𖤓HAPPY READING𖤓
"Dasar! abang gak ada akhlak..." gerutunya Dhilan sambil meletakkan kue di atas meja belajar.
"Gue bakal balas dendam lah... tapi gimana iya caranya." Dhilan mulai menyusun rencana untuk mengerjai abangnya tersebut. "tapi sebelum itu gue mandi dulu ah." gumamnya dan langsung masuk ke kamar mandi.
*****
Delvin yang masih berdiri di pintu beberapa menit pun merenung, hingga ia memutuskan untuk mengetuk pintu adiknya.
Tok!
Tok!
Tok!
"Lan... maafin abang iya tolong bukain pintunya dulu dong!!" Delvin mulai membujuk adiknya itu.
"Abang janji gak bakal jahil lagi sama kamu...tolong bukain dong pintunya, kan abang bukan orang tolol." Delvin mulai frustasi ia berniat ingin mendobrak pintu tersebut.
Delvin mulai mengambil posisi untuk mendobrak pintu kamar Dhilan, dan langsung mendobraknya dengan sangat kencang. tetapi tanpa Delvin sadari pintu kamar Dhilan sepertinya akan terbuka. Dhilan yang baru saja membuka sedikit pintu kamarnya.
Brak!
Duagh!
Bruk!
Dhilan langsung terpelanting ke belakang karena pintu kamarnya terdorong dengan cukup kuat sehingga mengenai wajahnya dengan cukup keras.
Delvin langsung terkejut ketika mendengar suara benturan dari dalam. "DHILAN!!" teriak Delvin dengan penuh kekhawatiran ketika melihat Dhilan yang hanya mengenakan handuk sepinggang sudah bersandar di dinding dengan wajah memerah.
"Dek, kamu gak apa-apa kan??" tanya Delvin ketika sudah berada di dekat Dhilan.
"Hmm... gak papa!!" setelah mengatakan itu, darah langsung keluar dari hidung Dhilan, Dhilan masih merasa linglung karena masih tidak sadar apa yang sudah terjadi barusan.
Delvin yang melihat darah dari hidup Dhilan langsung memapahnya untuk duduk di atas kasur.
"Dek, kamu gak apa-apa kan, abang minta maaf, abang beneran gak sengaja sumpah." Dhilan langsung menggeleng, karena kesadarannya berangsur membaik hingga kembali normal.
"EH, NGAPAIN LOH DI SINI DASAR OM-OM CABUL KELUAR SANA!!!"
teriak Dhilan dengan kedua tangan menutupi badannya.
Pletak!
Dhilan langsung mengusap dahinya ketika mendapatkan sentilan dari Delvin. Delvin tidak habis fikir dengan adiknya ini, bisa-bisanya dia berpikir yang tidak-tidak terhadap dirinya.
"Ini bersihkan dulu darah yang ada di hidungmu!!" ujar Delvin sambil memberikan tisu.
Dhilan pun langsung membersihkan darah yang ada di hidung nya, karena Dhilan tidak nyaman di perhatikan, Dhilan pun langsung berbalik membelakangi Delvin.
"Kamu masih marah sama abang!?" tanya Delvin.
"Udah gak!!! sekarang keluar dari kamarku om-om cabul!!" ujar Dhilan tanpa menoleh sedikit pun.
"Dibilang aku ini abangmu, malah om-om cabul dasar..." gerutu Delvin dan segera keluar menutup pintu.
"Ih... dasar abang bau tanah itu, udah bikin mood aku jatuh sejatuh jatuhnya!!!!!" kesal Dhilan sambil melihat hidungnya di pantulan cermin.
Setelah menempelkan plaster di hidungnya, Dhilan pun dengan cepat mengenakan baju.
"Gue cakep juga iya..." puji nya ketika sedang memakai kalung, kalung pemberian kakeknya 10 tahun lalu yang tidak pernah hilang karena ia menjaganya.
"Sip, udah ganteng pari purna gini pasti banyak cewe kepincut." ujarnya sambil menyemprotkan sekali parfum di lehernya.
Ia pun segera keluar untuk berkumpul bersama keluarganya di lantai bawah.
Deg!
Deg!
Deg!
Dhilan berjalan menuruni tangga dengan dengan cepat, mungkin dia sudah lupa dengan apa yang di beritahu oleh Meina...untung saja tidak ada yang melihatnya.
-
-
-
-
Semoga suka iya, mohon dukungannya🙏🙏🤗🤗🤗
Delvin Alfarez.😘😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments