Kini, tita pun telah sampai di pinggiran sungai. tampak sungainya sedang surut, dan memperlihatkan beberapa dasar sungai yang tidak terlalu dalam.
Tita yang melihat hal itu langsung bertekad, dan sekaligus bersiap untuk turun ke bawah. tak lupa dia langsung membawa alat itu dan juga herbal yang sudah ditumbuk olehnya.
dia pun langsung memasang perangkap tersebut, dan di sana dia langsung menebar umpannya. dia melakukannya dengan mengikuti ingatan aneh yang terlintas di kepalanya.
"tuh kan!! nggak terjadi apa-apa.. Hah!! bikin susah hidup aja deh." ucapnya mengeluh. padahal dia masih belum lama menunggu umpan itu untuk disambar. dan ketika dirinya merasa sedikit putus asa, dia pun langsung berniat untuk mencabut perangkap itu kembali.
namun saat itu juga, dia langsung mendapati pergerakan yang begitu besar yang membuatnya langsung terkejut. ternyata di sana sudah terperangkap beberapa kepiting yang ukuran jumbo, dan juga beberapa ikan sungai yang juga masuk ke dalam perangkapnya. bahkan terlihat, di tempat sekitar dirinya menebar umpan itu masih memperlihatkan keberadaan keberadaan ikan yang tampak sedang berebutan untuk mendapatkan umpan itu.
tita yang menyadari hal itu langsung melongo, sekaligus terkejut. Dan dengan refleks dia langsung mengangkat jebakan yang dibuat olehnya.
"wah akhirnya dapat juga!! apa ingatan yang aku dapatkan itu adalah ingatan milikku.? tapi kan aku bodoh, aku bukan siswi yang cerdas dan cerdik. apalagi masalah tentang herbal dan juga ramuan." ucapnya dengan wajah sumringah.
"ah tapi sudahlah!! tidak usah banyak berpikir. yang penting aku telah berhasil mendapatkan ikan ini hahaha.. Ibu!! anakmu sungguh sangat cerdas.!! Malam ini kita tidak akan kelaparan." ucapnya dengan riang gembira. Untung saja sungai itu juga terlihat sepi. karena tidak ada orang yang melakukan aktivitas di sekitar sungai tersebut.
melihat ikan yang masih banyak terdampar di bagian tepi-tepi sungai itu, tita pun langsung mencoba menangkap ikan-ikan itu dengan tangan kosong. dan alhasil, dia langsung mendapatkan banyak ikan dan plus dengan kepiting-kepitingnya.
wajah tita sangat sumringai bahagia. dia tidak menyangka kalau ingatan abstrak itu bisa mendapatkan hasil yang berlimpah seperti ini. dia pun langsung mengisi jebakan ikannya itu dengan ikan-ikan yang telah ditangkapnya. sementara kepiting kepiting itu diikatnya dengan tali.
setelah selesai, dia pun langsung bergegas pergi. tubuh kurusnya langsung berjuang keras untuk mengangkat ikan yang berat itu. saat dirinya melewati beberapa rumah penduduk, mereka Langsung melihat ikan tersebut. dan dengan cepat dipanggil.
"tita.. Apa itu nak..?" tanya seorang ibu-ibu yang rumahnya cukup dekat dengan gubuk mereka.
tita yang dipanggil oleh ibu-ibu itu langsung menoleh. jangan lupakan pipinya yang dipenuhi dengan lumpur gara-gara menangkap ikan dengan tangan kosong.
"ikan bu.." ucapnya. berhubung ke desa mereka sangat kekurangan ikan, dan lebih banyak mengkonsumsi sayur-sayuran membuat ibu itu langsung berbinar. biasanya, orang-orang kaya akan membeli ikan itu di pasar kota, yang jaraknya sekitar 2 jam dari desa mereka.
"banyak sekali ikannya tita!! tidak mungkin kau dan ibumu akan memakan semuanya.!! berikan beberapa ekor kepada saya. dan saya akan memberikan kamu uang." ucap Ibu tersebut yang tidak mungkin ditolak oleh tita.
"wah benarkah Bu!! kalau begitu boleh deh." ucapnya. dia pun langsung mengeluarkan 5 ekor ikan dengan ukuran lebih besar dari tangan orang dewasa, dan beratnya sekitar setengah kilo. kemudian ibu itu langsung mengambilnya dan menyerahkan uang sebanyak 50 k kepada tita. karena tentunya ibu itu tahu berapa harga ikan per kilonya. seharusnya, kalau mengikuti harga pasar, ikan itu bisa dihargai sekitar 70 sampai 80 per kg-nya. namun, tita tidak masalah akan hal itu. Yang penting dia bisa membeli beras satu gantang untuk dirinya dan ibunya di rumah.
