Keisha menggeliat, dia merenggangkan tangannya. Lalu perlahan membuka matanya. Namun dia terkejut ketika melihat tunangan kamar tersebut. Dia melihat ke sampingnya, terlihat Alvaro yang tengah tertidur pulas.
Keisha begitu terkejut, dia mengingat kembali apa yang terjadi semalam. Teringat di dalam memorinya bagiamana ia menikmati setiap sentuhan mesra Alvaro pada tubuhnya. Keisha memukul kepala pelan, mengutuk dirinya yang bodoh karena tidur dengan pria yang sangat ia benci.
Dengan pelan, dia keluar dari kasur. memakai semua pakaiannya yang sudah berserakan di lantai. Dan dengan berjalan pelan-pelan dia keluar dari kamar Alvaro.
Di rumah, Keisha terdiam di kamar mandi. Memori akan kejadian semalam masih terekam jelas di benaknya. Tubuhnya yang dijamah oleh Alvaro seolah masih terasa sentuhan mesra tersebut. Keisha bergidik ngeri, segera dia merendamkan tubuhnya di bathtub. Menggosok tubuhnya, dengan harapan tidak ada bekas sentuhan dari Alvaro lagi. Meski sejak tadi ponsel Keisha terus berdering.
****
Keisha menuju kantin kantor. Namun dirinya masih memikirkan kejadian semalam yang menimpa dirinya dengan Alvaro. Dia tahu kejadian itu bukan sepenuhnya kesalahan Alvaro melainkan dirinya sendiri. Namun dia sudah salah bertindak, Keisha memutuskan untuk tidak mengingat atau membahas kejadian malam itu.
Keisha menuju ke kantin, berniat membelikan segelas Americano untuk Alvaro sebagai bentuk permintaan maaf. Namun dia tidak sengaja bertemu dengan Sarah.
" Keisha, tumben lo datangnya agak telat hari ini." sapa Sarah.
Keisha tersenyum, " gue sedikit lelah, mungkin efek mabuk semalam."
" Lo nggak apa-apa,kan?" tanya Sarah yang khawatir.
" gue baik-baik saja."
Keisha mengambil dua gelas Americano yang sudah ia pesan.
" Yuk, ke ruangan! Dari tadi Alvaro nyariin Lo." ajak Sarah menggandeng tangan Keisha.
Mendengar nama Alvaro, kembali Keisha merasa bersalah akan kejadian semalam. Jika bukan dia yang meminta mungkin dia tidak terjebak satu ranjang dengan Alvaro.
" Lo duluan saja. gua masih mau nelfon disini. Ini tolong bawain satu gelas Americano untuknya ya." ucap Keisha memberikan segelas Americano kepada Sarah.
" Kalau begitu gue nungguin Lo deh."
" udah.. Lo duluan saja. Gue masih lama nelfonnya."
Sarah pun pergi dengan segelas Americano yang Keisha titipkan. Keisha berbohong jika dia akan menelfon seseorang. Nyatanya dia hanya duduk membaca pesan dari ibunya yang terus memaksa Keisha untuk mengirimkan uang. Keisha juga menandakan pesan dari Alvaro yang bertanya tentang keberadaannya.
Keisha kembali ke ruangan. Beruntung karena tidak ada Alvaro di ruangan kerja tersebut. Segera dia menuju ruangan untuk fotocopy dokumen.
" Keisha!"
Keisha cukup terkejut mendengar suara yang memanggil namanya.
" gue perlu bicara sama Lo!" ucap Alvaro menarik tangan Keisha.
" Lepaskan! Gue mau kerja!" pinta Keisha dengan kasar melepaskan tangannya.
" Lo kenapa sih!"
" Apa! Gue nggak apa-apa."
" Lo kenapa bersikap begini sih!"
" Apa maksud lo dengan sikap begini hah!"
" Lo sengaja ya menghindar dari gue. Bahkan Lo nggak menjawab panggilan telepon gue sama sekali. Emangnya gue ngelakuin hal yang salah."
" Enggak! nggak ada yang perlu kita bicarakan."
Keisha bersikap dingin seolah tidak pernah terjadi kejadian apapun diantara mereka. Ya, Keisha tidak ingin terlibat lebih jauh dengan Alvaro. Cukup, kejadian malam itu dan sekarang ingin Keisha lupakan.
" Kenapa? Lo sebegitu bencinya tidur sama gue."
" Apa maksud lo ngomong kayak gitu!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments