Istri, anak raja surya naga dan anak, istri jendral heru yang di kejar kejar oleh pembunuh bayaran, mereka lari dengan cepat, tapi mereka tak bisa menghindari pembunuh bayaran tersebut. Salah satu pembunuh bayaran berkata
"yang mulia Ratu dan istri penglima yang saya hormati, tolong ikut saya,"
"kalian siapa, dan mau apa?" kata ratu
" ini peritah raja Riu, agar kalian berdua bisa hidup enak."
"kalau bersama penjahat tidak ada namanya enak, " kata istri panglima
" kalau begitu aku membawa kalian dengan kekerasan ," kata salah satu pembunuh sambil mencabut pedang.
istri panglima dulunya juga seorang pendekar pedang, jadi mencabut pedang dia,
salah satu pembunuh menyerang istrinya panglima mereka saling bertarung, yang lain mencabut pedang mereka siap untuk membunuh mantan ratu,putri raja,dan putra panglima.
dalam pertarungan dengan salah satu pembunuh bayaran itu, istri panglima berteriak
" tuan ratu bawa putri mu dan putraku lari,"
Mantan ratu mau lari, bersama anak anak akan tetapi tak bisa karena salah satu dari pembunuh melompat dari depan ratu ke belakang ratu dan anak anak, jadi mereka terjepit,istri mantan panglima melawan sekuat tenaga akan tetapi dia tak bisa kosentrasi, karena melihat ratu dan anak anak terdesak oleh pembunuh bayaran itu, karena tak kosentrasi dia tersabet pedang di perut, dengan kejamnya sang pembunuh mau membunuh walau tahu istri panglima
terluka tak berdaya, tapi pembunuh siap siap menusuk, akan tetapi pedang di terhalang dengan tongkat, pembunuh melihat orang mehalangi dia yaitu seorang kakek. pembunuh itu menyerang kakek tersebut. Di tempat di mana ada ratu dan anak anak yang terdesak, tiba-tiba ada nenek yang memukul dengan kipas kedua pembunuh itu, pembunuh langsung pingsan.
Kakek pun dengan mudah mengalahkan pembunuh itu,dan menaklukan pembunuh dengan sekali pukulan menggunakan tongkat,pembunuh lalu pingsan.
Nenek,matan ratu ,dan putri , lari mendekati kakek,kecuali putra dari panglima yan belari medekati ibunya yang terluka, putra panglima yang berlutut di depan ibunya terbaring ditanah,putra panglima yang bernama Sinwan lalu berkata
" bu bangun bu..."
" anak ku jaga dirimu dan lindungi orang di dekatmu, jadilah pendekar yang kuat" kata ibunya sinwan yang langsung mati setelah berkata itu. singwan yang kaget melihat itu, lalu teriak
" ibuuùuuuuu,ibuuuuuu," menangis lalu pingsan.
Kakek itu pun mendekati singwan dan mayat ibunya sinwan,dan menggendong sinwan mau meletakan sinwan di berbatuan besar, ingin melobangi tanah untuk kuburan sang istri panglima perang, dengan sekali pukulan tongkat dia, berlobang tanah itu, lalu di kuburnya mayat istri panglima, setelah selesai, dia pun mendekati sinwan,dan menggendong sinwan, setelah itu dia mau mendekati nenek, mantan ratu, putri yang bernama dwinda, akan tetapi dia kaget melihat ada salah satu dari pembunuh itu bangkit mau melempar pedang ke arah sang putri dwinda dari belakang, kakek tersebut berteriak
" awas di belakang kalian "
Mendengar perkataan itu ratu pun menengok ke belakang, melihat pedang itu mau menusuk putri dia lalu memasang badan di depan putri dia, lalu ratu pun tertusuk. nenek yang melihat itu, lalu pergi mendekati sang pembunuh lalu dengan kencang memukulkan kipasnya, lalu mati sang pembunuh itu. Putri dwinda yang di belakang mamanya tak bisa menahan tubuh ratu yang roboh ke belakang karena tersusuk pedang,lalu putri dwinda terduduk. memangku kepala ibu dia , putri dwinda lalu berteriak
" ibuuuuuuu"
Sementara di bawah goa, raja Riu, mantan raja surya, dan Panglima Heru yang di tawan oleh raja Riu ,ternyata di sana ada penjara dalam goa, Raja Riu berkata
"Surya Naga,dan Heru, gimana rasa di rebut kekuasaan kalian"
"Riu... kamu tahukan, aku tak pernah merebut kekuasaan siapa pun," kata surya
"kamu memang tak pernah merebut,tapi kakek mu yang merebut wilayah ini dari ayahku. kakek mu waktu itu bepangkat senopati,dan kakeku di bunuh oleh raja kerajaan hubalang dan wilayah ini di serahkan oleh ke kakek mu, karena kakek mau takluk pada raja kerajaan hubalang, sedangkan ayah ku tak mau takluk, dan ingin tetap berperang melawan kerajaan hubalang, karena kakek mu tak ingin berperang maka ayah dan ibuku di asingkan. tapi sewaktu ayahku mau mati,dia berpesan rebut kembali kerajaan, dan kini kerajaan telah ku rebut, mulai dari sini, aku akan merebut kekuasaan kerajaan hubalang. " kata Raja riu
" kakeku sebenarnya tak mau merebut kerajaan ini, tapi kakek ku melihat rakyat pasti mederita karena beperang melawan kerajaan hubalang, jadi dia menerima penyerahan kerajaan ini padanya, agar rakyat tak mederita." kata mantan Raja Surya.
" sebenarnya ayahku telah memikirkan agar rakyat tak menderita, tapi tanpa takluk ke kerajaan hubalang. tapi kakek mu, tak setuju, malah memilih takluk kerajaan hubalang, itu mengakibatkan kerajaan meminta pajak yang tinggi, dan sebagian hasil pajak itu di serahkan ke hubalang. dan membuat rakyat mederita, dan jaman kamu merubah sistem kerajaan dengan sistem kerajaan terbuka, rakyat dapat berbicara dengan raja surya menyampaikan permintaan rakyat, memang rakyat tak menderita, tapi prajurit, pejabat negara dan para selir kerajaan, menderita, karena dana kerajaan untuk membayar mereka terlalu sedikit, dan banyak yang korupsi agar mereka dapat meningkatkan keuangan mereka. kata Riu
" tapi tak ada yang protes terhadap kerajaan maka aku merasa semua baik baik aja." kata Raja Surya.
" kamu memang bodoh, mereka tak protes, karena tak mau kejahatan mereka di ketahui oleh mu, dan mereka tak protes karena aku yang merencanakan, semua ini, agar aku merebut kembali kerajaan ini, dan di mulai aku jadi prajurit kecil, sampai sekarang jadi raja. denga propaganda yang halus dan kuat aku berasil mengalahkan kamu. sekarang aku tunjukkan jadi raja yang sebenarnya bagaimana dan aku akan menaklukan kerajaan hubalang nanti,tanpa membuat rakyat menderita dan keuangan kerajaan yang kuat. jadi kamu dan kamu panglima perang yang lemah ku biarkan hidup agar melihat kejayaan kerajaan ini." kata Raja Riu. lalu meninggal kan goa itu.
Di tempat lain, di rumah kecil,di mana si singwan dan putri dwinda yang berada disana. ternyata itu rumah sepasang pendekar tua yang menolong tuan putri Dwinda dan Singwan. kakek dan nenek pendekar itu duduk di kursi yang reyot, setelah meletakkan putri dwinda dan singwan di kamar yang sama. si nenek berkata
" pasti mereka putra dari panglima heru dan putri raja surya " kata kakek
" Sang putri dwinda yang berusia kurang lebih empat belas atau lima belas tahun,dan singwan yang mungkin berusia Sepuluh tahun,sebelas tahun, menderita karena perebutan tahta." kata nenek
" oleh karena itu aku punya rencana...?
(BERSAMBUNG)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments