Bab 16

"Iya deh, jangan kesel lagi nanti lama lama jatuh cinta gimana.?" Kata Maria meledek Kanya.

"Amit amit aku jatuh cinta dengan nya. Udah ah, jangan bicara kan dia lagi . Lagian aku ini masih status istri orang." Kata Kanya.

"Baiklah tuan putri.! Lalu bagaimana hubungan mu dengan suami mu ? Apa baik baik saja?"

"Entah lah Mar,aku sebenarnya juga bingung."

"Bingung kenapa?"

"Tadi pagi aku menemukan bekas lipstik di kemeja Mas Rihan. Tetapi waktu aku tanya itu lipstik teman kuliah nya yang gak sengaja tersenggol. Alasan yang gak masuk akal."

"Lalu apakah kamu percaya?"

"Aku tidak percaya. Aku merasa kalau Mas Rihan selingkuh. Jadi aku ingin menyelidiki nya"

"Maaf sebelumnya ya, Kanya. Sebenarnya aku pernah melihat suami mu jalan dengan wanita lain "

"Benarkah Mar? Tapi kenapa kamu tidak kasih tahu aku. Kenapa baru sekarang kamu bilang Mar?"

"Sebenarnya aku ingin memberi tahukan mu, Cuma aku ingin memilih waktu yang tepat. Dan sekarang kamu merasa suami mu selingkuh, mungkin itu benar. Aku sempat mengambil Foto dan Video mereka. Nih, coba kamu lihat," Maria pun memperlihatkan foto dan Video yang di record.

"Jadi benar selama ini Mas Rihan selingkuh dan bodohnya aku baru tahu sekarang. Apa salah ku Mar, apa kurangnya aku sehingga Mas Rihan selingkuh."Kata Kanya sambil menangis dan Maria memeluk dan menenangkan.

"Udah Kanya, Kamu gak salah apa apa. Rihan nya saja yang gak pandai bersyukur memiliki istri seperti kamu. Sudah jangan kamu tangisi pria seperti dia. Dia saja tidak memikirkan perasaan mu . Air mata mu lebih berharga dibandingkan dia. Sekarang kamu harus bangkit dan buktikan kamu bisa hidup tanpa dia." Kata Maria menyemangati Kanya. Kanya pun menghapus air matanya dan kini dia berhenti nangis.

Kanya merasa yang di katakan Maria benar. Untuk apa aku menangis untuk orang yang tidak pernah memikirkan perasaan ku.

"Benar yang kamu katakan Mar, Aku harus bangkit dan menjadi Kanya baru . Terima kasih Mar, kamu memang sahabat terbaik ku.'" Kata Kanya sambil memeluk Maria.

"Sama-sama, Aku akan selalu membantu selama aku bisa. Sekarang apa rencana Kamu ?" Tanya Maria.

"Untuk sekarang aku belum mempunyai rencana, tapi setelah ketemu kamu aku akan ke rumah orang tua ku dulu. Aku ingin menyimpan sertifikat rumah ku di rumah orang tua ku. Karena jika di simpan di rumah ku, tidak aman."

"Gak aman gimana Kanya. Apakah rumah mu kemalingan?"

"Gak Mar, Cuma kemarin aku mendengar kalau sebelum Mas Rihan menceraikan aku. Mas Rihan Ibu mertua ku dan adik ipar ku ingin mengambil sertifikat rumah ku dan membalikkan menjadi atas nama mereka."

"Apaa? Rihan berencana menceraikan kamu?" Maria shock mendengar cerita tentang rumah tangga sahabat nya.

"Iya Mar, Katanya karena aku wanita mandul gak bisa memberikan Mas Rihan keturunan."

"Emang mereka punya bukti kamu mandul? Apa kamu sudah periksa ke dokter?"

"Belum Mar, Tapi Mas Rihan dan mertua kekeh kalau Mas Rihan gak Mandul." Kata Kanya

"Tapi mereka juga tidak bisa menyalahkan kamu dong, kan tidak ada bukti nya." Kata Maria kesel..

"Biarkan saja mereka berkata apa , yang penting sekarang aku sudah tahu niat busuk mereka dan aku juga sudah tahu kalau Mas Rihan selingkuh."

"Kamu yang sabar ya, Kapan pun kamu butuh bantuan, kamu kasih tahu aku, aku akan sebisa ku membantu kamu "

"Iya Mar , sekali lagi terima kasih ya."

"Besok kan hari minggu gimana kalau besok aku ajak kamu ke salon untuk perawatan dan sekalian refreshing." Cicit Maria.

"Boleh Mar, besok aku tunggu di rumah ya! Aku juga ingin menenangkan pikiran ku agar tetap waras." Kata Kanya sambil tertawa.

"Betul betul buat mereka menyesal. Kamu sekarang tidak mau merawat dirimu sendiri."

"Gimana mau merawat diriku Mar, Sejak menikah dengan Mas Rihan aku sudah tidak pernah mengenal yang namanya salon Mar, Dulu masih kerja kita sering ke salon. Kalau sekarang ke salon pakai uang apa?"

"Iya dulu kita sebulan dua kali selalu perawatan. Kamu sih pakai acara berhenti kerja segala."

"Iya Mar, aku juga menyesal karena berhenti kerja dan lebih memilih untuk menjadi ibu rumah tangga. Semua karena mas Rihan berjanji akan menafkahi aku dengan baik. Tetapi janji nya manis di mulut saja." Kata Kanya.

"Menyesal sekarang juga tiada guna Kanya."

Maria melihat jam tangannya. Jam sudah menunjukkan pukul 12:45.

"Maaf kan aku Kanya. Jam istirahat makan siang ku sudah mau habis. Kamu gak apa-apa kan aku tinggal sendirian?"

"Santai saja Mar, aku juga habis ini mau ke rumah orang tua ku." Kata Kanya.

"Ya sudah sampai ketemu besok ya. Besok aku akan jemput kamu di rumah." Kata Maria.

Mereka berdua berdiri, lalu berpelukan terus cipika-cipiki.

"Semangat kerja nya. "

"Siap, kamu juga hati hati jangan oleng lagi, nanti jika di jalan."

Kini Kanya tinggal sendirian, akhirnya Kanya memutuskan untuk ke rumah orang tuanya untuk menitipkan sertifikat.

Kanya juga ingin mengadu tentang masalah rumah tangganya. Bagaimana pun juga kedua orang tuanya harus tahu. Kanya ingin meminta pendapat dari orang tuanya sebelum mengambil keputusan kedepannya.

Tak berselang lama Kanya sudah sampai di rumah orang tuanya.

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumussalam. Mbak Kanya, kirain tadi yang datang bapak dan Ibu." Kata Adnan Adik Kanya.

"Emang Ibu dan Bapak kemana?" Tanya Kanya.

"Bapak dan ibu lagi pembukaan cabang baru toko kita Mbak. Mungkin bentar lagi pulang." Kanya mengangguk.

"Itu Mbak bawa apa?" Tanya Adnan menunjuk ke arah sertifikat yang di pegang Kanya

"Ini sertifikat rumah Mbak." Jawab Kanya.

"Sertifikat rumah Mbak kenapa dibawa kesini. Apa mbak mau menjual rumah Mbak ?" Tanya Adnan penasaran.

"gak kok , Mba gak ada niat untuk jual rumah Mbak ."

Ketika Kanya dan Adnan asyik ngobrol, terdengar suara motor berhenti di depan rumah.

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikumussalam" jawab Kanya dan Adnan kompak.

"Sudah lama datang nya Kanya." Tanya pak Dodi.

"Baru saja Kok Pak,Bu."Mereka pun duduk di ruang tamu.

"Bagaimana Kanya apa suami kamu membuat ulah lagi Nak?" Tanya Bu Tari.

"Sebenarnya Kanya datang kesini mau menitipkan sesuatu ke Bapak dan Ibu."

"Titip apa Nak?" Tanya Pak Dodi.

Kanya pun memberikan sertifikat rumah milik Kanya.

"Kanya mau nitip sertifikat rumah ini Pak ,Bu."

"Kenapa harus di titipkan Kanya."

"Karena Keluarga Mas Rihan ingin mengambil sertifikat rumah milik Kanya Bu Pak "

"Apaaa. Kurang ajar sekali mereka."

"Mas Rihan selingkuh dan ingin menceraikan Kanya. Tapi setelah mereka bisa mengambil sertifikat rumah milik Kanya. Mereka ingin menguasai rumah Kanya."

"Sungguh Rihan sudah tidak bisa di maafkan." Pak Dodi sangat emosi ingin sekali Pak Dodi membunuh Rihan jika tidak takut dosa.

Episodes
1 BaB 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
Episodes

Updated 125 Episodes

1
BaB 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!