHIRA.
50
BAB 50 AYAH DATANG.
51
BAB 51 AYAH MULAI LULUH.
52
BAB 52 SALING MEMAAFKAN.
53
BAB 53 HARI KELULUSAN.
54
BAB 54 KEBAHAGIAAN BERGANTI MENJADI DUKA.
55
BAB 55 TIDAK AKAN ADA KATA MAAF.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!