Lagi Lagi Berbohong

Meski niat yang kita miliki baik tapi jika melakukannya dengan cara yang salah maka akan tetap salah terlebih jika sudah menyangkut masalah hati terlepas dari hati laki laki terlebih perempuan.

" kenapa mas diam ?" tanya Malika yang tak bisa menutupi rasa sedih dan kecewanya karena apa yang iya pikirkan akhir akhir ini mungkin akan menjadi kenyataan.

" apa memang benar jika mas sudah mengkhianati Malika selama ini ?" tanya Malika sambil mencoba mengguncang tubuh Galuh agar mau berkata jujur meski itu akan sangat menyakiti hatinya.

" jujur, tak pernah ada niat sedikit pun dalam hati mas untuk mengkhianati kamu " ucap Galuh yang akhirnya mencoba membuka suara setelah berondong pertanyaan yang Malika lontarkan pada dirinya.

" dan apa yang akan masa jelaskan ini semata mata hanya demi kebahagiaan kita " ucap Galuh dan sebelum menjelaskan semuanya Galuh mencoba menghirup dalam dalam nafasnya.

" enam bulan lalu mas tak sengaja bertemu dengan seorang gadis yang hampir saja tertabrak mobil mas " ucap Galuh menceritakan awal mula pertemuannya dengan Arini enam bulan lalu.

" dia bernama Arini, gadis belia berusia dua puluh satu tahun yang ternyata hidup di kota ini bersama temannya di sebuah kontrakan demi untuk mengadu nasib " ucap Galuh dengan sorot mata penuh kekaguman pada sosok Arini yang iya kenal tak pernah menuntut ataupun meminta apapun pada dirinya selama mereka saling mengenal.

" lalu kalian jatuh cinta ?" tebak Malika yang langsung mendapat gelengan dari Galuh karena tak sepenuhnya apa yang Malika katakan itu benar.

" lebih tepatnya mas yang membuat Arini jatuh cinta sama mas " ucap Galuh yang tentu saja membuat Malika mengernyitkan dahinya karena tak mengerti dengan yang Galuh katakan.

" sejauh ini dan hingga saat ini wanita yang sangat mas cintai hanya kamu " ucap Galuh sambil mencium punggung tangan Malika tapi Malika tak menjawab apapun yang Galuh katakan.

" dan mas yakin dia akan bisa menjadi ibu pengganti yang akan memberikan kita keturunan " ucap Galuh yang tak sampai hati mengatakan jika dirinya dan Arini sudah pernah melakukan hubungan suami istri di hadapan Malika.

" apa mas yakin jika Arini akan mau menjadi ibu pengganti untuk anak kita ?" tanya Malika yang terjebak dengan kebohongan Galuh suaminya.

" tapi mas tak pernah melakukan hal yang lebih dari hubungan suami istri kan ?" tanya Malika yang tak akan pernah sanggup jika harus berbagi Galuh dengan wanita manapun.

" tentu saja tidak, sampai kapan pun mas dan dia akan selalu menjadi milik mu " ucap Galuh yang sengaja menuntun tangan Malika agar membelai Toya sakiti milikinya yang bahkan masih terlelap dalam tidurnya.

" janji ?" ucap Malika sambil mengulurkan jari kelingkingnya ke arah Galuh yang langsung di sambut oleh kelingking galuh yang saling tertaut.

" maafkan mas yang harus berbohong seperti ini karena Arini tak akan pernah mau jika mas memintanya menjadi ibu pengganti secara langsung " ucap Galuh dalam hati.

" kita ke kamar " ajak Malika yang langsung menarik tangan Galuh dan Galuh pun paham apa yang akan terjadi di dalam kamar mereka nanti karena memang tak jarang Malika yang akan memulai lebih dulu aktifitas ranjang mereka.

" apa kamu tak lelah ?" tanya Galuh saat mereka berdua sudah sampai di dalam kamar.

" tak ada kata lelah untuk bisa memberikan kebahagiaan dan kepuasan untuk laki laki yang aku cintai " ucap Malika yang tanpa rasa sungkan dan malu mulai membuka satu persatu pakaian yang iya gunakan.