"wah makasih ya Bu!!" ucap tita.
"ya sama-sama tita. oh iya, itu kepiting ya..?" tanya ibu itu lagi yang belum sempat memperhatikan ikan yang dibawa oleh tita.
"Iya Bu. tapi saya tidak menjualnya. soalnya Ibu saya sangat menyukai kepiting. aku juga sangat menyukainya." ucap tita lagi.
"ya.. begitu ya!! padahal ibu juga mau beli loh. tapi nggak papa deh. kamu isi nutrisi dulu bersama dengan ibumu. tapi kalau besok-besok ada lagi, jangan lupa tawarin sama ibu ya." ujar ibu itu lagi. dan ibu itu biasa dikenal dengan nama ibu Rossa.
"baik bu. kalau begitu saya pamit ya Bu." Ibu Rossa pun langsung menganggukkan kepalanya. dan, tita pun langsung membawa pergi ikan-ikan itu kembali sebelum ada yang melihat lagi.
*****
sesampainya kita di rumah, atau lebih tepatnya gubuk. dia langsung tersenyum senang. dia pun dengan cepat meletakkan ikan-ikan itu di atas baskom yang berukuran besar. dan perlahan-lahan mulai membersihkannya.
"setelah ini aku akan pergi membeli beras. Hehehe.. Ibu pasti akan terkejut melihat ikan-ikan ini. pasalnya, ikan di pasar sangat mahal dan kami pun tidak akan sanggup membelinya." gumamnya lagi.
dan setelah kita berhasil membersihkan ikan-ikan itu. dia pun langsung menyimpannya dulu di tempat yang aman bersama dengan kepiting-kepiting tersebut. dia pun kembali bergegas keluar dari rumah, dan pergi ke warung.
"assalamualaikum Bu." ucap tita. Ibu pemilik warung yang melihat keberadaan tita di sana langsung memasang wajah cemberut.
"ada apa? Aku tidak mau mengutangi kalian lagi ya. soalnya hutang ibumu sudah sangat banyak di sini." ucap Ibu tersebut. tita yang mendengar penuturan Ibu warung itu langsung tersenyum kecut.
"Maaf sebelumnya ibu Ani. nanti kami pasti akan melunasi hutang-hutang kami. aku ke sini mau beli beras dan juga garam. serta bawang se-ons. dan kali ini aku bayar kok bu Ani. tapi mengenai hutang-hutang ibu saya, nanti kami akan Cicil perlahan ya Ibu." ujar tita dengan perasaan tidak enak. lagian siapa juga yang mau hutang kalau tidak kepepet.
Ibu Ani memandang ke arah tita sedikit nyalang.
"Aku tidak mau tahu! kalau begitu perlihatkan dulu uangmu. kalau ada, aku akan memberikannya. kalau tidak jangan harap bisa mendapatkannya." ucap Ibu Ani dengan tegas. tita yang diperlakukan seperti itu benar-benar sangat malu. namun dia akhirnya mengeluarkan uang lebaran rp50.000 itu.
"ini! jangan Ibu pikir kalau aku mencurinya. aku mendapatkan uang ini dari hasil menjual ikan tadi." kali ini tampang tita sudah tidak bersahabat. sementara Ibu Ani yang memang ingin menuduh kita seperti itu langsung terbantahkan. namun dia tetap kekeh, karena dia tidak melihat tita menjual ikan.
"jangan bohong kamu ya!! Saya tidak melihatmu menjual ikan tadi.!!" seru Ibu Ani. tita menghela nafasnya. dia yang masih seorang remaja dan memiliki sifat yang masih labil itu membuatnya tersulit emosi.
"Ibu mau menerima apa enggak! kalau nggak mau saya ke tempat lain aja deh.! lagian, uang ini diberikan oleh ibu Rossa. Dan kalau Ibu tidak percaya tanyakan saja pada ibu Rossa. teriak aja kalau bisa, lagi pula suara Ibu Rossa masih terdengar di sini." ucap tita dengan sedikit jengkel.
sementara Ibu Ani yang mendengar penuturan itu langsung membuktikannya. di sana dia langsung berteriak kepada Ibu Rossa yang tampak sedang bersiap untuk membakar ikan di halaman.
"Ibu Rossa!! Apa benar kamu yang memberikan uang kepada tita.!!" teriaknya. Ibu Rossa yang mendengar penuturan itu langsung mengangkat wajahnya.
"Iya Ibu Ani! saya membeli ikan darinya dan memberikan uang rp50.000. memangnya kenapa Ibu Ani!" seru Ibu Rossa lagi.
"oh tidak apa-apa Ibu Rossa! terima kasih." ucap Ibu Ani yang akhirnya tidak melanjutkannya lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Wanita Aries
Cerita bagus thor
2025-07-15
0