Kejadian Di Club

Ketiga sahabat itu pun melangkah ke meja bar dan memesan sesuatu disana.

"Eh..Zan, San, aku ke toilet dulu bro !!"

Mario berpamitan pada dua sahabatnya untuk ke toilet. Ezan dan juga Sandi hanya menjawab dengan sebuah isyarat.

Di tempat Gita berada, gadis itu sedang menikmati spaghetti yang Alex pesan. Tiba-tiba saja seseorang menghampiri dirinya.

"Haii ..manis, sendirian?" Gita yang mendengar suara yang asing dan bahkan mencium bau tak sedap karena orang yang tiba-tiba menyapanya sudah dalam keadaan mabuk berat.

Gita menutup hidungnya, namun tiba-tiba ada sesuatu yang membuat perutnya bergejolak. Dia pun langsung beranjak dari tempat duduknya dan melangkah menuju sebuah lorong yang terdapat petunjuk sebuah toilet.

Dengan cepat Gita menuju kamar mandi dan sialnya saat baru saja belok ke arah kamar mandi, Gita menabrak seseorang.

Brak..

"Ma_maaf om..aku ...

Gita tak bisa melanjutkan ucapannya karena sudah tidak tahan dengan gejolak yang sudah di ujung lidahnya. Namun saat dia ingin melangkah, tiba-tiba lengannya di tarik.

"Eeeh...mau kemana kamu, nggak sopan !! Sudah nabrak seenaknya, bikin..

Wuekkk..wuekkk..

"Astagaaa...!!" orang itu yang tak lain adalah Mario di buat terbelalak saat Gita memunt*hkan yang sudah dia tahan sejak tadi.

"Sorry om, aku nggak bermaksud buat kurang ajar sama om, tapi salah om sendiri yang nggak boleh aku masuk !!"

Beruntung saja Mario tidak sampai kena jackpot Gita. Sedangkan Gita menatap wajah Mario tanpa merasa bersalah.

Dengan santainya Gita berbalik arah dan langsung berjalan cepat meninggalkan Mario yang sedang menggerutu dengan memindai penampilan nya.

"Sial !!" Mario baru menyadari jika Gita sudah kabur dan hal itu membuat Mario kesal.

Mario pun langsung kembali ke tepat di mana dua sahabatnya berada. Namun saat dia akan melangkah kembali, samar-samar dia mendengar seseorang yang sedang merencanakan sesuatu yang jahat.

"Kamu kasih orange juice ini ke perempuan itu, jangan sampai kamu gagal, mengerti?"

"Siap bos, pasti berhasil !'

begitu yakinnya pelayan itu akan berhasil melakukan rencana jahatnya.

Plak

Baru saja Mario ingin melihat lebih jauh rencana jahat mereka tiba-tiba Sandi menepuk bahu Mario.

"Astaga kamu San, ngapain kamu disini?'

"Harusnya aku yang nanya ngapain kamu disini, sembunyi-sembunyi lagi..kamu lagi ngintip cewek yaa..?'

"Sembarangan, nggak ada ngintip cewek. Sudahlah, yuk balik !!'

Dengan wajah kesal Mario kembali ke tempat di mana Ezan duduk.

"Lama bener ke toilet, nyetor!!' Ezan menimpali dengan nada bercanda.

"Tadi ada sedikit insiden, tapi..kasihan juga tuh cewek jadi target."

Ezan dan Sandi saling bertukar pandang dan kembali menatap ke arah Mario.

"Maksud mu apa sih Mar, target apa? Jangan biarkan tempat ini jadi tempat seenaknya mereka melakukan kejahatan."

"Tuh..kalian lihat perempuan yang ada di meja pojok sana, sepertinya dia jadi target teman-teman nya buat mencapai sesuatu."

Mario menunjuk ke salah satu meja dan terdapat seorang perempuan yang sedang meminum orange juice yang di berikan seorang pelayan.

Karena memang tempat nya remang-remang dan cahaya lampu yang menghalangi pandangan membuat Sandi dan juga Ezan menyipitkan matanya untuk memperjelas penglihatan mereka.

Sedetik kemudian, Ezan mengumpat saat tahu siapa orang yang di maksud Mario.

"Sial..!!"

Terlihat Ezan melangkah meninggalkan kedua sahabatnya.

Mario dan Sandi pun bingung dengan reaksi Ezan saat melihat gadis yang terlihat sedang berusaha melepaskan diri dari laki-laki yang berusaha merayunya.

"Woii..Zan mau kemana kamu !!"

Ezan menoleh ke arah dua sahabatnya dan memerintahkan salah satu dari mereka menghubungi Bara.

"Telpon Bara, suruh cek ponsel keponakan nya !!"

Mendengar nama Bara dan melihat reaksi Ezan yang terlihat menahan emosinya, Mario dan Sandi tak banyak bicara langsung menghubungi Bara.

"Ayolah, sedikit saja sayang...malam ini kita bersenang-senang!!"

"Nggak, nggak mau..Alex..Alex mana ,Alex aku mah pulang !!"

Gita yang tiba-tiba merasa pusing kepalanya dan berusaha untuk melepaskan diri dari orang yang berusaha melec*hkannya.

"Ayolah, jangan sok suci kamu..!!" Pria itu masih berusaha untuk memaksa Gita meminum minuman yang dia pegang. Namun tiba-tiba tangan nya di cekal seseorang yang membuat dirinya meringis kesakitan karena tangan nya serasa di patahkan.

"Aaaaaakhhh..le_pas..!!"

Pyarrrr...

"Bren*ek !! Siapa kamu, hah !!"

pria itu membentak Ezan yang sudah berhasil membuang gelas yang ada di tangan pria itu.

Tanpa mengatakan apapun, Ezan menarik tangan Gita hingga gadis itu berdiri. Dengan kepala yang terasa pusing dan pandangan nya mulai berkunang-kunang, Gita mencoba memfokuskan pandangannya ke arah Ezan, Gita menyipitkan matanya dan menatap wajah Ezan dari dekat.

"Dia..

"Lepaskan gadis itu, dia milikku malam ini !!"

Laki-laki yang sudah mabuk itu berusaha menarik tubuh Gita dari dalam dekapan Ezan. Namun sayangnya karena kondisi nya yang sudah mabuk parah membuat Ezan dengan mudah untuk memberikan pelajaran sedikit.

Bugh

Bugh

Dua kali Bogeman melayang di wajah laki-laki itu dan membuat nya langsung ambruk.

Setelah melihat laki-laki itu jatuh, Ezan memberikan isyarat pada dua orang berkas hitam yang merupakan penjaga club malam untuk membereskan kekacauan itu.

"Hahh... menyusahkan, kenapa kamu bisa disini sih.."

"Alex...aku mau Alex, ini mau kemana..aku mau Alex.."

Gita terus meracau dengan gerakan tubuh yang terlihat aneh.

Ezan menyadari sesuatu yang terjadi pada Gita. Dia pun dengan cepat mengangkat tubuh Gita dan membawanya ke sebuah tempat.

"Aaahhh...panas, panas..!!"

Tiba-tiba Gita dengan gerakan cepat menarik kancing bajunya dengan kencang dan membuat kancing bajunya lepas seketika.

Hal itu membuat Ezan melebarkan matanya dan mengumpat dalam hati saat melihat kulit putih Gita terekspos. Dengan cepat Ezan mengangkat tubuh Gita dan memposisikan tubuh Gita layaknya karung beras.

Gita memekik dan berteriak meminta untuk turun dan selalu meracau kepanasan. Ezan berpikir jika sesuatu terjadi pada Gita.

Ezan membuka sebuah kamar yang ada di ujung koridor gelap lalu dengan perlahan dia meletakkan tubuh Gita di atas tempat tidur.

Ezan dengan cepat masuk ke dalam kamar mandi. Sedangkan Gita yang merasa tubuhnya panas dan keringat yang terus bercucuran , Gita dengan berani dan tanpa sadar membuka kain yang melekat di tubuhnya dan menyisakan segitiga pengaman dan kacamata ajaib yang mampu melindungi gunung gede miliknya.

Saat Ezan keluar dari kamar mandi betapa terkejutnya dia melihat pemandangan yang membuat Ezan semakin frustasi.

"Astaga, bocah ini...

Rasanya begitu geram melihat tingkah Gita yang saat dia tidak sadarkan diri seperti itu.

Saat Gita terlihat ingin kembali melepaskan kain yang menutupi gunung gede nya Ezan dengan cepat mencegahnya.

Namun karena tubuh Gita yang sedang tidak seimbang dan Ezan yang terlalu tergesa-gesa, membuat tubuh mereka limbung dan terjatuh diatas tempat tidur dengan posisi Ezan yang ada di atas tubuh Gita.

Ezan di buat terdiam saat di bagian dadanya tepat beradu dengan dua bongkahan mangga yang ranum dan sementara bibirnya sudah menempel di bibir merah Cherry milik Gita. Hal itu membuat Ezan semakin frustasi.

Apalagi saat Gita terlihat menggerakkan pinggulnya dan juga bibirnya yang sedikit terbuka membuat indra perasa Ezan tanpa sadar menerobos masuk dalam rongga pengecap yang terasa begitu memabukkan.

To be continued...

Terpopuler

Comments

Nar Sih

Nar Sih

waah...pasti nih akan terjadi sesuatu yg mungkin membuat gita dan ezzan bersatu seperi amanat om bara ,siip kak lanjutt moga up nya lancar yaa👍🥰

2025-03-17

0

Herman Lim

Herman Lim

waduh beneran di nikahkan ne setelah di perawanin

2025-03-17

0

Tiara Bella

Tiara Bella

dobel up Thor hehehhee ....

2025-03-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!