5. hasil yang membahagiakan

Setelah Ibu Susan selesai mandi dan juga telah mengenakan pakaian lusuh miliknya. tapi jangan salah, walaupun lusuh pakaian itu bersih. Setelah itu, dia pun langsung keluar menyusul putrinya yang tampaknya sudah tidak sabar ingin segera makan.

Dan seketika, dia langsung dikejutkan dengan tingkah putrinya yang sudah menyiapkan makan malam mereka di atas lantai rumah itu. dan dia mendapati jumlah ikan yang begitu banyak, dengan sambal mentah yang digiling halus. dan di sana dia hanya menemukan nasi yang dimasak sedikit oleh putrinya. tampaknya hanya sekitar dua centong saja.

"Ya Allah nak!! ikannya banyak sekali.. dan ikannya juga besar-besar. kamu yakin, kamu yang memancinya ?" tanya Ibu Susan dengan tatapan tidak percaya. tita langsung menganggukkan kepalanya.

"Iya Bu. nanti besok, selesai salat subuh Aku akan pergi ke pantai untuk menangkap ikan. nggak papa kan Bu ? setelah selesai ditangkap, ikan-ikan itu akan langsung dijual untuk mendapatkan uang." ucapnya dengan bahagia. Ibu Susan masih melongo di tempatnya mendengar penuturan putrinya itu. Dia terdiam sejenak.

"ayo Bu.. Duduk dengan baik. Dan kita akan makan segera." ucapnya sambil menepuk lantai yang kosong itu. Bu Susan pun langsung tersadar.

"oh iya.. Ibu melupakannya." seketika, raut wajah ibu Susan pun langsung berubah cerah.

"ini, ikan yang besar untuk ibu. ibu makan yang banyak ya. kita perlu nutrisi Bu. biar besok, kita lebih semangat lagi untuk mencari uang." ucapnya sambil mengangkat tangannya berpose seperti memberikan semangat. Ibu Susan yang melihat raut wajah cerah putrinya itu langsung tersenyum.

"Iya nak. ayo kita makan banyak. kita puaskan dahaga kita sekarang. mumpung kita diberikan rezeki hari ini, kita harus menikmatinya. besok insya Allah, masih ada rezeki lainnya." ucap Ibu Susan kepada putrinya. tita yang mendengar penuturan itu pun mengangguk. dan kemudian, kedua perempuan yang berbeda usia itu pun langsung menyantap makan malam mereka dengan nikmat dan sesekali akan bercanda.

Malam harinya, sepasang ibu dan anak itu pun langsung membaringkan tubuh mereka di tempat peraduan. keduanya tidur di ruangan yang sama, karena memang mereka tidak memiliki ruangan privasi masing-masing. dengan keterbatasan ekonomi, mereka harus rela berbagi tempat tinggal ataupun tempat tidur di ruangan yang sempit ini.

"ibu. aku berencana besok mau pergi ke pantai. lagi pula, kita juga searah kan Bu." gumamnya. Ibu Susan yang mendengar penuturan putrinya langsung terdengar helaan nafas dari mulutnya.

"sebenarnya Ibu tidak merelakanmu untuk pergi. Ibu masih mengkhawatirkanmu. apalagi kemarin kamu baru saja tersambar petir, dan Ibu masih sangat mengkhawatirkanmu. kalau bisa, untuk sementara waktu dan untuk berjaga-jaga, kamu berkeliling saja di sungai. bukankah ikan padi juga sudah lumayan banyak ? Ibu yakin, besok kamu pasti masih bisa mendapatkannya." ucap Ibu Susan dengan pelan dan penuh perhatian kepada putrinya. Ibu Susan tentu saja tidak rela membiarkan putrinya pergi sendiri. sementara di dunia ini, hanya putrinya lah yang menjadi keluarganya.

tita yang mendengar penuturan itu berpikir sejenak.

"tapi Bu. aku yakin, di pantai memancing itu jauh lebih baik. dan aku juga bisa melewati rumah-rumah warga untuk menjual ikan. kalau untuk ikan sungai, tampaknya aku tidak begitu yakin ada yang mau membeli." tuturnya lagi. dan Ibu Susan yang mendengar penuturan putrinya itu kembali tersenyum.

"bukankah tadi ada ibu Rossa yang membeli ikanmu ? coba saja Kamu jajal kan di pemukiman lainnya agak jauh dari rumah, pasti warga yang lainnya juga mau membeli ikanmu. apalagi harga yang kamu berikan itu cukup murah dan sangat terjangkau." ucap Ibu Susan menasehati. tita yang mendengar nasehat sang Ibu pun akhirnya mengangguk setuju. lagi pula, dia masih bisa mendapatkan kepiting atau udang yang biasanya sangat diminati oleh warga-warga disini.

"mm.. baiklah Bu.. aku akan mencobanya. Aku tidak jadi pergi ke pantai. tapi kalau ibu punya waktu, sekali-sekali temani tita untuk pergi ke pantai ya Bu. Tita ingin mencobanya di pantai juga." ucapnya dengan penuh harap. Ibu Susan yang mendengar penuturan putrinya itu tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"baiklah nak.. insya Allah Ibu pasti akan menemani mu. sekarang sebaiknya kita istirahat ya.. supaya besok, Ibu tidak terlambat bangunnya." ucap Ibu Susan. sementara tita yang memahami langsung menganggukkan kepalanya. dan kedua perempuan yang berbeda usia itu pun langsung bersiap memejamkan mata yang akhirnya juga langsung terlelap.

