Ezan yang merasa terpancing, dia pun mulai melum*t dan menghis*p bibir manis Gita.
Sedangkan Gita yang masih dalam keadaan tak sadar, dirinya masih di bawah pengaruh obat yang sempat seorang karyawan club masukkan ke dalam minuman Gita.
Tubuh Gita semakin panas dan jiwanya semakin di buat menggil*.
Bahkan Gita yang memang tidak pandai dalam soal ciu*an begitu terbakar gai*ah saat Ezan begitu qlihai memainkan dan membelit lid*h Gita.
Namun beruntung Ezan segera sadar dengan apa yang dia lakukan saat ini.
"Ah..sial, ada apa dengan aku ini..kenapa aku nggak bisa mengendalikan diri di dekat gadis ini. Bahkan manisnya masih terasa."
Ezan mengumpat dirinya sendiri kerena dengan mudahnya doa terpancing oleh Gita. Bahkan sebelum ini, banyak yang dengan suka rela naik ke ranjang nya untuk sekedar menjadi selimut malam Ezan namun, pria itu dengan tegas menolak itu semua.
Tapi,lain dengan Gita. Jiwa petualang nya pun kembali saat Gita bersamanya.
Saat Ezan berusaha untuk beranjak dari atas tubuh Gita, tiba-tiba gadis itu mengalungkan tangannya di leher Ezan hingga membuat Ezan kembali ambruk di atas tubuh Gita.
"Lepas, jangan begini. Jangan sampai kamu menyesal karena ulah mu malam ini !!'
"Om mau kemana, tubuh Gita panas om, Gita nggak tahan .." suara mendayu milik Gita membuat Ezan semakin merasa tidak karuan.
Apalagi, tubuh Gita saat ini hanya di tutup dengan selembar kain kecil yang menutupi area gunung gede nya dan juga menutupi surga dunia nya.
"Gitaaaa...ini nggak boleh terjadi, kamu akan menyesal !!' dengan wajah menahan hasrat dan juga menahan gair*h yang saat ini sudah di ubun-ubun membuat Ezan menggeram frustasi.
Sementara di tempat di mana pesta ulang tahun teman kampus Gita saat ini semakin meriah. Banyak yang sudah mulai tidak bisa mengendalikan diri.
"Ayu, mana Gita?"
dengan keadaan yang sudah setengah sadar, Alex kembali ke meja dimana Gita tadi berada.
"Aku nggak tahu.." Ayu menjawab dengan memejamkan matanya dan sesekali mengetuk-ngetuk kepalanya yang terasa pening. Bahkan pandangan nya sudah kabur.
"Astaga, dimana dia.Aku telpon dia saja." dengan cepat Alex menghubungi nomer telpon Gita. Tapi sayang tidak ada jawaban dari Gita. Hal itu membuat Alex frustasi.
Sedangkan di sudut lain, seseorang sedang tersenyum senang melihat Alex yang sedang kelimpungan mencari Gita.
"Bos, sudah beres." seorang laki-laki berpakaian pelayan berbisik pada orang itu.
"Bagus, di bawa kemana dia?"
"Entahlah bos, waktu Pak Johan berusaha membawa gadis itu, tiba-tiba ada pria yang membawa nya pergi sementara pak Johan dibawa ke Rumah Sakit karena sepertinya patah tulang."
Mendengar penuturan pelayan itu, orang itu pun membelalakkan mata.
"APA !! Jadi dia di bawa pergi orang lain, kenapa kamu nggak mengejarnya, dasar bod*h !!"
"Saya nggak berani bos, tadi ada bos Mario dan temannya kesini. Makanya saya nggak bisa seenaknya bergerak."
"Mario.." orang itu merasa kesal dengan kenyataan jika Gita tidak sempat di bawa oleh orang yang seharusnya membawa Gita untuk bersenang-senang.
Tapi, dia berpikir jika rencananya untuk menyingkirkan Gita setidaknya sudah berhasil. Orang itu yang tak lain adalah Meta yang sengaja menjual Gita pada pria hidung belang dengan bayaran yang tinggi. Niatnya tadinya ingin memberikan pelajaran pada Gita untuk menjauh dari Alex. Namun ternyata tidak semudah yang di bayangkan nya,karena Alex berusaha di dekat Gita selama di Club.
