5

Setelah berhasil memancing para zombie itu. Mereka berdua segera berlari ke arah tangga.
Valencia Arzellya
Valencia Arzellya
Ayo cepat dek!!
Dengan perasaan yang was was mereka lari secepat mungkin agar tidak di ketahui oleh zombie.
Akhirnya mereka pun telah sampai di lantai 6. Tetapi, mereka di kejutkan dengan adanya zombie di tangga. Zombie itu membelakangi mereka. Tidak seperti zombie pada umumnya. Zombie itu tak mengetahui bahwa ada manusia mendekatinya. Sebaliknya dia hanya diam dan mematung di dinding.
Hal itu membuat Valen dan Maudy ketakutan. Karena jika mereka melewati zombie itu, takutnya mereka akan tiba tiba di serang.
Tangan kiri Valen memegang tangan adiknya, sedangkan tangan kanannya berusaha mengeluarkan senjata api yang ia miliki. Maudy sangat ketakutan, ia memeluk lengan kakaknya.
Dengan perlahan, mereka mulai melewati zombie itu. Valen menyuruh adiknya untuk duluan naik ke atas. Sedangkan Valencia mengawasi zombie itu.
Saat mereka sudah hampir berhasil melewatinya. Tiba tiba zombie itu berbalik, dan melihat Valen. Seketika jantung Valen mulai berdetak kencang.
Mata zombie itu sepertinya buta. Karena zombie itu hanya mencium bau manusia, dan tak bisa melihat Valen.
Valen menahan nafasnya. Ia mulai berjalan mundur dan naik ke atas. Untung nya mereka tidak ketahuan. Tetapi tak di sangka, segerombolan zombie sudah menunggu mereka di lantai 6 itu. Saat mereka berdua mendapati ada banyak zombie. Di situlah mereka berdua diam mematung, tak berani apapun.
Tak sempat bersembunyi, zombie itu akhirnya melihat mereka berdua, dan mulai menyerang.
Maudy Arzellya
Maudy Arzellya
KAKKK!
Valencia Arzellya
Valencia Arzellya
AYO CEPAT LARI
Dengan sekuat tenaga, mereka berlari sekencang mungkin.
Sampai pada saat ingin naik tangga, Maudy terjatuh. Kaki nya terbentur ke tangga. Ia pun tak bisa bangun. Dengan wajah panik, sang kakak segera menolong adiknya.
Air mata Maudy mulai menetes. Valen mencoba menembak semua zombie itu, tetapi zombie nya terlalu banyak sehingga peluru Valen sudah habis. Valen menggerutu kesal. Dia terus membantu adiknya bangun. Saat berhasil, mereka berdua berjuang untuk menaiki tangga satu persatu.
Tapi hal itu tak bisa mereka lawan. Lari zombie itu sangat cepat, sedangkan mereka lambat karena kaki Maudy keseleo.
Maudy Arzellya
Maudy Arzellya
Kakak...aku takut...
Maudy mulai menangis kencang.
Valencia Arzellya
Valencia Arzellya
Ah si*l. Kamu jangan menangis dulu! Kita harus cepat berjalan, kamu fokus jalan saja. Abaikan zombie itu
Perasaan Valen campur aduk. Jika mereka menyerah, mereka akan menghilang selamanya dan bertemu kedua orang tua mereka. Tetapi di sisi lain, mereka ingin bertahan agar bisa mencapai mimpi yang mereka impikan.
Di saat mereka telah lelah, untungnya para tentara yang mendengar suara zombie berlari dan juga tangisan Maudy, segera mengecek ke bawah. Untungnya lantai 6 dekat dengan atap, jadi mereka bisa mendengarnya
3 tentara pun telah siap menodongkan senjata mereka. Dengan baju yang sangat tebal mereka berani membasmi para zombie.
Terdengar suara tembakan dari ujung lorong dekat tangga, tandanya para tentara itu sudah turun.
Dalam hati Valen, dia sangat bersyukur karena telah di tolong.
***
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!