*****

keesokan harinya, Ibu Susan bangun lebih awal dan membangunkan putrinya untuk melaksanakan salat subuh berjamaah. dengan kondisi yang sangat memprihatinkan seperti ini, mereka tentu tidak boleh melupakan sang pencipta. Ibu Susan yakin kalau ini adalah ujian hidup bagi mereka. setelah selesai melaksanakan salat subuh, keduanya langsung bersiap melaksanakan pekerjaan masing-masing. tita yang melihat ibunya pergi di pagi-pagi buta, membuatnya juga langsung ikut pergi. padahal jalanan pun masih belum terlihat.

tita sendiri pergi kembali ke sungai, dengan membawa herbal hasil racikannya kemarin yang masih bersisa. di sana, dia mengedarkan pandangannya dan melihat air sungai masih pasang naik. tetapi itu tidak menyulutkan keinginannya untuk menebar herbal itu.

dengan cepat dia pun langsung menebar umpan ikan tersebut dari hasil racikannya, dan hanya menunggu beberapa detik saja ikan-ikan itu sudah pada berkumpul. dan, tita yang melihat hal itu dengan senang hati langsung menyeroknya dengan menggunakan tangguk kecil yang dibawa olehnya. dia pun langsung menampungnya di dalam ember yang sudah dibawa olehnya dan diisi oleh sedikit air untuk melembabkan sedikit ember tersebut.

senyum kebahagiaan benar-benar terpatri di wajahnya, melihat ikan yang berebutan memakan umpan yang telah disebar olehnya.

"alhamdulillahirobbilalamin.. kalau begini kan bisa menghasilkan uang.. bismillahirohmanirohim..." Akhirnya dia pun menyerok satu persatu dan memasukkannya. sampai akhirnya ember yang dibawanya itu penuh. sementara ikan-ikan itu masih terus berebutan tanpa tahu kalau kehadiran mereka itu berada dalam bahaya.

Setelah dia merasa cukup, dia pun langsung mengangkat ember yang berisi ikan besar dan bagus itu meninggalkan tempat tersebut. di sana dia langsung berteriak lauk, untuk menjajalkan ikan-ikan itu.

"lauk lauk lauk...!!! lauk lauk lauk!!" serunya dengan keras. dan beberapa warga yang mendengar teriakan itu langsung menongolkan kepala mereka.

"Apa itu tita..?" tanya salah satu warga. sementara Ibu Rossa yang awalnya sudah membeli ikan dari tita kemarin ikut mengulangnya.

"tita..? Apakah itu ikan lagi nak..!"seru Ibu Rossa. tita yang mendengar seruan itu pun langsung menganggukkan kepala.

" betul ibu Rossa.!! ini ikan seperti yang kemarin. Apakah ibu mau membeli lagi ?" tanya kita dengan sopan. sementara ibu-ibu lainnya sudah pada berkumpul untuk membeli ikan tita. kita menjual ikannya per ekor, gimana perekornya itu kita hargai rp10.000. karena memang ukuran ikan itu cukup besar. dan para warga yang membeli pun tidak memprotesnya.

"wah ikannya besar sekali ya!! Apa kamu memancingnya juga ?" tanya salah satu ibu-ibu yang datang membeli ikannya.

"Iya Bu! Saya memancing, dan Alhamdulillah dapat banyak." ucap tita dengan senyum di bibirnya. ibu-ibu itu pun tidak banyak bertanya lagi, mereka Langsung membeli habis ikan yang dijual tita. apalagi ikan yang dijual olehnya itu terbilang sangat murah dan tentunya tidak sesuai dengan harga pasar. dan akhirnya kita berhasil mendapatkan uang sekitar 800.000. tita yang berhasil mendapatkan uang itu pun langsung tersenyum senang.

"Alhamdulillah ya Allah!! aku bisa melunasi hutang ibu di kedai Ibu Ani. tapi sebaiknya, aku pergi mancing lagi deh." Gumamnya. namun seketika, langkah kakinya langsung berhenti.

(Aku tidak bisa pergi memancing lagi.. kalau aku pergi dan orang-orang melihat aku menaburkan herbal ini, bisa-bisa akan ada orang yang merebutnya dari tanganku. aku yang hanya memiliki kemampuan sedikit pasti tidak akan menang melawan.) pikirnya.

"Ya sudahlah kalau begitu.. besok saja, dan akan aku ajak ibu untuk pergi ke pantai." gumamnya lagi. karena sudah memutuskan tidak akan pergi lagi, Dia pun akhirnya kembali ke gubuk kecil milik mereka.

Terpopuler

Comments

blue lock

blue lock

Sukses bikin jantung berdebar! Makasih ya Author!

2025-03-27

0

Wanita Aries

Wanita Aries

Senangnya si tita dpt uang banyak

2025-07-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!