Bahkan Meta harus mencari cara untuk mengalihkan perhatian Alex sehingga lupa akan Gita di sana.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Disisi lain, Bara baru saja sampai di club malam milik Mario. Tadi dia kebetulan sedang piket dan beruntung nya tak lama dia selesai piket, Mario memberitahu jika keponakannya sedang berada di club miliknya bersama dengan teman-teman nya. Lalu Mario juga mengetakan jika kemungkinan Gita di jebak seseorang dan sekarang ini Ezan sedang menangani Gita.
Sedangkan Sandi, dia bergerak cepat ke ruang control dan mengawasi CCTV yang ada di club itu.
"Sial !! Ternyata ini jebakan !!"
Sandi mengumpat saat melihat Meta bersama seorang laki-laki yang sempat mengganggu Gita.
Lalu di sana juga terlihat Meta yang menyuruh seseorang memberikan obat perang*ang pada minuman Gita.
Sandi dengan cepat mengambil alih semua rekaman cctv yang ada malam ini. Dia bahkan tidak percaya dengan dua orang yang bertugas sebagai petugas control room.
"Sebenarnya kalian ini bod*h atau gimana, berapa banyak yang orang itu kasih sama kalian sampai-sampai mengkhianati bos kalian sendiri, hemm?"
Sandi menatap kedua orang yang memang sudah di suap untuk menghilangkan semua rekaman yang terjadi malam ini. Tapi, Meta tidak tahu jika Ezan cs bergerak dengan cepat untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Benar saja, semua yang terjadi karena ulah seseorang.
...----------------...
Sementara di kamar di mana Ezan dan Gita. Terlihat Ezan bersusah payah untuk mengendalikan ha*rat yang sudah lama tidak dia rasakan. Tapi nyatanya hanya melihat tubuh setengah pol*s Gita membuat has*at lamanya bangkit lagi.
"Sial!! Benar-benar gadis ini sudah buat aku gil* !!"
Ezan masih menautkan bibirnya dengan bibir Gita. Namun posisi mereka, saat ini Ezan dengan cepat mengangkat tubuh Gita ke arah kamar mandi. Dia terlihat bersusah payah membuat dirinya terlepas dari Gita yang semakin membuat dirinya kewalahan.
"Aaaakhhhh...sa_kit !!"
"Maafkan aku, mungkin ini menyakiti kamu. Tapi, aku nggak akan mungkin sanggup mengikuti keinginan kamu kali ini. Tenanglah, ada saatnya kita melakukan nya.."
Ezan mengikat tubuh Gita dengan kain yang ada di kamar mandi dan membalut tubuh Gita dengan handuk. Tangan dan kaki Gita pun terikat dan tubuh indah itu kini sudah ada di dalam bathtub yang terisi dengan air dingin. Namun itu belum cukup untuk membuat Gita pulih dari pengaruh obat perang*ang yang ada di tubuh nya.
Ting tong
Terdengar suara bel pintu kamar itu, hal itu membuat Ezan langsung berjalan ke arah pintu kamar dan ternyata saat dia membukanya ternyata Bara dan Mario yang ada di depan pintu kamar.
Saat Mario dan Bara melihat penampilan Ezan membuat mereka terkejut dengan penampilan Ezan.
"Dimana Gita !!" terlihat Bara langsung menerobos masuk kamar itu.
Bara melihat sekeliling kamar dan ternyata kosong.
"Dia ada di kamar mandi."Ezan pun melangkah menuju kamar mandi.
Dengan cepat Bara dan juga Mario menyusul ke arah kamar mandi dan melihat Gita yang terikat dengan tubuh yang sudah di dalam bathtub.
"Astaghfirullah..!!"
Bara terkejut dengan keadaan Gita dan menatap ke arah Ezan dengan pandangan mata yang terlihat mengisyaratkan agar Ezan menjelaskan apa yang dia lakukan pada Gita.
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
🎀⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Makin seru nih ... pasti ada salah paham antara Erza dan Bara nantinya. Hmmm... ngga sabar nunggu kelanjutannya
2025-03-18
0
Herman Lim
sabar bara blom di apa² kaan ponakan u cuma ponakan u lepas sdr baju nya semua
2025-03-18
0
Nar Sih
alhamdulilah ngk jadi tergoda bujukan setan ya om ezzan
2025-03-18
0