Ya Malika adalah wanita normal yang masih memiliki nafsu bahkan nafsu Malika cenderung tinggi tapi kandungan Malika terlalu lemah hingga membuatnya tak di anjurkan untuk bisa hamil karena akan mempengaruhi kesehatan nya dan keselamatan jiwanya.

" kali ini biar Malika yang membuat mas melayang jadi mas hanya perlu menikmatinya saja " ucap Malika setelah berhasil membuat tubuh Galuh polos seperti bayi baru lahir.

" baiklah " ucap Galuh pasrah karena dirinya pun sangat suka jika Malika sudah mengatakan semua itu karena Malika pasti akan menepati ucapannya.

Berbeda dengan yang terjadi di rumah kosan Arini dimana Arini baru saja selesai berkemas begitu juga dengan Puspa yang tak akan membiarkan Arini menanggung semuanya sendiri.

" apa kita akan pulang ke kampung ?" tanya Puspa yang tak tau akan pergi kemana mereka setelah keluar dari kosan mereka saat ini.

" aku tak ingin ibu tau kondisi ku jika benar aku hamil tanpa suami " ucap Arini yang tak bisa membayangkan bagaimana kecewanya ibunya nanti saat tau anak gadisnya tak bisa menjaga diri di perantauan.

" tapi ibu mu berhak tau kondisi mu meski ini pahit " ucap Puspa yang tak bisa menutupi semua ini selamanya dari ibunya Arini.

" lagi pula ibu akan memiliki sejuta kata maaf untuk anak anaknya dan akan bisa menunjukan jalan yang benar saat kita sedang tersesat " ucap Puspa menasehati sahabatnya.

" baiklah aku akan memberitahu ibu jika aku memang benar benar hamil " ucap Arini yang entah kenapa masih sangat yakin jika dirinya tak mungkin hamil karena dirinya dan Galuh hanya melakukan hal itu satu kali.

" sebaiknya kamu melakukan tes kehamilan secara mandiri demi untuk membuktikan jika kamu benar hamil atau tidak " ucap Puspa yang merasa ada banyak perubahan dalam diri Arini yang bisa iya lihat secara nyata.

" baiklah aku akan membeli alat tes kehamilan tapi nanti saat kita sudah mendapatkan kosan yang baru " ucap Arini yang sudah menggunakan tas selempang nya bersiap mencari kontrakan yang baru agar Galuh tak bisa lagi menemukannya.

"apa kamu yakin kuat ?" tanya Puspa yang merasa jika wajah Arini terlihat pucat dari biasanya.

" aku kuat, hanya saja akhir akhir ini aku sering merasa lelah dan tak nyaman dalam perut ku saja " ucap Arini jujur.

" kamu tunggu dulu di sini aku akan ke apotik untuk memberi alat tes kehamilan agar aku merasa tenang " ucap Puspa yang langsung pergi tanpa menunggu jawaban dari Arini.

Arini pun kembali terduduk sambil memegang perut nya yang masih rata tapi entah kenapa ada rasa lain yang tak bisa Arini jelaskan saat tangan kanannya membelai perutnya.

" apa mungkin Galuh junior atau Arini junior sudah tumbuh di dalam sini ?" tanya Arini yang tak terasa menitipkan air matanya.

" jika benar kalian sudah tumbuh didalam sini, sehat sehat ya " ucap Arini berbicara sendiri.

" meski apa yang kelak akan kita hadapi tidak lah mudah tapi ibu janji kita tak akan pernah terpisahkan meski itu ayah mu " ucap Arini yang tak akan pernah sanggup jika kelak harus berpisah dari buah hati yang iya kandung selama sembilan bulan dalam rahimnya.

✍️✍️✍️ Apa mungkin Arini bisa lolos dari Galuh terlebih saat Arini hamil anak Galuh ? Dan apakah Malika berbohong tak tau apa yang Galuh lakukan di belakangnya dengan Arini ?

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Love you moreee 😘😘😘

Terpopuler

Comments

𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐

𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐

semoga Arini tidak hamil...

2025-03-16

1

lihat semua
Episodes
1 Masuk Jebakan
2 My Beloved wife
3 Cinta dan Kebohongan Galuh
4 Keputusan Arini
5 Lagi Lagi Berbohong
6 Bertemu Kembali
7 Mencoba Menutupi Kebenaran
8 Ungkapan Hati seorang Anak
9 Kembali Bertemu
10 Tamparan Dari Tamu Tak Di Undang
11 Kebohongan Malika
12 Terpojok
13 Kebenaran Yang Belum Sempurna
14 Sisi Buruk Yang Terlihat
15 Akhirnya Terbongkar
16 Hilang
17 Menghapus Kerinduan
18 Penipu Yang Tertipu
19 Mengambil keputusan
20 Playing Victim
21 Tak Bisa Di Pertahankan Lagi
22 Campur Tangan Seorang Ibu
23 Ancaman Yang Tersirat
24 Malang Tak Dapat Di tolak
25 Membuka Kebenaran
26 Memberi pelajaran sekaligus peringatan
27 Pinangan vs Hasutan
28 Menghindar demi Kebaikan
29 Membongkar semuanya
30 Hukum Tabur Tuai
31 Meyakinkan Diri
32 Pulang
33 Membujuk Calon Mertua
34 Tak Terduga
35 Keputusan Besan
36 Biarkan Dan Lepaskan
37 Kejutan Tak terduga
38 Saling Menjaga
39 Memberi Pelajaran
40 Green Flag vs Red Flag
41 Mak comblang
42 Lamaran Tiba tiba
43 Memberi Kesempatan
44 Puspa dan Eza
45 Kemunculan Malika
46 Menata Masa Depan
47 Hari Yang Di Nanti
48 Menyusun Rencana
49 Rencana Yang Gagal
50 Cari Masalah Sendiri
51 Tertahan itu Menyakitkan
52 Bulan madu 1
53 Restu
54 Bulan Madu 2
55 Ancaman Sang Pecundang
56 Keyakinan Dan Obsesi
57 Masa depan vs masa lalu
58 Kembali Berulah
59 Abu Abu
60 Tipu Daya vs Keyakinan Seorang Istri
61 Kebenaran Yang terungkap
62 Pertemuan Galuh dan Burhan
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Masuk Jebakan
2
My Beloved wife
3
Cinta dan Kebohongan Galuh
4
Keputusan Arini
5
Lagi Lagi Berbohong
6
Bertemu Kembali
7
Mencoba Menutupi Kebenaran
8
Ungkapan Hati seorang Anak
9
Kembali Bertemu
10
Tamparan Dari Tamu Tak Di Undang
11
Kebohongan Malika
12
Terpojok
13
Kebenaran Yang Belum Sempurna
14
Sisi Buruk Yang Terlihat
15
Akhirnya Terbongkar
16
Hilang
17
Menghapus Kerinduan
18
Penipu Yang Tertipu
19
Mengambil keputusan
20
Playing Victim
21
Tak Bisa Di Pertahankan Lagi
22
Campur Tangan Seorang Ibu
23
Ancaman Yang Tersirat
24
Malang Tak Dapat Di tolak
25
Membuka Kebenaran
26
Memberi pelajaran sekaligus peringatan
27
Pinangan vs Hasutan
28
Menghindar demi Kebaikan
29
Membongkar semuanya
30
Hukum Tabur Tuai
31
Meyakinkan Diri
32
Pulang
33
Membujuk Calon Mertua
34
Tak Terduga
35
Keputusan Besan
36
Biarkan Dan Lepaskan
37
Kejutan Tak terduga
38
Saling Menjaga
39
Memberi Pelajaran
40
Green Flag vs Red Flag
41
Mak comblang
42
Lamaran Tiba tiba
43
Memberi Kesempatan
44
Puspa dan Eza
45
Kemunculan Malika
46
Menata Masa Depan
47
Hari Yang Di Nanti
48
Menyusun Rencana
49
Rencana Yang Gagal
50
Cari Masalah Sendiri
51
Tertahan itu Menyakitkan
52
Bulan madu 1
53
Restu
54
Bulan Madu 2
55
Ancaman Sang Pecundang
56
Keyakinan Dan Obsesi
57
Masa depan vs masa lalu
58
Kembali Berulah
59
Abu Abu
60
Tipu Daya vs Keyakinan Seorang Istri
61
Kebenaran Yang terungkap
62
Pertemuan Galuh dan Burhan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!